Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Konflik dan Risiko

Oleh Kelompok 4:
Bela Safitri
Nurul Triyeni Rahayu
Rinal Joshuandhi
Tamara Indah Natalia

Administrasi Niaga 5A

Kepemimpinan Bisnis
Dosen Pengampu : Lili Suryani, S. Sos., M.Si
1
Pengertian Manajemen Konflik dan 2 Faktor-faktor dan Teori Utama
Penyebab Konflik 3 Tujuan Manajemen Konflik
Risiko

Jenis-jenis dan Komponen Manajemen Konflik 6 Tingkatan Konflik 5


Tipe-tipe Manajemen
Konflik
4

7 Tujuan Manajemen Risiko 8


Prinsip dan Langkah-langkah Manajemen Risiko
Pengertian Manajemen Konflik dan Risiko

Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara


dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

Manajemen Konflik dan Risiko adalah suatu proses perencanaan, pengaturan,


pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah bisnis, yang digunakan untuk
meminimalisir risiko pendapatan perusahaan.
Faktor-faktor dan Teori Utama Penyebab Konflik

Faktor-faktor Penyebab Konflik:

1. Faktor Manusia
a. Ditimbulkan oleh atasan, karena gaya kepemimpinannya.
b. Personil yang mempertahankan peraturan organisasi secara kaku.
c. Adanya ciri-ciri kepribadian individual, seperti sikap egois, sikap fanatic,
sikap otoriter dan ciri kepribadian lainnya.
Faktor-faktor dan Teori Utama Penyebab Konflik

Faktor-faktor Penyebab Konflik:


f. Masalah status dalam organisasi.
1. Faktor Organisasi g. Hambatan komunikasi.
a. Persaingan dalam menggunakan sumber daya. h. Perbedaan individu yang meliputi
b. Perbedaan tujuan antar unit dalam organisasi. perbedaan pendirian dan perasaan.
c. Interdependensi tugas. i. Perbedaan latar belakang kebudayaan yang
d. Perbedaan nilai dan persepsi. berbeda.
e. Kekaburan yurisdiksional. j. Perbedaan kepentingan antara individu
atau kelompok.
Teori Utama Penyebab Konflik

1. Teori kebutuhan manusia


4. Teori transformasi konflik
2. Teori hubungan masyarakat
5. Teori negosiasi prinsip
3. Teori identitas
1. Mencegah dan meminimalisir terjadinya gangguan
terhadap anggota organisasi, sehingga dapat fokus
kepada visi, misi, dan tujuan perusahaan atau
Tujuan organisasi.
2. Membangun rasa saling menghormati antar sesama
Manajemen anggota organisasi dan menghargai keberagaman.
3. Meningkatkan kreativitas anggota organisasi
Konflik dengan memanfaatkan konflik yang terjadi.
4. Meningkatkan kualitas keputusan berdasarkan
berbagai informasi dan sudut pandang.
5. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bersama dan
kerja sama.
Tipe-tipe Manajemen Konflik

Avoiding Compromising Collaborating

cenderung memperhatikan metode menyelesaikan


Individu atau organisasi
pendapat dan kepentingan konflik dengan bekerja
pada umumnya cenderung
semua pihak. sama untuk mendapatkan
menghindari konflik. hasil yang memuaskan

Accommoding Competing Conglomeration


(Mixtured Type)
mengumpulkan berbagai menyelesaikan konflik dengan
pendapat dari banyak pihak mengarahkan pihak yang berkonflik
yang terlibat dalam konflik. untuk saling bersaing dan mengombinasikan kelima
memenangkan kepentingan masing- tipe manajemen konflik
masing.
Tingkatan Konflik
Konflik Intragroup, yaitu konflik antar anggota dalam
satu kelompok

Konflik Intrapersonal, yaitu konflik internal yang terjadi


dalam diri seseorang

Konflik Intergroup, konflik yang terjadi antar kelompok

Konflik Interpersonal, yaitu konflik yang terjadi antar


individu

Konflik Interorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar


organisasi.

Konflik Intraorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antar


bagian dalam suatu organisasi
Jenis-jenis Manajemen Risiko

1 2
Manajemen Hazard,
Manajemen ini berhubungan dengan Manajemen Risiko Operasional,
kondisi potensial yang Manajemen ini merupakan risiko yang
mengakibatkan kebangkrutan dan timbul akibat gagal fungsi proses internal
kerusakan dalam usaha dan sangat krusial

3 4
Manajemen Risiko Finansial
Manajemen Risiko Strategis Manajemen risiko finansial yaitu upaya
Manajemen ini berkaitan dengan pengawasan risiko dan perlindungan hak
pengambilan keputusan saat konflik milik, keuntungan, harta dan aset, sebuah
badan usaha
1. Lingkungan internal
2. Penentuan sasaran
3. Identifikasi peristiwa
Komponen
4. Penilaian risiko
5. Tanggapan risiko Manajemen
6. Aktivitas pengendalian Risiko
7. Informasi dan komunikasi
8. Pemantauan (monitoring)
Tujuan manajemen risiko adalah untuk menjamin
bahwa suatu perusahaan atau organisasi dapat
memahami, mengukur, serta memonitor berbagai
macam risiko yang terjadi dan juga memastikan Tujuan Manajemen Risiko
kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat
mengendalikan berbagai macam risiko yang ada. Bagi Perusahaan
Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan
untuk dasar agar dapat memprediksi bahaya atau hal
yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi
dengan perhitungan yang cermat serta pertimbangan
yang matang dari berbagai informasi diawal untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Prinsip Manajemen Risiko

Perumusan Pembagian kerja


Kesatuan dan pendelegasian
tujuan
arah wewenang

Koordinasi Pengawasan
Langkah-langkah Manajemen Risiko

1. Identifikasi Risiko
Perusahaan
2. Mengukur Risiko
3. Pengendalian Risiko
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai