Anda di halaman 1dari 10

STUNTING

OLEH
Aqilah Ulfadhia
PREVALENSI
STUNTING
Prevalensi stanting nasional
dikalangan anak usia di bawah lima
tahun sebesar 36,2%, 35,6% dan
37,2% berturut-turut pada tahun
2007, 2010 and 2013 (Riskesdas
2013)

FAKTOR STUNTING
FAKTOR TIDAK LANGSUNG
FAKTOR LANGSUNG
Dipengaruhi oleh keamanan
Dipengaruhi oleh kualitas dan
pangan di rumah, penanganan
kuantitas gizi yang tidak memadai
kesehatan dan gizi serta perilaku
dan kronis khususnya sejak masih
sanitasi dan higiene, serta akses
janin sampai usia 2 tahun, dan/atau
kualitas pelayanan kesehatan dan
anak yang sakit-sakitan
gizi
DAMPAK BURUK
STUNTING
Keadaan sanitasi dan higiene, khususnya kebiasaan
buang air besar dan cuci tangan pakai sabun, telah
terbukti secara meyakinkan berpengaruh terhadap
stanting.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)


tahun 2013 menunjukkan prevalensi Dari sisi perilaku pengolahan air di
stanting keluarga dengan kondisi sanitasi rumah tangga, prevalensi stanting
memadai (menggunakan jamban sehat) keluarga yang menggunakan air
sebesar 23,9%, sedangkan untuk minum diolah sebesar 27,3%
keluarga dengan kondisi sanitasi buruk sedangkan keluarga yang
(tidak menggunakan jamban atau menggunakan air minum tidak
menggunakan jamban tidak sehat) diolah sebesar 38,0%.
sebesar 35,5%.
DAMPAK BAB SEMBARANGAN
PENYAKIT DIARE
BERBASIS STUNTING/TUMBUH
LINGKUNGA PENDEK
N HEPATITIS A
LEPTOSPIROSIS
KECACINGAN
ISPA
KULIT
DBD

MALARIA

KERACUNAN MAKANAN
SANITASI, KUALITAS AIR,
PERILAKU “BURUK” TB PARU
TERIMAKASIH
DISKUSI

1. Upaya Apa untuk Mencegah Stunting?


2. Upaya Apa yang Dilakukan Apabila Ditemukan
Stunting di Wilayah Kita?
3. Bagaimana Mengevaluasi Hasil Pencegahan dan
Penanganan Stunting?
4. Siapa yang Terkait dalam Penanganan Stunting di
Desa?

Anda mungkin juga menyukai