Anda di halaman 1dari 49

PPKn

BAB 4
KEBANGKITAN NASIONAL
DALAM PERJUANGAN
KEMERDEKAAN

Rachmad Nur Apriadi, S.S


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
• Kebangkitan • Makna Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan
Nasional 1908 Kemerdekaan
• Arti Penting Kebangkitan
Dalam Nasional Dalam Perjuangan
Perjuangan Kemerdekaan
• Peran Tokoh Kebangkitan
Kemerdekaan Nasional Dalam Perjuangan
Kemerdekaan Nasional

MateriPembelaj Pokok
aran
Pembahasan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


BAB 4
KEBANGKITAN NASIONAL DALAM
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mensyukuri nilai dan semangat Kebangkitan


Nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesia secara tulus,
• Bertanggungjawab terhadap makna dan arti
penting Kebangkitan Nasional 1908 dalam
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia,
• Memprediksi makna dan arti penting
Kebangkitan Nasional 1908 Kebangkitan
Nasional dalam perjuangan kemerdekaan
• Menyaji hasil penalaran tentang peran
kejuangan tokoh Kebangkitan Nasional 1908
dalam perjuangan kemerdekaan

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL DALAM
PERJUANGAN KEMERDEKAAN
Ayo, Memaknai Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908

Suatu bangsa tidak akan


berubah manakala
bangsa tersebut tidak
mau mengubah dirinya
sendiri. Sumber: belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 4.1 Sekolah Dokter Jawa tempat
berdirinya Boedi Oetomo sekarang dijadikan
Gedung Museum Kebangkitan Nasional
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia


dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische
Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC
berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang
menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia
terjadi dalam berbagai segi kehidupan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan


melaksanakan politik devide et impera (adu domba),
yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu
dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di
dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin
melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan
merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels


(1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna
membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-
Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat
rakyat makin menderita.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian


menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa). Peraturan Tanam
Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van
Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan
rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya
dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan
hasilnya diserahkan kepada pemerintah.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Tanam Paksa menyebabkan rakyat diperas bukan


hanya tenaga melainkan juga kekayaannya sehingga
mengakibatkan banyak sekali rakyat yang jatuh
miskin serta adanya penindasan karena tidak
memperhatikan nilai kemanusiaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Penderitaan bangsa Indonesia menumbuhkan benih


perlawanan di berbagai daerah. Perjuangan melawan
penjajah dipimpin ulama atau kaum bangsawan. Sultan
Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Sultan Ageng Tirtayasa di
Banten, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran
Diponegoro di Jawa Tengah, memimpin perjuangan rakyat
melawan penjajah. Perjuangan rakyat untuk mengusir
penjajah belum berhasil. Hal ini disebabkan perjuangan
masih bersifat kedaerahan dan belum terorganisasi secara
modern.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia
menyadarkan beberapa orang Belanda yang
Kebangkitan Nasional

tinggal atau pernah tinggal di Indonesia. Di


1. Latar Belakang

antaranya Baron Van Houvell, Edward Douwes


Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward Douwes
Dekker, terkenal dengan nama samaran
Multatuli, menulis buku ”Max Havelaar” pada
tahun 1860. Buku ini menggambarkan
bagaimana penderitaan rakyat Lebak, Banten
akibat penjajahan Belanda. Mr. Van Deventer
mengusulkan agar pemerintah Belanda
menerapkan politik Balas Budi ”Etische Politic”.
Politik Balas Budi terdiri dari tiga program,
yaitu ”edukasi, irigasi, dan transmigrasi”.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
Politik balas budi
atau politik etis
1. Latar Belakang

Merupakan suatu
pemikiran yang
menyatakan bahwa
pemerintah kolonial
memegang tanggung
jawab moral bagi
kesejahteraan
pribumi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


a. Edukasi,
Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Yaitu penyelenggaraan pendidikan bagi


masyarakat pribumi agar mampu
menghasilkan kualitas sumber daya
manusia yang lebihbaik.

Pemerintah belanda membangun sekolah-


sekolah untuk mendapatkan tenaga
administrasi yang cakap dan murah.
Pendidikan ini hanya untuk anak-anak
pegawai negeri atau orng yang mampu.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


b. Irigasi,
Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Yaitu membangun sarana dan jaringan


pengairan. Pembangunan irigasi dilakukan
untuk mengairi sawah-sawah miliki
penduduk sehingga mampu meningkat
kesejahteraan penduduk.

Irigasi ternyata hanya ditujukan kepada


tanah-tanah yang subur untuk
perkebunan swasta Belanda.
Sedangkan milik rakyat tidak dialiri air
dan irigasi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


c. Transmigrasi,
Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Yaitu perpindahan penduduk dari daerah


yang padat penduduk (khusus pulau jawa)
ke daerah lain yang jarang penduduknya
agar libih merata.

Di bidang transmigrasi atau imigrasi ke luar daerah


jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang
dikembangkan perkebunan-perkebunan milik
Belanda. Karena adanya permintaan yang besar
akan tenaga kerja di daerah-daerah perkebunan
seperti perkebunan di Sumatra Utara.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Praktik tanam paksa akhirnya diberhentikan


pada tahun 1879 setelah dikeluarkannya
Undang-Undang Agraria dan Undang-Undang
Gula.
Setelah itu, pengusaha asing diberi hak untuk
menanam modal di Indonesia. Kebijakan ini
disebut kebijakan politik PINTU TERBUKA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Efek lanjut dari kebijakan pintu terbuka adalah
Kebangkitan Nasional
meningkatkan kebutuhan atas tenaga kerja
1. Latar Belakang

yang cukup terampil dari penduduk pribumi.

Dampak positif yang dapat dirasakan dari


kebijakan pintu terbuka bagi bangsa Indonesia
adalah lapangan kerja yang terbuka lebar.

Perkembangan pendidikan masih tergolong


sangat terbatas, akhirnya tujuan Belanda
mendirikan sekolah di Indonesia untuk
menghasilkan tenaga-tenaga ahli.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Awalnya hanya pemerintah Hindia Belanda hanya


mendirikan sekolah tingkat rendah, tetapi karena
dibutuhkan, dibuka sekolah tingkat menengah
dan sekolah tingkat tinggi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

Pada masa pemerintahan Hinda Belanda,


pengajaran dibuat menjadi dua sistem, yaitu
pendidikan umum dan pendidikan kejuruan.
Keduanya menggunakan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantar.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Bagian B,
Ilmu Pasti dan
Tingkat Ilmu Alam
Perguruan
Kebangkitan Nasional

Tinggi Bagian A,
1. Latar Belakang

Bahasa dan
Ilmu Humaniora
MULO (Meer AMS (Algemene
HIS (Hollandsch Uitgebreid Lager Middelbare
Inlandsche Onderwijs) school )
school ) = SMP = SMA
= SD = 7 th

Pendidikan umum yang


didirikan oleh pemerintah
Hindia Belanda mencakup
jenjang:

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pendidikan kejuruan yang
didirikan oleh pemerintah
Hindia Belanda adalah sbb:
Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

1. Hollandsche Indische Kweekschool (HIK)


Merupakan sekolah guru bantu yang memiliki
masa pendidikan empat tahun.
2. Hoogere Kweekschool adalah sekolah guru
atas yang memiliki lama pendidikan enam
tahun dan terdapat di Jakarta, Medan,
Bandung, dan Semarang.
3. OSVIA (Opleiding School Voor Inlandische
Ambtenaren) merupakan sekolah untuk calon
pegawai pemerintah (pangreh) atau pamong
praja) pribumi.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang

4. Di Batavia terdapat Sekolah Dokter Jawa yang disebut


STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) dan
Sekolah Hakim Tinggi (Rechtskundige Hoogeschool). Di
Bandung terdapat Sekolah Teknik Tinggi (Technische
Hoogeschool).

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


2.Boedi Utomo dan Organisasi
Pegerakan Lain

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pada
Pada 2020 Mei
Mei 1908,
1908, berdiri
berdiri
a. Budi Utomo sebuah
sebuah organisasi
organisasi pergerakan
pergerakan
nasional
nasional pertama
pertama didi Indonesia
Indonesia
bernama
bernama Budi Budi Utomo
Utomo atas atas
inisiatif
inisiatif Dr.
Dr. Wahidin
Wahidin
Soedirohoesodo
Soedirohoesodo yang yang bertujuan
bertujuan
memajukan
memajukan derajat
derajat bangsa.
bangsa.
Tokoh
Tokoh organisasi
organisasi ini
ini antara
antara lain
lain
Sutomo
Sutomo sebagai
sebagai ketua,
ketua, M. M.
Sulaiman
Sulaiman sbg sbg Sek.
Sek. I,I, Suwarno
Suwarno sbgsbg
Sek.
Sek. II,
II, M.
M. Gunawan
Gunawan sbg sbg
Bendahara,
Bendahara, dan dan R.
R. Angkasa
Angkasa sbg sbg
Komisaris.
Komisaris. Pihak
Pihak lain
lain jugajuga turut
turut
aktif
aktif dalam
dalam kegiatan
kegiatan Boedi
Boedi
Oetomo
Oetomo adalah
adalah M.
M. Suwarno
Suwarno dan dan
Muhammad
Muhammad Slaeh. Slaeh. yang
yang
merupakan
merupakan mahasiswa-
mahasiswa-
mahasiswa
mahasiswa sekolah
sekolah Dokter
Dokter
Pribumi
Pribumi (STOVIA).
(STOVIA).

