Anda di halaman 1dari 24

Realitas Sosial pada Objek

Kajian Sosiologi
Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi objek kajian dari ilmu sosiologi


2. Peserta didik memahami konsep dari realitas social sebagai objek kajian
sosiologi
3. Peserta didik mampu menganalisis bentuk dari realitas social yang ada di
lingkungan masyarakat
Menurut Kalian Objek dari Kajian
Sosiologi itu apa ??
Apa yang kalian tangkap dari gambar diatas ??

Akhir-akhir ini, di negara kita ramai dengan pembahasan tentang Citayam


Fashion Week. Mulai dari media sosial sampai siaran televisi nasional, semua
membahas tentang Citayam Fashion Week. Fenomena ini menjadi sangat viral
karena remaja-remaja Citayam Fashion Week tersebut memiliki gaya fashion
tersendiri yang justru kontras dengan tempat nongkrong mereka yakni Kawasan
Dukuh Atas yang terkesan elit.
Nah dari fenomenal Citayam Fashion Week ini, kita bisa mempelajari salah satu
materi Sosiologi yang disebut dengan Realitas Sosial.

Jadi menurut kalian realitas sosial adalah ?


1. Pengertian Realitas Sosial

Menurut Bahasa, realitas sosial adalah segala hal yang nyata dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann dalam bukunya yang berjudul “The
Social Contruction of Reality”, realitas sosial adalah kualitas yang berkaitan dengan
fenomenal yang kita anggap berada di luar kemauan kita.
Jadi bisa disimpulkan bahwa realitas sosial adalah segala fenomena atau kenyataan di
masyarakat yang terjadi di luar diri kita atau bukan kemauan diri sendiri yang tidak bisa di
hindari. Realitas sosial terbentuk atas situasi dan kondisi tertentu di masyarakat.
Contohnya seperti kemiskinan. Terjadinya kemiskinan di suatu negara, bukan terjadi
akibat kemauan sendiri, tertapi terbentuk karena konstruksi social, yakni terjadi akibat
dorongan dari factor-factor lain, seperti kurangnya lapangan pekerjaan dan pembangunan
yang tidak merata. Kemiskinan ini kemudian menjadi dasaradanya kesenjangan social di
masyarakat.
Nah,, Fenomena Citayam Fashion Week juga membuktikan adanya pembangunan yang
tidak merata, karena kalau pembangunan sudah merata, seharusnya anak-anak Citayam ini
tidak perlu jauh-jauh ke Dukuh Atas hanya untuk sekedar nongkrong Bersama teman. Bisa
jadi, di daerah citayam tidak ada sarana public yang bisa menjadi tempat remaja Citayam
berekspresi, sehingga mereka harus jauh-jauh pergi ke Dukuh Atas.
2. Dimensi Realitas Sosial

Kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar
kemauan kita dipengaruhi oleh 2 dimensi yaitu :
1. Realitas Objektif
Kondisi yang sebenarnya ada di masyarakat dan diterima oleh individu
tanpa dipengaruhi pendapat pribadi.
2. Realitas Subjektif
Kondisi yang terjadi di masyarakat dan diterima oleh individu dengan
dipengaruhi pendapat pribadi, seperti ide dan opini
REALITAS SOSIAL DAN DIMENSINYA CONTOH
Realitas Sosial Kemiskinan
Realitas Dimensi Objektif Kondisi ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan dasar, seperti makanan,
pakaian, tempat berlindung,Pendidikan
dan kesehatan
Realitas Dimensi Subjektif Seseorang bisa menyebut dirinya
sebagai seseorang yang tidak mampu
apabila tidak memiliki kendaraan pribadi
walaupun kebutuhan dasarnya terpenuhi

Setelah tahu dimensidari realitassosial, sekarang kita mempelajari tentang proses


terbentuknya realitas social, yuuuk!!!
3. Proses Pembentukan Realitas Sosial
Menurut Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann, Proses pembentukan Realitas
sosial terdiri atas tiga tahap yaitu internalisasi, eksternalisasi dan objektivasi. Bisa kita
lihat pada table berikut :
Internalisasi Eksternalisasi Objektivasi

Kata Kunci Penanaman Penafsiran Pembentukan


Kebiasaan
Contoh Penanaman nilai-nilai Sekolah juga ditafsirkan Sekolah menjadi
pentingnya sekolah sebagai cara untuk sebuah realitas social :
seperti bisa memperoleh meningkatkan kedudukan Meningkatkan
ilmu, mendapatkan social oleh sebagian besar kedudukan social
teman sebaya dan masyarakat Menjadi prasyarat
mengasah ketrampilan untuk bekerja
Terwujud sebagai
salah satu Lembaga
social, yaitu Lembaga
pendidikan
4. Realitas Sosial yang manjadi Objek Kajian Sosiologi

Kajian objek sosiologi yang kita pelajari pada realitas social adalah
1. Sosialisasi
2. Kelompok social
3. Lembaga social
4. Penyimpangan social
5. Pengendalian social
6. Nilai dan norma social
7. Perubahan social
8. Permasalahan social
9. Struktur social
10. Mobilitas sosial
4.1 Sosialisasi

Sosialisasi merupakan proses mempelajari atau menanamkan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat. Sosialisasi dimulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga, dimana
keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan paling utama dalam pembentukan
kepribadian seseorang sehingga disebut dengan agen sosialiasai primer. Selain dari
keluarga sosialisasi juga didapat dari lingkungan luar rumah yaitu lingkungan sekolah,
teman sebaya, dan masyarakat, dimana sosialisasi ini disebut dengan agen sosialisasi
sekunder.
Proses sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat dibedakan menjadi dua yaitu sosialisasi
otoriter dan sosialisasi ekuitas. Sosialisasi otoriter bersifat memaksa individu untuk
menaati nilai dan norma yang berlaku, sedangkan sosialisasi ekuitas dilakukan oleh orang
yang memiliki kedudukan sederajat, misalnya teman sepermainan.
4.2 Kelompok sosial

Menurut Richard T. Schaefer (2011), kelompok diartikan sebagai sejumlah manusia


dengan norma, nilai dan harapan yang sama dengan saling berinteraksi secara teratur.
Keluarga, komunitas dan peserta didik dalam sekolah merupakan contoh kelompok social
dalam masyarakat.
Kelompok social terbentuk karena kecenderungan masyarakat menjalin hubungan social.
Hubungan social yang terjalin dalam masyarakat terbentuk bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan anggota masyarakat.
4.3 Lembaga sosial

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Lembaga social adalah system norma social
dan hubungan-hubungan terorganisasi yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur tertentu
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga social antara lain
Lembaga keluarga, pendidikan, agama, politik dan hukum.
Ciri dari Lembaga social diantarnaya
a. Merupakan perwujudan dari nilai dan norma social
b. Memiliki tujuan jelas
c. Memiliki tata tertib tertulis ataupun tidak tertulis
d. Mamiliki symbol atau lambang tertentu
e. Memiliki sarana dan prasarana atau kelengkapan
f. Memiliki kekekalan atau jangka waktu tertentu
g. Memiliki tradisi atau aturan mengikat
4.4 Penyimpangan sosial
Penyimpangan social merupakan segala bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan nilai
dan norma masyarakat. Perilaku menyimpang dapat dilakukan oleh individu atau
kelompok. Berdasarkan sifatnya, penyimpangan dapat diberdakan menjadi empat jenis
yaitu primer, sekunder, positif, dan negative.
Penyimpangan primer merupakan penyimpangan yang bersifat sementara, masih bisa
dimaklumi dan tidak dilakukan berulang ulang.
Penyimpangan sekunder merupakan penyimpangan yang dilakukan berulang-ulang
sehingga sulit di hentikan.
Penyimpangan negative merupakan penyimpangan yang dapat merugikan kehidupan
perilaku maupun orang-orang disekitarnya.
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang dapat menimbulkan dampak positif
bagi pelaku ataupun orang disekitar
4.5 Pengendalian sosial

Pengendalian social merupakan upaya penertiban yang dilakukan oleh masyarakat.


Pengendalian social bertujuan untuk menjaga keteraturan dan keseimbangan dalam
masyarakat. Pengendalian social dapat dilakukaan melalui pengendalian formal dan
nonformal. Pengendalian formal dilakukan secara sadar yaitu disengaja, terencana dan
memiliki sangsi tegas, sedangkan pengendalian nonformal dilakukan secara kolektif oleh
masyarakat melalui desas-desus, pengucilan, celaan, dan ejekan atau dengan bullying.
Tujuan dari pengendalian social adalah
a. Meningkatkan keyakinan dan ketaatan masyarakat terhadap nilai dan norma social
b. Menanamkan rasa malu bagi pelaku pelanggaran social
c. Menciptakan system hukum yang mengatur hubungan masyarakat
d. Memberi efek jera dan rasa malu dalam diri individu
Bentuk dari pengendalian social juga dapat dibedakan berdasarkan sifat dan cara yang
digunakan. Berdasarkan sifatnya, pengandalian social dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Pengendalian secara preventif, dilakukan sebelum terjadi sesuatu pelanggaran, artinya
masyarakat atau seseorang diarahkan, dibujuk atau diingatkan supaya tidak
melakukan pelanggaran.
b. Pengandalian social representative, dilakukan setelah terjadinya pelanggaran atau
usaha-usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi. Artinya jika seseorang sudah
melanggar nilai dan norma social maka akan mendapatkan hukuman.
c. Pengendalian social gabungan, bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan
(preventif) sekaligus mengembalikannya sesuai norma-norma social (represif).
d. Persuasif, dilakukan tanpa kekerasan. Persuasif dapat dilakukan melalui saran, ajakan,
bimbingan individu, atau kelompok untuk mematuhi nilai dan norma yang ada
dilingkungan masyarakat.
e. Koersif, dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan untuk membentuk masyarakat
yang tertib sosial
4.6 Nilai dan norma sosial

Nilai merupakan prinsip dasar atau kualitas dasar yagn dianggap penting bagi seseorang
atau masyarakat. Norma merupakan aturan atau tata tertib yang dibentuk masyarakat untuk
mewujudkan keteraturan dalam masyarakat. Adapaun fungsi dari nilai dan norma sebagai
berikuta
Fungsi dari nilai
a. Mengarahkan masyarakat bertingkah laku sesuai aturan yang berlaku dalam
masyarakat
b. Merekatkan solidaritas masyarakat
c. Menjadi pengawas, pembatas dan pendorong masyarakat
d. Sebagai penentu harga dan kelas social dalam stratifikasi social masyarakat
Fungsi dari norma
e. Alat menertibkan, menstabilkan dan membentuk keteraturan social
f. Pedoman tingkah laku masyarakat
g. Sistem control social masyarakat
Menurut Prof. Notonagoro, nilai social dibagi menjadi berikut
a. Nilai materil, yaitu segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
fisik manusia
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat melakukan
aktivitas atau kegiatan dalam hidupnya
c. Nilai rohani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani.
Nilai rohani dibagi menjadi empat yaitu nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral
dan nilai religious.
Norma social dibedakan berdasarkan daya ikatnya dibedakan menjadi lima, yaitu
d. Cara (usage) merupakan suatu bentuk perilaku dalam pergaulan sehari-hari di
masyarakat
e. Kebiasaan (folkways) merupakan perbuatan berulang-ulang yang dilakukan secara
sadar dan mempunyai tujuan jelas
f. Tata kelakuan (mores) merupakan sekumpulan perbuatan mengenai anjuran dan
larangan dalam bermasyarakat
g. Adat istiadat merupakan tata kelakukan yang terintegrasi secara kuat dengan pola
perilaku masyarakat
h. Hukum (laws) merupakan sekumpulan aturan tertulis dalam masyarakat yang berisi
ketentuan, perintah, dan larangan agar tercipta keteraturan
4.7 Mobilitas sosial

Mobilitas social merupakan pergerakan atau perpindahan status seseorang atau kelompok
social dari suatu lapisan social menuju lapisan social lain. Mobilitas social dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk mobilitas yaitu mobilitas vertical, mobilitas horizontal,
mobilitas lateral.
Mobilitas vertical merupakan perpindahan yang bersifat naik/turun.
Mobilitas horizontal merupakan perpindahan yang terjadi dalam tingkatan yang sama.
Mobilitas lateral merupakan perpindahan individu atau kelompok dari satu wilayah ke
wilayah lain tanpa mengubah status sosialnya.
4.8 Perubahan sosial

Perubahan social merupakan bagian dari proses perkembangan masyarakat. Menurut Selo
Soemardjan perubahan social adalah segala perubahan pada Lembaga-Lembaga
kemasyarakatan yang memperngaruhi system social masyarakat, termasuk nilai-nilai,
sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok.
Perubahan social dalam masyarakat dapat terjadi karena adanya factor pendorong
perubahan social dalam masyarakat diantaranya :
a. Kontak dengan kebudayaan luar
b. Sikap terbuka terhadap budaya lain
c. Adanya keinginan untuk maju
d. Terdapat kemajuan dalam system Pendidikan
e. Adanya orientasi pada masa depan
Perubahan social dalam masyarakat juga dapat terhambat karena factor-factor berikut :
f. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat
g. Kurang menjalin hubungan dengan masyarakat lain
h. Adanya prasangka terhadap budaya lain
i. Adanya keyakinan yang tertanam kuat
j. Kemiskinan
4.9 Permasalahan sosial

Permasalahan social dapat menjadi objek kajiaan ilmu sosiologi karena menimbulkan
dampak negative bagi kehidupan masyarakat. Ilmu sosiologi berperan membantu dalam
menentukan strategi atau upaya dalam penyelesaian masalah bagi kehidupan masyrakat.
Contoh dari permasalahan social adalah kemiskinan, pengangguran, perjudian dan lain
sebagainnya.
4.10 Struktur sosial

Struktur social merupakan tatanan atau susunan social yang membentuk kelompok-
kelompok social dalam masyarakat. Struktur social dalam masyarakat daoat dibedakan
menjadi dua yaitu diferensiasi social dan stratifikasi social. Difenesiasi social
menunjukan perbedaaan antar kelompok secara horizontal, contohnya perbedaan suku
bangsa, ras, agama,dan golongan. Stratifikasi social menunjukan pelapisan social
secara vertical, stratifikasi social dalam masyarakat berkitan dengan sesuatu yang
dihargai oleh masyarakat,oleh karena itu pengelompokan dalam masyarakat sering
dihargai dengan kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.
Fungsi dari struktur social
a. Fungsi identitas
b. Fungsi control
c. Fungsi pembelajar
Aktivitas 1
Menganalisis Fenomena Sosial
Setelah melakukan pendalaman materi diatas diharapkan kalian bisa mengaplikasi dalam
penyelesaian masalah berikut!
Saat ini jenis kegiatan masyarat umum seperti pada kegiatan Citayam Fashion Week menjadi
perhatian banyak orang. Semua orang memiliki kesempatan sama untuk menjalakankan atau
berkegiatan seperti hal tersebut.
1. Menurut kelompok kalian, apakah fenomena Citayam Fashion Week dapat dikaji
menggunakan ilmu sosiologi ? Jika iya, fenomena ini termasuk objek kajian apa ? Jika tidak,
ilmu apa yang dapat mengkajinya ?
2. Uraikan pendapat kelompok kalian mengenai kegiatan Citayam fashion Week dari sudut
pandang
a. Penyimpangan social
b. Pengendalian social
c. Nilai dan norma social
d. Permasalahan social
e. Mobilitas social
Setelah menyelesaikan pendapat kelompok tersebut, silahkan untuk dipresentasikan hasilnya di
depan kelas.
Evaluasi

Untuk dapat melakukan kegiatan evaluasi, kalian di wajibkan untuk mengisi pertanyaan yang
ada pada tautan dibawah ini .

https://s.id/evaluasi_realitas_sosial
Refleksi

Untuk dapat melakukan kegiatan refleksi pada pembelajaran kali ini bersama teman sekelas,
pada tautan di bawah ini.
htpp://menti.com/75734294

Anda mungkin juga menyukai