Oleh :
Kelompok 5
MURNI (19051011)
DWI NURUL ANISYA (19051012)
Definisi
Definisi (Turunan)
Misalkan I ⊆ R sebuah interval, f : I → R, dan c ∈ I . Bilangan riil L
dikatakan turunan dari f di c jika diberikan sebarang ε > 0 terdapat
δ > 0 sedemikian sehingga .
. f (x ) − f .
∀x ∈ I , 0 < |x − c | < δ ⇒ .. − L. < ε. (1)
(c )x − c
Contoh
Teorema (1)
Teorema (Kekontinuan fungsi yang mempunyai turunan)
Jika f : I → R mempunyai turunan di c ∈ I , maka f kontinu di c.
Bukti.
Untuk setiap x ∈ I , x ƒ= c , berlaku
. Σ
f (x ) − f
f (x ) − f (c ) = (x − c ).
(c )x − c
Teorema (2)
Teorema (Aturan dasar turunan)
Misalkan I ⊆ R sebuah interval, c ∈ I , dan f , g : I → R adalah
fungsi-fungsi yang mempunyai turunan di c . Maka:
Akibat
Akibat
Jika f1, f2, ..., fn adalah fungsi-fungsi dari interval I ke R yang
mempunyai turunan di c ∈ R, maka:
(a) Fungsi f1 + f2 + ... + fn mempunyai turunan di c, dan
(f ′ ′ ′ ′
1 + f2 + ... + fn) (c) = f1 (c) + f2 (c) + ... + fn (c).
(7)
(b) Fungsi
(f1f2f...f
1f2...f n′ mempunyai
n) (c)
′ turunan di c, dan
= f1 (c)f ′
2(c)...fn (c) + f 1(c)f2 (c)...f n (c)
′
+... + f1(c)f2(c)...fn (c). (8)
g ′ (x ) = nx n − 1 , n ∈ N.
(10)
Aturan Rantai
Teorema (Aturan Rantai)
Misalkan I , J adalah interval-interval di R, g : I → R dan
f : J → R adalah fungsi-fungsi sedemikian sehingga f (J) ⊆ I , dan
c ∈ J. Jika f dapat diturunkan di c dan g dapat diturunkan di
f (c), maka fungsi komposisi g ◦ f dapat diturunkan di c, dan
′ ′
′
(g ◦ f ) (c) = g (f (c)) · f (c).
(11)
Contoh
Teorema (1)
Teorema (Turunan fungsi invers di suatu titik)
Misalkan I ⊆ R adalah interval dan fungsi f : I → R monoton sejati
dan kontinu pada I . Misalkan J = f (I ) dan g : J → R monoton
sejati dan merupakan fungsi invers kontinu dari f . Jika f mempunyai
turunan di c ∈ I dan f ′ (c) ƒ= 0, maka g dapat diturunkan di d = f
(c), dan
g ′(d ) = 1 = . (12)
f 1
′ (c)
f ′ (g (d ))
Teorema (2)
Teorema (Turunan fungsi invers pada suatu interval)
Misalkan I ⊆ R adalah interval dan fungsi f : I → R monoton sejati
pada I . Misalkan J = f (I ) dan g : J → R merupakan fungsi invers
dari f . Jika f mempunyai turunan pada I dan f ′ (x ) ƒ= 0 untuk x ∈ I ,
maka g dapat diturunkan pada J, dan
g′ = 1 . (13)
f′◦g
Bukti.
Karena f mempunyai turunan pada I , maka dari Teorema Kekontinuan Fungsi yang
Mempunyai Turunan (lihat lagi), f kontinu pada I . Dengan demikian, menurut
Teorema Invers Kontinu (lihat lagi), fungsi invers g kontinu pada J. Selanjutnya,
dengan menggunakan Teorema Turunan Fungsi Invers di Suatu Titik, persamaan
(13) dipenuhi.
Contoh (1)
Contoh (2)
Misalkan n ∈ N bilangan genap, I = [0, ∞), dan f (x ) = x n untuk x
∈ I . Dapat ditunjukkan bahwa f naik sejati dan kontinu pada I
(tunjukkan!), sehingga fungsi invers g (y ) = y 1/n untuk
y ∈ J = [0, ∞) juga naik sejati dan kontinu pada I (menurut
teorema yang mana?). Lebih lanjut, kita mempunyai
f ′ (x ) = nx n − 1 untuk setiap x ∈ I . Oleh karena itu, jika y > 0,
maka g ′ (y ) ada, dan
g ′(y ) = 1 = 1 = 1 = 1 .
f ′ (g (y )) n(g (y )) n−1 n(y 1/n ) n−1
ny (n−1)/n
Jadi dapat disimpulkan bahwa
y (1/n)−1
g ′(y ) = untuk y > 0.
n
Akan tetapi, g tidak dapat diturunkan di y = 0.
Analisis Riil II: Diferensiasi
Turunan Maksimum-Minimum Relatif dan Teorema Rolle
Teorema Nilai Rata-Rata Teorema Nilai Rata-Rata dan Implikasinya
Aplikasi Lebih Lanjut
Ketaksamaan dan Sifat Nilai Antara dari Turunan
Definisi
f (x ) − f (c ) untuk x ∈ V δ(c ), x ƒ=
<0
x− c c.
Jika x ∈ Vδ(c ), x < c , maka diperoleh
f (x ) − f (c )
f (x ) − f (c ) = (x − c ) · > 0.
x− c
Hal ini juga kontradiksi dengan hipotesis bahwa f mempunyai maksimum
relatif di c . Jadi pengandaian f ′(c ) < 0 juga salah. Jadi haruslah
f ′(c ) = 0.
Akibat
Akibat
Jika f : I → R kontinu pada interval I dan f mempunyai ekstrim
relatif di c ∈ I , maka berlaku salah satu: f ′ (c) tidak ada atau
f ′ (c) = 0.
Contoh:
Fungsi f (x ) = |x | pada I = [−1, 1] mempunyai minimum relatif di
x = 0, tetapi tidak mempunyai turunan di x = 0.
Teorema Rolle
Teorema Rolle
Jika f kontinu pada interval tutup I = [a, b] dan mempunyai turunan
pada interval buka (a, b) dengan f (a) = f (b) = 0, maka terdapat
sedikitnya satu titik c ∈ (a, b) sedemikian sehingga
f ′ (c) = 0.
Bukti.
Jika f fungsi nol pada I , maka sebarang c ∈ (a, b) memenuhi
kesimpulan dari teorema. Oleh karena itu sekarang kita anggap f
bukan fungsi nol pada I . Dengan menggantikan f dengan − f , jika
perlu, maka kita dapat mengasumsikan bahwa nilai f ada yang
positif. Karena f kontinu pada interval tutup I = [a, b] (yang juga
terbatas), maka berdasarkan Teorema Maksimum-Minimum (lihat
lagi), fungsi f mencapai nilai sup{f (x ) : x ∈ I } > 0 di suatu titik c
∈I.
Analisis Riil II: Diferensiasi
Turunan Maksimum-Minimum Relatif dan Teorema Rolle
Teorema Nilai Rata-Rata Teorema Nilai Rata-Rata dan Implikasinya
Aplikasi Lebih Lanjut
Ketaksamaan dan Sifat Nilai Antara dari Turunan
Bukti.
Pandang fungsi ϕ yang didefinisikan pada I dengan
f (b) − f (a)
ϕ(x ) = f (x ) − f (a) − (x − a),
b− a
yang merupakan selisih fungsi f dengan fungsi yang grafiknya adalah ruas
garis yang menghubungkan titik (a, f (a)) dan (b, f (b)) [lihat gambar di
belakang].
Analisis Riil II: Diferensiasi
Turunan Maksimum-Minimum Relatif dan Teorema Rolle
Teorema Nilai Rata-Rata Teorema Nilai Rata-Rata dan Implikasinya
Aplikasi Lebih Lanjut
Ketaksamaan dan Sifat Nilai Antara dari Turunan
Akibat
Jika f dan g fungsi kontinu pada I = [a, b], mempunyai turunan
pada (a, b), dan f ′ (x ) = g ′ (x ) untuk setiap x ∈ (a, b), maka
terdapat konstanta C sedemikian sehingga f = g + C pada I .
Contoh:
Ketaksamaan
Salah satu aplikasi penting dari TNR adalah untuk memperoleh
bentuk-bentuk ketaksamaan tertentu.
Contoh:
Fungsi f (x ) = ex mempunyai turunan f ′(x ) = ex untuk setiap x ∈
R.
Jadi f ′(x ) > 1 untuk x > 0 dan f ′(x ) < 1 untuk x < 0. Dari hubungan
ini, kita akan tunjukkan ketaksamaan
ex ≥ 1 + x , ∀x ∈ R, (14)
dengan bagian kesamaannya diperoleh jika dan hanya jika x = 0.
Kita tinjau per kasus.
Untuk x = 0, bagian kesamaan dari (14) otomatis berlaku dimana
kedua ruas bernilai 1.
Untuk x > 0, dengan menggunakan TNR untuk fungsi f (x ) = ex
pada interval [0, x ], kita peroleh
ex − e0 = ec (x − 0), untuk suatu c ∈ (0, x ).
Analisis Riil II: Diferensiasi
Turunan Maksimum-Minimum Relatif dan Teorema Rolle
Teorema Nilai Rata-Rata Teorema Nilai Rata-Rata dan Implikasinya
Aplikasi Lebih Lanjut
Ketaksamaan dan Sifat Nilai Antara dari Turunan
Ketaksamaan (...sambungan)
(16)
Lema
Misalkan I ⊆ R sebuah interval, f : I → R, c ∈ I , dan asumsikan
bahwa f mempunyai turunan di c. Maka berlaku:
(a) Jika f ′ (c) > 0, maka terdapat bilangan δ > 0 sedemikian
sehingga f (x ) > f (c) untuk x ∈ I dengan c < x < c + δ.
(b) Jika f ′ (c) < 0, maka terdapat bilangan δ > 0 sedemikian
sehingga f (x ) > f (c) untuk x ∈ I dengan c − δ < x < c.
Bukti.
Misalkan f ′(a) < k < f ′(b). Definisikan g pada I dengan
g (x ) = kx − f (x ) untuk x ∈ I . Karena g kontinu (justifikasi!), maka ia
mempunyai maksimum pada I (justifikasi!). Karena
g ′(a) = k − f ′(a) > 0, maka dari Lema sebelumnya [kasus (a)] dapat
disimpulkan bahwa maksimum g tidak terjadi di x = a. Kemudian karena g ′
(b) = k − f ′(b) < 0, maka dari Lema sebelumnya [kasus (b)] dapat
disimpulkan bahwa maksimum g tidak terjadi di x = b. Oleh karena itu, g
mencapai maksimum di suatu titik c ∈ (a, b). Dari Teorema Ekstrim Dalam,
berlaku 0 = g ′(c ) = k − f ′(c ). Jadi, f ′(c ) = k . □
Analisis Riil II: Diferensiasi
“TERIMA KASIH”