Dari uraian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa hukum itu merupakan
aturan, tata tertib, dan kaidah hidup. Akan tetapi sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang pasti tentang rumusan arti hukum. Selain itu, setiap orang atau
ahli akan memberikan arti yang berlainan sesuai dengan sudut pandang masing-
masing yang akan menonjol segi-segi tertentu dari hukum. Hal ini sesuai dengan
pendapat Van Apeldorn bahwa “definisi tentang hukum adalah sangat sulit untuk
dibuat karena tidak mungkin untuk mengadakannya sesuai kenyataan.” Akan tetapi
meskipun sulit merumuskan definisi yang baku mengenai hukum, di dalam hukum
terdapat beberapa unsur di antaranya sebagai berikut.
Adapun yang menjadi karakteristik dari hukum adalah adanya perintah dan
larangan; perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi oleh semua orang. Dengan
demikian, suatu ketentuan hukum mempunyai tugas berikut.
1. Penggolongan hukum
Berdasarkan kepustakaan ilmu hukum, hukum dapat digolongkan sebagai berikut
a. Berdasarkan sumbernya
1) Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan
2) Hukum kebiasaan, yaitu hukum yang terletak dalam aturan-aturan
kebiasaan.
3) Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara didalam
suatu perjanjian antar Negara (traktat).
4) Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.
c. Berdasarkan bentuknya
a). hukum tertulis yang di kodifikasikan, yaitu hukum yang di susun secara
lengkap, sistematis, teratur, dan di bukukan.
b). Hukum tertulis yang tidak di kodifikasikan yaitu hukum yang meskipun
tertulis, tetapi tidak di susun secara sistematis, tidak lengkap, dan masih
terpisah pisah.
2). Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yqng hidup dan di yakini oleh warga
masyarakat serta di patuhi dan tidak dibentuk menurut prosedur formal, tetapi
lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat itu sendiri.
1).ius constitutum (hukum postitif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu
2). ius constituendum (hukum negatif), yaitu hukun yang di harapkan berlaku
pada waktu yang akan datang.
1). Hukum material, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat yang berlaku umum tentang hal" yang dilarang dan di bolehkan
untuk dilakukan.
2). 2). Hukum formal, yaitu hukum yang mengatur bagaimana cara
mempertahankan dan melaksanakan hukum material.
f. Berdasarkan sifatnya
1) hukum yang memaksa, yaitu hukum dalam keadaan bagaimana pun juga
harus dan mempunyai paksaan mutlak.
2). Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat di kesampingkan apabila
pihak" yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian.
g. Berdasarkan isinya
1). hukum publik. yaitu hukum yang mengatur hubungan antara megara
dengan individu, menyangkut kepentingan umum
a. hukum pidana
b. hukum tata negara
d. hukum internasional
2). Hukum privat(sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara individu
satu dengan indivdu lain
3. Tujuan hukum
Tujuan di tetapkan nya hukum bagi suatu negara adalah untuk menegakkan
kebenaran hak asasi manusia, serta menciptakan suasana yang tertib, tentram,
aman, dan damai
Tata hukum merupakan hukum positif atau hukum yang berlaku di suatu negara
pada saat sekarang.
Tata hukum indonesia di tetapkan oelu masyarakat indonesia, oleh karena itu,
tata hukum indonesia baru ada ketika negara indonesia di proklamirkan lada
tanggal 17 Agustus 1945.