Anda di halaman 1dari 25

KITAB WAHYU (1)

- Kitab Wahyu berasal dari periode penganiayaan


- sebagai kitab perlawanan (literary resistance) yang
memberikan pengharapan kepada jemaat.
- Tetapi terkenal justru karena alasan yang lain:
- * bagaimana akhir zaman akan terjadi
(Kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya)
Kecuali memuat keempat Injil kanon Perjanjian Baru juga mencantumkan
surat-surat S. Paulus serta tulisan para Rasul lainnya yang dikarang dengan
ilham Roh Kudus. Menurut rencana Allah yang bijaksana dalam tulisan-
tulisan itu diteguhkan mengenai segala sesuatu mengenai Kristus Tuhan,
ajaran-Nya yang sejati semakin jelas, diwartakan daya kekuatan karya ilahi
Kristus yang menyelamatkan, dikisahkan awal mula Gereja dan
penyebarannya yang mengagumkan, dan dinubuatkan penyelesaiannya
dalam kemuliaan.
Sebab Tuhan Yesus menyertai para Rasul-Nya seperti telah dijanjikan-Nya
(lih. Mat 28:20), dan Ia mengutus Roh Pembantu kepada mereka, untuk
membimbing mereka memasuki kepenuhan kebenaran (lih. Yoh 16:13).
(DV 20)
Wahyu 1 dan 4-5
Why 1-3

Why 1-3 merupakan satu blok yang bisa disusun demikian:

1,1-3 : INTRODUKSI
1,4-8 : Salam Pengantar
1,9-20 : PENGLIHATAN DI PATMOS
2,1-3,22: Surat kepada Tujuh Jemaat
Why 4:
- Awal sebuah penglihatan yang lain. Perhatikan karakter
sastra apokaliptik yang muncul di sini
Unsur-unsur Apokaliptik dalam Why 4-5
- Why 4 & 5 erat berkaitan meski tampaknya berbeda
- Perjalanan di surga dengan detil-detilnya (1Hen 14,18-25) –
menekankan transendensi Allah – mengatasi segala sesuatu
- Tahta Allah – bdk. Kel 24,9-10; 1Raj 22,19-22;
- Angka dan hal-hal surgawi: 4 makhluk di dekat takhta Allah (Yeh
1,5-14) – tugasnya menyanyikan pujian (6-8)
- “24 tua-tua” – dekat tahta Allah, terhormat – “yg terpilih &
keselamatan” (cf. 4,4 -> 3,5.11.21) - karena kemenangan Kristus
KITAB WAHYU (1I)
Why 5

- Perspektif Kristen – gambaran Kristus yang menang


- Anak Domba (6-12); himne (9-10; 12-13); meterai
- 5,13 penyembahan pada Allah dan pada ANAK DOMBA
- Dalam tradisi apok [figure transenden] – ada pertanyaan tentang
tempat satu oknum tertentu tetapi selalu berbeda dari Allah, dan
ikut menyembah Allah -> 5,13 ini tidak biasa
- Pergeseran dari monotheisme Yahudi – BINITARIS
• Penglihatan Yohanes akan seseorang yang menyerupai Anak
Manusia (Why 1:9-20) dan liturgi penyembahan surgawi yang
ditujukan kepada Dia yang duduk di atas takhta dan Anak Domba
(Why 4-5) adalah dua pengalaman penglihatan inti dalam
keseluruhan Kitab Wahyu.
• Kedua penglihatan itu menggambarkan pemahaman pelihat akan
Allah yang diyakininya dan yang dilihatnya dalam penglihatan
lain dalam Kitab Wahyu.
• Pribadi Yesus Kristus yang muncul dalam penglihatan seperti
seorang anak manusia dan sebagai Anak Domba mengafirmasi
secara vital dan transenden iman yang hendak diwartakan
Yohanes.
• Karena begitu terpatri pengalaman pelihat, dia berani
mentransmisikannya dengan tetap bertahan pada kesetiaannya
pada Allah orang Israel dan pengetahuannya lewat penglihatan
akan Anak Domba (bdk. Why 7:9-10; 11:15-16; 12:10- 11.17;
14:1.4.12; 20:22-23; 22:1.3).
• Daniel Boyarin membicarakan secara sistematis tentang gambaran
Allah yang binitaris. Dalam kaitannya dengan tradisi penglihatan,
Boyarin, seperti beberapa ahli lainnya seperti Alan Segal, melihat si
Usia Lanjut dan dia yang menyerupai anak manusia dalam penglihatan
nabi Daniel sebagai dasar pemahaman Allah yang binitaris pada masa
Kenisah kedua.
• Pemahaman akan dia yang menyerupai anak manusia sebagai figur
penyelamat ilahi-manusiawi menjadi tampilan kekuatan ilahi yang
kedua yang dulu biasa diyakini dalam keyakinan Yahudi zaman
Yesus.
• Bahkan, para ahli ini menempatkan gambaran Allah yang
binitaris sudah sejak masa klasik, pada keyakinan masa
Israel-Kanaan, misalnya dengan penggunaan term ’EL
dan YHWH sebagai dua allah orang Israel.
• Dengan pendasaran tersebut, Boyarin menghubungkan
iman kristiani dalam iman akan keilahian Yesus sebagai
pribadi ilahi kedua dengan keyakinan kelompok Yahudi
yang lain pada masa itu.
• Larry Hurtado menggarisbawahi perspektif binitaris yang
sama dari segi penyembahan yang dilakukan oleh para
pengikut Kristus periode awal. Para pengikut Kristus
awal, hidup pada masa Yahudi kenisah kedua, menyembah
Yesus.
• Dengan demikian mereka mengakui Dia sebagai
seorang pribadi ilahi di samping Allah satu-satunya
orang Israel.
• Menurut Hurtado, pengakuan keilahian Yesus ini mengandaikan
suatu modifikasi atau perubahan ide yang dipahami oleh orang
Yahudi akan Allah yang satu dan hanya menyembah Dia satu-
satunya Allah. Sebuah modifikasi akan pemahaman monoteisme
mutlak orang Yahudi.
• Dalam kaitan dengan Why 4-5, di mana Anak Domba menerima
penyembahan surgawi di samping Dia yang duduk di atas takhta,
diberikan status mulia sebagai Kristus.
• Pencakupan Anak Domba dalam liturgi surgawi sebagai obyek
penyembahan melegitimasi devosi penyembahan yang mengangkat-
Nya ke taraf Allah sendiri.
Sesuai dengan penelitian Richard Bauckham, Alan Segal,
Daneil Boyarin dan Larry W. Hurtado dari perspektif tradisi
penglihatan, kita bisa mengafirmasi :
1)Pertama, bahwa tak diragukan keyakinan akan Allah Yang
Satu (monoteisme eksklusif) sejak awal Yudaisme hingga
pada zaman Yesus.
2)Kedua, ada figur-figur pengantara surgawi (para malaikat dan
makhluk surgawi lainnya) yang memfasilitasi komunikasi
antara Allah yang satu dengan umat-Nya.
3) Ketiga, ada aliran-aliran tertentu yang dianggap “bidaah”
(heretik) oleh aliran mayoritas, yang mengakui juga satu
kekuatan ilahi di samping Allah Israel yang satu.
4) Keempat, kekuatan ilahi yang lain ini, dalam tradisi
penglihatan, pelan-pelan disingkapkan identitasnya, secara
khusus sejak zaman kenisah kedua, dari figur dia yang
menyerupai anak manusia (Daniel), Anak manusia
(Henokh), Anak Manusia yang adalah Yesus Kristus yang
bangkit (Why 1), dan Anak Domba yang merupakan figur
Kristus yang bangkit dan bertakhta dan disembah bersama
Bapa di Surga (Why 4-5).
Penglihatan dalam Why 4-5:
- INTI: penyembahan “Yang duduk di Takhta” dan “Anak Domba”
- Ini merupakan skandal dalam Yudaisme
- Oleh karena itu, mustahil jika tidak ada pengalaman konkret yang
mendorong kuat untuk mewartakan sesuatu yang kontroversial
seperti itu.
• Sastra Apokaliptik membuka kemungkinan untuk merumuskan
siapa Yesus dalam konteks monoteisme Yahudi – BINITARIS
• [Bahkan juga Trinitas muncul dalam Why 4-5 (?):
* Why 4,5
* Why 5,6
* Roh muncul dari Dia yang di Takhta dan Anak Domba]
• Kembali sejenak ke Why 4-5:
• Why 4-5: penglihatan 3 penyembahan
- 4,3-11: penyembahan kepada Dia
- 5,8-12: penyembahan kepada Anak Domba
- 5,13-14: penyembahan kepada Allah & Anak Domba
• Bertentangan dengan monoteisme Yahudi
• Kekristenan awal berhadapan dengan problem Kristologis: siapa
sebenarnya Yesus ini?
• Bagaimana menempatkan Yesus Kristus dalam konteks tradisi
religius Yahudi yang menganut monotheisme ketat? (Bdk. Why
19,10 & 22,9)
* Ada dua kuasa di surga?
* Berasal dari Dunia timur?
* Sastra Apokaliptik?
• Sastra Apokaliptik: Narasi tentang penyingkapan realitas ilahi
kepada manusia dengan pengantaraan seorang tokoh transenden
tentang realitas surgawi
- Mitologi Kanaan: Dewa Senior & Yunior (Combat myth)
- Daniel: Yang Lanjut Usia & Anak Manusia
- Wahyu: Yang duduk di atas Takhta & Anak Domba

* Why 5,13: adalah petunjuk amat eksplisit tentang ibadah di mana


Allah dan Anak Domba disembah bersama-sama.
• Romo Valens dalam video: mengatakan bahwa Why 4-5 bukan
sekedar rekayasa literer, tetapi didasarkan pada sebuah
pengalaman konkret, sekecil apa pun.
• Jika demikian, berbeda dengan sastra apokaliptik yang merupakan
rekaya literer.
• Silakan mendalami lagi artikel: Hurtado, Boyarin, dan video
Romo Valens tentang Why 4-5 yang sudah diupload.
Wahyu 21,1-8
• Wahyu 21,1-22,5

- 21,1-8
- 21,9-14
- 21,15-27
- 22,1-5
• Puncak Kitab Wahyu – happy ending
• Latar belakang: Yes 65,17-19
• Diganti yang baru atau pembaruan? Langit Bumi Baru =
pembaruan total
• YERUSALEM BARU – tentang Kota

Anda mungkin juga menyukai