Anda di halaman 1dari 20

ASURANSI

PREPARED BY KELOMPOK 2
DELPHINE EVANGLINE (2020204672)
INA SAWITRI (2020204675)
IRMA SARIULI MARBUN (2020204679)
TASYA DESTI U (2020204670)
MOLLIN AFRIANDY B.B (2020204773)
DIMAN SUARDI (2020204676)
RIFALDI UMAGAPI (2020204668)
RIRIANA PUTRI (2020204669)
Definis
i
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
dua pihak atau lebih d eng an mana pihak
penang g ung meng ikatkan diri kepada
deng an menerima p remi untuk
tertang g ung p eng g antian kepada
karena kerugtertang g ungakan atau kehilangan
ian, kerus
memb erikan yang diharapkan, atau tang g ung
keuntungan
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan tertang g ung yang timbul dari
dideritap eris tiwa yang tid ak pasti,
suatu
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan untuk
atas meninggal atau hidupnyaatau s eseorang yang
dipertanggungkan.

(UU NO. 2 TAHUN 1992


TENTANG USAHA
PERASURANSIAN)
1.Subyek hukum (penanggung dan
tertanggung);

Unsur- 2.Persetujuan bebas antara keduabelah


pihak

unsur 3.Benda asuransi dan kepentingan


tertanggung;

Asuransi
4. Tujuan yang ingin dicapai;
5. Resiko dan premi;
6.Evenemen (peristiwa yang tidak pasti)
dan ganti kerugian;
7. Syarat-syarat yang berlaku;
8. Polis asuransi.
Jenis-Jenis Risiko

1. Risiko murni (pure risk)


ada ketidak pastian terjadinya kerugian. Tapi kalau
tidak terjadi tidak timbul kerugian. Contoh
kecelakaan.
2. Risiko spekulatif :
ada peluang kerugian dan ada peluang keuntungan.
Contoh investasi
3. Risiko individu :
•Risiko pribadi (personal risk) yang mempengaruhi
kemampuan pribadi dalam dapat keuntungan
•Risiko harta (property risk) : kerugian akibat
punya harta
•Risiko tanggung gugat (liability risk) :
Akibat kerugian yang diderita orang lain
Cara Penanganan
Risiko
• Menghindari risiko (risk avoidance)
• Mengurangi (risk reduction)
•Retensi (risk rettention) : pengabaian
terhadap risiko karena yang dianggap
tak berpengaruh.
•Membagi (risk sharing) kepada pihak lain
seperti kerjasama bagi hasil, dsb.
•Mentransfer (risk transfer): memindahkan
risiko kepada pihak lain, biasanya suransi.
Risiko yang Dapat

D iasuransikan
a. Dapat dinilai dengan uang
b.Serupa dan dalam jumlah
yang memadai
c. Harus bersifat murni
d.Tidak bertentangan dengan
kepentingan umum
e.Premi asuransi yang
dikenakan wajar
f.Pihak yang
mengasuransikan memiliki
insurable interest
Prinsip-
prinsip
Asuransi
1. Insurable interest (berkepentingan
terhadap obyek yang diasuransikan)
2.Utmost good faith (itikad baik)
3.Indemnity (mengembalikan pada
posisi semula) dg pembayaran tunai,
perbaikan, penggantian)
4.Proximate case (suatu sebab yang
aktif dari suatu peristiwa )
5.Subrogation and contribution (hak
penanggung menuntut pihak lain yang
penyebab kerugian)
6.Kontribustion (mengajak penanggung
lain turut bertanggung jawab kepada
tertanggung yang sama untuk membagi
suatu pembayaran indemnity (ganti
rugi).
Unsur Insurable
Interest
•Harus berupa harta, hak, kepentingan,
jiwa, tanggung gugat.
•Keadaan tsb harus dapat dipertanggung
jawabkan
•Tertanggung mempunyai hubungan
hukum dengan sesuatu yang
dipertanggungkan dimana tertanggung
memperoleh manfaat dari tidak
terjadinya peristiwa.
•Antara penanggung dan yang
dipertanggungkan harus memiliki
hubungan yang syah.
1.Non disclosure : Tidak
diungkapkannya fakta yang
diperlukan , dianggap
tiidak penting
2.Consealment : Tidak
informasikan fakta materiil

Pelanggaran dengan maksud


menyembunyikannya
terhadap 3.Fraudlent : sengaja
memberikan gambaran
Unsur Utmost yang tidak sebenarnya
Good Faith 4.Innoncen
misrepresentation :
Ketidak sengajaan
memberika keterangan
yang salah tentang fakta
materil
•Pembayaran Tunai
sebagai ganti rugi
•Ganti rugi dilakukan
dengan mengganti dengan
barang yang sama Cara
•Perbaikan ( repair)
dengan cara melakukan Pelaksanaa
perbaikan
atas kerusakan yang n Idemnity
diderita tertanggung
•bangunan kembali
(reinstatemen( dengan cara
membangun kembali atau
memperbaiki bangunan.
1. Asuransi Kerugian terdiri
dari:
a. Asuransi Kebakaran;
b.Asuransi Kehilangan dan
Kerusakan;
Jenis asuransi c. Asuransi laut;
d. Asuransi Pengangkutan;
e. Asuransi Kredit.

2. Asuransi Jiwa terdiri


dari:
f. Asuransi Kecelakaan;
g. Asuransi Kesehatan;
h. Asuransi Jiwa Kredit.
Jenis Perusahaan Asuransi

Perusahaan Perusahaan Perusahaan


Asuransi Asuransi Kerugian Reasuransi
Jiwa (pertanggungan
menyelenggarakan
asuransi jiwa, asuransi ulang)
usaha dalam bidang
kesehatan, bidang asuransi asuransi kerugian, Contohnya: PT Maskapai
kerugian, termasuk reasuransi), termasuk reasuransi. ReasuransiIndonesia
asuransi kecelakaan diri, dan Cth; PT Asuransi Tbk, PT Reasuransi
usaha anuitas, serta dapat menjadi
Kerugian Jasa Raharja Indonesia Utama
pendiri dan pengurus dana
(Jasa Raharja) (Persero),dll.
pensiun. Cth; PT Prudential Life
Assurance
Jenis Perusahaan Asuransi
Perusahaan Perusahaan
Pialang Asuransi Pialang Reasuransi

bertindak mewakili bertindak mewakili perusahaan


tertanggung asuransi), cth: PT ADHI LINTAS TANASE, PT
dalam rangka transaksi ADI PRATAMA ASIA, PT AON
yang berkaitan dengan BENFIELD
kontrak asuransi, cth: PT INDONESIA
AA Pialang Asuransi.
Premi

adalah kewajiban pihak tertanggung


kepada pihak penanggung sebagai
kompensasi atas perpindahan kewajiban
penanggungan atas resiko dari
tertanggung ke penanggung.

Nilai besar kecilnya premi tergantung


pada: jenis resiko yang ditanggung.
besar nilai pertanggungan
usia seseorang

Jangka waktu pembayaran premi dan periode


pembayaran tergantung pada perjanjian
pada saat awal perjanjian.
AGEN ASURANSI (JASA
KEPERANTARAAN)
PT Askrindo Mitra Utama, PT Aetna
Global Benefits Indonesia, PT Inti Sinergi
Pratama

PERUSAHAAN PENILAI KERUGIAN


ASURANSI
memberikan jasa penilaian
terhadap kerugian pada obyek
asuransi yang dipertanggungkan,
cth: PT Atlas Adjusting Indonesia

PERUSAHAAN KONSULTAN
AKTUARIA
memberikan jasa
konsultasi akturia, cth:
KKA Enny Diah Awal, KKA
Nurichwan,dll.
adalah suatu benda yang
dipertanggungkan jika terjadi
Obyek suatu resiko terhadap benda itu.

A suransi Obyek Asuransi dapat berupa


benda dan jasa, jiwa dan raga,
kesehatan manusia maupun
tanggung jawab hukum, semua
kepentingan lainnya yang dapat
hilang, rusak, rugi, dan atau
berkurang nilainya.
Undang-undang Nomor 2
Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian

Peraturan Menteri

Dasar Hukum
Keuangan Nomor
152/PMK.010/2012
tentang Tata Kelola
Perusahaan yang Baik bagi
Perusahaan
Perasuransian

Peraturan Menteri Keuangan


Nomor 53/PMK.010/2012
tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan
Asuransi dan
Perusahaan
Reasuransi, dll.
Badan Hukum
Perusahaan
Asuransi

1. Perusahaan Perseroan (PERSERO);


2. Koperasi;
3. Usaha Bersama (Mutual).
Kesehatan Perusahaan Asuransi
Tingkat solvabilitas - > 120% terhadap resiko kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan
kewajiban.

Resiko kerugian tersebut antara lain adalah


• tidak terjadi keseimbangan antara arus kekayaan dan kewajiban,
• kegagalan dalam pengelolaan kekayaan
• nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang tidak
seimbang,
terjadi perbedaan antara beban klaim yang terjadi dengan beban klaim yang
diperkirakan,
•premi yang tidak cukup karena perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam
penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, dan
• pihak reasuransi yang tidak mampu membayar kewajiban klaim.

Retensi sendiri -> jumlah risiko tertentu yang ditanggung sendiri oleh perusahaan
asuransi.

Reasuransi -> berbanding terbalik dengan retensi sendiri. Jika reasuransi semakin tinggi
maka tingkat resiko yang akan terjadi pada sebuah perusahaan asuransi jika terjadi
Polis

Polis asuransi merupakan surat


kontrak antara tertanggung dan
penanggung.

Polis ini merupakan bukti tertulis


bahwa
pihak tertanggung dan penanggung sudah
sepakat untuk saling bekerjasama di
dalam penyelenggaraan perlindungan
terhadap
suatu resiko.

Di dalamnya terdapat kewajiban, hak


dan syarat-syarat bagi kedua belah

Anda mungkin juga menyukai