Anda di halaman 1dari 45

COVID-

19
Disusun oleh:
Oktrika, S.Tr.Keb
Pendahuluan
- COVID - 19  penyakit infeksi pandemik
- Etiologi  virus SARS CoV-2
- Penyebaran melalui droplets, atau melalui benda atau
permukaan yang terkontaminasi
- Masa inkubasi rata rata 5 – 6 hari, dapat selama 14 hari 
masa “presimptomatik”
- Case fatality rate : 2,3%
Laporan Konfirmasi COVID 19 Riau 4 Agustus 2021 Jam 14.00
WIB
Karakteristik
- Virus RNA, berkapsul, tidak bersegmen
- Sensitif terhadap panas
- Inaktivasi oleh desinfektan eg klorin, pelarut lipid, suhu
56oC selama 30 menit, eter, alkohol, detergen non ionik,
formalin, kloroform
Spektrum Penyakit
- Kasus ringan (81%)  tanpa atau disertai
pneumonia ringan, tidak perlu opname
- Kasus berat (14%)  sesak, hipoksia, keterlibatan
>50% parenkim paru
- Penyakit kritis (5%)  gagal napas, syok,
keterlibatan multi organ
Definisi kontak
Orang yang terlibat dalam kurun waktu 14 hari setelah muncul gejala pada
pasien
- Pelayanan untuk pasien (+) COVID19 tanpa menggunakan APD yang
sesuai
- Berada di lingkungan yang dekat dengan pasien eg. Ruang kerja, tempat
tinggal
- Berpergian dengan pasien COVID 19 (< 1 m) dgn kendaraan apapun

Kontak erat  jarak 1 meter dari pasien dalam pengawasan dengan jangka
waktu cukup lama tanpa menggunakan APD
Faktor resiko severe disease
- Usia tua
- Merokok
- Penyakit Tidak menular
- Hipertensi, DM, Penyakit Jantung, PPOK,
Kanker
- Pasien yang masuk dengan scoring SOFA yang lebih
tinggi dan D-dimer > 1 ug/L  tingkat mortalitas ↑
Orang Tanpa gejala
(OTG)

● Orang yang tidak bergejala dan memiliki resiko


tertular dari orang positif COVID19
● Orang tanpa gejala yang kontak erat dengan kasus
positif COVID 19
Orang dalam
pemantauan (ODP)
● Demam 38oC atau riw demam atau ISPA tanpa
pneumonia
● DAN riwayat berkunjung ke daerah terjangkit dalam 14
hari terakhir sebelum bergejala
● Atau tinggal di daerah terjangkit
PDP
- Demam 38oC / riw demam - Demam 38oC / riw demam
- Batuk/ pilek/ nyeri tenggorok - ATAU ISPA ringan - berat
- DAN pneumonia ringan – - DAN 14 hari terakhir
berat sebelum bergejala:
- Pasien immunocompromised
- Riwayat kontak dengan kasus
 gejala dan tanda tidak confirmed COVID
jelas
- Mengunjugi/ dirawat di faskes
- DAN 14 hari terakhir
berhub pasien COVID
sebelum bergejala
berpergian/ tinggal di negara
Kasus probable

PDP yang diperiksa COVID 19 tetapi inkonklusif/ hasil


konfirmasi positif untuk human corona non COVID 19

Kasus konfirmasi

Seorang yang terinfeksi COVID 19 dengan pemeriksaan


lab +
Kriteria diagnosis: COVID – 19 ringan
Demam gejala saluran napas, disertai:
- DAN tidak ada penyebab lain berdasar gambaran
klinis, serta tidak membutuhkan perawatan di rumah
sakit
- DAN riwayat perjalan ke wilayah terjangkit/ tinggal di
daerah ATAU riw kontak dgn pasien konfirmasi/
probabel COVID 19 dalam 14 hari terakhir sebelum
bergejala
Kriteria diagnosis: COVID – 19 Berat
Kriteria diagnosis COVID – 19 Ringan dengan
- Remaja/dewasa: demam, curiga infeksi sal napas, RR
> 30 x/min, distress napas berat, SpO2 < 90% room air
- Anak: batuk/ susah napas, dengan 1 dari hal berikut:
Sianosis sentral/ SpO2 < 90%, distress napas berat (eg.
Grunting, retraksi dada berat), tidak mau minum,
penurunan kesadaran, kejang, takipnea
Anamnesis
Demam gejala saluran napas, disertai:
- Kontak erat dengan PDP/ probable/ confirmed COVID
- Tinggal/ berpergian ke daerah yang terdapat laporan
transmisi luas di komunitas
- Riwayat mengikuti kegiatan keramaian yang trdapat
kasus COVID
Manifestasi klinis
- Demam (83 – 99%) - Sakit tenggorokan

- Batuk (59 – 82%) - Kongesti nasal

- Anorexia (40-84%) - Sakit kepala

- Fatigue (44-70%) - Diarea

- Sesak (31-40%) - Mual dan muntah

- Mialgia (11-35%) - Anosmia, ageusia

- Pada anak-anak manifestasi batuk dan demam tidak sesering orang dewasa
Pemeriksaan Fisik

Ringan Berat Berat + komplikasi

CM/ penurunan kesadaran


Kesadaran Compos mentis CM/ penurunan kesadaran
tidak butuh ventilator

Takikardi, takipnea, febris, Takikardi, takipnea, febris, gejala


TTV Febris takikardi takipnea
hipotensi dan tanda syok, hipotensi

Retraksi, fremitus mengeras, Retraksi, fremitus mengeras,


Paru redup pada konsolidasi, suara redup pada konsolidasi, suara
Ronki basah kasar
napas bronkovesikuler, ronki napas bronkovesikuler, ronki
kasar kasar

Komplikasi: ARDS, sepsis, syok sepsis


Pemeriksaan Penunjang

1. Foto thoraks: gambaran pneumonia


2. Pemeriksaan darah  leukopenia/ normal, limfopenia
 pneumoni berat  gg fx hepar, fx ginjal, gula darah,
PT, d-Dimer, laktat
 AGD
 Elektrolit
3. RT- PCR: dari swab tenggorok/ aspirat saluran
napas bawah  + COVID 19
Laboratorium
Pemeriksaan spesimen saluran
napas atas dan bawah:

- Saluran napas atas dengan


swab tenggorok (nasofaring
dan orofaring)

- Saluran napas bawah


(sputum, bilasan bronkus,
BAL)
GAMBARAN Foto
rontgen thorax pasien
dengan vaksin dan pasien
tanpa vaksin.
SKRINING
02. C Reactive
01. Hematologi
Protein
- Hitung limfosit absolut < 1500/uL CRP > 10 mg/L
(WBC x % limfosit)
- Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) >
3,13
%neutrofil/%limfosit

03. Pemeriksaan Molekuler 04. Rapid test


- TCM Rapid test antigen/ antibodi
- Real time PCR
Diagnosis Banding

ISPA Pneumonia Bakteri

Pneumonia jamur Edema paru kardiogenik


(gagal jantung)
TATALAKSAN
A:
Tatalaksana

ODP PDP
Isolasi di rumah 14 hari Rujuk ke RS Rujukan
Lapor ke Dinkes setempat/ hotline COVID 19 Bila tidak bisa dirujuk:
Jika mengalami pneumonia ikuti alur PDP Rawat isolasi
Tatalaksana sebagai pneumonia
Lapor dinkes setempat/hotline
COVID
Self isolation
- Ruangan terpisah dengan anggota keluarga lain
- Jaga jarak 1 meter dari orang sehat
- Etika batuk dan bersin
- Hindari pemakaian barang pribadi secara bersamaan
(alat makan, mandi, linen, dll)
- Cuci alat makan dengan air dan sabun
- Pakaian yang terpakai dimasukkan ke wadah
terpisah
Self isolation
- Cuci pakaian dengan mesin cuci suhu 60 – 90oC,
detergen biasa
- Desinfeksi rutin area yang tersentuh
- Tetap dirumah dan dapat dikontak
- Jika harus keluar rumah, gunakan masker
- Hindari menggunakan transport umum dan
hindari tempat ramai
Self isolation
- Ventilasi ruangan yang baik (buka jendela)
- Batasi jumlah orang yang merawat, pastikan
perawat sehat
- Batasi pengunjung, buat daftar yang
mengunjungi
- Jika gejala bertambah, hubungi fasyankes
terdekat
- Jika tidak ada rumah untuk isolasi  rawat inap
Paracetamol 3 x 500 mg k/p
Vitamin C 3 x 100 mg PO
Vitamin D 1 X 1000 mg PO
ZINK 1 X 1 PO
(Untuk penggunaan antivirus dan
antibiotik di konsultasi dahulu
dengan dokternya.)

Obat pulang
Tatalaksana Pneumonia berat
- Isolasi ruangan tekanan - Antibiotik: Levofloxacin 1 x 750
negatif mg atau Makrolid 1 x 500 mg
- Implementasi PPI apabila gg fx hati
- Serial foto thoraks - Oseltamivir 2 x 75 mg PO
- Terapi oksigen nasal kanul - Hepatoprotektor
- IVFD RL 500 cc/24 jam - Vitamin C 1 x 400 mg IV
- Terapi simptomatik - Cegah komplikasi
(PCT 3 x 500 mg)
Tatalaksana pneumonia berat dengan komplikasi
- Isolasi ruangan tekanan negatif - Paracetamol 3 x 500 mg
- Implementasi PPI - Vitamin C 1 x 200 mg IV
- Serial foto thoraks - IVFD
- Terapi oksigen target SpO2 94%- Tangani syok sesuai alur th/ syok
- Ab: Levofloxacin 1 x 750 mg IV sepsis
+ - Cegah komplikasi
Meropenem 3 x 1000 mg IV - Ventilasi mekanik pada ARDS ata
- Oseltamivir 2 x 75 mg PO gagal napas
- Cortikosteroid TIDAK dianjurkan
Ventilasi mekanis

4. ARDS sedang – berat:


1. TV rendah ( 4 – 8 ml/kgBB),
mempertahankan tekanan - PEEP tinggi target SpO2 > 88 –
plateau inspirasi < 30 cm H2O 92%
2. Orang dewasa dgn ARDS berat - Menggunakan sistem closed suction
 prone ventilation selama 12 dan klem ETT saat memutus
– 16 jam sehari ventilasi mekanik  krn dapat desat
cepat dan atelektasis
3. Gunakan Strategi terapi cairan
konservatif pada pasien ARDS
tanpa hipoperfusi jaringan
Indikasi pulang

Kondisi klinis dan penunjang membaik

RT-PCR negatif 2x berturut - turut


Komplikasi

Pneumonia Berat Sepsis Syok sepsis

Gagal napas Multiorgan Kematian


Dysfunction
Syndrome
(MODS)
Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS)

- Onset baru/ gejala respirasi memburuk dalam satu minggu


klinis diketahui
- Rontgen thoraks: opasitas bilateral (efusi, ateletaksis, nodul)
- Asal edema: gagal jantung/ overload cairan
ARDS
Sepsis

- Dewasa: disfungsi organ  disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score


SOFA)
- Perubahan status mental, susah napas, napas cepat, SpO2 rendah, UO
berkurang, takikardia, nadi lemah, akral dingin, hipotensi, kulit mottling,
lab: koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat, hiperbil
- Anak: Curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2 SIRS kriteria

SIRS: Suhu > 38 / 36, HR >90, RR > 20, leukosit > 12000 / < 4000
SOF
A
Syok Sepsis

- Dewasa: Persisten hipotensi walaupun sudah diresusitasi cairan, butuh


vasopressor untuk mempertahankan MAP 65 mmHg dan serum laktat > 2
mmol/L
- Anak: hipotensi atau 2 – 3 dari: penurunan kesadaran/ bradikardi/ CRT
meningkat, vasodilatasi hangat dengan nadi bounding, takipnea,
petekie/purpura, peningkatan laktat, oliguria, hiper/hipotermi
Edukasi
- Cuci tangan 6 langkah sesuai WHO
- Etika batuk dan bersin
- Jika bergejala infeksi saluran napas gunakan masker,
berobat ke faskes
- Hindari pergi ke daerah outbreak
- Hindari menyentuh hewan
- Hindari kontak dekat dengan pasien dengan gejala infeksi
saluran napas
Pencegahan level individu

- Cuci tangan dengan sabun dan air/ hand sanitizer setidaknya 20 detik
- Hindari menyentuh mata, hidung, mulut dengan tangan yang belum
dicuci
- Jangan berjabat tangan
- Hindari interaksi fisik dengan orang yang sakit
- Tutup mulut saat batuk dan bersin
- Segera ganti baju/ mandi setelah berpergian

- Bersihkan dan disinfeksi berkala pada benda yang sering disentuh


Pencegahan level masyarakat

- Tidak berkumpul di keramaian


- Hindari perjalanan keluar kota
- Hindari ke tempat wisata
- Mengurangi berkunjung ke rumah teman/ saudara
- Mengurangi frekuensi pergi belanja
- Work from home
- Jaga jarak min 1 meter
- Ibadah di rumah
THANKS!
Referensi:
1. Panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia Mengenai COVID 19
2. Panduan Praktik Klinik Pneumonia COVID 19 ringan
3. Panduan Praktik Klinik Pneumonia COVID-19 Berat
4. Panduan Praktik Klinis Pneumonia COVID-19 Berat dengan Komplikasi
5. Penanganan cepat medis dan kesehatan masyarakat COVID19 di Indonesia
6. Clinical management of COVID-19, WHO
7. Usulan Panduan Pemeriksaan Laboratorium COVID19, Patologi Klinik dan Kedokteran
Laboratorium Indonesia
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai