Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS

PEMASANGAN INSTALASI RUMAH


SEDERHANA

Fita Hasan
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok. Dalam pemasangan instalasi listrik rumah tinggal
harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu PUIL 2000. Salah satu sistem pengamanan
instalasi listrik yaitu sistem pentanahan (Grounding) yang bertujuan untuk membatasi tegangan pada
bagian-bagian peralatan, hingga tercapai suatu nilai yang aman untuk semua kondisi operasi, baik
kondisi normal maupun saat terjadi gangguan
Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan
pengujian ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang ditetapkan. Sehingga bila terjadi gangguan
tidak mengakibatkan kerusakan yang parah.

1.2 Permasalahan
Rumusan masalah dan penelitian ini adalah bagaimana kondisi nilai tahanan pentanahan
instalasi listrik rumah sederhana di Soreang Kota Parepare, berdasarkan standar PUIL 2000.
1.3 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah pada Penelitian ini adalah :
• Penelitian ini dilakukan pada pentanahan instalasi rumah tinggal pada lapisan jenis tanah.
• Pengukuran tahanan pentanahan.

1.4 Tujuan Penilitian


• Untuk mengetahui besar nilai tahanan.
• Untuk mengetahui kelayakan sistem pentanahan instalasi rumah tinggal.

1.5 Manfaat Penilitian


• Dapat menjadi informasi bagi konsumen listrik, mengenai besar nilai tahanan pentanahan.
• Hasil penilitian dapat digunakan sebagai referensi bagi konsumen.
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pentanahan


Sistem Pentanahan atau yang sering disebut grounding system adalah sistem pengaman
terhadap perangkat. Perangkat yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari
lonjakakan listrik utamanya Petir.
Tujuan utama pentanahan adalah menciptakan jalur yang tahanan rendah terhadap bumi
untuk gelombang listrik dan transient voltage.

2.2 Karakteristik Sistem Pentanahan yang Efektif


Karakteristik sistem pentanahan yang efektif antara lain adalah :
a. Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada system harus merupakan
koneksi yang sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidah-kaidah tertentu.
b. Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
c. Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
d. Semua komponen metal harus ditahan/diikat oleh sistem pentanahan.
2.3 Kontak Tanah
Bagian lain dari sistem hubungan pentanahan yaitu tanah itu sendiri dimana kontak antara
tanah dengan pasak yang tertanam harus cukup luas. Sehingga nilai tahanan dan jalur yang
masuk atau melewati tanah masih dalam batas yang diperkenankan untuk penggunaan
tertentu.

2.4 Faktor Penyebab Tegangan Permukaan Tanah


1. Pengaruh uap lembab dalam tanah.
2. Pengaruh tahanan jenis tanah.
3. Pengaruh temperature .
4. Perubahan resistivitas tanah.
5. Korosi.

2.5 Usaha Menurunkan Tegangan Permukaan Tanah


6. Perlakuan kimiawi tanah.
7. Perawatan Rutin
KESIMPULAN DAN SARAN

I. KESIMPULAN
• Agar sistem betul-betul berfungsi menjadi pengaman terhadap perangkat, dalam
pemasangannya harus direncanakan dengan baik dan semua peralatan harus
terhubung dengan baik oleh sistem pentanahan.
• Semakin dalam penanaman elektroda, maka akan semakin kecil tahanannya.

II. SARAN
• Dalam pemasangan sistem pentanahan harus orang yang mengerti system
pentanahan, agar dapat berfungsi dengan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai