Anda di halaman 1dari 16

TEOLOGI APOKALYPTIK

Oleh Pdt. Dr. Tertius Y. Lantigimo, M.Th.1

SYLABUS

DESKRIPSI

Mata Kuliah Teologi Apokalyptik adalah Mata Kuliah Pilihan bagi mahasiswa STT
GKST Tentena. Kitab-kitab apokalyptik sangat berhubungan dengan teologi biblika
baik PL maupun PB. Namun dalam kurikulum sekolah-sekolah Teologi sastra
Apokalyptik tidak mendapat perhatian yang seharusnya, karena kurikulum lebih
berkonsentrasi pada kitab-kitab kanonik. Karena pentingnya topik ini sehingga
beberapa sekolah teologi menjadikan apokalyptik ini sebagai Mata Kuliah Pilihan
bagi mereka yang ingin memperdalam studi biblika. Kitab-kitab apokalyptik sangat
penting dalam memberikan pencerahan teologi Biblika khususnya Teologi Perjanjian
Baru yang kemudian berkembang dalam Teologi (baca: dogma) Kristen.

STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan Genre dan Teologi Apokalyptik
dan hubungannya dengan study biblika.

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa memahami:
• Terminologi ‘apokalyptik’
• Istilah apokalyptik eskatology
• Konsep apokalyptisism
• Genre apokalyptik
• Kitab-Kitab Apokalyptik
• Teologi Apokalyptik
• Hubungan Apokalyptik dan Kanon
• Apokalyptik dan Kekristenan

GARIS-GARIS BESAR DAN URUTAN MATERI


I. Terminology
1. Apokalyptik
2. Eskatology Apokalyptik
3. Apokalyptiksisme
II. Genre Apokalyptik
1. Ciri-ciri sastra apokalyptik
2. Pseudapigrapha
3. Apokripha
III. Latar Belakang: Apokalyptik Mileu
1. Second-Temple Period

1
Angkatan ’90 Akademi Teologi Tentena; S1 (STh) UKIT 1995; S2 (M.Th) Trinity
Theological College, Singapore 1999; S3 (DTh – Doctor of Theology in New Testament Stuy) Trinity
Theologica College, Singapore, Biblical Research at Tyndale House, Cambridge (UK), 2003-2004,
Wisuda doktor teologi 2006 di TTC, Singapore.

1
2. Hellenisme (Athiokhus IV)
3. Penganiayaan Yahudi
4. Kelompok keagamaan Yahudi
5. Komunitas Qumran
IV. Teologi Apokalyptik
1. Non-Kanon
2. Kanon
a. Daniel
b. Wahyu
c. Messianic Movement
V. Apokalyptik dan Kekristenan
1. The parting of the Ways
2. Eskatology Kristen
VI. Kesimpulan

Tugas Pribadi

Buatlah Makalah atau Paper yang berjudul: Manfaat Mempelajari Sastra Apokalyptik
Dalam Pelayanan.
Ketentuan: - 5 – 7 Halaman kertas A4 (Quarto)
- 2 spasi
- Huruf: Times New Roman 12 Pt
- Masukan sebelum tanggal 1 Desember 2016. Bisa via email
tlantigimo@gmail.com

TATAP MUKA
Meeting Pokok Bahasan Sub-Bahasan Metode
I Terminology 1. Apokalyptik Ceramah,
Apokalyptik 2. Eskatology Apokalyptik LCD,
3. Apokalyptiksisme Partisipatory
II Genre Apokalyptik 1. Bahasa Apocalyptik
2. Ciri-ciri apokalyptik Ceramah,
3. Pseudopigrapha LCD,
4. Apokripha Partisipatory
III Latar Belakang: 1. Second-Temple
Apokalyptik Mileu (I) Period Ceramah,
2. Hellenisme LCD,
(Athiokhus IV) Partisipatory

IV Latar Belakang (II) 1. Penganiayaan


Yahudi Ceramah,
2. Kelompok LCD,
keagamaan Yahudi Partisipatory
3. Komunitas Qumran

V Teologi Apokalyptik : 1. 1 Henok Ceramah,


Non-Kanon (bagian I) 2. Kitab Jubilee LCD,

2
3. dll Partisipatory

VI Teologi Apokalyptik: 1. Kitab Daniel Presentasi


Kanon (bagian II) 2. Kitab Wahyu kelompok
VII Apokalyptik dan 1. Surat Yudas Presentasi
Perjanjian Baru 2. Kerajaan Allah kelompok
(bagian I)
VIII Apokalyptik dan 1. Gerakan Mesianis Presentasi
Perjanjian Baru 2. Anak Manusia Kelompok
(bagian II)
IX Apokalyptik dan 1. The Matrix Ceramah,
Kekristenan (bagian 2. The Partings of the Ways LCD,
I) Partisipatory
X Apokalyptik dan 1. Kebangkitan. Ceramah,
Kekristenan (bagian 2. Akhir zaman LCD,
II) Partisipatory
XI Kesimpulan
XII UAS

Kepustakaan

Collins John J. The Apocalyptic Imagination. An Introduction to Tje Jewish Matrix of


Christianity. New York: Crossroad, 1984.
Kvanvig, Helge S. Roots of Apocalyptic: The Mesopotamian Background of Enoch
Figure and on the Son of Man, WMANT 6; Neuckirchener: Neuckirchener
Verlag, 1988.
Ladd, G.E. A Theology of The New Testament. Grand Rapids: William B. Eerdmans,
1994.
Rowland, Christopher. The Open Heaven, London: SPCK, 1982.
Russell, D.S. The Method & Message of Jewish Apocalyptic. Philadelphia: The
Westminster Press, 1964.

GARIS-GARIS BESAR MATERI

Pentingnya Apokalyptik?

Mengapa perlu mempelajari apokalyptik?


Ada beberapa alasan:
1) Untuk memperdalam latar belakang dan pemahaman teologi biblika. Dengan
mempelajari sastra apokalyptik latar belakang biblika, khususnya latar
belakang historis teologis pada masa intertestament lebih diperdalam. Teologi
PB sangat banyak dipengaruhi oleh teologi apokalyptik pada zaman itu.

3
2) Apokalyptik berhubungan dengan kekristenan. Ada ahli yang mengatakan
bahwa apokalyptik adalah matrix atau akar dari kekristenan. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa kekristenan mula-mula adalah salah satu bentuk dari
gerakan apokalyptik.
3) Hubungan tersebut juga dapat dilihat dalam doktrin-doktrin Kristen. Ada
yang berpendapat bahwa sebagian doktrin kristen adalah perkembangan dari
pandangan-pandangan apokalyptik. Misalnya pandangan mengenai
eschatology, soteriology, kehidupan setelah kematian, dll.

Terminology

Kata “apokalyptik” berasal dari kata kerja Yunani avpokaluptein atau avpokaluptw
yang artinya membuka tabir atau selubung rahasia atau membuat nyata yang kurang
jelas, dan karena itu dalam dalam bahasa Inggris diterjemahkan “to reveal”. Kata
bendanya adalah avpokuysij yang artinya penyataan, pemwahyuan, yang dalam
bahasa Inggris diterjemahkan “revelation.”
Jadi, apokalyptik adalah penyataan rahasia-rahasia yang terselubung mengenai dunia,
alam semesta, dan segala sesuatu yang terjadi. Dengan kata lain apokalyptik adalah
pengukapan rahasia-rahasia mengenai . Hal-hal yang rahasia yang biasanya
dinyatakan melalui symbol dinyatakan dengan jelas melalui genre apokalyptik.

Genre Apokalyptik
Berdasarkan defenisi di atas apokalyptik dipahami sebagai kumpulan tulisan-tulisan
Yahudi yang muncul pada tahun 200 BC – AD 100 yang digolongkan sebagai
“Genre Apokalyptik”. Misalnya, 1 Henok, Jubilees (Yubil), Daniel, Ascension of
Isaiah (Kenaikan Musa), 4 Ezra, Sibylline Oracles, 2 dan 3 Barukh, 2 Henokh, the
Apocalypse of Abraham, the Testament of Abraham, dan lain-lain.
Ciri-ciri kitab apokalyptik adalah:
1) Tulisan Pseudonim (nama samaran)
2) Menggunakan tulisan saja
3) Menggunakan bahasa simbol
4) Bersifat ramalan
5) Menggambar dunia dan peristiwa transendental
6) Esoterik (bersifat dari “dunia lain”)
7) Determinisme dan supernaturalisme
8) Cosmologis
9) Pesimistik dan dualisme
10) Menampilkan mahluk sorgawi seperti malaikat sebagai “agen”.

Karena itu seorang ahli apokalyptik, J.J. Collins mendefenisikan sastra apokalyptik
sebagai “a genre of revelatory literature with a narrative framework, in which a
revelation is mediated by an otherworldly being to human being recipient,
disclosing a transendent reality which is both temporal, insofar as it envisages
eshatological salvation, and spatial insofar as it involves another, supernatural
world.” Terjemahan: suatu jenis sastra yang bersifat penyataan yang menggunakan
kerangka naratif, di mana penyataan itu menggunakan perantara mahluk dunia lain
(mahluk supernatural) kepada penerima manusia, menyatakan realitas transendent
dalam dimensi waktu yang berhubungan dengan penyataan keselamatan eskatologis,

4
dan berhubungan dengan tempat di mana hal itu melibatkan suatu dunia supernatural
yang lain)

Eskatology Apokalyptik
Salah satu aspek dari apokalyptik adalah eskatology, sehingga ada yang disebut
eskatology apokalyptik yang merupaka pengungkapan rahasia bagaimana dan kapan
dunia ini akan berakhir atau akhir zaman, yang kemudian akan digantikan oleh suatu
zaman baru yang mulia. Akan datang suatu kehidupan baru dan kebangkitan orang-
orang mati. Mereka yang berbuat jahat akan dihukum dan yang benar akan
mendapatkan pahala atau upah yang mulia. Dunia yang fana ini akan hancur dan
diganti dengan suatu dunia yang baru yang sifatnya transendental dan abadi.

Apokalyptiksisme
Kata apokalyptik sebenarnya adalah kata sifat dan kata bendanya adalah apokalypse,
yang memiliki 8 motif, yaitu: (1) pengharapan akan berakhirnya kondisi-kondisi
kehidupan di bumi ini di masa depan yang dekat; (2) dan akhir dari segala sesuatu itu
adalah bencana atau kehancuran alam semesta; (3) pembagian zaman atau
periodesasi dan pengtadiran; (4) aktifnya malaekat dan iblis; (5) keselamatan baru,
yang bersifat firdaus; (6) manifestasi Kerajaan Allah; (7) mediator dengan fungsi-
fungsi raja; (8) penggunaan istilah “kemuliaan” (“glory”).
Walaupun tidak semua kitab apokalypti memiliki motif-motif di atas, tetapi beberapa
di antaranya akan ada.
Kalau apokalyptik berbicara mengenai isi dari kitab-kitab apokalyptik, maka
apokalyptiksisme adalah suatu gerakan dalam sejarah atau ideology dari suatu
gerakan yang dimotivasi atau dipicu oleh pengharapan-pengharapan apokalyptik
dalam sastra apokalyptik.

Pseudopigrapha
Kata ini berasalah dari kata “pseudo” berarti “palsu”, dan “graphe” yang berarti
tulisan. Sehingga secara etimologi Pseudopigrapha berarti “tulisan palsu”. Namun
yang dimaksud sesungguhnya bukanlah tulisan itu palsu tetapi karena para
penulisnya menggunakan nama samaran (nama palsu) sehingga penulis aslinya tidak
diketahui. Tetapi yang penting di sini bukanlah penulisnya tetapi isi dari tulisan itu.
Beberapa contoh kitab Pseudopigrapha:
o The Books of Adam and Eve -- translation of the Latin version
o Life of Adam and Eve -- translation of the Slavonic version
Life of Adam and Eve -- translation of the Greek version (a.ka. The
Apocalypse of Moses)
o The Apocalypse of Adam
o The Book of Adam
o The Second Treatise of the Great Seth
o 1 Enoch (Ethiopic Apocalypse of Enoch)
1 Enoch Composit (inc. Charles, Lawrence & others)
o 2 Enoch (Slavonic Book of the Secrets of Enoch)
o Enoch (another version)
o Melchizedek
o The Book of Abraham
o The Testament of Abraham

5
o The Apocalypse of Abraham
The Story of Asenath
o Selections from The Book of Moses
o Revelation of Moses
o The Assumption of Moses (aka: The Testament of Moses)
o The Martyrdom of Isaiah
o The Ascension of Isaiah
o The Revelation of Esdras
o The Book of Jubilees
o Tales of the Patriarchs
o The Letter of Aristeas
o The Book of the Apocalypse of Baruch (aka: 2 Baruch)
o The Greek Apocalypse of Baruch (aka: 3 Baruch)
o Fragments of a Zadokite work (aka: The Damascus Document)
o The Testament of Solomon

Semua kitab di atas menggunakan nama samaran atau nama palsu, yaitu nama dari
tokoh-tokoh terkenal dalam Perjanjian Lama.

Apokripha

Kata ini berarti “tersembunyi”, sehingga dapat diartikan bahwa kitab-kitab ini berisi
pesan yang “tersembunyi” bagi masyarakat awam, dan hanya orang-orang khusus
seperti para imam, para pemimpin dan para “guru” yang dapat mengerti makna dari
cerita atau peristiwa dalam kitab-kitab tersebut.

Old Testament Apocrypha

o 1 Esdras
o 2 Esdras
o 1 Maccabees
o 2 Maccabees
o 3 Maccabees
o 4 Maccabees
o Letter of Jeremiah
o The Prayer of Azariah
o Baruch
o Prayer of Manassas
o Bel and the Dragon
o Wisdom of Sirach
o Wisdom of Solomon
o Additions to Esther
o Tobit
o Judith
o Susanna
o Psalm 151

6
Perlu diketahui bahwa tidak semua kitab-kitab pseudopigraha dan apokripha adalah
apokalyptik. Hanya kitab-kitab yang memenuhi unsur-unsur yang sudah dijelaskan
pada bagian awal yang dapat digolongkan sebagai kitab apokalyptik. Beberapa
Apokaliptik Yahudi paling terkenal ialah:
• I Henokh (atau Henokh dari Etiopia), suatu karya gabungan yg ditulis pada akhir
abad 2 sM, tapi mungkin disusun pada abad 1 M
• Jubilee (Yubil), dari abad 2 sM; Kenaikan Musa, dari abad 1 sM;
• 4 Ezra atau 2 Esdras dan Apokalips Barukh, keduanya ditulis pada akhir abad 1,
• 2 Henokh (atau Henokh dari Slavonia), tarikhnya tidak diketahui.
• Testament of ... Wasiat Duabelas Bapak Leluhur, dari abad 2 sM, termasuk
ramalan tentang masa depan setiap suku. Apokaliptik lainnya telah ditemukan
dalam sastra Qumran, tapi belum diterbitkan.
• Mzm Salomo, pertengahan abad 1 sM,
• Ucapan Sibil sering dimasukkan dalam sastra apokaliptik ini, tapi sebenarnya
bukan apokalips, walaupun memuat unsur-unsur ajaran tentang masa depan yg
bersifat apokaliptis.

Beberapa hal tertentu mencirikan sastra ini.


1. Sastra apokaliptik nampaknya bersifat ramalan. Tanpa suara nubuat yg hidup,
tulisan-tulisan ini menceritakan ramalan yg diperoleh melalui mimpi, penglihatan
dan perjalanan sorgawi.
2. Sastra ini bersifat meniru, tidak mencatat pengalaman yg sebenarnya mengenai
penglihatan (mungkin 4 Ezra kekecualian). Apa yg disebut 'penyataan' hanyalah
merupakan peranti sastra yg bersifat meniru, guna menyampaikan pesan kepada
pembaca. Penglihatan para nabi, khususnya penglihatan Daniel, memberi bentuk asli
untuk ditiru oleh penulis-penulis ini.
3. Sastra apokaliptik memakai nama samaran. Roh Allah tidak bicara lagi melalui
nabi-nabi yg hidup. Jadi para penulis apokaliptik menempatkan pernyataan mereka
sebagai ucapan orang-orang suci PL. Teknik ini digunakan untuk mengukuhkan
pesannya kepada pembaca.
4. Sastra apokaliptik umumnya memakai lambang. Para nabi sering memakai
lambang, dan Kitab Dan telah menggunakannya dengan cara baru untuk melukiskan
perjalanan sejarah dan ihwal penyelamatan yg besar. Para penulis apokaliptik banyak
menggunakan jenis lambang, sedemikian gandrungnya sampai memakai penghuni
suatu kebun binatang liar untuk menggambarkan sejarah Israel dan meramalkan
kedatangan kerajaan Allah.
5. Sastra ini memuat banyak ramalan tiruan. Pernyataan ditempatkan dalam mulut
seorang saleh dari zaman PL, justru mengandung 'penglihatan-penglihatan' tentang
hari depan dari zaman penulis samaran hingga zaman penulisnya yg benar, dalam
pengharapan kerajaan Allah akan segera muncul. Para penulis apokaliptik
menceritakan kembali sejarah tersembunyi sebagai ramalan, untuk menerangkan
kepada pembaca keadaan sadis pada masa mereka sendiri, lalu meyakinkan mereka
bahwa Allah akan segera mewujudkan kerajaan-Nya.
Istilah 'apokaliptik' juga dipakai sebagai kata sifat bagi pandangan yg terdapat dalam
sastra ini mengenai agama. Istilah 'eskatologi' menunjuk pada hal-hal yg akan terjadi
pada akhir zaman; 'apokaliptik' menunjuk pada suatu jenis eskatologi yg meliputi

7
ciri-ciri tertentu, yg bersifat mengembangkan unsur-unsur yg terdapat dalam agama
para nabi. Unsur-unsur itu antara lain adalah:
1. Dualisme. Para nabi menempatkan penyelamatan terakhir dalam dunia ini. Orde
baru nanti yg akan dibentuk oleh kedatangan kerajaan Allah, tidak terpisah dari
sejarah dunia yg berjalan terus, sekalipun akan berbeda dalam hal dihapusnya
penderitaan, kekerasan dan kejahatan (mis Yes 11: 6-9). Dunia baru itu akan datang
sebagai akibat kedatangan Ilahi, bukan akibat dari proses-proses alarm yg bekerja
dalam sejarah (Yes 26:21; 24:1-3). Para penulis apokaliptik mengembangkan
pertentangan ini -- antara zaman sekarang dengan zaman akan datang, sampai timbul
gagasan ada dua zaman yg sangat bertentangan: zaman ini dan zaman akan datang.
Dualisme demikian bersifat sementara dan historis, bukan bersifat metafisis dan
untuk selama-lamanya, dan di luar PB memperoleh bentuknya yg paling berkembang
dalam 4 Ezra dan Apokalips Barukh. Zaman ini penuh kejahatan: zaman yg akan
datang adalah zaman Kerajaan Allah.
2. Determinisme. Kedatangan zaman baru tergantung seutuhnya dalam tangan
Tuhan, tak dapat dipercepat atau diperlambat oleh manusia. Zaman kejahatan harus
menempuh jalannya dan kerajaan Allah harus menunggu kesudahan zaman ini.
Gagasan ini sering mendorong orang menerka zaman-zaman dan pembagian waktu
menjadi serentetan kurun zaman seperti telah ditentukan terlebih dahulu, sehingga
dengan demikian mereka menganggap dapat memperhitungkan saat akhir segala
zaman.
3. Pesimisme. Para penulis apokaliptik mendambakan kemenangan terakhir dari
kerajaan Allah pada zaman yg akan datang. Tapi mereka pesimis tentang zaman ini.
Allah telah menarik kembali bantuan-Nya dari orang benar, dan soal kejahatan
merupakan teka-teki total: tak ada jawaban kecuali harapan akan kedatangan zaman
baru.
4. Sikap etis yg pasif. Penulis-penulis apokaliptik tidak memberitakan penghukuman
Allah atas umat-Nya seperti dilakukan oleh para nabi. Persoalan bagi para penulis
apokaliptik ialah, Israel benar tapi masih menderita secara tidak sepatutnya.
Kebanyakan tulisan apokaliptik kurang tegas mengenai kelakuan di bidang moral
dan etis. Suatu kekecualian ialah Wasiat Duabelas Bapak Leluhur.
Ciri-ciri yg disajikan di atas menggambarkan tulisan apokaliptik Yahudi, tapi tidak
dapat diterapkan kepada semua pokok pada tulisan apokaliptik dalam Alkitab.
Agama PB dapat disebut apokaliptik dalam hal turut mengenal dua zaman: tapi
sifatnya bukan determinis atau pesimis ataupun bersikap pasif dalam bidang etika.
Menurut PB, walaupun kerajaan Allah datang dari luar dunia ini dan tidak
merupakan hasil sejarah, namun kerajaan itu kini bekerja dalam sejarah dan pada
akhirnya akan mengubahnya sama sekali. Kitab Why atau Apokaliptik Yohanes, buat
sementara turut memperlihatkan beberapa sifat apokaliptik, tapi tidak
memperlihatkan yg lain. Why tidak memasang nama samaran, tapi langsung
memakai nama penulis, yg menganggap dirinya seorang nabi. Yohanes
menggunakan lambang apokaliptik, tapi ia berdiri pada zamannya sendiri dan
melihat ke hari depan. Ia tidak menulis sejarah sebagai nubuat samaran. Yohanes
tidak pesimis seperti para penulis apokaliptik yg putus asa terhadap sejarah, dan
hanya melihat harapan pada zaman akan datang. Tuhan Allah sedang bekerja untuk
menyelamatkan, baik dalam sejarah maupun pada akhir sejarah. Hal ini digambarkan
oleh singa yg juga domba yg telah disembelih (Why 5:5-6). Sejarah merupakan
adegan penyelamatan: hanya Kristus yg tersalib dapat memecahkan teka-teki sejarah.
Akhirnya, Yohanes sama seperti para nabi, sangat menekankan soal moral, dengan

8
cara mencela gereja yg tak setia. Ia menuntut pertobatan untuk menghindari
penghukuman ilahi (2:5, 16, 21, 22; 3:3, 19).

Contoh-contoh kitab Apokalyptik

1 Enoch

Chapter 1, I
1. The words of the blessing Chapter 1, I
of Enoch, wherewith he 1. The word of the
blessed the elect and blessing of Enoch, how he
righteous, who will be living blessed the elect and the
in the day of tribulation, when righteous, who were to
all the wicked and godless are exist in the time of trouble;
to be removed. rejecting all the wicked
and ungodly.
2. And he took up his parable Enoch, a righteous man,
and said -Enoch a righteous who was with God,
man, whose eyes were opened answered and spoke, while
by God, saw the vision of the his eyes were open, and
Holy One in the heavens, while he saw a holy vision
which the angels showed me, in the heavens. This the
angels showed me.
and from them I heard 2. From them I heard all
everything, and from them I things, and understood
understood as I saw, but not what I saw; that which will
for this generation, but for a not take place in this
remote one which is for to generation, but in a
come. 3. Concerning the elect generation which is to
I said, and took up my parable succeed at a distant period,
concerning them: on account of the elect.
Jude 1:14-16
Chapter 2, II
14. And Enoch also, the
seventh from Adam,
prophesied of these,
saying,
9. And behold! He cometh 1. Behold, he comes with Behold, the Lord cometh
with ten thousands of His holy ten thousands of his saints, with ten thousands of his
ones saints,
To execute judgement upon to execute judgment upon 15. To execute judgment
all, them, upon all,
And to destroy all the and destroy the wicked,
ungodly:
And to convict all flesh and reprove all the carnal and to convince all that
are ungodly among them

9
Of all the works of their for everything which the of all their ungodly deeds
ungodliness which they have sinful and ungodly have which they have ungodly
ungodly committed, done, committed,
And of all the hard things and committed against and of all their hard
which ungodly sinners have him. speeches which ungodly
spoken against Him. sinners have spoken
against him.
16. These are murmurers,
complainers, walking
after their own lusts; and
their mouth speaketh
great swelling words,
having men's persons in
admiration because of
advantage.

Chapter 71, LXXI


1. The book of the courses of 1. The book of the
the luminaries of the heaven, revolutions of the
luminaries of heaven,
the relations of each, according to their
according to their classes, respective classes,
their dominion their respective powers,
and their seasons, their respective periods,
according to their names their respective names,
and places of origin, the places where they
commence their progress,
and according to their months, and their respective
months,
which Uriel, the holy angel, which Uriel, the holy angel
who was with me, who is their who was with me,
guide, showed me; explained to me;
and he showed me all their he who conducted them.
laws exactly as they are,
and how it is The whole account of
them,
with regard to all the years of according to every year of
the world and unto eternity, the world for ever,
till the new creation is until a new work shall be
accomplished effected,
which dureth till eternity. which will be eternal.
2. And this is the first law of 2. This is the first law of
the luminaries: the luminaries.
the luminary the Sun has its The sun and the light arrive
rising in the eastern portals of at the gates of heaven,

10
the heaven, which are on the east,
and its setting in the western and on the west of it at the
portals of the heaven. western gates of heaven.
3. And I saw six portals in 3. I beheld the gates
which the sun rises, whence the sun goes forth;
and six portals in which the and the gates where the
sun sets sun sets;
and the moon rises and sets in 4. In which gates also the
these portals, moon rises and sets;
and the leaders of the stars and and I beheld the conductors
those whom they lead: of the stars, among those
who precede them;
six in the east and six in the six gates were at the rising,
west, and six at the setting of the
sun.
and all following each other in 5. All these respectively,
accurately corresponding one after another, are on a
order: level;
also many windows to the and numerous windows
right and left of these portals. are on the right and on the
left sides of those gates.
4. And first there goes forth the 6. First proceeds forth that
great luminary, great luminary,
named the Sun, which is called the sun;
and his circumference is like the orb of which is as the
the circumference of the orb of heaven,
heaven,
and he is quite filled with the whole of it being
illuminating and heating fire. replete with splendid and
flaming fire.
5. The chariot 7. Its chariot,

on which he ascends, where it ascends,


the wind drives, the wind blows.
and the sun goes down from 8. The sun sets in heaven,
the heaven
and returns through the north and, returning by the
north,
in order to reach the east, to proceed towards the
east,
and is so guided that he comes is conducted so as to enter
to the appropriate ' that ' portal by that gate,
and shines in the face of the and illuminate the face of
heaven. heaven.
6. In this way he rises in the 9. In the same manner it

11
first month in the great portal, goes forth in the first
month by the great gate.
which is the fourth 10. It goes forth

[those six portals in the cast].


7. And in that fourth portal through the fourth of those
six gates,
from which the sun rises which are at the rising of
the sun.
in the first month in the first part of it,
are twelve window-openings, there are twelve open
windows;
from which proceed a flame from which issues out a
flame,
when they are opened in their when they are opened in
season. their proper periods.
8. When the sun rises in the 12. When the sun rises in
heaven, heaven,
he comes forth through that it goes forth through this
fourth portal thirty, mornings fourth gate thirty days,
in succession,
and sets accurately in the and by the fourth gate in
fourth portal in the west of the the west of heaven on a
heaven. level with it descends.
9. And during this period the 13. During that period the
day becomes daily longer day is lengthened from the
day,
and the night nightly shorter and the night curtailed
to the thirtieth morning. from the night for thirty
days.
10. On that day the day is And then the day is longer
longer than the night by a by two parts than the
ninth part, night.
and the day amounts exactly 14. The day is precisely ten
to ten parts parts,
and the night to eight parts. and the night is eight.
11. And the sun rises from that 15. The sun goes forth
fourth portal, through this fourth gate,
and sets in the fourth and sets in it,
and returns to the fifth portal and turns to the fifth gate
of the east thirty mornings, during thirty days;
and rises from it after which it proceeds
from,
and sets in and sets in,
the fifth portal. the fifth gate.

12
12. And then the day becomes 16. Then the day becomes
longer by two parts lengthened by a second
portion,
and amounts to eleven parts, so that it is eleven parts:
and the night becomes shorter while the night becomes
shortened,
and amounts to seven parts. and is only seven parts.
13. And it returns to the east 17. The sun now returns to
the east,
and enters into the sixth entering into the sixth gate,
portal,
and rises and sets in the sixth and rising and setting in
portal one-and-thirty the sixth gate thirty-one
days,
mornings on account of its on account of its signs.
sign.
14. On that day the day 18. At that period the day is
becomes longer than the night, longer than the night,
and the day becomes double being twice as long as the
the night, night;
and the day becomes twelve and become twelve parts;
parts,
and the night is shortened 19. But the night is
shortened,
and becomes six parts. and becomes six parts.
15. And the sun mounts up Then the sun rises up,
to make the day shorter that the day may be
shortened,
and the night longer, and the night lengthened.
and the sun returns to the east 20. And the sun returns
and enters into the sixth toward the east entering
portal, into the sixth gate,
and rises from it and sets where it rises and sets for
thirty mornings. thirty days.
16. And when thirty mornings 21. When that period is
are accomplished, completed,
the day decreases by exactly the day becomes shortened
one part, precisely one part,
and becomes eleven parts, so that it is eleven parts,
and the night seven. while the night is seven
parts.
17. And the sun goes forth 22. Then the sun goes from
from that sixth portal in the the west, from that sixth
west, gate,

13
and goes to the east and proceeds eastwards,
and rises in the fifth portal for
rising in the fifth gate for
thirty mornings, thirty days,
and sets in the west again in and setting again
the fifth western portal. westwards in the fifth gate
of the west.
18. On that day the day 23. At that period the day
decreases by two parts, becomes shortened two
parts;
and amounts to ten parts and is ten parts,
and the night to eight parts. while the night is eight
parts.
19. And the sun goes forth 24. Then the sun goes from
from that fifth portal the fifth gate,
and sets in the fifth portal of as it sets in the fifth gate of
the west, the west;
and rises in the fourth portal and rises in the fourth gate
for one- and-thirty mornings for thirty-one days,
on account of its sign, on account of its signs,
and sets in the west. setting in the west.
20. On that day the day is 25. At that period the day is
equalized with the night, made equal with the night;
[and becomes of equal length], and, being equal with it,
and the night amounts to nine the night becomes nine
parts parts,
and the day to nine parts. and the day nine parts.
21. And the sun rises from that 26. Then the sun goes from
portal that gate,
and sets in the west, as it sets in the west;
and returns to the east and and returning to the east
rises thirty mornings in the proceeds by the third gate
third portal for thirty days,
and sets in the west in the setting in the west at the
third portal. third gate.

Latar Belakang

Kitab-kitab apokalyptik lahir di masa-masa sulit yang dialami oleh bangsa Yahudi.
Ketika mereka mengalami pembuangan di Babylon (tahun 587 BC) mereka
mengalami keadaan-keadaan yang sulit baik secara politis maupun secara budaya
dan agama.
Ketika mereka kembali dari pembuangan dan pendirian kembali Bait Suci ke dua
pada tahun 515 BC, mereka mengalami suatu fase baru tetapi tetap saja mereka

14
berada dalam penindasan karena mereka belum merdeka secara penuh dari kerajaan
Media-Persia.
Umat Yahudi menantikan pertolongan Tuhan untuk membebaskan mereka dari
penjajahan namun pertolongan yang mereka harapkan tak kujung tiba. Mereka ingin
mendengar suara para nabi yang memberikan nubuatan seperti zaman sebelumnya.
Tetapi tidak ada lagi. Nabi yang terakhir bersuara adalah Maleakhi dan setelah itu
tidak ada lagi. Situasi ini memunculkan suatu masa yang disebut masa
“Intertestament” atau “masa diam” yang berlangsung selama 400 tahun lebih
sebelum munculnya Yohanes Pembaptis.

Untuk mengisi kekosongan itu mak munculah tulisan-tulisan yang hendak


mengungkapkan rahasia-rahasia sejarah perjalanan umat manusia terutama umat
Yahudi, rahasia mengenai bagaimana Allah “memanage” alam semesta ini, dan
perjalanan lehidupan manusia dan akhir dari dunia ini. Mengapa semua itu terjadi?
Ada suatu rahasia yang sangat dalam yang hanya dinyatakan kepada orang-orang
tertentu dan yang harus diketahui oleh umat Tuhan. Dengan kata lain, pertanyaan-
pertanyaan yang beredar dalam masyarakat Yahudi mengenai nasib mereka, dijawab
melalui tulisan-tulisan apokalyptik. Bahwa Allah punya solusi untuk bangsa-Nya,
suatu solusi yang adikodrati, yang tidak dilakukan oleh manusia biasa.

Secara historis politis situasi memburuk bagi bangsa Yahudi pada masa Hellenisasi
yang menimbulkan ketegangan yang sengit antara yang pro dan kontra hellenism.
Mereka yang kontra atau menentang mengadakan perlawanan terhadapa proses
hellenisasi yang mau mengobrak abrik iman dan budaya Yahudi. Khususnya pada
saat pemerintahan Anthiokus IV (Epifanes), yang memaksa orang Yahudi untuk
menyembah dewa Zeus dengan menempatkan dewa itu di dalam Bait Allah di
Yerusalem. Peristiwa ini mengakibatkan munculnya pemberontakan Makkabe pada
tahun 167-164 BC. Pada masa inilah, menurut para ahli, kitab Daniel ditulis oleh
kelompok Hasidim. Kitab Daniel, dengan menggunakan setting Babylon, disusun
dengan tujuan untuk memberikan penghiburan dan penguatan kepada orang-orang
Yahudi yang tertindas dan berjuang untuk memperoleh kebebasan.
Hadirnya kekuasaan Romawi pada tahun 63 BC, menambah masalah dan penderitaan
yang sudah ada. Penyembahan Kaisar digabungkan dengan penyembahan dewa-dewi
menambah beban dan penderitaan bangsa Yahudi. Budaya Hellenis berangsur-angsur
berubah menjadi budaya “Graeco-Roman” atau budaya “Yunani-Romawi”, di mana
unsur hellenis tetap dipertahankan dan ditambahkan dengan unsur romawi. Situasi ini
terus berlangsung sampai lahirnya kekristenan atau gereja mula-mula.
Perlu diingat bahwa sastra apokalyptik hadir pada masa di mana umat Tuhan
mengalami penderitaan sehingga umat Tuhan membutuhkan penghiburan dan
kekuatan. Dengan kata lain kitab apokalyptik adalah kitab-kitab yang ditulis sebagai
tanggapan terhadap penderitaan yang dialami oleh Tuhan.

Teologi Apokalyptik

Masing-masing kitab apokalyptik memiliki teologinya masing-masing. Bahasa


symbol Dan jika masing-masing kitab tersebut diteliti maka akan ditemukan teologi
apokalyptik yang mengemukakan beberapa hal penting:
1) TUHAN adalah Allah yang benar yang patut disembah dan dimuliakan.

15
2) Tuhan adalah pengendali segala sesuatu dalam hidup dan sejarah dunia. Segala
sesuatu telah ditentukan dan diatur oleh Tuhan.
3) Tuhan mengatur dunia dan alam semesta ini dengan teratur dan systematis, dengan
tingkatan-tingkatan tertentu.
4) Tuhan “dibantu” oleh para malaikat dengan tugas-tugas dan tanggung jawab
masing-masing dalam memelihara dan mengatur segala sesuatu di alam dunia dan
alam surgawi.
5) Dualisme, bahwa ada dua dunia yang berbeda dan bertentangan yang digambarkan
dalam istilah-istilah “atas dan bawah”, “terang dan gelap”, “Tuhan dan setan”,
“surga dan neraka”, dll.
5) Dunia yang penuh dengan kejahatan adalah karena adanya kuasa kegelapan (setan,
iblis, roh-roh jahat) yang me
lawan Tuhan dengan berperang melawan umat-Nya.
6) Dalam peperangan antara “anak-anak terang” (Umat Allah) dan “anak-anak
kegelapan” (orang-orang murtad dan kafir) “anak-anak” teranglah yang akan
memenangkan peperangan pada akhirnya.
7) Dunia yang jahat ini akan berakhir dan Tuhan akan menggantikan dengan suatu
dunia yang mulia tanpa penderitaan atau penyakit.
8) Orang-orang benar yang berjuang melawan kejahatan dan mempertahankan iman
tidak akan mati sia-sia karena akan dibangkitkan pada akhir zaman dan akan
menerima upah.

Apokalyptik dan Kekristenan

Kekristen lahir pada saat sastra apokalyptik sedang naik daun, dan pengaruh-
pengaruhnya begitu terasa dalam Teologi Perjanjian Baru. Konsep tentang Kerajaan
Allah, Anak Manusia, dan Akhir Zaman sangat dipengaruhi oleh teologi apokalyptik
pada waktu itu. Bahkan ada yang mengatakan bahwa apokalyptik adalah “Matrix of
Christianity” (akar kekristenan), dan kekristenan awal dianggap sebagai gerakan
apokalyptik. Walaupun pandangan ini tidak seluruhnya benar tetapi memang ada
kebenarannya bahwa kekristenan yang muncul pada abad pertama dipandang sebagai
“penggenapan” apokalyptik, yaitu hadirnya suatu zaman eschatologis yang
dinantikan itu dan kehidupan setelah kematian dalam kitab-kitab apokalyptik.
Pandangan ini yang kemudian berkembang dalam teologi Kristen.

Kesimpulan

Uraian di atas hanyalah merupakan garis-garis besar. Pembahasan yang lebih rinci
akan diberikan dalam perkuliahan sepanjang semester ini. Pengetahuan mengenai
latar belakang dan teologi biblika akan lebih dalam ketika menguasai teologi
apokalyptik. Dan hal ini akan sangat menolong di dalam menafsir dan memahami
teologi biblika kanon. Hal-hal yang kurang jelas akan menjadi lebih jelas ketika
mempelajari sastra apokalyptik.

Semoga bermanfaat.

16

Anda mungkin juga menyukai