PROGRAM
BY
KELOMPOK III
SURAT IJIN ICRA RENOVASI
C:\Users\Guest\Downloads\Surat Ijin ICRA Renovasi D
es 2022, IPCN.doc
PENJELASANNYA:
No ijin 03 karena renovasi yang ke 3
Tipe aktivitas konstruksi adalah tipe C
Karena renovasi kamar OK dengan menambahkan 2 kamar baru, dalam
aktivitas tersebut akan menghasilkan debu dengan tingkat moderat s/d
tinggi. Termasuk, tidak terbatas pada :
Melakukan plesteran dinding untuk dicat atau pelapisan dinding
Mengangkat penutup lantai, papan langit- langit
Konstruksi dinding baru
Pekerjaan yang tidak selesai dalam 1 shift
Kelompok risiko infeksi grup 4 Risiko sangat tinggi
Ditentukan berdasarkan tabel antara tipe aktivitas konstruksi dan
kelompok pasien berisiko renovasi kamar bedah masuk dalam level III/IV
diambil yang lebih tinggi yaitu grup 4.
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT
Risk/Impact (Health, Financial,
(function/financial/Legal
ms
Moderate Clinical/
MinimalClinical/
limbFunction/j
Length of stay
Loss of life/
Serious Loss
Prolonged
Financial
financial
financial
Expect it
Maybe
Never
Likely
Good
none
Solid
Poor
Rare
Fair
PEMAKAIAN ALAT
Phlebtis 4 5 5 100/4
IADP 4 5 3 60/1
VAP 5 3 3 45/2
ISK 3 3 5 45/3
TINDAKAN OPERASI
CABG 3 3 3 27/3
App 5 3 3 45/2
SC 5 3 3 45/1
N JENIS SKO PRIORIT TUJUAN SASARAN STRATEGI EVALUASi PIC
o KELOM R AS
POK
RISIKO
1 IADP 60 2 Menurunkan Tercapainya Sosialiasi ulang Bulanan Komite PPIRS
insiden rate penurunan insiden kebersihan tangan
IADP dari 3.57 rate IADP dari 3.57 Triwulan
per mil menjadi menjadi 1.5 per mil Sosialisasi ulang
1.5 permil bunldes IADP Tahunan
Lakukan Monev
Bundles
Lakukan interpretasi,
analisis dan RTL
2 VAP 45 3 Menurunk Tercapainya Sosialisasi Bulanan komite
an insiden penurunan kebersihan ppirs,ipcn,ipcln
rate dari rate vap dari tangan, Triwulan
7,5 jd 7,5 jd 1,5/ml Tahunan
1,5/ml Sosialisasi
teknik steril
saat intubasi,
sosialisasi
pemakaian apd
dg tepat,
Penggunaan
prosedur
analgesik
sesuai
kebijakan,
Melakukan
bundle
maintenance
vap
3 ISK 45 4 Menurunk Tercapainya Meningkatkan Bulanan karu unit,ppirs
an angka penurunan kepatuhan
insiden rate plebitis petugas Triwulan
rate menjadi terhadap HH Tahunan
plebitis 1,5/ml
menjadi Memberikan
1,5/ml edukasi
kembali
petugas untuk
mematuhi Spo
yg berlaku
4 Pleb 100 1 Menurunkan Tercapainya Meningkatkan Bulanan karu unit,p
hitis angka penurunan kepatuhan
Triwulan pirs
insiden rate rate plebitis petugas
plebitis menjadi terhadap HH Tahunan
menjadi 1,5/ml
1,5/ml Memberikan
edukasi
kembali
petugas untuk
mematuhi Spo
yg berlaku
5 IDO 45 Menurun Tercapainy Meningkatka Bulanan karu
(SC) kan a n kepatuhan unit,ipcln,ipc
Triwulan
angka penurunan petugas
insiden angka terhadap HH, Tahunan
rate sc insiden
Peningkatka
dari 10% rate SC ke
n kepatuhan
menjadi 0%
petugas
0%
terhadap
bandles IDO,
Edukasi
petugas
untuk
mematuhi
Spo yg
berlaku
6 IDO( 45 Menurunk Tercapainya Meningkatkan Bulanan karu
APP) an angka penurunan kepatuhan unit,ipcln,ipcn
Triwulan
insiden angka petugas
rate app insiden rate terhadap HH, Tahunan
dari 4,5% app ke 0%
Peningkatkan
menjadi
kepatuhan
0%
petugas
terhadap
bandles IDO,
Edukasi
petugas untuk
mematuhi Spo
yg berlaku
7 IDO 27 Menurunk Tercapainya Meningkatkan Bulanan karu
(CAB an angka penurunan kepatuhan unit,ipcln,ipcn
G) insiden angka angka petugas Triwulan
rate cabg insiden rate terhadap HH, Tahunan
dari 10% cabg ke 0%
menjadi 0% Peningkatkan
kepatuhan
petugas
terhadap
bandles IDO,
Edukasi
petugas untuk
mematuhi Spo
yg berlaku
AUDIT PROGRAM
40
30 28.5
20
12.5
10
0
0
HH APD LIMBAH
Interpretasi
Dari grafik diatas menunjukan bahwa tingkat kepatuhan
hh masih sangat rendah dengan presentasi 28,5%, diikuti
dgn apd 15,5%
Rekomendasi
1. Membuat rencana dengan pihak unit terkait untuk
meningkatkan tingkat kepatuhan kewaspadaan
standar RS
2. 2. Lakukannya evaluasi tingkat kepatuhan
kewaspadaan standar RS secara berkala