Anda di halaman 1dari 15

PSIKOLOGI

TAUBAT

ERMALINA
MAULANA IMAM FADHILAH
Pengertian, Hakikat,
Dalil Psikologi Tobat

Psikologi Tobat ialah ilmu yang mempelajari tingkah
laku dan kejiwaan yang timbul dari perilaku seseorang
yang melaksanakan tobat, baik dari segi fisik, psikis,
maupun spiritual dalam menjalankan kewajiban sebagai
seorang hamba Allah.
Taubat pada hakekatnya mempunyai 3 (tiga) makna yang
saling berurutan yaitu mengandung pengetahuan dan kesadaran
(‘ ilm), kondisi hati (hal) dan tindakan (fi’l ). Makna pertama

(‘ilm ) adalah timbulnya pengetahuan dan kesadaran akan
besarnya bahaya perbuatan dosa yang ia lakukan. Apabila telah
muncul pengetahuan dan kesadaran maka dalam hatinya akan
merasa sedih dan takut kehilangan sesuatu yang dicintainya
sehingga menimbulkan penyesalan yang teramat dalam. Jika
perasaan ini menguasai hatinya maka akan timbul kehendak
atau keinginan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang
berkaitan dengan masa sekarang yaitu segera meninggalkan
perbuatan dosa, berkaitan dengan masa datang yaitu tekad yang
bulat untuk meninggalkan dosa selama-lamnya dan berkaitan
dengan masa lampau yaitu cepat-cepat mengerjakan kembali
kebaikan-kebaikan yang telah pernah ditinggalkan atau
memperbaikinya kembali sepanjang masih dapat diperbaiki.
Syarat-Syarat Taubat, Macam-Macam
Taubat,

Secara terminologis, tobat itu mencakup tiga syarat,
yaitu meninggalkan perbuatan dosa, menyesali
perbuatannya, dan bertekad untuk tidak akan
melakukannya kembali. Menurut ketentuan syariat, “syarat
melakukan tobat adalah adanya perasaan menyesal atas
dosa yang telah diperbuat” Kemudian membaca “istighfar”,
yaitu memohon ampunan kepada Allah atas dosanya
tersebut. Sesudah itu harus bertekad yang kuat untuk tidak
mengulangi lagi perbuatandosa serupa. Kalau dosanya
berkaitan dengan sesama manusia, maka terlebih dahulu ia
harus islah dulu kepada orang yang bersangkutan.

Imam al-Ghazali membagi taubat itu atas 3
macam,yaitu:
 Taubat (Kembali),
 Firar (Lari, Meninggalkan),
 Niyabat,
Nilai Filosofis, Spritual, dan Sosial
Taubat

 Nilai Filosofis
Menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam
kitabnya Ihya’ ‘Ulumuddin, punya satu bagian penjelasan
masuk dalam bab Kitab at-Taubat. Taubat itu terbangun atas
tiga unsur, ilmu, hal (sifat diri), dan al-fi’lu (aksi nyata).
Ketika seseorang sudah memahami maksud dari taubat,
kenapa harus bertaubat, itu yang disebut sebagai ilmu.
Berada di posisi pertama meniscayakan pada posisi hal (sifat
diri), posisi kedua. Begitu juga pada posisi kedua
meniscayakan kemudian pada posisi al-fi’lu (aksi nyata).
 Nilai Spiritual

Jika merujuk pada praktek kehidupan spiritual Muhammad
Rasulullah, akan didapati berbagai informasi bahwa meski ia
seorang nabi yang sudah pasti diampuni dosanya, 18 namun
Rasulullah menghabiskan malamnya untuk berdzikur dan bersujud
pada Allah hingga lututnya bengkak, beristigfar sepanjang malam19,
berhalwat dan shaum, sehingga Aisyah istrinya pernah bertanya
“bukankah engkau seorang rasul, yang pasti diampuni dosanya dan
masuk surga, tapi mengapa engkau selalu menyibukkan dirimu
denganshalat, sahum, dan dzikir ?, mari datang ke pelukanku, ini
pasti membuatmu lebih nyaman” demikian godaan genit Aisyah
pada suaminya, Rasul menjawabnya: “ pelukanmu pasti membuat
aku nyaman, namun cinta dan rinduku pada Allah lebih
memaksaku mendekati Nya”. Sambil dielus kepala istrinya itu.

 Nilai Sosiologis
Nilai sosiologis dari bertaubat adalah kembalinya
kepercayaan masyarakat kepada kita. Ketika dulu kita
adalah orang yang selalu menjadi biang keresahan
masyarakat karna kesalahan, dan dikemudian hari kita
memutuskan untuk bertaubat maka pandangan buruk
dari apa yang sebelumnya orang liat akan berangsur-
angsur membaik.
Aspek-aspek Psikologi Taubat

 Kesadaran, seseorang yang akan melangkah pada
proses pertaubatan yang sesungguhnya telah
mempunyai pengetahuan yang sebenar-benarnya
tentang keburukan akibat perbuatan yang telah
dilakukan.
 Pengakuan dosa (al I’tiraf ), pengakuan dosa adalah
pengungkapan kembali perbuatan dosa dan
kesalahan yang pernah dilakukan secara benar dan
jujur.

 Penyesalan (al Nadam), fungsi kejiwaan ini adalah
menyesali perbuatan dosa yang telah diperbuat dan
menyesali telah meninggalkan berbagai perilaku
baik lainnya seiring dengan perjalanan waktu yang
telah berlalu.
 Komitmen, sikap yang dimiliki seseorang untuk
tetap berada dalam lingkungannya sebagai hasil
interaksi pemahaman dan pengalamannya.
Fakta Ilmiah Taubat

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa salat
taubat yang dilakukan secara multidimensional akan
meningkatkan ketenangan hati secara periodik. Salat
taubat yang dilakukan secara parsial, tidak akan
berpengaruh terhadap ketenangan hati bahkan
mengurangi ketenangan hati.
Taubat sebagai Psikoterapi

Secara umum menurut Brammer, fungsi psikoterapi
mengarah pada reeducational of individual mencari persepsi
dan pertobatan secara jelas, mengintegrasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari dan memagri perasaansedih yang berasal
dari pengalaman buruk di masa lalu. Sedangkan fungsi lainnya
adalah bahwa psikoterapi dapat bertindak sebagai kuratif
(penyembuhan), preventif (pencegahan) dan konstruktif
(pemeliharaan dan pengembangan). Dengan demikian fungsi
psikoterapi dapat dikembankan bukan hanya untuk seseorang
yang mengalami kesulitan psikologis tetapi juga
pengembangan diri untuk optimalisasi potensi yang dimiliki.

Fungsi tobat dalam psikoterapi Islam memegang
peranan penting dalam proses penyembuhan dan
mengembalikan kembali potensi fitrah yang dimiliki
seseorang. Tobat yang dilakukan dengan benar
(nasuhah) dapat berfungsi sebagai:
 Alat pembersih noda hitam dalam hati. Pembersihan
noda ini akan sangat membantu pemulihan mental-
psikologis seseorang yang sedang mengalami
gangguan (penyakit) mental.

 Penguat pikiran dan perasaan Proses pertobatan
yang diikuti dengan kegiata pengakuan dosa
(evaluasi diri) da penyesalan dapat menumbuhkan
pikiran dan perasaan positif. Hal ini dapat terlihat
dengan tumbuhnya optimism menjalani kehidupan,
tidak putus asa, mampu mengenali dan menerima
diri dengan lebih baik serta mampu berfikiran positif
terhadap setiap kejadian.

 Pendorong berkembangnya potensi manusia Tobat
dapat merangsang seseorang untuk meingkatkan
amal perbuatannya melalui evaluasi diri, pemetaan
dan perencanaan kegiatan baik lainnya, baik yang
pernah ditinggalkan maupun yang belum pernah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai