Tutor :
Titin Supriatin,
M.Pd
KB.1
Pembelajaran Bahasa Indonesia
di SD
A. Hakikat Pembelajaran
Kimble (dalam Hergenhahn,1982) mengemukakan bahwa perubahan tingkah laku siswa setelah
melaksanakan pembelajaran adalah tingkah laku yang relative permanen,tingkah laku yang
diakibatkan oleh adanya penguatan (reinforcement) praktis.
Beberapa detai hakikat pembelajaran tersebut dikemukakan sebagai brikut:
Pemebelajaran menyebebkan tingkah laku dengan kata lain akibat dari proses belajar dapat diamati
setealah mengikuti pembelajaran seseorang dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
dilakukannya.
Perubahan tingkah laku tersebut relative permanen
Perubahan tingkah laku tidak dapat begitu saja berubah menjadi pengalaman walaupun potensi untuk
itu sudah dimiliki
Perubahan tingkah laku disebabkan pengalaman /latihan praktis.
Pengalaman /latihan harus selalu ditajamkan terutama pada tanggapan yang memerlukan adanya
penghargaan.
B. PEMBELAJARAN BAHASA
Pembelajaran yang dimaksud dalam uraian berikut ini adalah pembelajaran dalam situasi formal.
C. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
Bahasa Indonesia di sekolah digunakan sebagai bahasa pengantar sejak SD, sampai perguruan
Tinggi(PT).Sedangkan sebagai mata pelajaran pokok diajarkan sejak SD sampai SLA.
Pembelajaran di SD yang terlebih dahulu dipelajari adalah:
1.Teori Berbicara
Kegiatan mengungkapkan isi hati kepada orang lain kita kenal dengan sebutan komunikasi.Komunikasi
tersebut dapat berlangsung secara lisan dan tulisan
2.Komponen Berbicara
Butir-butir atau komponen yang selalu terlihat mempengaruhi pembicaraan
adalah:pembicara,pembicaraan,penyimak,media,sarana penunjang,interaksi.
3.Hakikat berbicara
Berbicara adalah berkata,bercakap,berbahasa,atau melahirkan pendapat (dengan perkataan,tulisan,dan
sebagainya) atau berunding.
4.Jenis-jenis berbicara
Ada lima landasan tumpu yang dapat digunakan dalam mengklarifikasi berbicara(Tarigan,dkk:1997/1998)
yaitu: situasi,tujuan,jumlah pendengar,peristiwa khusus,metode penyampaian.
D. Teknik berbicara
Pembelajaran keterampilan berbicara dapat dilakukan dengan pemfokusan diri tidak dengan
pemfokusan,jika pembelajaran dilakukan dengan pemfokusan semua aktifitas pembelajaran
berangkat,tertuju,dan berpulang pada keterampilan berbicara. Meskipun pembelajaran
difokuskan pada pembelajaran berbicara aktivitas belajar siswa hendaknya dilakukan secara
alami sehingga tidak terkesan dibuat-buat.Pembelajran yang dibuat-buat aneh,dan
lucu.Pembelajran yang dibuat-buat akan menjadikan keterampilan yang dilatihkan terasa
aneh dan bersipat artificial.
Konsep pembelajaran berbicara terpadu yaitu bentuk pembelajaran berbicara yang dilakukan
dengan cara memadukan pembelajaran berbicara tersebut dengan pembelajaran yang lain.
Isi/aktivitas pembelajaran berbicara dengan 3 tehnik yaitu tehnik terpimpin,tehnik semi
terpimpin,tehnik bebas.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN BERBICARA DI SEKOLAH
DASAR
1.Tujuan berbicara dikelas rendah
* Melatih keberanian siswa
*Melatih siswa menceritakan pengetahuan dan pengalamannya
*Melatih menyampaikan pendapat
*Membiasakan siswa untuk bertanya
• G.
Lanjutan
Paparan diatas memberi gambaran kepada kita jika siswa dapat melakukan
tujuan-tujuan tersebut mereka kelak dapat melakukan berbagai macam tujuan
berbicara,yaitu berbicara untuk menghibur ,berbicara untuk
meyakinkan ,berbicara untuk menginformasikan,berbicara untuk
menstimulusi,dan berbicara untuk menggerakkan sesuai dengan tujuan orang
berbicara.
KB.2
Metode dan Media
Pembelajaran Berbicara
A. Materi atau Bahan yang sesuai untuk kegiatan Berbicara
Berdiskusi
Bermain peran Menyimpulkan isi dialog
berdasarkan teks per- atau percakapan.
cakapan
B. Metode dan Media Pembelajaarn Berbicara
1. Ulang ucap
2. Lihat ucap 11. Memberi petunjuk
3. Memeriksa 12. Melaporkan
4. Menjawab pertanyaan 13. Bermain Peran
5. Bertanya 14. Wawancara
6. Bertanya menggali 15. Diskusi
7. Melajutkan Cerita 16. Bertelepon
8. Bercakap-cakap 17. Dramatisasi.
9. Mereka Cerita Gambar
10.Bercerita
C. Menyusun Model Perencanaan Pembelajaran BI dengan
fokus Menyimak
Review Modul 4
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas
Rendah
Pengertian kurikulum yang terdapat dalam buku ketentuan umum kurikulum 2004
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Bagi sekolah fungsi kurikulum dapat dibedakan menjadi dua yaitu bagi sekolah yang
bersangkutan dan fungsi kurikulum bagi anak didik diharapkan mereka akan mendapat
sejumlah pengetahuan dan kecakapan yang baru yang dapat dikembangkan dan
melengkapi bekal hidup mereka setelah terjun dalam masyarakat.
Fungsi dan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah dalam kurikulum 2004 dijelaskan bahwa fungsi dan tujuan kurikulum sebagai
berikut yaitu fungsi mata pelajaran bahasa Indonesia dan secara umum tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia.
Komponen kurikulum terdiri dari pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kegiatan
belajar mengajar, penilaian berbasis kelas, kurikulum dan hasil belajar.
Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD dan MI terdiri
dari empat aspek sebagai berikut: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Modul 5
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas Tinggi
Setiap kelas dalam kurikulum Bahasa Indonesia SD tahun 2004 dimulai dengan aspek mendengarkan yang
sudah ditetapkan standar kompetensinya. Kemudian, standar kompetensi ini dijabarkan dalam bentuk tabel
yang terdiri atas kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, dan materi pokok.
Setelah aspek mendengarkan diikuti oleh aspek berbicara, aspek membaca, dan aspek menulis begitu
seterusnya.
Dalam pembelajaran di dalam kelas keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut dapat dipadukan satu
sama lain, begitu pula perpaduan itu dapat pula dilakukan untuk aspek berbahasa dan kemampuan
bersastra.
Syarat syarat buku teks menurut W.F. Mackey (dalam Hanafi, 1981) penyusunan buku teks didasarkan pada
prinsip berikut ini yaitu seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi.
Guru dalam mencari materi pokok pembelajaran tidak harus tergantung pada buku teks yang ada. Guru
harus kreatif dengan jalan mencari materi pokok tersebut dari sumber-sumber lain dan bilamana perlu guru
dapat menyusun sendiri buku teks tersebut. Untuk kepentingan itu guru harus mempunyai pengetahuan
tentang syarat-syarat penyusunan buku teks yang baik.
Semoga Bermanfaat…