Anda di halaman 1dari 238

By Panit Raharjo

JENIS-JENIS SCAFOLDING dan


STANDART PEDOMAN TEKNIS

MODUL 3
JENIS SCAFFOLD INDUSTRI
By Panit Raharjo

Modular Scaffolding Tubular Scaffolding Frame Scaffolding


JENIS-JENIS SCAFOLDING
Non Industri By Panit Raharjo

Perancah Kayu Bulat

Bamboo Scaffold Woods scaffold


PERANCAH KAYU
By Panit Raharjo
PERANCAH KAYU
Bahan Bekisting Kayu - Papan : kayu (meranti, keruing dsb) Kelas II, III, IV tebal 2,5
Cm s/d 5 Cm Lebar maks 16 cm - Balok : kayu Panjangnya s/d 6,0 m Ukuran 5/7,
6/10,6/12,6/15 8/10, 8/12,8/15 10/10,10/12,10/15 - Kayu Bulat - Papan penghubung -
Baji : dibuat dari potongan – potongan balok menurut keperluan lebar 10 s/d 15 cm,
panjang 25 Cm dan tebal 0-5 cm

Suatu alat baik dari besi atau kayu yang berfungsi memberi dukungan pelaksanaan
pengecoran beton, setelah pekerjaan bekisting (cetakan) dapat diselesaikan. Karena
posisi/letak pekerjaan dan pengecoran beton, agak sulit dilaksanakan, maka diperlukan
perancah untuk pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton tersebut. Konstruksi perancah
dibutuhkan kuat serta kokoh, guna menyangga bekisting.
JENIS-JENIS SCAFOLDING
By Panit Raharjo

Mechanical Scafolding
PEMBAGIAN MENURUT AS / NZS 1576.1 By Panit Raharjo

1. BEBAN BERAT – HEVY DUTY = 675 Kg


2. BEBAN SEDANG – MEDIUM DUTY = 450 Kg
3. BEBAN RINGAN – LIGHT DUTY = 225 Kg
SPECIFICATION LIGTH DUTY MEDIUM DUTY HEAVY DUTY

TRANSOM 2.4 Meter 1,8 Meter 1.275 Meter

LEDGER 3.0 Meter 2,8 Meter 1.8 Meter

LIVE LOAD 225 Kg/ Bay 450 Kg/Bay 675 Kg/Bay


By Panit Raharjo

PEDOMAN TEKNIS
TUBULAR SCAFFOLDING
Tiang vertical ( standart ) AS/NZS 1576.6:2000

• Berdiri tegak di atas base plates. By Panit Raharjo

• Berada di sisi luar ledger dan transom.


• Panjang disesuaikan dengan kebutuhan.
• Rangka untuk memasang ledger dan
transom dengan menggunakan Double
Coupler (Clamb Mati)
• Penyambungan pipa standart tidak
disarankan dalam lift yang sama
• Penyambungan tidak lebih dari 300 mm
dari Ledger
Pipa Scaffold (Scaffold Tube)
JENIS PIPA DIMENSI BS 1139 : 82/85 AS 1576.3 /91 JIS G3444 STK 51

Diameter Luar 48,3 mm (± 0,5 mm) 48,3 mm (± 0,5 mm)


BLACK STEEL
TUBE 4,0 mm (± 0,5 mm) 4,0 mm (± 0,5 mm) By Panit Raharjo
Tebal Pipa

Diameter Luar 48,3 mm (± 0,5 mm) 48,3 mm (± 0,5 mm) 48,6 mm (± 0,5 mm)

Tebal Pipa 4,0 mm (± 10 %) 3,2 mm ± 0,48 mm 2,4 mm


GALVANIS
STEEL TUBE Dimensi Berat 4.37 – 4,50 Kg/m 4.37 – 4,50 Kg/m 2,84 Kg/m

Kelas/ Grade Grade 4 Material Kelas 3


Pipa Scaffold (Scaffold Tube)
314

By Panit Raharjo
314
31,4
Pipa Scaffold (Scaffold Tube)
By Panit Raharjo
SCAFFOLD TUBE (AS 4576 . 1995)
By Panit Raharjo

BS 1139 . 1990
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
FITTINGS
By Panit Raharjo

Sleeve Coupler
FITTINGS
By Panit Raharjo

Joint Pin/ Inner Joint


Ledger ( Gelagar memanjang ) AS/NZS 1576.6:2000
By Panit Raharjo

• Rangka membujur yang menghubungkan


antara standard dengan menggunakan double
coupler.
• Terpasang pada standard sebelah dalam.
• Posisi berada di bawah transom dan rapat
dengan transom dalam pemasangannya.
• Joint pipa di izinkan jika horisontal dan
vertikal tidak berdekatan dalam lift bay yang
sama
• Penyambungan pipa ledger tidak lebih dari
300 mm dar standart
Transom ( Gelagar melintang )
• Rangka melintang yang menghubungkan
antara standard dengan menggunakan
Double coupler.
• Terpasang pada standard sebelah dalam.
• Posisi berada di atas ledger dan rapat
dengan ledger dalam pemasangannya.
• Pemasangannya harus rata.
• Jarak antara satu transom dengan transom
yang lain maksimum 2,4 m.
FITTINGS
By Panit Raharjo

Double Coupler/ Fixed


By Panit Raharjo
Bracing ( pipa silang ) By Panit Raharjo

• Berfungsi untuk mencegahatau mengamankan


scaffolding agar tidak terpelintir.
• Setiap bersilangan dengan standard harus diikat
dengan swivel coupler.
• Brace samping harus dipasang pada setiap lift.
• Brace depan (façade brace) Menggunakan batang pipa
scaffold yang panjang dan tidak lebih dari 10 m.
• Jika Pipa pendek, dalam satu bay terpasang pada
setiap lift  dan berjarak antara maksimum 3 bay serta
terpasang setinggi scaffolding.
• Kemiringan brace antara 35o s/d 55o.                
FITTINGS
By Panit Raharjo

Swivel Coupler
By Panit Raharjo
BRACING (Lanjutan) AS 1576.3 By Panit Raharjo

Kemiringan Efective 45 º
Panjang Pipa Maksimum 6 m FACE BRACING
FACE BRACING AS 1576.3
By Panit Raharjo
FACE BRACING AS 1576.3 By Panit Raharjo
SIDE BRACING By Panit Raharjo
Toprail ( palang pengaman ) By Panit Raharjo

Toprail adalah Handrail dipasang


diatas midrail dan harus diikat
dengan clamp mati
( Double coupler ), berfungsi
sebagai palang pengaman agar
orang tidak jatuh saat berada di atas
pelataran. (Min. 950 mm Permen.9
tahun 2016)
Midrail ( Palang Tengah ) By Panit Raharjo

Midrail terpasang pada guardrail post


dibawah dari Handrail dan di atas toe
board, fungsinya sebagai pencegah
jatuh kolektif untuk menjaga agar
orang tidak jatuh pada saat berada di
bawah handrail (Min. 470 mm
Permen.9 tahun 2016)
Guardrail / handrail BS Standard By Panit Raharjo
Toe Board ( papan kaki )
By Panit Raharjo

Toe Board ditempatkan diatas platform


atau pelataran kerja dibawah midrail,
minimum ketinggian toe board adalah 15
cm (AS 1576.2) dari lantai kerja. Fungsinya
adalah untuk menjaga agar peralatan atau
material yang berada diatas platform tidak
jatuh apabila tidak sengaja tertendang.
Standard Tebal (min.) Lebar (min) Panjang
BS 2482:1990 15 mm 200 -250 mm 2,4 m
AS 1576 15 mm 150 mm 2,5 m
JIS 25 mm 100 mm  
SKB 174 & 104/86 25 mm 150 mm  
Toe Board ( papan kaki )
2.6.1 Bila perlu untuk menghindari benda yang terjatuh, perancah harus
diberi semacam tenda/kasa pengaman (Toe Board & Net)

SAFETY NET

TOE BOARD

3.1.20. Pelataran bekerja harus menggunakan papan pengaman kaki (toe


board) berukuran :
a. Tebal minimal 2,5 cm Surat Keputusan Bersama antara Menteri Tenaga Kerja & Menteri Pekerjaan Umum No. KEP-174/MEN/1986
b. Lebar minimal 15 cm & No.104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
FITTINGS
By Panit Raharjo

Toe board Clip


FITTINGS
By Panit Raharjo

Toe board Clip


FITTINGS
By Panit Raharjo

Toe board Clip


Sole plate ( papan Alas )
By Panit Raharjo

SOLE PLATE
• Untuk memperluas area tumpuan base plate.
• Dipasang di bawah base plate.
• Panjang papan cukup untuk 2 standard.
• Lebar papan minimal 225 mm dan tebal
minimal 38 mm. 
BS 1139 / EN 74 :
- Lebar 225 mm
- Tebal Min. 38 mm
(BS 2482: 1981)
Base Plates ( plat dasar ) AS 4576
By Panit Raharjo

• Terpasang di ujung bawah standard.


• Berfungsi untuk mengamankan ujung bawah
standard dan memperluas tumpuan standard.
• Dimensi 150 mm x 150 mm dengan
ketebalan 6 mm.
• Panjang pin minimal 50 mm dengan diameter
minimal 16 mm.
• Memiliki kekuatan Hingga 3000 KG
Base Jack ( Plat dasar yang bisa di adjust )
By Panit Raharjo

BaseJack digunakan untuk landasan


tiang vertical apabila dasar dari
perancah / scaffolding tidak rata,
karna jack base bias diajas untuk
menaikkan dan menurunkan tiang
vertical.
Base Jack ( Plat dasar yang bisa di adjust )
By Panit Raharjo

Permissible load for


base jack 60cm (in kN)
(in combination with horizontal load = 5% of vertical load)

  Spindle length (mm) 100 200 300 400

           

  Permissible load (kN) 52 42 33 25

           
Puncheon
By Panit Raharjo

Puncheon digunakan untuk Support


pengikat Toe - Board
Putlok / BroadBarrier
By Panit Raharjo

• Berfungsi sebagai penopang lantai kerja.


• Pemasangan harus rata dan sejajar dengan
transom.
• Terpasang di atas ledger dengan
menggunakan putlog coupler atau Double
coupler.
• Jarak dari sisi standard 150 mm – 250 mm.
Put log Coupler
By Panit Raharjo
Putlog Coupler
By Panit Raharjo
INTERMEDIATE TRANSOM
(PENOPANG PLANK atau BOARD BARRIER) By Panit Raharjo

Pipa Barrier/ penopang dipasang secara mendatar diatas


Ledger dengan Putlog Clamb
Jarak antar Barrier 150 cm > 200 cm, dan ketentuan
penambahan dan pengurangan harus melihat kaidah
beban yang akan dibebani oleh scaffolding

150 < 200 cm

4 X Tebal Papan 4 X Tebal Papan


Tabel penopang lantai kerja
(BS 1576.6 2000/ AS 1577)
By Panit Raharjo

KETEBALAN PAPAN JARAK MAX BOARD BARRIER

3,2 cm (hanya kayu keras) 1,0 meter

3,8 cm 1,5 meter

5,0 cm 2,0 meter

6,3 cm 2,5 meter


Platform
By Panit Raharjo

• Berfungsi sebagai lantai kerja .


• Jarak kerenggangan maksimal 10
mm.
• Kelebihan ujung papan dari putlog
minimal 150 mm dan maksimal 250
mm.
• Pengikatan menggunakan tali serat
dengan diameter 8 mm atau kawat 
dengan diameter 3 mm.
LANTAI KERJA/ PLATEFORM By Panit Raharjo

 Papan kerja dipasang bersilangan dengan boardbarrier


 Setiap papan memilki ketebalan yang sama
 Papan dipasang serapat mungkin dengan celah yg diizinkan maks 1 cm
(AS1576.6)
 Penyambungan sebaiknya tidak tumpang tindih atau overlap
 Kelebihan papan yang keluar dari tepi/ scaffolding diperbolehkan yaitu 15
– 25 cm
 Setiap papan diikat dengan tali metal 4 mm atau tali serat 8 mm
Papan kerja (Platform) By Panit Raharjo

Umumnya Panjang 3,90 m, lebar min


225mm, tebal min 32 mm.
Ketentuan SKB Menaker & PU
No: 174/Men/1986 & 104/Kpts/1986
Kayu yang digunakan harus berurat lurus,
padat, kering, tidak melintir, tidak
membusuk, tidak ada lubang ulat dan
kerusakan lain yang dapat membahayakan
JIS G-3444 : 2004
Papan Kerja Metal (Metal Planks)
By Panit Raharjo

Penggunaan material metal (steel


atau alumunium) untuk lantai kerja
juga di izinkan baik di Indonesia
atau pun dibeberapa negara
Referensi Standard :
British Standard BS 1139 part.2
EN74, Australian Standard AS/NZS
1577, AS/NZS 4576 & NZS 3620,
American Standard ANSI 10.8,
Singapore Standard SS 280
53
Dimensi Papan Kayu (Wooden Planks)
Standard Tebal (min) Lebar Panjang Kelas/Jenis Jarak Putlog SWL
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
38 mm (±3) 225 mm Larix decidua Max. 1,5 m 25 Kg/m2 #1)

BS 2482:1981 50 mm (±5) 225 mm 2,5 m Picea Abies Max. 2,0 m 40 Kg/m2

63 mm (±5) 225 mm (White wood) Max. 2,5 m 60 Kg/m2

AS 1576 / 1577 38 mm (±2) 225 mm 2,4 m Pinus sylvestris #2)


Max. 1,5 25 Kg/m2 #3)

25 mm 300 - 400 mm 2,2 m Max. 0,75 m 20 Kg/m2 #4)


JIS/Japanese #4)
Larix Kaempferi #2)

28 mm 300 - 400 mm 2,85 m Max. 0,5 m 30 Kg/m2 #4)

SKB 174 & 104/86 JIS SNI Kayu/


JIS Referen JIS Referen Kayu Kelas 1 & 2 #5) Max. 0,9 m
Indonesian Reperen 2002 #5)
Ref :
1) BS 5973:1993, Access & worked sacffold
2) BS 2482: 1981, Timber scaffold board
3) AS/NZS 1576: Guideline for scaffold
4) Training Book JICA-NAKERTRANS
5) SNI Kayu Indonesia, Konsensus 2002
FITTINGS

Plank Clamp
Plank Clamp
By Panit Raharjo
TANGGA By Panit Raharjo

(AS 1576.2)
Single Ladder By Panit Raharjo

(AS 1576.2)
Single Ladder By Panit Raharjo
CopyRight 2021 By Panit Raharjo
STAIR By Panit Raharjo
TANGGA
By Panit Raharjo

Sudut kemiringan Tangga adalah 75 ◦ atau sama dengan


perbandingan 4 : 1 (AS 1576.2)
Lebar tangga 40 – 100 cm
Jarak antar anak tangga 25 – 30 cm
Bagian atas tangga selalu harus terikat, dan harus dilebihkan
dengan panjang 1 m dr bordes
TANGGA
By Panit Raharjo

1m

1
TANGGA
By Panit Raharjo

Bagian atas tangga harus selalu terikat


Tangga dapat dilangsungkan maksimal ketinggian 3 lift, dengan
catatan setiap jarak 8 anak tangga diberi batang penguat (TIES)
tangga.
Untuk indipendent scaffold disarankan tangga dipasang diluar
ledger.
Untuk Tower Scaffolding, setiap 2 – 3 lift disediakan Stay acces/
ladger stage
Handrail tangga harus terpasang dan disesuaikan dengan kondisi saat
membawa material.
DILARANG Menyambung tangga
Bordes sebagai dudukan tangga dan anak tangga disyaratkan agar
sejajar dengan lantai kerja
Tangga Scaffolding (Acces Ledder ) (AS
1576.6 : 2000)
By Panit Raharjo

Tangga dipasang dengan perbandingan kemiringan yang tidak kurang


dari satu Horisontal dan empat Vertikal ( 4 : 1 ) / Sudut 75 º maksimal
( 6 : 1)
Tangga tidak dipasang dalam satu baris yang sama dengan
tangga dibawahnya sehingga tidak membentuk tangga tunggal
menerus
Tangga harus lebih panjang dari landing
Akses keluar-masuk tangga tidak terhalang
TANGGA
By Panit Raharjo
Beam Coupler/ Drof-Press Girder Fixed
By Panit Raharjo
Beam Coupler/ Drof-Press Girder Fixed
By Panit Raharjo
Base Lift
By Panit Raharjo

BaseLift Bagian terbawah sebelum


terbentuknya lift
Scaffold Bay
By Panit Raharjo

Scaffold Bay Jarak sebuah kolom dari standard ke


standar maksimal 3.0m.
Scaffold Lift
By Panit Raharjo

Scaffold Lift Jarak tingkatan ke tingkatan


berikutnya maksimal 2.0m
Struktur Scaffold
FITTINGS
By Panit Raharjo

Gin Wheel/ Katrol

BS 1139/ AS 1418.7 :


- Maximum Load: 50 Kg (pada
Outrigger/ overhang panjang max
60 cm dan tinggi max. 25 m)
FITTINGS
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
FITTINGS
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
Tubes, Couples and Accessories Scaffolding
By Panit Raharjo

Gin Wheel

Caster Wheel

Sole Board
Base Base
Jack Plate
Tubes, Couples and Accessories Scaffolding
By Panit Raharjo

Ladder Beam

Cross Beam
Tubes, Couples and Accessories Scaffolding
By Panit Raharjo

Ladder Beam

Cross Beam
Tubes, Couples and Accessories Scaffolding
By Panit Raharjo
Bridge & Cantilever System
By Panit Raharjo
Tubes, Couples and Accessories Scaffolding
By Panit Raharjo

Scaffold Door

Stair Clip
Ladder
Clamp
Scaffolding Tools
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo

SCAFFOLDING STABILITY
Scaffolding Stability By Panit Raharjo

Untuk mencegah terjadinya Kegagalan Perancah (accident)


dari Tumbang (Failure) maka dapat digunakan teknik :
 
 
 Teknik Palang Penopang (Outrigger/Support/Batries/Racker Plan)

 Teknik Pengikatan Angkur (Ties/Ancored/Bridle Pipe/Stute)

 Teknik Tali Pancang (Angcore Sling & Sling Guy)


OUTRIGGER/ SUPPORT
By Panit Raharjo

Bila Scaffolding Lebih Dari 3 Bay maka Setiap 2 Bay Standard di-Instal Outrigger/Support ini
BATRIES/ RACKER PLAN By Panit Raharjo
BATRIES/ RACKER PLAN By Panit Raharjo
Ikatan Scaffolding (TIES) AS 1576.6 (2000)
By Panit Raharjo
Ikatan Scaffolding (TIES) AS 1576.6 (2000) By Panit Raharjo
Ikatan Scaffolding (TIES) AS 1576.6 (2000)
By Panit Raharjo
Ikatan Scaffolding (TIES) AS 1576.6 (2000)
By Panit Raharjo
SCAFFOLD TIES
Ref. ASTM A 1011/A 1011M-05a & ANSI/SSFI SC100-5/05
SCAFFOLD TIES
By Panit Raharjo
SCAFFOLD TIES
By Panit Raharjo

Ties/ Angkor :
 Jika TINGGI scaffolding melebihi 3x lebar
bagian bawah, maka harus dipasang penguat
atau pengokoh terhadap bangunan atau
struktur permanen
Ties/ Angcorage (Angkur) Frame Scaffold JICA Book/Naker
By Panit Raharjo
8 (delapan) M Vertical, 9 (sembilan) M Horizontal
Ancore Breaced By Panit Raharjo
Struktur Scaffold
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo

MODEL SCAFFOLDING
TUBULAR
INDEPENDENT SCAFFOLDING By Panit Raharjo

Transom
Putlock

Breacing

Ledger
Toe Board standard Baseplate
INDEPENDENT SCAFFOLDING
By Panit Raharjo
KETENTUAN MEMBANGUN INDEPENDENT By Panit Raharjo
By Panit Raharjo

SCAFFOLDING

STANDARD :
- Harus mengunakan Sole Board
- Harus berdiri tegak lurus (Vertical Level)
- Jarak Ledger dan Transom harus sesuai dengan ketentuan
(merujuk kepada Beban Kerja Scaffolding/Heavy,Medium,Light
Duty)
Danger Sole Board By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
KETENTUAN MEMBANGUN INDEPENDENT By Panit Raharjo

SCAFFOLDING (Lanjutan)

• Setiap ketinggian dan sudut tikungan (Scaffolding


melingkar/patahan) harus diikat pada bangunan struktur yang
permanen untuk menjaga kestabilan scaffolding.
• Penyambungan Pipa Standard TIDAK BOLEH dengan End
to End atau dengan JOINT PIN, Jika, :
• Standard yang berdekatan untuk sisi membujur maupun
melintang pada lift yang sama
• standard yang sama pada lift yang berdekatan
• lebih dari satu sambungan pada ledger yang berdekatan atau
melebihi 300 mm (AS 1576.6 : 2000)
Gambar Sambungan pada Standard dan Ledger
yang dibenarkan (AS 1576.6 : 2000)
By Panit Raharjo
TOWER SCAFFOLDING
By Panit Raharjo

Adalah Scaffolding
Independent yang dibangun
meninggi (Banyak Lift dan
sedikit Bay) biasanya
digunakan untuk kerja ringan,
baik Tube & Coupler
Scaffolding atau Modular
Scaffolding
TOWER SCAFFOLDING
By Panit Raharjo

SPAN400 Aluminium Scaffolding (Tongs Access


TOWER SCAFFOLDING
By Panit Raharjo

 Tower Scaffolding merupakan jenis scaffolding beban


ringan
 Tinggi maksimum Tower Scaffolding 30 meter, Tower-Frame
Scaffold tidak lebih dari 9 M (AS/ANZ 4576 : 1995) dengan
syarat tertentu, diantaranya:
 Harus terikat/ dikuatkan dengan Ties atau Support ke
Konstruksi permanen setiap Lift
 Maksimum Beban kerja pada Lantai Kerja tidak boleh lebih
225 Kg
 Tidak boleh lebih dari 2 lantai kerja yang dapat dibebani
pada waktu yang bersamaan
 Tinggi scaffolding dan diberi Palang Support/ Out Rigger
By Panit Raharjo

Ties Support
MOBILE SCAFFOLDING
By Panit Raharjo
MOBILE SCAFFOLDING
AS 1576.1 By Panit Raharjo

Perancah bergerak (Mobile Scaffolding)


umumnya digunakan pada kegiatan dalam
gedung atau diluar. Didesain sehingga orang
dapat memindahkannya dengan mudah. Namun,
harus ditegaskan bahwa hanya pemegang
Sertifikat yang dapat mendirikan atau
membongkar perancah dengan Ketinggian tidak
lebih dari 9 meter jika memungkinkan.
Atau :
Indor - 3 kali ukuran terpendek landasan
pendukung
Outdor- 2 kali ukuran terpendek landasan
pendukung
MOBILE SCAFFOLDING By Panit Raharjo

 Maximum beban setiap lantai kerja tidak lebih dari 225 kg


dan tidak lebih dari 2 lantai kerja yang dibebani pada
waktu yang bersamaan
 Perancah digunakan hanya diatas permukaan padat dan
memiliki kekuatan yg sama untuk menahan secara aman
beban total dari berat perancah yg bekerja dipermukaan tsb.
 Tidak boleh dipindahkan, apabila terdapat orang
didalam/diatas perancah bergerak
 Roda pada Mobil scaffolding harus dilengkapi pengunci
(castor lock) dan dilarang mengunakan roda ban angin
 Pemasangan Bracing system CROSS Bracing dan atau
Diagonal Cross Bracing
MOBILE SCAFFOLDING By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
Acces Mobile Scaffolding
Akses dari dan keperancah bergerak (Mobile Scaffold)
adalah melalui tangga dari dalam dan dari landing/ dasar
yang disetujui dengan penutup berengsel seperti yang
disyaratkan pemanufaktur
Perancah bergerak dengan ketinggian lebih dari 6 m
harus menyediakan lantai akses pertengahan (Stay
Acces) atau dengan tangga.
Tangga harus diposisikan dan dipasang tetap pada jarak –
panjang ledger dasar/awal dibagi empat. (4:1)
MOBILE SCAFFOLDING
K3 Pengunaan Mobil Scaffolding (lanjutan)
By Panit Raharjo

 Jangan memindahkan mobile scaffold kecuali semua perkakas atau material


diatasnya sudah dibuat aman. Tidak boleh menggunakan power machine (forklift,
mobil, etc) untuk menarik atau mendorong mobile scaffold.
 Tidak dibenarkan ada pekerja di atas mobile scaffold saat dipindahkan, dan
Waspadai kawat beraliran listrik saat moving mobile scaffolding
 Akses dan lantai kerja mobile scaffold harus aman dan kuat.
 Dilarang menempatkan mobile scaffold di dekat tepi bangunan yang tidak
terlindungi oleh pagar pengaman yang kuat.
 Jangan menggunakan handrail untuk dapat menjangkau area kerja atau untuk
menahan peralatan atau beban.
 Jangan meninggalkan perkakas atau material di atas scaffold sesudah penggunaan.
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo
HANGING SCAFFOLDING By Panit Raharjo

• Hanging scaffolding dibangun bila tidak memunkinkan untuk


mendirikan scaffolding dari lantai.
• Beban hidup pada hanging scaffold adalah medium duty
(450 kg).
• Syarat-starat pembangunannya sama dengan scaffolding
independent.
• Double coupler yang mengikat standart atau puncheon terhadap
batang needle harus menghadap ke bawah
• Jika panjang bangunan scaffolding mencapai 3 m, maka pasang
putlog
Out Rigger Scaffold
By Panit Raharjo
PEDOMAN TEKNIS FRAME
SCAFFOLDING By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
TERMINOLOGI FRAME SCAFFOLD By Panit Raharjo

90 – 110 cm

170 – 190 cm

Max. Install 20 cm
PEMBAGIAN MENURUT SKB174&104/1986 Men. By Panit Raharjo

Naker &PU

SPECIFICATION LIGTH DUTY HEAVY DUTY

TRANSOM 1.5 Meter 1.2 Meter

LEDGER 2.3 Meter 1.8 Meter

LIVE LOAD 125 Kg/ m2 350 Kg/m2

*safety factor = 4
LIVE LOAD IN FRAME SCAFFOLD By Panit Raharjo

OSHA 1926.451 (in CSI Metal Frame Teknical Book) #18)

“Live loading capacity figures, most scaffolds


will under one of the Duty rating as follows:”
SPECIFICATION LIGTH DUTY MEDIUM DUTY HEAVY DUTY
LEBAR MAIN TINGGI FRAME JARAK CLEAT PANJANG SPAN OF BAY
TRANSOM
NO
2.4 Meter 1,8 Meter 1.275 Meter
LIVE LOAD
FRAME ‘ D’ ‘F ‘ ‘A’ ‘C’ ‘B’
1 1524 mm 1219 mm 1657 mm 1122 mm HEAVY DUTY

LEDGER2 3.0 Meter


1930mm 1219 mm 2,8 Meter
1911 mm 1471 mm 1.8 Meter
1219 mm 1700 mm LIGH DUTY
3 1219 mm 2197 mm 1829 mm
LIVE LOAD 25 Pounds Per – 50 Pounds Per – 75 Pounds Per –
Squere foot (36,85 Squere foot (73,77 Squere foot
Kg/M²) Kg/M²) (110,66 Kg/M²)
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo

Type Scaffolding ini tiang/ Standard di las dengan Transom menjadi satu
rangka (frame), untuk menghubungkan satu frame dengan yang lain
digunakan batang menyilang (crossed diagonal bracing) yang dipasang pada
masing-masing tiang dengan mengunakan pasak pengunci dibagian atas dan
bawah tiang /standard
ACESORIES FRAME SCAFFOLDING
By Panit Raharjo

Hand rill post

Frame scaffold attachment


Sumber: JIS G3101
UKURAN FRAME
UKURAN CROSS BREACING By Panit Raharjo

NO LEBAR TINGGI BERAT NO DIAMETER PANJANG BERAT

1 610 mm 1542 mm 12,5 kg 1 21,7 mm 1850 mm 2,4 kg

2 762 mm 1700 mm 14,0 kg 2 27,2 mm 1549 mm 2,0 kg

3 914 mm 1930 mm 16,5 kg 3 27,2 mm 1251 mm 1,7 kg


TABEL KEKUATAN MAIN FRAME By Panit Raharjo
SPESIFIKASI MAIN FRAME SCAFFOLDING
Ref. ASTM A 1011/A 1011M-05a & ANSI/SSFI SC100-5/05
By Panit Raharjo

Material Steel Grade Q345B (astm)


Diameter luar 1,77 Inch = 45 mm
Tebal Pipa 0,165 Inch = 4,19 mm
Yield Strength (Tegangan Luluh) 50.000 psi = 3515 Kg
Tensile Strength (Tegangan Tarik) 68.000 psi = 4780 Kg
Specificat ion (W – H Allowable Working Load Berat Frame
W ) (multi-tier configuration)

H 762 – 1270 mm 3075 Kg 21,4 Kg


762 – 1727 mm 6830 Kg 26,9 Kg
762 – 1981 mm 3060 Kg 32,6 Kg
762 – 2235 mm 2680 Kg 35,6 Kg

139
LAPORAN UJI TEKAN (STATIS) MAIN FRAME SCAFFOLDING
By Panit Raharjo
LAPORAN UJI TEKAN (STATIS) MAIN FRAME
SCAFFOLDING By Panit Raharjo
REDUKSI KEUATAN
By Panit Raharjo
LAPORAN UJI TEKAN (STATIS) MAIN FRAME SCAFFOLDING
By Panit Raharjo
By Panit Raharjo

LAPORAN UJI TEKAN (STATIS) MAIN FRAME SCAFFOLDING


AS/ANZ 1576.3 : 1995 APPENDIX B
TEST ON ASSEMBLED FRAME, MODULAR AND
TUBE-AND-COUPLER SCAFFOLD By Panit Raharjo

G = DEAD LOAD (Beban material)


W = JUMLAH LIFT
Q = LIVE LOAD (Heavy, medium, light)
Latihan Soal By Panit Raharjo

PT. Excel akan melakukan pekerjaan perbaikan Gardu bagian depan dengan akses dan
pelantar kerja menggunakan scaffolding. Banyaknya pekerja yang akan melakukan
pekerjaan berjumlah 10 orang, Jika panjang Gardu P = 3,6 Meter dan tinggi T = 2
Meter . buatlah gambar perencanaan pemasangan

T = 4 Meter
P = 3,6 Meter
A Tampak depan B Tampak samping
By Panit Raharjo

C Tampak atas D Keterangan


FRAME SCAFFOLDING By Panit Raharjo
By Panit Raharjo
PERSYARAAN PEMBANGUNAN FRAME SCAFFOLDING
By Panit Raharjo

Selalu Kaidah Landasan difokuskan karena


merupakan Faktor utama dalam keamanan
scaffolding.
PERSYARAAN PEMBANGUNAN FRAME SCAFFOLDING By Panit Raharjo

 Rangka dipasang bersama dengan penguat menyilang


Diagonal (Cross breasing) yang dipasang secara tetap
ditiap muka perancah, Cross breasing ini memiliki ujung
Pipih yang memiliki Lubang untuk Cleats
 DILARANG mengunakan Cross Breasing yang bila Lubang
telah Rusak/ Sobek, Bengkok.
 DILARANG mengunakan Standar/Rangka Frame yang
BENGKOK, TIDAK MENYIKU, Pin Lock/ Cleats Telah
Patah/Rusak/Macet.
 Setiap Perpanjangan Rangka frame/ penyambungan keatas,
Arm Lock harus selalu terpasang
Persaryaratan Umum Rancang Bangun Frame Scaffold (1) By Panit Raharjo

 
 Pembangun Perancah (scaffolder) adalah personel yang telah mendapatkan
Pelatihan dan bersertifikat
 
 Penggunaan semua material/ Part dari Frame Scaffolding yang memenuhi standard
ketentuan yang berlaku
 
 Hanya mengunakan material yang masih layak pakai secara K3 (norma
keselamatan)
 
 Dilarang mengkombinasi Material Frame Scaffolding yang memiliki perbedaan
ukuran dan kekuatan
Persaryaratan Umum Rancang Bangun Frame Scaffold (2)
 Perencanaan dan Perancangan tentang Lokasi, Pembebanan Perancah, Kestabilan
Perancah, dan pengendalian bahaya-bahaya lain yang dapat timbul
 
 Maksimum Jarak antar Main Frame 1,85 m (Maksimum Penggunaan Cross
Breacing panjang 1,5 - 2 m)
 
 Rangka dipasang bersama dengan penguat menyilang Diagonal (Cross breasing)
yang dipasang secara tetap ditiap muka perancah.
By Panit Raharjo

1. Cleats Rusak, Arm Lock Tidak


Dipasang
2 2. Tidak Ada Guardrail, Berkerja
1 Tidak mengunakan Body
3
harness
3. Tidak mengunakan palang
Pipa pengikat horizontal, Tidk
ada Putlog
PERSYARAAN PEMBANGUNAN FRAME SCAFFOLDING By Panit Raharjo

lanjutan
• Rangka diikat dengan Pipa Perancah ke Rangka Frame pada
susunan Frame Dasar dan juga dibawah Deck Kerja yang juga
berfungsi sebagai landasan Putlog bila mengunakan Papan
Kayu yang tipis
• Rangkaian Frame harus diperkuat dengan Support Pipa
perancah pada sisi luar scaffolding.
• Rangkaian Frame yang tingginya sama dengan atau lebih dari
4 m, harus dipasang Angkor (Ties) kekonstruksi permanen
setiap 3 tahap rangkaian (3 Lifft) dan 3 Bay
PERSYARAAN PEMBANGUNAN FRAME SCAFFOLDING By Panit Raharjo

lanjutan
 Lantai Kerja/ Platform harus dipasang Guardrail (Top
dan MidRail)
 Scaffolding harus memiliki Acces/ Tangga
 Bila Mengunakan papan kayu maka harus mengikuti
kaidah persyaratan kayu perancah yang diizinkan
sesuai kelasifikasi untuk pengunaaan dan
persyaratan pembuatan scaffolding
Pengendalian Bahaya dengan TeknikRekayasa engineering
pada Frame Scaffolding By Panit Raharjo

 Pagar pengaman dibuat dengan menggunakan Pipa


dan Clamp
 Memasang handrail pada tangga stair frame
 Batang membujur dasar (Ledger baselift)dibuat
dengan pipa dan clamp
 Jika tidak ada ARM LOCK maka direkayasa dengan
menggunakan pipa clamp
By Panit Raharjo

3
2
1. Arm Lock
2. Support
3. Guardrail
1
By Panit Raharjo

2 1

1. Base Lift (Ledger maupun Transom)


2. Angkor / Ties
By Panit Raharjo
Jenis Frame Scaffolding
By Panit Raharjo

Frames

Fix Baseplate

Swifle Baseplate

Castors
Coupling pins—used to
connect frames together Pig tail—used to connect
 
frames to coupling pins
By Panit Raharjo

PERSYARATAN TEKNIS DAN


URUTAN MENDIRIKAN
FRAME SCAFFOLDING
SOLE-BOARD
By Panit Raharjo

 Fungsi dari Sole-Board (Papan Landasan) adalah untuk mencegah Jack-Base


(Sepatu Perancah) Amblas karena landasan yang lunak seperti Tanah lunak, pasir
atau tanah berlumpur dan lain.
 
 
 Ke-Harus-an pemasangan Sole-board adalah dimana perancah didirikan diatas
landasan yang lunak seperti tersebut diatas dan pada saat perancah didirikan
didaerah yang memiliki intensitas getar yang konstan, seperti di dekat Mesin yang
berpuar atau ditepi jalan lalu-lintas kendaraan bermotor
SOLE-BOARD
By Panit Raharjo
ADJUSTABLE JACK-BASE By Panit Raharjo

Adjustable Jack-Base adalah tumpuan pipa vertical dilandasan yang berfungsi:


 
Menyebarkan beban (Live Load & Dead Load kesekitar landasan
 
Sebagai Alat untuk Leveling Mainframe dan atau Struktur perancah
 
Pengunci Pipa Vertical Dasar dari Slip/ Tergelincir
ADJUSTABLE JACK-BASE
By Panit Raharjo

Adj. Jack-Base harus terpasang disemua pipa vertical dari Main-frame


 
Untuk Penggunaan/ didirikan Scaffolding didaerah Getar dan digunakan lebih dar1 1
(satu) hari, maka Jack-Base harus di-kunci ke Sole Board dengan Paku atau mur
tanam (Baud runcing)
ADJUSTABLE JACK-BASE
Sebagai fungsinya sebagai Leveling Main-frame, maka Srew (Mur) AdjustableBy Panit
Jack-Raharjo

Base wajib terpasang dan dapat di-Adjusted (diputar naik-turun)


 Maksimum ketinggian Screw Jack-Base adalah 30 cm
JACK-BASE PLATE By Panit Raharjo
LEDGE PIPE By Panit Raharjo

Ledge Pipe adalah Batang Pipa Memanjang sepanjang dasar Perancah

 
 

 
 
 

  LEDGE PIPE

 
Fungsi Ledge Pipe sebagai Pengokoh Perancah, juga sebagai Penahan Pipa Vertikal
Dasar dari Over-load
LEDGE PIPE By Panit Raharjo

Ladge Pipe harus terpasang pada Lift (jajaran Main Frame) Dasar diatas Jack-Base
Screw, dan dipasang diakhir Lift (dibawah Papan Kerja) dan sebagai landasan
Boardbarier, sepanjang Scaffold
 

Ledge Pipe dipasang setiap 4 lift (tahap) Perancah. (Anz 4567.1995)


Ledge Pipe dipasang setiap 5 Lift (tahap) Perancah. (JICA-Naker Book)
LEDGE PIPE By Panit Raharjo

Ledge Pipe Pada Lantai Kerja


 
 
Apabila setiap tahap (lift) dijadikan Lantai
Kerja (Plateform), maka dibawah Lantai
kerja diberi Ledge -
Pipe(Anz 4567.1995 & Jica-Naker)
LEDGE PIPE
By Panit Raharjo

Ladge Pipe Sebagai Penopang Putlog Papan Kerja


 
Jika Lantai Kerja (plateform) menggunakan Papan kayu atau Metal Plank tanpa
Hook maka Legde Pipe juga berfungsi sebagai
palang penopang Putlog Plank
Putlog/

Board Barier

Ledge Pipe
HORIZONTAL LEDGER FRAME (Lift Ledger)
By Panit Raharjo

Horizontal Ledger Frame adalah part/


bagian material yang dipasang disetiap
tahap (lift) Perancah, yang berfungsi sebagai
Pengokoh (pengikat) Horizontal dari sruktur
rangkaian Main-frame.
 
 
 
Horizontal Ledger Frame dipasang minimal
1 (satu) pcs rangka horizontal (Horizontal
Ledger) disetiap tahap (lift) yang berupa Cat-
walk atau Rangka Besi
CONNECTION (SAMBUNGAN) By Panit Raharjo

 Sambungan Rangkaian Main-Frame adalah


dengan menggunakan Batang Sambungan
Dalam (Join Pin/Inner Join) yang disertai
Pengunci (Lock) baik dengan Thamb-srew,
Pin-tail atau Arm-lock.
 
 Setiap sambungan Main-Frame HARUS
terkunci (Coupling
 
 Divice) dengan salah satu dari tiga system
pengunci Sambungan diatas yang memang
dirancang oleh Fabrikasi.
CONNECTION (SAMBUNGAN) By Panit Raharjo

 Pipa Pengunci
(Pengunci Sambungan Frame)
 
 Bila tidak tersedia Arm
Lock/Pengunci Sambungan tersebut
maka dapat dirangkai pengaman
dengan Pipa dan Clamb sebagai
Penganti

Pipa Pengunci
CONNECTION (SAMBUNGAN)
By Panit Raharjo
CONNECTION (SAMBUNGAN) By Panit Raharjo

Atau Mengunakan Pipa Rangkap pada Frame Vertikal/ Tiang Vertikal


CONNECTION (SAMBUNGAN)
By Panit Raharjo

 Side Breacing
(Breacing Pengunci Sambungan)
 
 Bila tidak tersedia Arm Lock/Pengunci
Sambungan tersebut maka dapat dirangkai
pengaman dengan
 Pipa Breacing Pipa Breacing Coloum
disetiap bay

Pipa Breacing
SCAFFOLDING STABILITY By Panit Raharjo

Untuk mencegah terjadinya Kegagalan Perancah (accident)


yaitu Tumbang (Failure) maka dapat digunakan teknik :
 
 
 Teknik Palang Penopang (Outrigger/Support/Batries/Racker Plan)
 
 Teknik Pengikatan Angkur (Ties/Ancored/Bridle Pipe/Stute)
 
 Teknik Tali Pancang (Angcore Sling & Sling Guy)
Palang Support/Palang Outrigger By Panit Raharjo

Sudut 35˚ - 40˚


Pada Indifendent Scaffold
• Palang Support/ Outrigger adalah pipa diagonal
keluar truktur dari landasan setinggi 2/3 tinggi
perancah
 
• Palang Support/Outrigger terpasang dengan
sudut kemiringan antara tiang vertikal dan 40cm
palang Support adalah 45˚
 
 
Palang Support/ Outrigger By Panit Raharjo

Palang Support/Outrigger hanya dapat


diperpanjang dengan 1 (satu) pipa

Bila jumlah baris Kolom (bay) perancah


lebih dari 3 bay, maka Palang Support
atau Outrigger harus terpasang setiap 2
(dua) kolom (bay) dan saling terhubung
antar palang support/outrigger (AS/NZS)
BATRIES/ RACKER PLAN
By Panit Raharjo

 Bila Palang Support/Outrigger tidak mampu memenuhi ketinggian


perancah karena tidak terpenuhi ketentuan hanya diizinkan 1 (satu)
penyambungan (hanya 1 batang pipa perpanjangan) maka teknik
Penopang Perancah lain dapat dilakukan yaitu Batries/Racker Plan dapat
dibangun.

 Batries/Racker Plan adalah Struktur Penopang (rangkaian pipa) yang


berfungsi menopang perancah yang tinggi untuk mencegah perancah
Tumbang
By Panit Raharjo

BATRIES/ RACKER PLAN


TIES/ANGCORADE/BRIDLE PIPE/STUTE
By Panit Raharjo
TIES/ANGCORADE/BRIDLE PIPE/STUTE
By Panit Raharjo
Posisi (jumlah) Ties/ Angcorage (Angkur) Australian & American Standard
By Panit Raharjo
Ties/ Angcorage (Angkur) Frame Scaffold JICA Book/Naker
By Panit Raharjo
8 (delapan) M Vertical, 9 (sembilan) M Horizontal
ANCHORS & GUYS SLING Tali Pemancang
By Panit Raharjo

Guys
Sling
Tali kawat baja
By Panit Raharjo
TANGGA PERANCAH
By Panit Raharjo

 Lebar Tangga 40 – 60 cm
 

 Jarak antar anak Tangga adalah 30 cm


 

 Tangga harus terpasang dari dasar


Perancah sampai dengan lantai kerja
 

 DILARANG menjadikan Main Frame


sebagai Acces Perancah (terlebih Mobile
Scaffolding)
TANGGA PERANCAH/ LEDDER
By Panit Raharjo

 TANGGA dengan sudut kemiringan


40˚– 45 ˚ (Tangga Perancah Frame) :
Disarankan Terpasang Zig-Zag
 

 Ledder Hook/ Pengait Tangga Harus memiliki


Pengunci atau terikat dengan Frame
 

 Setiap 3 Lift/ Level, Susunan Tangga dipasang di-


Bay/Section yang lain atau dapat dilangsungkan
namun setiap 3 Lift/Level diberi Stay Access
 

 Tangga Harus diberi Handrail Tangga, Handrail


Catwalk dan Stopper dengan Ketinggian 70 – 100
cm
Papan kerja/ Landasan Kerja
By Panit Raharjo

Bila Mengunakan Papan Kerja dengan Catwalk maka harus dilapisi Triplek Kayu Lapis
dengan ketebalan minimum 10 mm, atau Plate metal setebal 2 mm
Papan kerja/ Landasan Kerja
By Panit Raharjo

Hooks Papan kerja/ Catwalk harus memiliki Pengunci/Hook Lock, atau bila
mengunakan Metal Planks yang tidak mengunakan Hook maka harus diikat dengan
Tali Metal
GUARDRAIL/ HANDRAIL PLATEFORM
By Panit Raharjo

 Perancah Frame pun HARUS dilengkapi


dengan Pagar Pengaman Lantai Kerja
(Guardrail/Handrail) bila tinggi
Perancah Lebih dari 1,8 M dari
landasan.
 
 Atau ketinggian Perancah Lebih dari 5
M diatas Permukaan
Air (SOLAS Regulation)
GUARDRAIL/ HANDRAIL PLATEFORM
By Panit Raharjo

 Guardrail Harus Terpasang Mengelilingi Lantai Kerja/ Plate Form


 
 Guardrail Terdiri dari 2 Batang Palang Pengaman yaitu Toprail dan Midrail
 
 Tinggi Toprail/ Palang Pengaman Atas : 90-110 cm (JIS)
 
 Tinggi Midrail/ Palang Pengaman Tengah : 45 – 55 cm
 
 Untuk Frame Scaffolding, Pabrik menyediakan Guardrail (Manufacture Guardrail
Section) yang sesuai untuk dirangkai pada stuktur Main Frame Scaffolding

 Bila tidak tersedia Manufacture Guardrail Section, maka dapat mengunakan Pipa
dan Clamb yang dirangkai sesuai dengan ketentuan Guardrail Scaffolding (Tube and
Clamb Guardrail System)
By Panit Raharjo
Toe Board
By Panit Raharjo

 Toe Board harus terpasang mengelilingi


Lantai kerja, dengan ketinggian (lebar
Papan) min. 50 cm, tebal 2,5 cm (ref. SKB
174 & 104/1986)
 
 Toe Board Dipasang didalam
Standard/Tiang Handrail, baik dengan
Toeboard Clamb atau dengan Kawat
Metal
PEDOMAN TEKNIS
MODULAR SCAFFOLD By Panit Raharjo
MODULAR SCAFFOLD
By Panit Raharjo
MODULAR SCAFFOLD
By Panit Raharjo
MODULAR SCAFFOLD
By Panit Raharjo

Adjustable Baseplate Base Colar Ledger / Transom Toe Board

Planks/ Flate Form


Strandard
Diagonal Breasing
JENIS-JENIS PENGUNCI (Base Colar)
By Panit Raharjo

STAR LOCK CUP LOCK

PIN LOCK
CUP LOCK
STANDARD
By Panit Raharjo
Standart
By Panit Raharjo

Standar vertikal menanggung beban


dari perancah turun ke bumi. Pipa
standar, dengan diameter luar 48,3
mm, memiliki Colar di setiap 0,5 m,
kerah ditekan di bagian atas dan
dibor lubang di kedua ujungnya.
Panjang bervariasi dari 0,5m sampai
4,0m.
STANDARD CONNECTION
By Panit Raharjo
TRANSOM
By Panit Raharjo
Ledgers / transoms
By Panit Raharjo

Ledger ukuran diameter 48,3mm dan wedge-Ledger pada kedua ujungnya.


Ledger ini digunakan dalam panjang yang berbeda sementara dukungan
bagi baja deck atau kayu perancah papan atau sebagai sebuah elemen
struktural.
Base collar
By Panit Raharjo

• Dasar kerah dengan roset tunggal ditempatkan di atas jack dasar


dan memungkinkan dasar mudah keluar dari perancah.
Bracing
By Panit Raharjo

Vertikal Brace terdiri dari sebuah pipa diameter 48,3mm dengan


koneksi pada kedua ujungnya .
Vertical Brace berguna untuk menjaga siku dan kekuatan struktur
perancah
Side brackets
By Panit Raharjo

Side Bracket meningkatkan kekuatan perancah konstruksi


Ekspansi ini dapat digunakan untuk satu papan braket ( 0,39m braket
lebar ) atau dua papan lebar badan braket ( 0,73m braket )
Side protection –Toe board
By Panit Raharjo

Kaki papan dipasang pada platform ini setiap orang dan


material mencegah dari jatuh dari platform bekerja
PLANK/ FLATE FORM
By Panit Raharjo
Platforms - Steel deck By Panit Raharjo

Dek baja digunakan untuk menciptakan platform .Pelantar yang terbuat


dari baja dengan sebuah anti slip yang ringan permukaan .Deck adalah
baja ditempatkan di atas transoms (Technical Data Permiss. load 10.0
kN/m².)
.
Anchorage
By Panit Raharjo

Konstruksi untuk menciptakan sebuah stabil , bagian depan


perancah perlu berlabuh ke sebuah bangunan .Bersama-
sama dengan koneksi mata pada bangunan dan couplers di
sumbu tegak.
Anchoring
By Panit Raharjo

Ties dipasang pada bangunan kokoh


Peralatan anchor harus stabil dan kuat dipasang dengan skrup pada standart luar
maupun dalam dekat dengat ikatan pada standart (kurang dari 30 cm)
Accessories - Couplers
By Panit Raharjo

Coupler dapat digunakan menyambungkan dua


perancah pipa (diameter 48,3mm) contoh untuk
membuat outrigger anchor pipa
Access – Stair – Outer guard rail – Inner guard rail
By Panit Raharjo

 Untuk mendapatkan akses yang lebih


besar sebuah platform tangga yang
memberikan akses .Tangga yang
terbuat dari aluminium dan dengan
mudah dapat ditangani oleh dua
orang

 Guardrail diwajibkan terpasang pada


tangga akses
Guadrail terbuat dari alumunium.
Base jack By Panit Raharjo

Adjustable base jack


digunakan untuk
meratakan standart
perancah pada ketinggian
yang sama
Base jack By Panit Raharjo

Permissible load for base jack 60cm (in kN)


(in combination with horizontal load = 5% of vertical load)

  Spindle length (mm) 100 200 300 400


           

  Permissible load (kN) 52 42 33 25


           
ADJUSTABLE BASEPLATE DAN PEMASANGAN
LEDGER DAN TRANSOM By Panit Raharjo
BREACING DAN PEMASANGANNYA
By Panit Raharjo
DIMENSI PERLENGKAPAN MODULAR
SCAFFOLDING By Panit Raharjo

UKURAN PANJANG PERLENGKAPAN MODULAR SCAFFOLD


SUDAH DITENTUKAN DARI PABRIK BAIK STANDARD DAN
LEDGER

 STANDARD : Panjang diantaranya


4,o – 3,0 – 2,0 – 1,5 – 1,0 – 0,2 meter

 LEDGER : Panjangnya diantaranya


2,4 – 1,8 – 1,2 dan 0,7 meter

Note: Ukuran ledger dapat pula dipergunakan sebagai Transom


By Panit Raharjo

 Jarak pengunci ( Base Colar)berjarak 0,5 meter


antara satu dengan yang lainnya

 PLANK : Panjangnya 2,4 – 1,8 dan 1,2 meter

 BRACE : Panjangnya 3,6 dan 2,7 meter


KETENTUAN K3 MEMBANGUN MODULAR SCAFFOLD
(AS 1576.3 : 1995)
By Panit Raharjo

KETINGGIAN MAKSIMUM MODULAR SCAFFOLDING


MAX 40 METER,
- Dengan ketentuan Kedudukan/posisi Standard harus
benar-benar sempuna dan Rata (level)
- Transom dan ledger yang paling bawah harus dipasang
sedekat mungkin dari plate BasePlate.
- Transom dan Ledger Dasar (pertama) tidak lebih dari
500 mm dari Sole Bord
- Harus diberi batang penguat (Ties/ Support) ke Struktur
Permanen
KETENTUAN KHUSUS MEMBANGUN
MODULAR SCAFFOLDING By Panit Raharjo

 Manufaktur harus memberikan prosedur


Pemasangan dan pembongkaran yang
komprehensif dan terdokumentasi yang
meminimalkan risiko bagi perancah dan orang-
orang di sekitar perancah dan memastikan bahwa
perancah dapat didirikan dalam batas desain
sistem yang aman
KETENTUAN KHUSUS MEMBANGUN
MODULAR SCAFFOLDING (Lanjutan) By Panit Raharjo

Frame Scaffolding tidak dapat dirangkai dengan


system Modular Scaffolding karena berbeda konstruksi
Lantai kerja Lengan Gantung (Out Rigger) pada Modular
Scaffolding dan Frame Scaffolding DILARANG dibangun
jika Scaffolding berdiri bebas (Independent Scaffold).
Out Rigger hanya dapat dipasang pada sisi scaffold yang
dekat dengan bangunan permanen dan tidak boleh untuk
menempatkan material melebihi kekuatan keseimbangan
scaffolding.
Modular Connection
By Panit Raharjo

Sambungan pada standar dari berbagai komponen terdiri dari


roset berbentuk khusus, yang dilas setiap 0,50 m
Ring datar memiliki empat lubang sempit dan empat lubang
besar,

 Empat lubang sempit posisi ledger/transom


 Empat lubang besar memungkinkan penyelarasan
Ledger dan Brace diagonal
Modular Connection
By Panit Raharjo

 sambungan dibuat oleh pabrikan


 menggeser pin lock memegang selama roset datar.
 memasukkan pin lock ke dalam salah satu lubang .... Dan
 mengamankan dengan pukulan palu.
Modular Connection
By Panit Raharjo

koneksi telah berubah


menjadi kekuatan
transmisi sambungan kaku
yang dapat mengambil
beban segera ke segala
arah,
By Panit Raharjo

Kekuatan normal dalam koneksi (Tarikan) : max N =


+/-25.7 kN
Vertical load on rosette: max Vz = +/- 20.5 kN By Panit Raharjo
Horizontal load on rosette: By Panit Raharjo

max Vy = +/- 10.6 kN


Bracing
By Panit Raharjo

Untuk menstabilkan luar


bidang perancah, sejajar dan
tegak lurus untuk fasad yang
ada menggunakan braces
vertikal. Braces vertikal
ditempatkan di bay setidaknya
setiap 5 lift dan di setiap
akhir bay tegak lurus fasad. Vertical bracing
Prosedur pemasangan Modular Scaffold
By Panit Raharjo

Start ereksi dengan meletakkan peralatan


komponen dalam perkiraan posisi.
Tempat base collar pada jack, menggunakan
papan kayu (planks) di bawah pelat dasar
Jacks untuk mendistribusikan beban ke
tanah.
Prosedur pemasangan Modular Scaffold
By Panit Raharjo

Ulangi prosedur, menempatkan Jack base di keempat sudut dari bay dan
menghubungkan mereka dengan menggunakan ledgers transoms
By Panit Raharjo
Mulai dari titik tertinggi dari tanah, tingkat dasar menggunakan level dan dengan
menyesuaikan sekrup sayap Jack base. Mengunci semua irisan di tempat dengan
menggunakan palu. Sekarang dasar telah fix Anda siap untuk membangun perancah
tinggi.
Masukkan standar ke Jack base, menempatkan standar 3m di bagian luar dan 2m di
bagian dalam dari perancah,
Prosedur pemasangan Modular Scaffold
By Panit Raharjo

Mulai ereksi lift pertama dengan memperbaiki di tempat ledgers dan transoms
Catatan: mungkin perlu untuk menempatkan deck baja pada tingkat dasar ini untuk
membantu dengan pendirian lift pertama.
Prosedur pemasangan Modular Scaffold
By Panit Raharjo

Diagonal/face bracing harus tetap


ke bay setidaknya setiap kelima dari
bawah ke atas perancah atau
sebagaimana dipersyaratkan oleh
desain;
Diagonal bracing menciptakan
stabilitas dalam pembangunan
perancah.
Prosedur pemasangan Modular Scaffold
By Panit Raharjo

Setelah menyelesaikan lift pertama Anda dapat membangun Lift


berikutnya. Sangat penting selama ereksi Lift berikutnya adalah untuk
bekerja dalam cara yang aman.
Ini berarti bahwa sebelum Anda dapat melanjutkan ke lift berikutnya ada
kebutuhan untuk sebuah sistem perlindungan sisi seperti guard rails.
Sistem Ringscaff memberi Anda beberapa solusi untuk memiliki
perlindungan sisi ini selama ereksi,

Figure 9.5a Figure 9.5b

Anda mungkin juga menyukai