Anda di halaman 1dari 14

CITRA (IMAGE)

CITRA (IMAGE)
CITRA CERMIN (Mirror Image): Citra yang diyakini
orang-orang dalam suatu organisasi, terutama pimpinan
yang tidak percaya pada kesan orang lain di luar organisasi
yang dipimpinnya.
CITRA KINI (Current Image): Kesan yang diperoleh orang
lain tentang suatu organisasi, yang mungkin didasarkan
pengalaman/informasi atau pengertian yang kurang baik.
Tergantung pada banyak tidaknya yang diketahui
masyarakat
CITRA KEINGINAN (Wish Image): Citra yang ingin
dicapai manajemen. Citra baru yang belum dikenal
masyarakat.
CITRA (IMAGE)

CITRA PERUSAHAAN (Corporate Image):


Berhubungan dengan orang, bukan produk atau jasa. Bisa
terdiri dari beberapa hal (mencapai perusahaan
bersejarah, keberhasilan keuangan, kualitas produksi, dll)
SERBA CITRA (Multiple Image): Citra ganda, citra
bebas yang dapat diciptakan oleh cabang atau perwakilan
perusahaan yang tidak mewakili citra organisasi induk
secara keseluruhan.
CITRA PENAMPILAN (Performance Image): Lebih
ditujukan kepada subyeknya, penampilan diri para
profesional pada perusahaan. Misalnya: pelayanan
publik.
Manfaat Citra Perusahaan yang Baik
dan Kuat:
Daya saing jangka menengah dan panjang yang
mantap (mid and long term sustainable competitive
position.
Menjadi perisai selama masa krisis (an insurance for
adverse times)
Menjadi daya tarik eksekutif handal (attracting the best
executives available.
Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran
(increasing the effectiveness of marketing instruments)
Penghematan biaya operasional (cost savings)
Tipe Perusahaan yang Cenderung
Membutuhkan Citra
Perusahaan yang menggunakan nama sebagai identitas
produk. Misalnya: bank, lembaga keuangan, hotel, fast
food, perusahaan penerbangan, restaurants.
Perusahaan konsultan, akunting, notaris, pengacara.
Perusahaan yang sangat kuat mendukung merk produk
yang dipasarkan.
Perusahaan yang memasarkan produk untuk keperluan
publik. Misalnya: air minum, listrik, gas, telepon.
Perusahaan media massa.
Perusahaan yang menggunakan satu merk untuk
seluruh produk yang dipasarkan.
IDENTITAS PERUSAHAAN

Identitas Perusahaan: Apa yang senyatanya


ditampilkan perusahaan.
IDENTITAS: Pernyataan singkat perusahaan kepada
masyarakat tentang apa dan siapa mereka.
ELEMEN IDENTITAS

Elemen identitas:
Nama
Logo
Identitas dapat diciptakan dalam jangka pendek.
Sedang Citra harus dibangun secara evolusioner dalam
jangka menengah atau panjang.
TEKNIK PENAMPILAN
IDENTITAS
MONOPOLITIK: Nama, logo, atau nama logo
perusahaan yang sama digunakan disemua media yang
menampilkan identitas. Tujuan: menampilkan satu
identitas perusahaan induk. Misalnya: kop surat
laporan tahunan, iklan.
PENAMPILAN GANDA: Selain identitas perusahaan
induk ditampilkan bagian atau anak perusahaan. Kedua
identitas ditampilkan bersama.
PENAMPILAN KORPORASI: Identitas perusahaan
induk ditampilkan bersamaan dengan identitas anak
perusahaan, produk atau merk.
Tujuan Menciptakan Identitas
Perusahaan
Jaminan mutu produk
Ciri penampilan jati diri yang konsisten
Sarana promosi penjualan
Faktor Penunjang Keberhasilan
Membangun Citra

Dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang


dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran.
Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis.
Citra yang ditonjolkan sesuai kemampuan perusahaan.
Citra mudah dimengerti kelompok ssaran.
Citra merupakan sarana, bukan tujuan usaha.
Teknik Mempopulerkan Citra
Berfokus pada satu atau dua kelebihan (narrow focus)
Berciri khas (unique)
Mengena (appropriate)
Mendahului persepsi negatif segmen sasaran
(foresight)
Berkesinambungan (continuity)
Realistis (reality)
Sarana Membangun Citra Perusahaan

Bahan terbitan (publication)


Konferensi pers (press conference)
Pendekatan (lobbying)
Menjadi pembicara dalam seminar atau temu wicara
(speech)
Menjadi sponsor kegiatan (public services sponsorsip)
Strategi Program Humas
Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
Menunjuk penanggungjawab pelaksanaan program
Memilih sarana yang digunakan
Mengevaluasi keberhasilan program
Membangun Citra di Mata Karyawan

Mengusahakan karyawan cukup pengetahuan tentang


perusahaan.
Melakukan pembinaan persepsi secara langsung.
Memperhatikan kebutuhan karyawan.
 

Anda mungkin juga menyukai