PSIKOTERAPI ISLAM

Tim Pengajar Psikologi Umum 2016-2017

 Paradigma Psikoterapi Islam

1. Al Quran
Dan bertakwalah kepada Allah, Allah mengajarmu, dan Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu (QS Al Baqarah 282)
Menguatkan keimanan dg Al Quran
Keyakinan bhw penyakit dapat disembuhkan
Memiliki potensi penyembuh atau obat:
Seluruh isi Al Quran
Sebagian (Asmaul husna, Basmalah, Al Fathihah, Al
Kahfi, Alam Nasyrah)
 Paradigma Psikoterapi Islam

2. As-Sunnah (Hadits)
Barang siapa berwudhu dan menyempurnakannya,
kemudian shalat 2 rakaat dengan sempurna, maka ia
diberi Allah apa saja yang diminta baik cepat
maupun lambat
3. Pengalaman orang-orang shaleh
Syekh Ibnu Al Qayyim Al Jauziyah menyembuhkan
penyakitnya dengan membaca Al-Fatihah
 Pengertian Psikoterapi Islam
4

 Proses pengobatan dan penyembuhan penyakit: mental,

spiritual, moral, maupun fisik dengan melalui bimbingan Al
Quran dan As-Sunnah, atau secara empirik melalui
bimbingan dan pengajaran Allah, malaikat, Rasul atau ahli
waris.
 Objek Psikoterapi Islam
5

Holistik, meliputi:
 Mental : pikiran, akal, ingatan, konsentrasi
 Spiritual : ruh, jiwa, semangat, keimanan, terkait
dengan pengingkaran terhadap Allah
 Moral (Akhlaq): akhlaq aplikatif hubungan dengan

Rabb, sesama makhluq dan lingkungan

 Terapi fisik : Gangguan fisik
 . . . . . Tahap Psikoterapi. . . . .
1. . takhalli (self awareness)
Tahap .
Pembersihan masalah, menghilangkan energi negatif atau
penyembuhan penyakit.
Cara: shalat taubat dan dzikir, doa minta kesembuhan

2. Tahap tahali (self development)

Klien melakukan ibadah secara disiplin, konsisten dan sabar
Terapi mandiri setelah penyembuhan (tahap 1)

3. Tahap tajalli (self empowerment)

Keberhasilan tahap sebelumnya  eksistensi baru melalui
perbuatan, ucapan, sikap, status, sifat, karakteristik dan
esensi diri yang baru
TAUBAT DAN ISTIGHFAR
Mengapa manusia gelisah, cemas, depresi, tidak
bahagia?

 Manusia tidak mampu mengaktualisasikan diri

 Manusia merasa terhina
 Manusia tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungan
 Manusia lari dari fitrah, jauh dari Allah
 Manusia mementingkan urusan dunia.
 Manusia melakukan dosa-dosa
 Ibnu Athaillah berkata
“Hamba yang melakukan maksiat bagaikan periuk besi
yang diletakkan di atas api selama beberapa saat
sehingga hitam warnanya. Jika kau segera
membersihkan periuk itu, warna hitam tadi segera
hilang. Namun jika kau membiarkan dan terus
memakainya berkali-kali untuk memasak tanpa pernah
dibersihkan, warna hitamnya akan melekat kuat
hingga akhirnya periuk itu retak dan rusak. Walaupun
dicuci bersih, keadaannya tidak akan kembali seperti
semula
 Makna Tobat
Taubat berlaku umum
 Kembali kepada Allah dari maksiat menuju taat

 Kembali dari sesuatu yang tercela menurut syariat

menuju sesuatu yang terpuji.

 Membebaskan diri dari penyakit hati yang bersumber

dari kecintaan pada dunia.

 Mengapa harus bertobat?
 Manusia tidak terlepas dari maksiat (dosa)
 Dampak maksiat : malas beribadah, semakin kuatnya desakan
syahwat dan lenyap keindahan taat, dominasi hawa nafsu, jiwa
yang membangkang
 Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang
yang beriman, supaya kamu beruntung (An Nur 31)
 Dan barang siapa tidak betobat, maka mereka orang yang zalim
(Al Hujurat 11)
 Sungguh Allah menyukai orang yang bertobat dan suka
membersihkan diri (Al Baqarah 222)
 Rasulullah membaca istighfar lebih dari 70 kali
 Rasulullah: Jika aku galau maka aku membaca istighfar.
 Mengapa harus bertaubat itu berlaku untuk semua ?

 Jika jiwa dalam dosa, maka taubat menuju ketaatan

 Jika jiwa dalam kelalaian, maka taubat menuju kesadaran
 Jika jiwa dalam kecondongan pada dunia, maka taubat
menuju kebergantungan hanya kepada Allah
Pilar Tobat
 Menyesal
 Anggota badan berhenti melakukan dosa
 Bersegera meninggalkan maksiat
 Hati bertekad untuk tidak mengulangi
 Minta maaf jika kaitannya dengan manusia
 Istighfar dengan lisan
 Menjauhi teman yang buruk
 Tobat dan istighfar
 Allah menjanjikan kenikmatan (QS Huud 3)
 Allah menambah kekuatan (QS Huud 52)
 Alah memberi rahmat dan memperkenankan doa (QS
Huud 61)
 Istighfar itu adalah tobat (Al-Jauziyyah)
 Al istighfar: berlindung dari dampak buruk yang
diakibatkan oleh dosa (Al-Jauziyyah)
 Tobat: kembali dan berlindung dari keburukan dosa yang
dikhawatirkan akan terjadi
 Terapi tobat
 Kesadaran diri : mengakui kelemahan diri dan kekurangan diri,
kesalahan/maksiat (dosa) yang dilakukan
 Menyempurnakan shalat (disiplin, hati khusyuk, gerakan
tumakninah)
Amalan pertama yang akan dihisab di akhirat : shalat.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(QS Al Baqarah 153).
 Shalat tobat
 Setelah shalat taubat berdoa mohon ampun atas kelalaian diri,
maksiat dsb) dan beristighfar
 Baca istighfar
 Waktu terbaik untuk bertobat
 Sesudah pertengahan malam hingga fajar merekah
 “Ketika setengah atau dua pertiga malam berlalu, Allah SWT.
Turun ke langit seraya berkata, ‘Adakah orang yang meminta
dan ingin diberi? Adakah yang berdoa dan ingin dikabulkan?
Adakah orang yang mohon ampunan dan ingin diampuni? Ini
terus ditawarkan hingga subuh tiba (Hadist)
 “Jarak terdekat hamba dengan Tuhan adalah pada pertengahan
malam” (Hadist)
 Jika ingin bertobat, kau harus terus bertafakur sepanjang hayat.
Renungi apa yang telah dilakukan di waktu siang ! Jika berupa
ketaatan, bersyukurlah, jika maksiat sesali, minta ampun dan
bertobatlah (Ibnu Athaillah)
 Sumber penyakit hati adalah dosa
 Apakah anda sudah terbebas dari penyakit hati?
 Jika jawabannya belum, maka anda harus bertobat.
 Jika jawabannya sudah terbebas, maka anda juga
harus bertobat karena merasa dirinya bersih adalah
sebuah kesombongan.
Tugas Rumah : Membuat Catatan Harian

 Menuliskan permasalahan dirinya

 Shalat taubat
 Kapan shalat taubat dilakukan
 Membaca istighfar : 100X sampai 1000X
 Kapan membaca istighfar dilakukan: setelah shalat
taubat, atau waktu yang lain, atau misal 1000 tapi
dicicil setiap shalat fardhu.
 Tuliskan pengalaman, perasaan, kejadian, atau apa
pun yang dirasakan pada hari itu.