Proses Berdirinya Muhammadiyah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

PROSES BERDIRINYA

MUHAMMADIYAH
KELOMPOK 6
HIKMAL AMRAN
(211130007)

NURSYAHIRA FITRI RAHMAN


(211130030)
SEJARAH BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

• Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta pada 8 Dzulhijjah 1330 H/18


November 1912 oleh Muhammad Darwis yang kemudian dikenali sebagai K.H. Ahmad Dahlan.
Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai
pedagang. Melihat keadaan umat islam pada waktu itu dalam keadaan jumud,beku dan penuh
dedngan amalan – amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka
kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Al-Quran dan Hadis. Oleh karena itu
beliau memberikan pengertian keagamaan di rumahnya di tengah kesibukannya sebagai Khatib dan
pedagang. Sebagai tahap awal untuk mendeklarasikan Muhammadiyah Ahmad Dahlan melakukan
kontak dengan Budi Utomo dengan tujuan ingin belajar tentang manajemen organisasi dari Budi
Utomo.
VISI DAN MISI MUHAMMADIYAH

• VISI
Muhammadiyah sebagai Gerakan islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-
Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif
dalam melaksanakan dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang
dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin menuju
terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
VISI DAN MISI MUHAMMADIYAH

• MISI
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar memiliki misi :
1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajran Allah SWT yang dibawa
oleh para Rasul sejak Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad saw.
2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam
untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.
3. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi,keluarga dan masyarakat
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
Faktor obyektif yang bersifat Internal
Kelemahan praktek ajaran agama Islam dapat dijelaskan melalui dua bentuk,yaitu:
1. Tradisionalisme
2. Sinkretisme
Faktor obyektif yang bersifat eksternal
1. Kristenisasi
2. Kolonialisme Belanda
FAKTOR PENDORONG BERDIRINYA
MUHAMMADIYAH
1. Faktor Subjektif
Bersifat subjek ialah pelakunya sendiri, dan ini merupakan factor sentral. Artinya kalau
mau mendirikan Muhammadiyah maka harus dimulai dari orangnya sendiri.
2. Faktor Objektif
Faktor objektif yang dimaksud adalah keadaan dan kenyataan yang berkembang saat itu.
Apa yang ada dalam pikiran K.H. Ahmad Dahlan merupakan kesadarannya, dinyatakan,
disulut dengan api yang ada di dalam masyarakat. Faktor objektif ini dibagi dua bagian
yakni intern umat islam, dan ekstern umat islam.
MAKSUD DAN TUJUAN MENDIRIKAN
PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
• Maksud dan tujuannya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga dapat,
mewujudkan masyarakat Islam yasng sebenar-benarnya. Usaha untuk mencapai maksud dan tujuan ini
adalah dengan:
1. Mengadakan dakwah Islam
2. Memajukan pendidikan dan pengajaran
3. Menghidup suburkan masyarakat tolong menolong
4. Mendirikan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf
5. Mendidik dan mengasuh anak-anak dan pemuda –pemuda, supaya kelak menjadi orang Islam yang berarti.
6. Berusaha kearah perbaikan penghidupan dan kehidupan yang sesuai dengan ajaran islam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai