Anda di halaman 1dari 17

SINKRONISASI

KONTRAK-
KONTRAK DALAM
PEMBANGUNAN
GEDUNG NEGARA

OLEH:
ACHMAT SUBEKAN
(WIDYAISWARA AHLI UTAMA
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN
PERBENDAHARAAN)
Kontrak-Kontrak Dalam Pembangunan
Gedung Negara:
1. Kontrak Konsultan Perencanaan Konstruksi
2. Kontrak Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi
3. Kontrak Konsultan Pengawasan Konstruksi atau
Kontrak Konsultan Manajemen Konstruksi
(Pemilihan konsultan pengawasan konstruksi
ataupun konsultan manajemen konstruksi
dilakukan sesuai dengan ketentuan)
Kriteria Penggunaan Konsultan Manajemen
Konstruksi dlm Pembangunan Gedung Negara
1. Klasifikasi tidak sederhana dengan ketentuan jumlah lantai di atas
4 (empat) lantai dan dengan luas bangunan minimal 5.000 m2
(lima ribu meter persegi) untuk pembangunan baru, perluasan
dan/atau lanjutan pembangunan bangunan gedung;
2. Perawatan Bangunan Gedung Negara kecuali Rumah Negara
untuk tingkat kerusakan berat dan perawatan terkait keselamatan
bangunan;
3. Bangunan Gedung Negara klasifikasi bangunan khusus;
4. Melibatkan lebih dari satu penyedia jasa, baik perencanaan
maupun pelaksana konstruksi; dan/atau
5. Pelaksanaannya lebih dari satu tahun anggaran dengan
menggunakan kontrak tahun jamak
Sinkronisasi Nilai HPS
■ Harga Perkiraan Sendiri (HPS) menjadi acuan dalam
menentukan nilai kontrak.
■ Pengalokasian dana ke pakat pekerjaan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan/manajemen) dilakukan
dengan mengacu pada Peraturan Menteri PUPR No. 22
Tahun 2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
■ Persentase untuk pekerjaan konsultan perencanaan,
konsultan pengawasan/manajemen konstruksi, dan
pengelolaan kegiatan adalah nilai yang tidak boleh dilampaui.
■ Sisa dari pagu diperuntukkan bagi pekerjaan pelaksanaan
(fisik) konstruksi.
Sinkronisasi Waktu Penyelesaian dan
Pembayaran Pekerjaan

Uraian
Konsultan
Perencana
Pekerjaan
Konstruksi
Konsultan
Pengawas
Sinkronisasi Jangka Waktu
Jaminan Pelaksanaan
• Pekerjaan konsultan perencanaan ataupun pengawasan tidak
memerlukan jaminan pelaksanaan.
• Jaminan pelaksanaan diberikan dalam pekerjaan pelaksanaan
konstruksi dengan nilai kontrak di atas Rp200.000.000,00.
• Jangka waktu berlakunya jaminan pelaksanaan harus
mengantisipasi kemungkinan keterlambatan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi.
• Jangka waktu berlakunya jaminan pelaksanaan juga harus
memperhatikan proses pencairannya (jaminan dicairkan oleh
penerbit jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
surat perintah pencairan dari Pokja Pemilihan/PPK/Pihak yang
diberi kuasa oleh Pokja Pemilihan/PPK diterima).
Sinkronisasi Pengenaan Denda
■ Formula (rumus) pengenaan denda disesuaikan dengan jenis
kontrak yang digunakan, misal:
a. 1/1000 x Nilai Kontrak  untuk kontrak kontruksi lumpsum
b. 1/1000 x Nilai Pekerjaan yang terlambat  untuk kontrak
konstruksi Harga Satuan
■ Keterlambatan dihitung harian.
■ Pengawasan oleh konsultan pengawas harus tetap dilakukan
pada saat pekerjaan pelaksanaan konstruksi mengalami
keterlambatan.
■ Pengawasan selama masa keterlambatan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi tidak diberikan tambahan biaya.
Sinkronisasi Pembayaran Kontrak Konsultan
Perencana Konstruksi
Pembayaran biaya perencanaan teknis didasarkan pada pencapaian
prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang meliputi:
a. tahap konsepsi perancangan sebesar 10% (sepuluh per seratus);

b. tahap pra rancangan sebesar 20% (dua puluh per seratus);

c. tahap pengembangan rancangan sebesar 25% (dua puluh lima per


seratus);
d. tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan gambar detail
dan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta Rencana
Anggaran Biaya (RAB) sebesar 25% (dua puluh lima per seratus);
e. tahap pelelangan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi sebesar 5%
Tahap dan Pembayaran Kosultan Perencana
Konstruksi
No Tahap Persentase
.
1. Konsepsi perancangan 10
2. Pra rancangan 20
3. pengembangan rancangan 25
4. Rancangan detail penyusunan rancangan gambar 25
dan penyusunan RKS dan RAB
5. Pelelangan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi 5
6. pengawasan berkala 15
Jumlah 100
Pebayaran Pekerjaan Pelaksanaan
Konstruksi (Fisik)
■ Pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi dilakukan secara
bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasi
atau kemajuan pekerjaan fisik di lapangan
■ Pembayaran dilakukan sebagai berikut:
a. pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama
atau (Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan
paling banyak 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari nilai
kontrak; dan
b. masa pemeliharaan konstruksi sampai dengan serah terima
akhir atau (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan
5% (lima per seratus) dari nilai kontrak.
Tahap dan Pembayaran Pekerjaan Pelaksanaan
Konstruksi (Fisik)
No Tahap Persentase
.

1. Sampai dengan serah terima pertama atau 95


(Provisional Hand Over)

2. Masa pemeliharaan konstruksi sampai 5


dengan serah terima akhir atau (Final Hand
Over)
Jumlah 100
Sinkronisasi Pembayaran Kontrak Konsultan
Pengawasan Konstruksi
■ Pembayaran biaya pengawasan konstruksi dilakukan sebagai berikut:
a. pengawasan konstruksi tahap pelaksanaan konstruksi fisik sampai
dengan serah terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan
konstruksi paling banyak sebesar 90% (sembilan puluh per
seratus); dan
b. pengawasan konstruksi tahap pemeliharaan sampai dengan serah
terima akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi sebesar 10%
(sepuluh per seratus).
■ Total pembayaran tidak boleh melebihi kemajuan pekerjaan
konstruksi (fisik).
Tahap dan Pembayaran Kosultan Pengawasan
Konstruksi

No. Tahap Persentase

1. Sampai dengan serah terima pertama 90


(Provisional Hand Over)
2. Serah Terima Pemeliharaan (Final Hand Over) 10
Jumlah 100
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai