Anda di halaman 1dari 13

“Klasifikasi

Hukum Asuransi
di Indonesia”
Dosen Pengampu : Dr. Adelina Lubis, SE., M.Si
KELOMPOK 5
Evan Sari Maqdalena Nainggolan
01 (7203210014)

Habib Baihaqi Soda


02 (7202610001)

Imas Septia Lestari


03 (22PMM164)

Neng Irani Sri Ajeng Destriani


04 (22PMM049)

Rita Ramadhani
05 (7203510038)
Apa Itu Asuransi ?
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi
secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya
mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga
yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit,
dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu
tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Menurut ketentuan pasal 246 KUHD, asuransi atau


pertanggungan adalah perjanjian dengan mana penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
untuk memberikan penggantian kepadanya karena kerugian ,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang
mungkin dideritanya akibat dari suatu evenemen (peristiwa tidak
pasti).
Perjanjian
Asuransi
Perjanjian asuransi yang menjadi dasar bagi penanggung pada
satu pihak berjanji akan melakukan sesuatu yang bernilai
bagi tertanggung sebagai pihak yang lain atas terjadinya
kejadian tertentu. Perjanjian yang menjadi dasar bagi satu
pihak mengambil alih suatu risiko yang dihadapi oleh pihak
yang lain atas imbalan pembayaran sejumlah premi.
Perasuransian adalah istilah hukum yang dipakai dalam
perundang-undangan dan perusahaan perasuransian. Istilah
peransuransian berasal dari kata “asuransi” yang berarti
pertanggungan atau perlindungan atas suatu objek dari
ancaman bahaya yang menimbulkan kerugian. Jadi
perasuransian berarti segala usaha yang berkenaan dengan
asuransi.
Jenis-jenis Asuransi

Asuransi Kerugian Asuransi sejumlah uang


(Schade verzekering) (Sommen verzekering)
Asuransi yang menberikan ganti rugi kepada Asuransi atau pertanggungan sejumlah
tertanggung yang menderita kerugian uang, orang yang menerima ganti
barang atau benda miliknya, kerugian rugi yang sungguh-sungguh sesuai
mana terjadi karena bencana atau dengan kerugian yang dideritanya.
bahaya terhadap mana pertangungan, Karena ganti rugi yang
baik kerugian berupa kehilangan diterimanya adalah hasil
pakaian, kekurangan nilainya, penentuan sejumlah uang yang
kehilangan keuntungan yang diharapkan. disepakati oleh pihak-pihak.
Golongan Asuransi Kerugian
a. Asuransi b. Asuransi
pencurian(theft pembongkaran(burg
Insurance) lary insurance)

c. Asuransi
perampokan
(robbery
Insurance)
d. Asuransi
kebakaran (fire e. Asuransi
insurance) terhadap bahaya
yang mengancam
hasil pertanian
(crop insurtance).
Bentuk-bentuk Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa seumur


Asuransi Dwiguna(Endowment
Asuransi jiwa berjangka (Term hidup (Whole life
Insurance) Asuransi Dwiguna
Insurance) Asuransi jiwa insurance) Asuransi ini
adalah kategori lain dari
berjangka yaitu penanggung dirancang untuk
asuransi tetap. Asuransi
memberikan jaminan ganti rugi memberikan proteksi
ini terdiri dari dua elemen
(santunan) jika tertanggung asuransi seumur hidup
yaitu elemen proteksi jiwa
meninggal dunia dalam jangka tertanggung dengan syarat
dan elemen tabungan. Elemen
waktu perjanjian sedang ia menjaga polisnya tetap
proteksi jiwa melindungi
berjalan. aktif dengan terus
kematian dan cacat tetap.
membayar premi.
Perbedaan Asuransi Kerugian dengan
Asuransi Jiwa
Asuransi Jiwa Asuransi kerugian
• Adanya unsur tabungan dari premi • Tidak ada unsur tabungan dari premi
yang dibayarkan, jika sampai waktu yang dibayarkan, jika sampai waktu
pertanggunggan selesai tidak jadi pertanggungan selesai tidak ada
musibah. Maka perusahaan asuransi musibah, maka perusahaan asuransi
etap membayar sejumlah uang seperti tidak memberikan pembayaran
yang tertera dalam perjanjian awal. sejumlah uang kepada tertanggung.
• Jumlah uang santunan dari • Jumlah uang santunan dari
perusahaan asuransi telah perusahaan Asuransi akan ditentukan
ditetapkan pada awal perjanjian. oleh nilai kerugian yang diderita
setelah musibah terjadi.
Sifat perjanjian Asuransi
a) Asuransi adalah c) Perjanjian
perjanjian bersyarat
pribadi b) Perjanjian (Conditional
(personal sepihak Contract).
contract) (Unilateral
Contract)
d) Perjanjian yang e) Aleatory Contract
dipersiapkan (Pertukaran yang
sepihak tidak seimbang)
(Contract of
Adhesion)
 Tujuan Lembaga Asuransi
Menurut Wirjono, asuransi mempunyai 2
tujuan sebagai berikut:

01 02
Tujuan ekonomis
Adanya perhatian
(economishch doel)
terhadap para korban,
Seseorang yang akan
untuk jelasnya dengan
melakukan perjanjian
adanya asuransi
asuransi apabila ia
diharapkan agar korban
merasa tidak dapat
yang termasuk golongan
menanggung suatu risiko
tidak mampu tidak berada
materil, dengan demikian
dalam keadaan terlantar
terdapat fungsi
dan tanpa suatu sumber
pemindahan risiko dan
penghasilan.
pembagian risiko.
Resiko dan Kerugian
Pada Perjanjian Asuransi
Risiko merupakan suatu konsep dengan berbagai makna
tergantung atas konsep disiplin ilmu yang
digunakan. Risiko adalah setiap kali orang tidak
dapat menguasai dengan sempurna, mengetahui lebih
dulu mengenai masa yang akan datang. Risiko
merupakan ketidaktentuan atau uncertainly yang
mungkin melahirkan kerugian. Risiko juga
didefinisikan dengan suatu kondisi yang mengandung
kemungkinan terjadinya penyimpangan yang lebih
buruk dari yang diharapkan. Ciri risiko tersebut
dalam asuransi adalah bahaya yang mengancam benda,
berasal dari faktor ekonomi, alam, atau manusia dan
berpeluang menimbulkan kerugian.
Karakteristik risiko-risiko yang dapat
diasuransikan dalam asuransi kerugian
Risiko tersebut dapat Harus ada sejumlah besar
menimbulkan kerugian yang risiko yang sama dengan
dapat diukur dengan uang. risiko yang diasuransikan,
Misalnya, kerusakan harta sehingga perusahaan asuransi
benda dimana tingkat ganti dapat menggunakan statistik
rugi dapat diukur dari biaya kerugian yang telah
perbaikannya. tersedia.

Risiko tersebut haruslah Kerugian yang


risiko murni, sehingga ditimbulkan oleh risiko
usaha untuk mencari itu harus terjadi secara
keuntungan dari adanya tiba-tiba, tidak terduga
kerugian dapat dicegah sebelumnya bagi pihak
tertanggung.Menerima
risiko (Assumption or
retention).
Thank You
For
Attention!

Anda mungkin juga menyukai