Anda di halaman 1dari 12

SASTRA APOKALIPTIK (2)

PERSPEKTIF ALKITABIAH
• Sadar bahwa kita berhadapan dengan sesuatu yang ‘berbeda’: realitas yang
berbeda -> tidak bisa dibaca secara hurufiah – masalah GENRE (jenis
sastra) – MASIH PROBLEMATIK
• Bdk. DV 12
• https://www.youtube.com/watch?v=uYdMuL-41r8
Sastra Apokaliptik

3 TERMINOLOGI: APOKALIPTIK
• KBBI: “apokalips” – wahyu, penyingkapan
• Yunani: avpokalu,ptein (v) avpoka,luyij (n) >
apo (prep): dari, keluar dari
kaluptein (v): menyembunyikan, menutup, menudungi (bdk. Mat 8,24; Luk
8,16)
• “keluar dari ketertutupan/persembunyian” atau “sesuatu yang tersingkap
setelah kulitnya terkelupas”
• Muncul arti: membuka, menyingkapkan - Ini menjadi konsep kunci
Sastra Apokaliptik

• Mengapa menggunakan nama “apokaliptik”?


• Pengaruh kitab Wahyu (1,1):
vApoka,luysij vIhsou/ Cristou/ …
“(Inilah) wahyu (revelation of) Yesus Kristus…
• “wahyu”: dalam bahasa Indonesia nuansa “penyingkapan” tidak terlalu
kentara, kendati tetap bernuansa religius -> “petunjuk dari Allah yang
diturunkan hanya kepada nabi dan rasul melalui mimpi dsb”
• Berbicara tentang ESKATOLOGI: dunia yang makin buruk
• Melihat bumi secara MENYELURUH: seluruh sejarah &
berdampak Kosmologis
• Sejarah yang DETERMINISTIS: semua sudah ditentukan
• Pola pikir DUALISTIS: kronologis, kosmologis, etis
• Penggunaan SIMBOL
MINAT TERHADAP SASTRA APOKALIPTIK

• Prasangka negatif terhadap Sastra Apokaliptik:


- Asing
- Gambarannya menakutkan dan membingungkan
- digunakan oleh banyak sekte Kristen untuk menyusun
gambaran tentang akhir zaman yang menjadi RAMALAN
• Padahal sastra apokaliptik = bagian dari Alkitab kita – ditulis
dengan ilham ilahi
1. PENEMUAN TEKS-TEKS BARU

• Ada banyak teks ditemukan – yang paling istimewa – Dead Sea


Scroll (Naskah Laut Mati) dan Nag Hammadi sekitar tahun
1950-an
• Berasal dari kelompok Yahudi – Esseni (kelompok apokaliptik)
dan kelompok Gnostik
• Banyak teks-teks apokaliptik ditemukan
2. PENTINGNYA BAGI KAJIAN TEOLOGI

• Dulu Sastra Apokaliptik dianggap sampah yang tidak berguna, tidak


berkontribusi pada teologi Yudaisme dan juga kekristenan
• Tetapi Sastra Apokaliptik menggambarkan hal-hal penting dalam perkembangan
Yudaisme pada masa intertestamen
• Apokaliptik = jembatan yang menghubungkan Perjanjian Lama & Perjanjian
Baru, khususnya berkaitan dengan mesianisme dan eskatologi
• Kasenann & Koch: Apokaliptik adalah ibu semua teologi Kristiani
3. KETERKAITAN DENGAN DUNIA KITA

• Seolah kita hidup dalam dunia aneh… apokaliptik begitu dekat dengan kita
• Peperangan kosmik, kehancuran bumi, hujan belerang, yang tadinya ada di angan-
angan kita atau dalam FILM kita….sekarang
• Bom, malapetaka nuklir, ‘mendekatkan’ dunia apokaliptik pada kita
• WW 1 dan WW 2 tampak sebagai gambaran Kitab Wahyu
• “Our hearts are battleground for fight between good and evil…”
• Bisa mendorong orang untuk mewujudkan akhir zaman itu. -> Godless apocalypse…

• Pesimisme bisa membawa dunia berpaling pada sastra kuno
yang juga berbicara tentang pesimisme…
• Tetapi tetap ada optimisme dalam iman -> pengharapan –
“Gereja sebagai Komunitas Pengharapan”
DEFINISI MENURUT J.J. COLLINS

• Apokalipsis adalah jenis sastra penyingkapan yang berbentuk narasi.


Penyingkapan ini sampai kepada seorang manusia sebagai penerimanya
melalui perantara “tokoh” adikodrati. Melalui tokoh ini
disingkapkannyalah kepadanya suatu kenyataan yang diluar kawasan
dunia, kenyataan transenden/ Kenyataan itu bersifat temporal sejauh
yang digambarkannya adalah keselamatan eskatologis dan bersifat
spasial sejauh mencakup dunia lain yang bersifat adikodrati. (Collins)
• Apocalypse is a genre of revelatory literature with a narrative
framework, in which a revelation is mediated by an otherworldly being
to a human recipient, disclosing a transcendent reality which is both
temporal, insofar as it envisages eschatological salvation, and spatial
insofar as it involves another supernatural world

Anda mungkin juga menyukai