Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS KEBUTUHAN

KREDIT

Anggia ihwatunisa
Nala Salsabila
Kebutuhan Kredit / Kredit Modal Kerja
Adalah fasilitas kredit modal kerja yang
diberikan baik dalam rupiah maupun valuta
asing untuk memenuhi modal kerja yang
habis dalam satu siklus usaha dengan
jangka waktu maksimal 1 tahun.
Adapun 5 Metode yang dapat dipergunakan untuk menghitung
kebutuhan dana dari suatu bisnis :

01 02
Quick and dirty method Pendekatan Working
(metode perkiraan capital trun Over (WCTO)
kasar) 05
Cash flow
methode (Metode
03 04 Aliran Kas)
Pendekatan Spreadsheet Pro-froma balance sheet
method (metode neraca
pro-forma
01
Quick and dirty method (metode
perkiraan kasar)
Qucik and dirty method (metode perkiraan kasar)
Metode ini digunakan untuk mencari perhitungan kredit modal kerja bagi calon
debitur yang tidak memiliki laporan keuangan (bisnis-bisnis kecil, UMKM), dimana
data-data posisi keuangan seperti piutang usaha, presediaan dan hutang usaha diperoleh
dari hasil wawancara pada saat kunjungan ke lokasi usaha calon debitur.

Adapun Rumus metode perkiraan kasar

FN = (ART + IT – APT) X COGS

FN = Financial Needs (kebutuhan Dana)


ART= Account Receivable Turnover (perputaran dagang) dalam bulan
IT = Inventory Turnover (perputaran presediaan) dalam bulan
APT = Account Payable Trunover (Perputaran utang dagang) dalam bulan
COGS = Cost Of Good Sold (harga pokok penjualan) untuk satu bulan
02
Pendekatan Working capital Turn over
(WCTO)
Pendekatan Working Capital Trun Over (WCTO)
Working Capital Trun Over atau rasio perputaran modal kerja adalah
rumus yang menghitung seberapa efisien perusahaan menggunakan modal
kerja untuk menhasilkan penjualan.

Adapun Rumus WCTO diantaranya :


- DOI + DOR X OPE X proyeksi penjualan (%) = A periode (hari)
- modal kerja sendiri (NWC) = B-

- kekurangan/kebutuhan modal kerja =c


- sumber lain :
- Hutang dagang =……
- uang muka penjualan =….
- lainnya =….
=D-
-jumlah KMK yang dipertimbangkan =E
Contoh soal :
Debitur Andi bergerak di bidang perdagangan bahan bangunan. Kredit yang diajukan untuk modal
kerja usaha sebesar Rp. 500.000.000 termasuk rencana take over sebesar Rp. 250.000.000
(fasilitas kredit bank lain). Berikut merupakan data yang digunakan untuk melakukan perhitungan
kebutuhan kredit modal kerja :

- Jumlah hari dalam 1 priode = 360 hari


- Proyeksi penjualan = 128 %
- HPP Proposional dari penjualan = 91 %
- Penjualan periode terakhir = 2.500.000
- HPP periode terakhir = 2.300.000
- Piutang dagang proyeksi = 353.000
- Persediaan Barang proyeksi = 588.000
- Hutang dagang Proyeksi = 206.000
- Biaya Adm dan Umum = 106.000
- DOR = 50 hari
- DOI = 91 hari
- DOP = 32 hari
- Aktiva Lancar = 954.000 (saldo Kas 12.000)
- Utang lancar = 456.000
Jawab :
- DOI+DOR = 141 hari
- OPE = HPP Periode Terakhir + Biaya Adm dan umum
= 2.300.000 + 106.000
= 2,406.000
- NWC / Modal Kerja Sendiri = Aktiva lancar - utang lancar
= 945.000 – 456.000 =
498.000
- Hutang Dagang proyeksi = 206.000

141 x 2,406.000 x 128% = 1,206.208


360
modal kerja sendiri (NWC) = (498.000)

Kekurangan/kebutuhan modal kerja = 708.208


sumber lain :
- hutang dagang = 206.000 -
- jumlah KMK yang dipertimbangkan = 502.208

( sudah termasuk takeover bank lain Rp. 250.000)


03
Pendekatan Spreadsheet
Pendekatan Spreadsheet
penyederhanaan terhadap pos-pos dalam neraca dan laporan rugi-laba untuk disesuaikan
dengan tujuan analisis. Perhitungan kebutuhan modal kerja dengan pendekatan spreadsheet
didasarkan pada kenaikan piutang dagang dan presediaan dengan kenaikan dagang dan kas
periode yang lalu sebagai faktor pengurang. Berbeda dengan pendekatan WCTO, dalam
pendekatan spreadsheet hanya memperhitungkan perbuahan (kenaikan ) sehingga hasil
perhitungannya hanya berupa tambahan kebutuhan kredit modal kerja.

Rumus Pendekatan Spreadsheet :


Delta piutang dagang = xxx
Delta Persediaan = xxx +
xxx
Delta hutang dagang = xxx -
Perubahan modal kerja = xxx
Kas Periode lalu = xxx -
Tambahan KMK = xxx
Contoh soal :
Debitur Andi bergerak di bidang perdagangan bahan bangunan. Kredit yang diajukan untuk modal
kerja usaha sebesar Rp. 500.000.000 termasuk rencana take over sebesar Rp. 250.000.000
(fasilitas kredit bank lain). Berikut merupakan data yang digunakan untuk melakukan perhitungan
kebutuhan kredit modal kerja :

- Jumlah hari dalam 1 priode = 360 hari


- Proyeksi penjualan = 128 %
- HPP Proposional dari penjualan = 91 %
- Penjualan periode terakhir = 2.500.000
- HPP periode terakhir = 2.300.000
- Piutang dagang proyeksi = 353.000
- Persediaan Barang proyeksi = 588.000
- Hutang dagang Proyeksi = 206.000
- Biaya Adm dan Umum = 106.000
- DOR = 50 hari
- DOI = 91 hari
- DOP = 32 hari
- Aktiva Lancar = 954.000 (saldo Kas 12.000)
- Utang lancar = 456.000
Jawaban :

Kebutuhan modal kerja :


- penjualan proyeksi 2.500.000x128%= 3.200.000

- HPP proyeksi 3.200.000x91% = 2.912.000

- Piutang dagang (DOR/jumlah hari dalam 1 periode x penjualan proyeksi) –


piutang dagang proyeksi

50/360x3.200.000 = 44.444 - 353.000 = -308.556

- Persediaan barang (DOI/jumlah hari dalam 1 periodexHPP proyeksi) – persediaan


barang proyeksi

91/360x2.912.000 = 736.000 - 588.000 = 178.000


-Hutang Dagang (DOP/Jumlah hari dalam 1 periode x HPP proyeksi)- Hutang dagang
proyeksi
32/360 x 2.912.000 = 258.844 – 206.000 52.844

kas 52.844 – 12.000 = 40 844

take over bank lain 250.000

pinjaman maksimal yang dapat di = 250.000 + 40.844 = 290.944


berikan oleh bank
04
Pro-froma balance sheet method
( metode neraca pro-forma
Dalam metode neraca pro-froma (pro-forma balance sheet method) memperhatikan
seluruh pos yang ada dalam neraca. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode ini
lebih akurat.

- Ada dua cara yang dapat dipergunakan dalam menyusun neraca pro-forma yaitu :
1. metode presentase penjualan
2. metode perputaran
- Dua istilah yang harus dipahami
1. variabel asset : asset yang memiliki hubungan khusus dengan penjual. Jika penjualan
meningkat maka variabel asset juga meningkat dan begitupun sebaliknya
2. variabel liabilites : kewajiban yang timbul secara otomatis bila tejadi kenaikan pada sisi
aktiva akibat penjualan
 Metode persentase penjualan
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung kebutuhan dana :
1. Indetifikasi variabel asset dan variabel liabilittes, yaitu aktiva dan
kewajiban yang berubah searah dengan perubahan jumlah penjualan
2. Hitung persentase variabel asset dan variabel liabilites dengan cara
membagi nilai dari variabel asset dan variabel liabilites dengan nilai
penjualan kemudian dikalikan dengan 100%
3. Aplikasikan persentase tersebut ke target penjualan yang baru, dengan
cara mengalikannya dengan target penjualan yang baru
4. Hitung modal sendiri yang baru dengan sebagai berikut :
- modal saham xxx
- laba ditahan xxx
- laba tahun berjalan xxx
- dividen yang dibagi (xxx) +
- modal baru xxx
5. Lakukan proyeksi neraca yang baru dengan memasukan angka-angka yang
telah dihitung
 Metode perputaran
Langkah-langkah yang dilakukan proyeksi neraca sebagai berikut :
1. Tentukan target perputaran aktivitas bisnis piutang dagang, persediaan, dan utang
dagang
2. Tentukan target penjualan dan harga pokok penjualan pertahun
3. Hitung nilai pos dari perputaran bisnis dengan target penjualan ( atau target harga
pokok penjulan
4. Lakukan proyeksi neraca
05
Cash flow methode (metode aliran kas )
Cash Flow adalah suatu laporan arus kas yang didalamnya
terdapat pemasukan dan pengeluaran perusahaan dalam periode
tertentu. Setiap kegiatan sebuah perusahaan akan masuk kedalam
cash flow.

Jenis Aliran Cash Flow


Cash flow atau arus kas dibagi menjadi dua jenis aliran, yaitu aliran
yang masuk ke dalam lporan dan aliran uang yang keluar. Aliran
uang yang masuk disebut dengan cash inflow dan aliran uang yang
keluar disebut dengan cash outflow.
A. Cash Inflow
Cash Inflow adalah aliran arus kas yang dimana berisi tentang semua transaksi
yang memberikan pemasukan terhadap perusahaan. Adanya transaksi yang masuk ke
perusahaan, maka modal perusahaan bisa bertambah, semakin banyak perusahaan
yang masuk ke perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut sudah
dipercaya oleh konsumen atau oleh investor.
Contoh dari Cash Inflow adalah sebagai berikut :
> Penagihan piutang
> Penjualan barang dan jasa
> Pemasukan pendapatan lain dan sewa
> Pemasukan dari investasi dari pemilik
> Mendapatkan pinjaman atau dari pihak ketiga dan
> Penjualan aktiva tetap
B. Cash Outflow
Cash Outflow adalah aliran arus kas yang isinya berbagai macam transaksi yang
bisa memunculkan beban pengeluaran kas perusahaan. Adanya transaksi
pengeluaran ini bertujuan untuk mempertahankan perusahaan. Apabila perusahaan
tidak mengeluarkan uang atau modal, maka perusahaan akan sulit untuk bertahan
apalagi untuk berkembang.
Ada beberapa contoh dari cash outflow yaitu :
> Adanya Pembelian aktiva tetap
> Pengeluaran biaya gaji karyawan
> Pengeluaran bahan baku
> Pembayaran pajak dan sewa
> Pengeluaran administrasi penjualan
> Pembayaran hutang dan
> Pembayaran kembali yang bersumber dari investasi
pengusaha.
SEKIAN
DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai