Anda di halaman 1dari 27

SISTEM

HUKUM DAN
PERADILAN DI
INDONESIA
KELOMPOK MERPATI
YAMAHA
NAMA ANGGOTA :

I GEDE ARYA WIRANATHA (04)


I KETUT GDE KUSUSMA WARDANA (09)
KT DAVINA ANASTASIA MUTIARA P.M (21)
NI NYOMAN YUSTIADEVI (33)
PUTU DIAZ TARRA MANUWARI (38)
SUB BAB
Mencermati
Sistem
Sistem
Hukum Di
Peradilan Di
Indonesia
Indonesia

Menampilkan
Sikap yang Macam-Macam
Sesuai dengan Sanksi
Hukum
SISTEM
HUKUM DI
INDONESIA

01
MAKNA HUKUM

hukum itu pada hakikatnya


merupakan pagar pembatas,
agar kehidupan manusia aman
dan damai.

Jika di negara kita ini tidak memiliki hukum


maka dapat diperkirakan akan terjadi
kesemrawutan dalam berbagia macam hal,
mulai dari kehidupan pribadi hingga pada
kehidupan berbangsa dan bernegara.
karakteristik dari hukum merupakan adanya
perintah dan larangan, di mana perintah dan
larangan trersebut harus dipatuh oleh semua
orang.Hukum yang berlaku di masyarakat dan
ditaati oleh masyarakat karena hukum
memiliki sifat yang memaksan dan mengatur.
1. Peraturan
mengenai tingkah 2. Peraturan itu dibuat
laku manusia dalam dan ditetapkan oleh
pergaulan badan – badan resmi
masyarakat. yang berwajib.

di dalam hukum
Unsur-unsur
4. Sanksi terhadap
3. Peraturan itu bersifat pelanggaran
memaksa. peraturan
tersebut adalah tegas.
Tugas dalam 1.Menjamin kepastian
hukum bagi setiap
hukum orang di dalam
masyarakat
2.Menjamin
ketertiban,ketentraman,kedamaia
n,keadilan,kemakmuran,kebahagi
aan, 3.Menjaga jangan sampai terjadi
dan kebenaran perbuatan
“main hakim sendiri”dalam
pergaulan masyarakat
Berdasarkan tempat berlakunya
Berdasarkan Sumbernya

1.Hukum
1.Hukum Nasional.
Undang-Undang.

2.Hukum
2.HukumInternasional.
Kebiasaan.

3.Hukum
3.HukumTraktat.
Asing.

4.Hukum
4.Hukum
Yurissprudensi.
Gereja.
Berdasarkan Waktu Berlakunya
Berdasarkan Bentuknya

1.HukumTertulis . a.Hukum tertulis yang dikodifikasikan


1.Ius Constitutum (hukum positif) b.Hukum tertulis yang tidak
dikodifikasikan

2.Ius Constituendum
2.Hukum
(hukum Tertulis .
negatif)
Berdasarkan Cara
Mempertahankan
Berdasarkan Sifatnya

1.Hukum Material.
1.Hukum Yang Memaksa.

2.Hukum Formal.
2.Hukum Yang Mengatur.
Berdasarkan Wujudnya

1.Hukum Objektif.

2.Hukum Subjektif.
Berdasarkan
isinya

1.Hukum publik

2. Hukum Privat
a. Hukum pidana
b. Hukum tata negara a.Hukum perdata
c. Huku tata usaha b.Hukum perniagaan
d. Hukum
internasional
TUJUAN
HUKUM

Tujuan ditetapkannya hukum


bagi suatu negara adalah untuk
menegakkan kebenaran dan
keadilan, mencegah tindakan
yang sewenang-wenang.
melindungi hak asasi manusia,
serta menciptakan suasana
yang tertib, tenteram aman,
dan damai.
02

Mencermati
Sistem Peradilan
Di Indonesia
MAKNA LEMBAGA
PERADILA

Makna lembaga peradilan mencakup


peralatan atau perlengkapan negara
yang berguna untuk mempertahankan
tegaknya hukum yang berlaku.
Lembaga peradilan selalu berkaitan
dengan konsep kekuasaan negara
dalam hal ini adalah kekuasaan
kehakiman. Makna lembaga peradilan
juga dapat diartikan sebagai lembaga
bentukan negara yang merupakan
bagian dari otoritas negara di bidang
kekuasaan kehakiman. Sumber
hukumnya berasal dari peraturan
Dasar hukum Lembaga
Peradilan

1.Pancasila 2.UUD NRI Tahun


(terutama 1945 Bab IX Pasal
sila ke 5) 24 Ayat (2) dan (3)

3.Beberapa
UNDANG
UNDANG
RI
Klasifikasi Lembaga
Peradilan
A. Lembaga Peradilan
Dibawah Mahkamah
Agung
2. Hukum Privat
1. Peradilan umum
B. Mahkamah Konstitusi
2. Peradilan agama
3. Peradilan Militer
4. Peradilan Tata
Usaha 1. Kompetensi relatif
2. Kompetensi absolut
Tingkatan
Lembaga Peradilan

a. Pengadilan tingkat
pertama ( pengadilan
negeri)
c.Kasasi oleh
Mahkamah
Agung
b. Pengadilan tingka kedua
A. Lingkungan Peradilan
Umum
PERAN LEMBAGA B. Lingkungan peradilan
PERADILAN Agama
C. Lingkungan
Peradilan Tata Usaha

D. Lingkungan Peradilan
Militer
E. Mahkamah Konstitusi
Menampilkan Sikap Yang Sesuai
Dengan Hukum
a disenangi oleh masyarakat pada umumnya
b. tidak menimbulkan kerugian
bagi diri sendiri dan orang lain Ciri- Ciri Seseorang
c. tidak menyinggung perasaan orang lain Yang Berperilaku
d. menciptakan keselarasan Sesuai Hukum
e. mencerminkan sikap sadar hukum
f mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
SANKSI-
SANKSI
Perilaku yang bertentangan dengan hukum timbul
sebagai akibat dari rendahnya kesadaran hukum.
Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh
dua hal yaitu :

1)pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah


dianggap sebagai kebiasaan bahkan kebutuhan,

2) hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi


dengan tuntutan kehidupan.
SANKI SESUAI
NORMA
Norma Agama

Norma Kesusilaan

Norma Kesopanan Norma Hukum


Apakah
Ada
Pertanyaa
TERIMAKASI
H
Om Shanti Shanti Shanti Om

Anda mungkin juga menyukai