Anda di halaman 1dari 10

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Siswa kesulitan Kurangnya Berdasarkan asumsi: Setelah dianalisis, alternatif solusi
dalam berbicara latihan dan 1. Guru harus melakukan pembiasaan berbicara dalam adalah :
bahasa inggris pembiasaan bahasa inggris oleh saat didalam dan diluar kelas 1. Guru harus menggunakan model
dalam materi siswa dalam 2. Guru dapat memberikan bahan ajar berupa materi serta dan metode pembelajaran yang tepat
talking about berbicara keterampilan berbahasa Inggris dan interaktif, sehingga mampu
self bahasa inggris 3. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang meningkatkan motivasi dan keaktifan
dalam proses tepat dan interaktif sehingga siswa dapat menerima peserta didik dalam pembelajaran.
pembelajaran pembelajaran dengan baik. 2.mengapa menggunakan
4. Guru dapat mengunakan media sepeti proyektor untuk metode bermain peran (Role Playing)
menampilkan beberapa video mengenai talking about self bahwa metode ini dapat menjadikan
sehingga membuat pembelajaran lebih menarik dan siswa banyak beraktivitas dalam
siswa antusias. pembelajaran dan dapat menciptakan
suasana yang menyenangkan dan
Kajian Litelatur: merupakan suatu bentuk motivator
sehingga siswa lebih antusias dalam
1. Menurut Richards, Jack C (2006:31), ada 3 (tiga) aspek mengikuti pelajaran dan tentunya
dalam berbicara yaitu berbicara sebagai interaksi, berbicara mengunakan metode bermain peran ini
sebagai transaksi dan berbicara sebagai performa. Hal ini dapat untuk meningkatkan kemampuan
dijelaskan sebagai berikut. Pertama, Berbicara sebagai berbicara dalam materi talking about
interaksi. Ada beberapa keterampilan yang dilibatkan dalam self.
interaksi ini yaitu, (1) Membuka atau menutup percakapan, (2) Penggunaan metode role playing atau
Memilih topik, (3) Melakukan percakapan singkat, (4) bermain peran memiliki beberapa
Bercanda, (5) Mengisahkan kembali atau pengalaman pribadi, -kelebihan yaitu,
(6) Pertukaran bicara, (7) Menggunakan percakapan 1. permainan yang diperankan
berpasangan, (8) Mengintrupsi, (9) Bereaksi terhadap orang sendiri, membantu dalam
lain, (10) Menggunakan gaya percakapan yang tepat. Kedua, memahami masalah–masalah
Berbicara sebagai transaksi. Ada beberapa keterampilan yang yang sedang dihadapi dan dapat
dilibatkan dalam interaksi ini, (1) Menjelaskan kebutuhan dan menempatkan dirinya sendiri
maksud, (2) Menggambarkan sesuatu, (3) Menanyakan seperti watak dari karakter yang
sesuatu, (4) Meminta klarifikasi, (5) Mengkonfirmasi informasi, dimainkan itu.
(6) Menjustifikasi pendapat, (7) Memberi saran, (8) 2. Mampu merasakan perasaan
Mengklarifikasi pemahaman, (9) Membuat perbandingan, (10) yang dialami oleh orang lain. Hal
Setuju atau tidak setuju. Ketiga, Berbicara sebagai performa. tersebut mampu menumbuhkan
Adapun keterampilan yang dilibatkan dalam interaksi ini sikap saling memperhatikan
adalah, (1) Menggunakan format yang tepat, (2) Presentasi orang lain.
informasi pada sequence yang tepat (3) Mempertahankan 3. Merangsang perkembangan
keterlibatan audiens (4) Menggunakan cara ucap dan tata kemajuan berpikir siswa
