Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN,

KEDUDUKAN
DAN SIFAT UUD
1945
Riva Asyiam Nurfauziah (225050001)
Nurul Haliza Supranaya (225050012)
Pembahasan

01 02 03
Pengertian Kedudukan Sifat
UUD 1945 UUD 1945 (Konstitusi UUD 1945
Proklamasi)

04 05
Perbandingan Sistematika
UUD 45 dengan UUD RIS UUD 1945
dan UUDS’50
01 PENGERTIAN UUD 1945

Undang-Undang Dasar adalah peraturan Negara


dan merupakan batang tubuh sesuatu negara yang
memuat ketentuan-ketentuan pokok dan menjadi
salah satu sumber dari pada peraturan-
perundangan lainnya yang kemudian dikeluarkan
oleh negara itu.
Dua Macam Hukum
Dasar
1) Hukum dasar tertulis (UUD) adalah piagam- piagam tertulis yang sengaja
diadakan dan memuat segala apa yang dianggap oleh pembuatnya menjadi
azas fundamentil dari-pada negara pada waktu itu.
2) Hukum tak tertulis (Konvensi) yaitu kebiasaan ketatanegaraan yang pada
umumnya sudah tua sekali dan tidak mem-punyai Undang-Undang Dasar
(tertulis)

Konstitusi tak tertulis itu bersifat kurang tegas dan terang dan tidak juga sitematis.
Tetapi sebaliknya ia tidak kaku (supel = elastic atau flexible) seperti Undang-
Undang Dasar (tertulis) yang bersifat kaku (rigid) melainkan bersifat luwes,
mudah diubah sehingga mudahlah ia menyesuaikan diri dengan keadaan.
Kedudukan UUD 1945
02
(Konstitusi Proklamasi)

Seperti telah dijelaskan, UUD 45 ditetapkan dan disahkan oleh PPKI pada 18
Agustus 1945, dalam ayat 2 Aturan Tambahan UUD 45 disebutkan bahwa
dalam enam bulan sesudah Majelis Pemusyawaratan Rakyat dibentuk.
Majelis itu bersidang untuk menetapkan Undang-Undang Dasar. Dari Aturan
Tambahan ini dapatlah disimpulkan, bahwa status UUD'45 adalah sementara.
Namun, setelah melalui berbagai proses panjang terhitung mulai tanggal 22
Maret 1973 Undang-Undang Dasar 1945 telah kehilangan sifat "semen-
tara"nya Menurut pasal 115 ketetapan MPR No.1/MPR/1978, MPR tidak
berkehendak dan tidak akan melakukan perubahan terhadap UUD'45.
UUD Adalah Sebagian
Dari Hukum Dasar
UUD dari suatu Negara itu hanya sebagian dari Hukum
Dasar Negara tersebut. UUD'45 merupakan Hukum
Dasar yang tertulis, sedang di samping UUD'45 masih
berlaku Hukum Dasar yang tidak tertulis, yaitu
peraturan-peraturan yang timbul dan terpelihara dalam
praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak
tertulis.
03 Sifat UUD 1945

UUD '45 bersifat singkat dan tidak kaku (supel atau fleksibe)
Adapun UUD 45 yang hanya terdiri dari 37 pasal itu jika
dibandingkan dengan konstitusi-konstitusi Indonesia lainnya
adalah benar-benar merupakan suatu konstitusi yang singkat.
UUD 45 hanya memuat peraturan-peraturan pokok saja,
sedangkan hal-hal yang perlu untuk menyelenggarakan
aturan-aturan pokok itu cukup diserahkan kepada perundang-
undangan negara lainnya seperti Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah Pusat maupun Peraturan Pemerintah
Daerah.
Perbandingan UUD’45
04 Dengan UUD RIS dan
UUDS’50

a. Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan Masa UUD 1945

b. Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan Konstitusi RIS 1945

c. Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan UUDS 1950


Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan Masa
a. UUD 1945

1. Bentuk Negara RI kurun waktu (18 Agustus 1945-27 Desember


1949) adalah Negara Kesatuan. Landasan yuridis negara Indonesia
adalah: 
a. Pembukaan UUD 1945 alinea 4, berbunyi: “...me-lindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia...”. Menunjukkan satu
kesatuan bangsa Indonesia, dan satu kesatuan wilayah Indonesia.
b. Pasal 1 ayat 1 UUD 1945, berbunyi: Negara RI ialah negara kesatuan
yang berbentuk Republik. Kesatuan tersebut menunjukkan bentuk
negara, sedangkan "Republik" menunjukkan bentuk pemerintahan.
2. Sistem pemerintahan menganut sistem pemerintahan Presidensial,
adalah sistem pemerintahan yang tugas-tugas Ekslusif dijalankan dan
dipertaggungjawabkan oleh pre- siden. Presiden yang menjalankan
mempertanggung-jawabkan dan tugas-tugas pemerintahan. Namun
dalam men-jalankan tugas tersebut Presiden dibantu oleh seorang
wakil presiden dan beberapa Menteri.
3. Pembagian kekuasaan: Legislatif (DPR), Eksekutif (Presiden),
Konsultatif (DPA), Eksaminatif (BPK) dan Yudikatif (Mahkamah
Agung).
Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan
b. Konstitusi RIS 1949

1. Menurut Pasal 1 ayat (1) Konstitusi menyatakan bahwa RIS adalah suatu
negara hukum yang demokrasi dan ber-bentuk Federasi (Serikat) dan
pemerintahannya berbentuk Republik.
2. Pasal 2 Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) me-netapkan bahwa
negara RIS, meliputi negara bagian, ialah:
a. Tujuan Negara Bagian: Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur,
Negara Pasundan termasuk Distrik Federal Jakarta, Negara Jatim, Negara
Madura, Negara Sumatera Selatan, dan Negara Sumatera Timur.
b. Sembilan satuan kenegaraan yang berdiri: Jateng, Bangka, Belitung, Riau,
Kalbar, Daerah Banjar, Dayak Besar, Kalimantan Tenggara, dan Kaltim.
c. Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah bagian.
Sistem pemerintahan parlementer, kabinet bertanggung jawab kepada
parlemen, bila pertanggungjawaban itu tidak diterima oleh Parlemen, maka
Parlemen dapat membubarkan kabinet, kedudukan kabinet tergantung kepada
parlemen.
Ada enam lembaga negara RIS, yaitu: Presiden, Menteri-menteri, Senat, DPR,
Mahkamah Agung Indonesia, dan Dewan Pengawas Keuangan.
Pembagian kekuasaan Republik Indonesia Serikat, ialah:
a. Kekuasaan (Legislatif) oleh pemerintahan bersama-sama DPR dan
Senat.
b. Kekuasaan (eksekutif) oleh Mahkamah Agung.
Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan
b. UUDS 1950

1. Negara Republik Indonesia Serikat tidak bertahan lama karena terjadi


penggabungan dengan Republik Indonesia, sehingga akhirnya tinggal
tiga negara bagian, yaitu Republik Indonesia, Negara Indonesia
Timur dan Negara Sumatera Timur. Hal ini mengakibatkan wibawa
dari pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi berkurang.
Akhirnya dicapailah kata sepakat antara negara RIS yang mewakili
negara Republik Indonesia dengan UUDS 1950 melaksanakan
pemerintahannya dengan demokrasi par-lementer model Eropa Barat.
2. Pembagian kekuasaan menurut UUDS 1950, ialah
a. Kekuasaan pemerintahan negara (eksekutif power) dilakukan oleh
Mahkamah Agung.
b. Kekuasaan perundang-undangan (legislative power) dilakukan oleh
pemerintah bersama- sama dengan DPR.
c. Kekuasaan Kehakiman (yudikatif power) dilakukan oleh Mahkamah
Agung.
3. Kedaulatan rakyat disalurkan melalui sistem banyak partai, oleh karena
itu stabilitas negara sukar dicapai sebagai parlemen dapat
menjatuhkan kabinet jika partai oposisi dalam parlemen itu kuat.
Kabinet tidak berumur panjang dan sebagai akibatnya banyak program
terbengkalai sehingga menimbulkan banyak masalah di bidang politik,
ekonomi, social, budaya dan pertahanan keamanan.
05 Sistematika UUD 1945

Dengan pengesahan UUD-RI oleh PPKI maka Indonesia menjadi suatu


Republik yang ber-Undang-Undang Dasar, yang kemudian terkenal
dengan nama UUD 1945 yang terdiri dari:
a. Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 Alinea.
b. Batang tubuh (The body of Constitution) atau isi Undang-Undang
Dasar yang meliputi: 16 Bab, 37 Pasal, 4 Pasal Aturan peralihan dan
2 ayat aturan tambahan.
UUD 1945 ini kemudian dilengkapi dengan Penjelasan UUD 1945, yang
pada saat ini menjadi Penjelasan resmi UUD 1945 dan sekarang telah
mengalami amandemen.

Anda mungkin juga menyukai