bahasa yang tepat, (5) Menciptakan efek pada pendengar, (6) untuk menyelesaikan masalah
Menggunakan kosa kata yang tepat, (7) Menggunakan yang dihadapi dengan tepat
ungkapan yang tepat dalam membuka dan menutup -kelemahan :
percakapan. 1. Beberapa pokok bahasan Sangat
Menurut (Richards, 2002) sebuah metode adalah sulit untuk menerapkan
seperangkat teknik kelas yang secara teoritis bersatu untuk metode ini. Misalnya,
membangkitkan beragam variasi konteks dan khalayak. terbatasnya alat-alat ,
Misalnya kita berbicara tentang metode audio lingual, metode Laboratorium menyulitkan siswa
langsung, dan cara diam atau suggestopedia, semuanya ini untuk melihat dan mengamati
disebut sebagai metode. Dari beberapa metode yang disebutkan serta akhirnya dapat
oleh Richards, metode direct method karena metode ini sangat menyimpulkan kejadian atau
tepat digunakan untuk mengajarkan bahasa dengan mudah di konsep tersebut.
pahami seperti belajar bahasa ibu atau disebut metode alami 2. Memerlukan alokasi waktu
karena dipelajari secara alami seperti bahasa ibu. Jadi, melalui yang lebih Lama.
penerapan metode ini dalam pengajaran dipastikan bisa
meningkatkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam
berbicara bahasa Inggris..
Metode langsung (direct) dilihat dari segi efektivitasnya
memiliki keunggulan antara lain: (1) siswa termotivasi untuk
dapat menyebutkan dan mengerti kata-kata kalimat dalam
bahasa sasaran (Inggris) yang diajarkan oleh dosen/gurunya,
(2) metode ini biasanya guru mula-mula mengajarkan kata-
kata dan kalimat-kalimat sederhana yang dapat dimengerti dan
diketahui oleh siswa dalam bahasa sehari-hari, misalnya (pena,
pensil, bangku, meja, dan lain-lain), (3) metode ini relatif
banyak menggunakan berbagai macam alat peraga: apakah
video, film, radio kaset, tape recorder, dan berbagai media/alat
peraga yang dibuat sendiri, maka metode ini membangkitkan
minat siswa. Jika siswa merasa senang/tertarik, maka
pelajaran atau materi yang diajarkan terasa tidak sulit; (4)
mahasiswa/siswa memeroleh pengalaman langsung
danpraktis, meskipun mula-mula kalimat yang diucapkan itu
belum dimengerti dan dipahami sepenuhnya; (5) alat
ucap/lidah siswa/peserta didik menjadi terlatih dan jika
menerima ucapan-ucapan yang semula sering terdengar dan
terucapkan.
kekurangan, antara lain: (1) pengajaran dapat menjadi
pasif, jika guru tidak dapat memotivasi siswa/peserta didik,
bahkan mungkin sekali siswa merasa jenuh dan bosan karena
kata-kata dan kalimat yang dituturkan gurunya sulit
dimengerti, karena guru hanya menggunakan bahasa yang
diajarkan (Inggris) tidak diterjemahkan ke dalam bahasa
peserta didik; (2) pada tingkat-tingkat permulaan, tampaknya
metode ini terasa sulit diterapkan, karena siswa belum
memiliki atau menguasai kosakata (perbendaharaan kata) yang
masih terbatas; dan (3) meskipun pada dasarnya metode ini,
guru tidak boleh menggunakan bahasa sehari-hari dalam
menyampaikan bahan pelajaran bahasa asing (Inggris), akan
tetapi pada kenyataannya tidak selalu demikian, guru biasanya
menerjemahkan kata-kata sulit ke dalam bahasa siswa
file:///C:/Users/ACER/Downloads/524-Article%20Text-971-1-
10-20150624.pdf

2. Santoso (2010) menyatakan bahwa metode bermain


peran mendayagunakan pengaruh kinestetik atau gerakan,
sebab subjek diminta untuk melakukan suatu peranan
tertentu. Metode ini digunakan untuk mengembangkan
kemampuan interpersonal atau kemampuan individu untuk
melakukan interaksi dengan orang lain.Selanjutnya, pendapat
lain Wicaksono (2016) menyatakan bahwa metoderole
playingmemiliki dua macam pengertian.Pertama, bermain
peran merupakan kegiatan yang bersifat sandiwara. Artinya
terdapat permain –pemain maupun tokoh –tokoh yang
memainkan suatu peran tertentu, peran tersebut sesuai
dengan tokoh yang telah ditulis dalam skenario, dan tujuan
dari bermain peran ini adalah untuk memberikan hiburan
pada orang lain.Kedua, metode bermain peran merupakan
suatu kegiatan yang bersifat sosiologis, di mana pola –pola
dalam berperilaku yang ditunjukkan oleh seseorang,
ditentukan oleh norma –norma sosial yang hidup di
masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa metode role playing bermain peran, adalah
suatu metode yang meminta siswa untuk memainkan peran
tertentu, melalui suatu interaksi dengan lingkungan
sosialnya, dalam hal ini memerankan sebagai orang lain
yang ditentukan, dalam konteks pembelajaran Bahasa
Inggris pada penelitian ini siswa memerankan dirinya sebagai
tokoh terkenal, artis, olahragawan, dan sebagainya. Metode
pembelajaran denganmetodeini dipilih karena sesuai dengan
materi pembelajaran dan penekakan keterampilan yang
dalam pembelajaran yakni keterampillan berbicara (speaking
skill).
Penggunaan metode role playing atau bermain peran memiliki
beberapa kelebihan yaitu,
1. permainan yang diperankan sendiri, membantu dalam
memahami masalah–masalah yang sedang dihadapi dan
dapat menempatkan dirinya sendiri seperti watak dari
karakter yang dimainkan itu.
2. Mampu merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain.
Hal tersebut mampu menumbuhkan sikap saling
memperhatikan orang lain.
3. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat
kelemahan :
1. Beberapa pokok bahasan Sangat sulit untuk
menerapkan metode ini. Misalnya, terbatasnya alat-alat
, Laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan
mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian
atau konsep tersebut.
2. Guru harus memahami betul langkah-langkah
pelaksanaannya,jika tidak dapat mengacaukan
pembelajaran;
3. Memerlukan alokasi waktu yang lebih Lama.

3.Berlandaskan pendapat Acep Hermawan (2014, hal. 135-


136), keterampilan berbicara adalah kemampuan
mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan,
atau perasaan kepada mitra bicara. Tujuan utama
keterampilan berbicara adalah untuk berkomunikasi agar
dapat menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, dan
kemauan secara efektif, serta mampu berkomunikasi dengan
orang yang berbeda bahasa agar mereka mudah mengenal
satu sama lain. Keterampilan berbicara sangat sulit
dilakukan, karena di sebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya rendahnya penguasaan kosakata bahasa inggris
siswa, keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih
rendah, siswa tidak memiliki motivasi dalam berkomunikasi
bahasa inggris di sekolah, pembelajaran bahasa inggris di
kelas lebih banyak mempelajari tentang kaidah bahasa,
sehingga siswa memahami kaidah penggunaan bahasa tetapi
kurang mahir menggunakannya dalam berkomunikasi, dan
guru kurang kreatif dalam menentukan metode pembelajaran
bahasa Inggris.
Salah satu pendekatan yang dapat memotivasi serta
memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk berbicara
bahasa Inggris di dalam kelas tanpa merasa takut salah
pengucapan ialah pendekatan komunikatif.
Pendekatan komunikatif ini mempunyai kelebihan
dan kelemahan dalam pengajaran bahasa. Kelebihannya
yakni siswa termotivasi dalam belajar karena pada hari
pertama pelajaran, langsung dapat berkomunikasi dengan
bahasa Inggris (dalam batas fungsi, kegiatan berbahasa dan
keterampilan tertentu), siswa lancar berkomunikasi, dalam arti
menguasai kompetensi gramatikal, sosiolinguistik, wacana dan
strategis, suasana kelas hidup dengan aktivitas komunikasi
antar pelajar dengan berbagai model interaksi dan tingkat
kebebasan yang cukup tinggi, sehingga tidak membosanka.
Sedangkan kelemahannya yakni memerlukan guru yang
menguasai keterampilan komunikasi secara memadai dalam
bahasa Inggris, serta wawasan yang cukup tentang kebudayaan
penutur asli bahasa Inggris, kemampuan membaca dalam
keterampilan tingkat awal tidak mendapat perhatian yang
cukup, dan loncatan langsung pada keterampilan komunikasi
dapat menyulitkan siswa pada tingkat permulaan (Effendi,
2005, hal. 54).
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/1648

hasil wawancara :
dengan kepala sekolah (Junaidi,MP.d)
Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalm
belajar khusunya berinteraksi dan berkomunikasi, peserta
didik untuk berani bertanya dan menjawab dalam bahasa
Inggris serta meningkat kepercayaan dirinya untuk berani
berbicara bahasa Inggris guru bisa melakukannya dengan
mengunakan model pembelajaran seperti role playing yang
mana model pembelajaran role playing ialah suatu model
pembelajaran dengan melakukan permainan peran yang di
dalamnya terdapat aturan, tujuan, dan unsur senang dalam
melakukan proses belajar mengajar. Yang mana aktivitas di
mana peserta didik membayangkan dirinya seolah-olah berada
di luar kelas dan memainkan peran orang lain , disini Peserta
didik diperlakukan sebagai subjek pembelajaran sehingga akan
aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan
menjawab dalam bahasa Inggris) bersama teman-temannya
pada situasi dan kondisi tertentu. Dengan ini pembelajaran
speaking terutama pada materi introduce self lebih
menyenangkan siswa.

Guru Bahasa Inggris (Praisa Jopalina, S.Pd Gr)


Tentunya Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam
berbahasa inggris Guru harus mengunakan model
pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik ke siswa, banyak model pembelajran
yang dapat kita gunakan , seperti kita bisa menggunakan Audio
Lingual Method , TASK-BASED LEARNING,Role play dan
sebaginya, namun Role play mungkin merupakan teknik yang
paling fleksibel dan guru-guru yang segera mengunakan role
play dapat mempertemukan kebutuhan– kebutuhan yang tak
terbatas dengan latihan bermain peran secara efektif dan tepat.

2 Guru belum Kurangnya Berdasarkan asumsi: Setelah dianalisis, alternatif solusi


mengoptimalkan pemahaman - Guru harus up to date dan meng upgrade terhadap model adalah :
model guru terhadap pembelajaran yang digunakan. 1. Guru harus memahami model-
pembelajaran model-model - Guru harus memahami karakteristik materi pembelajaran model pembelajran agar
yang inovatif pembelajran serta kompetisi yang ingin dicapai. mengoptimalkan model
sesuai dengan yang inovatif - Guru harus menerapkan metode pembelajaran yang menarik pembelajaran yang inovatif
karakteristik yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. sesuai dengan karakteristik
materi dalam materi pembelajaran. Maka
materi Kajian literatur: pembelajaran cooperative tipe
congratulations make a macth merupakan satu
orders 1. Menurut Winataputra, 1994:34. Model pembelajaran metode yang efektif.
dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai Mengapa? Kelebihan dari model
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman pembelajaran make a match ini yaitu siswa
bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam mencari pasangan sambil belajar tentang
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar konsep atau topik dalam suasana yang
mengajar menyenangkan. Siswa menjadi lebih aktif,
Banyak model-model pembelajaran yang dapat
dapat digunakan di semua mata pelajaran
dikembangkan oleh guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar yang pada prinsipnya pengembangan model dan di semua tingkatan pendidikan,
pembelajaran bertujuan untuk menciptakan situasi kerjasama antar siswa lebih dinamis dalam
belajar mengajar yang efektif dan efisien, menyenangkan, suasana yang lebih menyenangkan. Selain
bermakna, lebih banyak mengaktifkan siswa. Seperti itu,

2. Menurut Sanjaya (2006: 115)


Suatu model pembelajaran memiliki ciri-ciri tersendiri. menurut Mulyatiningsih (2014, hlm. 224),
Secara khusus, ciri-ciri tersebut yakni sebagai berikut. kelebihan dari model
(1) Rasional teoritik yang logis yangdisusun oleh para pembelajaran make a match adalah
pencipta atau pengembangnya. sebagai berikut.
(2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa
belajar.
(3) Tingkah laku mengajar yang diperlukanagar model 2. Suasana kegembiraan akan
tersebut dapat dilaksanakandengan berhasil. tumbuh dalam proses
(4) Lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaran.
pembelajaran dapat tercapai. 3. Kerjasama antar sesama siswa
Di antara model-model pembelajaran dimaksud, yakni akan terwujud dengan dinamis.
model pembelajaran lansung, kooperatif, pembelajaran 4. Munculnya dinamika gotong
berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui royong yang merata di seluruh
penemuan, dan masih banyak model pembelajaran inovatif siswa
lainnya yang bisa menjadi pilihan bagi guru. Kelemahan

3. Menurut Rusman (2018, hlm. 223) Model pembelajaran 1. Diperlukan bimbingan guru
make a match merupakan salah satu jenis dari model untuk melakukan pembelajaran.
pembelajaran kooperatif, yakni bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri 2. Suasana kelas menjadi gaduh
dari empat sampai enam orang dengan struktur sehingga dapat mengganggu
kelompok yang bersifat heterogen. kelas lain.
Dapat disimpulkan bahwa model 3. Guru perlu persiapan bahan dan
pembelajaran make a match adalah salah satu model alat yang memadai
pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk (Mulyatiningsih, 2014, hlm.
mencari pasangan kartu soal dan jawaban yang telah 224).
dibuat oleh pendidik sebelumnya, dengan batas waktu 4. Model pembelajaran ini
yang telah ditentukan agar tercipta kerjasama antarsiswa memerlukan bimbingan terlebih
untuk menyelesaikannya secara kooperatif. dahulu dari guru, agar tidak
Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat terjadi kegaduhan di kelas.
menjadi salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang Selain itu, waktu juga harus
dapat digunakan guru dalam mengembangkan dibatasi agar siswa tidak terlalu
kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan banyak bermain, serta guru
menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam harus menyiapkan kartu yang
semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak berisi soal dan kartu yang berisi
didik. jawaban sebelum kegiatan
belajar mengajar dimulai.

3. Menurut (M.Hurmaini: 2011) bahwa “guru kurang


menguasai materi pembelajaran dan kurikulum.... belum
diimplementasikan secara optimal, guru masih lemah
dalam metode/strategi pembelajaran dan evaluasi
pembelajaran, serta guru masih lemah dalam displin
kerja sebagai tenaga profesional. Proses pembelajaran
masih terlalu berorientasi terhadap penguasaan teori dan
hafalan yang menyebabkan kemampuan belajar peserta
didik menjadi terhambat.
Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi pada
guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan
serta pertumbuhan dan perkembangan peserta didik,
sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan,
mengasyikkan dan mencerdaskan menjadi kurang
optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
adapun solusi yang ditawarkan penulis dalam
membantu guru-guru yang memiliki kesulitan dalam
menciptakan pembelajaran yang menarik adalah melalui
penerapan media “MBS” (minat, bakat siswa).Media
minat, bakat siswa (MBS) merupakan suatu langkah
strategis yang dapat dilakukan oleh guru untuk
menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menarik.

4. Seperti yang dijelaskan dalam studi sebelumnya (Tarhan


& Acar Sesen, 2012).
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut, yaitu dengan menerapkan salah satu model
pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman
belajar yaitu dengan pembelajaran kooperatif telah
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa
untuk menggunakan bahasa Inggris dengan lebih
nyaman. Melalui penggunaan teknik Jigsaw, kelas
menjadi berpusat pada siswa, siswa menjadi lebih aktif
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
temannya. Praktik ini didasarkan pada asumsi bahwa
interaksi yang bermakna di antara siswa dengan
temannya mendorong tumbuhnya rasa percaya diri dan
menghilangkan rasa malu dan canggung untuk berbicara
dalam bahasa kedua. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan motivasi, kepercayaan diri, dan juga
meningkatkan hubungan siswa dengan teman-teman
mereka.

Hasil wawncara
Kepala Sekolah (Junaidi,M.Pd)
Pada dasarnya semua model pembelajaran itu bagus
namun dalam penerapan model pembelajaran tersebut
hendaknya guru memperhatikan: 1. kesesuaian tingkat
umur siswa 2. menggunakan model belajar sambil
bermain,seperti model role play/bermain peran. 3.
menjelaskan dari hal kongkrit ke abstrak 4. memahami
karakteristik siswa. 5. menyesuaikan gaya belajar siswa
(visual,audio dan audio visual). 6.Guru harus
mengetahui karakteristik siswa
Guru (Drs. Chotman)
Menurut nya salah satu model pembelajaran yg bisa
diterapkan yaitu "Project Based Learning" karena model
pembelajaran tersebut mampu mendorong atau
meningkatkan minat belajar siswa. Penyajian model
PjBL yg tepat dan sesuai sintaks-nya dpt memacu
semua peserta didik untuk ikut berperan aktif,
berdiskusi dan berkreasi menghasilkan sebuah
projek/inovasi sederhana. Ketertarikan siswa dlm
merancang serta membuat suatu projek/karya secara
langsung atau tdk langsung dpt meningkatkan minat
belajarnya.

Anda mungkin juga menyukai