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Beberapa usaha yang dilakukan
Boedi Oetomo berasal dari untuk mencapai tujuan organisasi
istilah boedi yang berarti
Boedi Oetomo adalah :
'perangai atau tabiat', dan
oetomo yang berarti 'baik atau 1. Mengembangkan sistem
luhur'. Jadi, makna Boedi pengajaran dengan hal yang
Oetomo perkumpulan yang akan dicita-citakan oleh Dr.
mencapai suatu tujuan yang Wahidin.
didasarkan pada keluhuran budi 2. Mengembangkan pertanian,
atau kebaikan tabiat. peternakan, dan
perdagangan.
Organisasi Boedi Oetomo
3. Mengembangkan seni dan
bersifat sosisal ekonomi dan
budaya, yang ingin memajukan industri.
pengajaran dan kebudayaan 4. Menghidupkan kembali dan
dalam berbagai bidang. melestarikan kebudayaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Boedi Oetomo melibatkan diri
Pada tanggal 3-5 Oktober 1908 dalam kegiatan politik, sejak tahun
kongres pertama di Yogyakarta, 1915. Saat itu, ditunjuklah
Boedi Oetomo ingin antara lain Dwijosewoyo sebagai perwakilan
memajukan pendidikan pribumi. Boedi Oetomo unuk di dilegasikan
Keputusan pada kongres pertama: ke Belanda pada bulan Januari 1917.
1. Membatasi jangkauan gerak Kegiatan politik Boedi Oetomo juga
Boedi Oetomo hanya pada terlihat ketika terbentuknya
daerah Jawa dan Madura saja. Volksraad (dewan rakyat).
2. Organisasi Boedi Oetomo tidak
akan melibarkan diri dalam Salah satu bukti bahwa Boedi
kegiatan politik mengingat sifata Oetomo kemudian bergerak dalam
dari organisasi tersebut adalah bidang politik adalah menjadi
sosial, ekonomi dan budaya. organisasi politik moderat.
mengakibatkan Tjipto
Mangoenkoesoemo Organisasi ini bersifat moderat,
yaitu pergerakan yang
mengundurkan diri dari menghindari tindakan kekerasan
keanggotaan organisasi Boedi atau perilaku ekstrim yang
ditandai dengan penerapan taktik
Oetomo. kooperatif (kerja sama) terhadap
penguasa kolonial.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


b. Sarekat Islam
Didirikan oleh Tirtoadisuryo pd
tahun 1909 di Batavia. Yang
dilatarbelakangi olh keprihatinan
Tirtoadisuryo terhadap perdagangan
pribumi yang kurang mampu
bersanging dengan pedagang
Tionghoa dan India.

Keprihatinan tsb, di utarakan kpd H.


Samanhudi. Akhirnya H. Samanhudi
Awalnya, Sarekat mendidirikan SDI di Solo tahun
Islam dibentu k 1911. pembentukannya didasarkan
pada agama, yaitu agama Islam, dan
dengan nama ekonomi yaitu menghimpun dan
Sarekat Dagang memperkuat kemampuan para
Islam (SDI). pedagang Islam agar dpt bersaing
dgn para pedagang Tionghoa dan
India.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Dalam kongres Serikat Dagang Islam
yang pertama di Solo tahun 1912,
atas usul H. O. S. Tjokroamioto nama
SDI diubah menjadi Sarekat Islam
(SI). Perubahan nama tsb untuk
memperluas ruang gerak organisasi
sehingga tidak terbatas dalam
bidang perdagangan saja, tetapi juga Perkembangan yang pesat tsb
dalam bidang lainnya. didorong oleh bbrp faktor antara lain:
Pada tahun 1913, Sarekat Islam 1. Tumbuhnya kesadaran atas sebuah
mengadakan kongres pertama di bangsa.
Surabaya. Hasil konresnya adalah 2. Terdapatnya sifat kerakyatan dan
mengangkat H. O. S. Tjokroamioto dasar agama Islam.
sebagai ketua terpilih. 3. Meningkatnya kemampuan
pedagang Islam untuk bersaing
Sejak SI dipimpin oleh H. O. S. dgn pedagang Tionghoa.
Tjokroamioto, mengalami
4. Keterlibatan dan campur tangan
perkembangan yang pesat.
para ulama dalam sgl kegiatan SI.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pada tgl 20-27 Oktober 1917,
berlangsung kongres kedua di
Jakarta. Pada kongre tsb SI sepakat
untuk melangsungkan niat
politiknya, yaitu membuat merebut
kemerdekaan dgn dibentuk Zelf-
Bestuur atau pemerintahan sendiri.

Pada tgl 29 September-6 Oktober


1918, terlaksana kongres nasional
Pada tgl 17-24 Juni 1916 diadakan ketiga di Surabaya. Seluruh anggota
kingres SI nasional pertama di SI sepakat untuk menolak segala
Bandung. Kongres pertama ini di bentuk kebijakan yang berpihak
hadiri olh 80 org yang merupakan pada kaum kapitalis.
perwakilan dari 80 cabang SI. H. O. S.
Tjokroamioto yang memimpin Pada tgl 26 Oktober-2 November
kongres nasional pertama. 1919, terlaksana kongres nasional
Menetapkan cita-cita SI yaitu keempat di Surabaya. Diraih
membentuk suatu bangsa bagi kesepakan bahwa fokus SI lebih
penduduk Indonesia, artinya perlu mengarah pada pergerakan
dibentuknya pemerintahan sendiri perlawanan untuk menentang kelas-
bagi rakyat Indonesia. kelas sosial yang ada dalam
masyarakat.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


c. Indische Partij
Indische Partij (IP) didirikan di
Bandung pd tgl 25 Desember 1912,
oleh Tiga Serangkai, yakni Douwes
Dekker, (Setyabudi Danudirjo), dr.
Tjipto Mangunkusumo, dan
Soewardi Soeryaningrat (Ki Hajar
Dewantara).
Tujuan utama dari IP adalah
meningkatkan jiwa nasionalisme
untuk memajukan tanah air
berlandaskan jiwa nasional dan
memprsiapkan kehidupan rakyat
yang bebas merdeka.

IP kemudian mendapat dukungan


dari rayat Indonesia. Misalnya IP
mendapat dukungan dari Abdul
Muis, pemimpin SI cabang Bandung.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


IP merupakan organisasi yang ingin
adanya kerjasama antar orang indo
dan Bumiputera. Untuk mencapai
tujuan dari IP, terdapat beberapa
upaya yang dilakukan oleh Tiga
Serangkai antara lain:
a. Menyerapkan cita-cita nasional
(Hindia),
b. Memberantas kesombangan
sosial dalam pergaulan, baik di
bidang pemerintahan maupun
masyarakat,
c. Memberantas berbagai usaha
yang membangkitkan kebecian
antaragama.
d. Memperbesar pengaruh pro-
IP memperkenalkan paham
Hindia di pemerintahan,
kebangsaan yang disebut Indische
Nationalism ‘Nasionalisme Hindia’ e. Berusaha mendapatkan hak bagi
yang tidak membedakan keturunan, semua orang Hindia,
suku bangsa, agama, kebudayaan, f. Dalam pengajaran, harus
bahasa, dan adat istiadat. bertujuan bagi kepentingan
ekonomi Hndia dan memperkuat
mereka yang ekonomi lemah.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Krik keras IP thp pemerintah Belanda
Melihat adanya diskriminasi antara membuat ketiga pemimpin IP
keturunan Belanda murni dan dan ditangkap dan dibuang ke negeri
kaum indo, Douwes Dekker Belanda pada th 1913. IP dinyatakan
beranggapan bahwa nasib kaum indo sbg partai terlarang dimulai sejak tgl
tidak ditentukan oleh pemerintah 4 Maret 1913.
kolonial, tetapi ditentukan oleh
adanya kerjasama antarrakyat
Indonesia lainnya,

Pergerakan yang masif dari IP


dengan semangat nasionalismenya,
membuat Belanda berencana
menangkap tiga serangkat, terlebih
ketika Ki Hajar Dewantara menulis di
surat kabar de Express, berjudul “Als
ik een Nederlander was” yang
berarti ‘Seandainya saya seorang
Belanda’. Dalam tulisan tsb, Ki Hajar
Dewantara mengkritik ketidakadilan
di daerah jajahan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. ARTI PENTING KEBANGKITAN NASIONAL DALAM
PERJUANGAN KEMERDEKAAN

Perjuangan bangsa
Indonesia sebelum
dan sesudah tahun
1908 memiliki
perbedaan. Perbedaan
tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Perbedaan Perjuangan Indonesia
Sebelum Dan Sesudah Tahun 1908

No Sebelum Tahun 1908 Sesudah Tahun 1908

1 Dipimpin raja atau tokoh Dipimpin dan dipergerakan oleh


bangsawan dan tokoh agama kaum pelajar

2 Bersifat kedaerahan Bersifat nasional dan telah ada


kerja sama antardaerah

3 Bersifat fisik atau perjuangan Diplomasi dengan menggunakan


dilakukan dengan mengangkat cara-cara modern, seperti media,
senjata perundingan, lobi, mogok dan sbg.
4 Terfokus pada pemimpin Memiliki organisasi yang
kharismatik memungkinkan adanya kaderisasi

5 Bersifat reaktif dan spontan Memiliki visi yang jelas, yaitu


Indonesia yang merdeka

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Arti Penting Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei, memiliki makna, arti,


dan sejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa dalam meraih
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Arti penting kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia, khususnya


bagi para pelajar antara lain sebgai berikut :
1. Kebangkitan nasional dpt berarti bangkit dari keterpurukan dgn
menyongsong masa depan.
2. Kebangkitan nasional dpt berarti menguasai keterampilan yg
diperlukan bg masa depan, termasuk keterampilan teknologi.
3. Kebangkitan nasional dpt berarti bangkitnya kesadaran bahwa kita
harus berani berusaha dan tidk pasrah menerima segala sesuatu
sbg takdir yang tidak terelakan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

1. Wahidin
Soedirohoesodo
Wahidin Soedirohoesodo merupakan
dokter pribumi yang juga salah satu
tokoh pergerakan nasional. Ia memiliki
cita-cita untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat Jawa dengan cara
memperluas pengetahuan mereka, baik
pengetahuan Barat maupun
pengetahuan kebudayaan Jawa itu
sendiri. Gagasan penting Wahidin dalam
perjuangan pergerakan nasional
adalah organisasi yang memiliki
tujuan memajukan pendidikan
dan meningkatkan martabat
bangsa.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

Dr. Wahidin Soedirohoesodo


lahir pada tanggal 7 Januari
1852 di Sleman, Yogyakarta
dan wafat pada tanggal 26
Mei 1917. dimakamkan di
Sleman, Yogyakarta.

1. Wahidin
Soedirohoesodo

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

2. Soetomo
Soetomo adalah tokoh pergerakan
nasional yang pernah menjadi dokter
pemerintah untuk berbagai daerah di
Jawa dan Sumatra. Soetomo
melanjutkan studi kedokteran di Belanda
Tahun 1919-1923.

Bersama para pelajar STOVIA, Soetomo dan


rekan-rekan mendirikan Boedi Oetomo pada
tanggal 20 Mei 1908, sebuah organisasi modern
pertama di Indonesia. Soetomo diangkat
menjadi ketuanya. Organisasi Boedi Oetomo
dibentuk deng tujuan memajukan pengajaran
dan kebudayaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

2. Soetomo
Pada tahun 1924 Sutomo mendirikan
Indonesis Studie Club (ISB) yang
merupakan wadah bagi kaum pelajar
Indonesia. Berhasil , mendirikan sekolah
tenun, bank kredit, dan koperasi. Pada
tahun 1931, ISB berganti nama menjadi
Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)

Pada bulan Desember 1935, karena tekana Belanda, Boedi


Oetomo dan PBI digabungkan menjadi Partai Indonesia
Raya (Perindra). Selain Boedi Oetomo, bebrapa kumpulan
lain yang juga di gabungkan ke dalam Perindra adalah
Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Dan Serikat Ambon.
Adapun Soetomo diangakat sebagai ketua Partai Indonesia
Raya (Perindra)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

Soetomo meninggal dunia di


Surabaya pada tanggal 30 Mei 1938.
Selanjutnya, bersarkan keputusan
Presiden Republik Indonesia No.
657 Tahun 1961, Soetomo diangkat
menjadi Pahlawan Kemerdekaan
Nasional.

2. Soetomo

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

H. O. S Tjokroaminoto lahir tanggal 16


Agustus 1883 di Ponorogo, Jawa
Timur. Tahun 1902, H. O. S.
Tjokroaminoto lulus dari OSVIA atau
sekolah bagi calon pegawai
pemerintah. Bertenu dengan
Samanhudi di Surabaya dan
bergabung dengan Sarekat Dagang
Islam. Ia menyarankan agar kata
“dagang” dihilangkan sehingga
berubah nama menjadi Sarekat Islam.
3. H. O. S. H. O. S. Tjokroaminoto kemudian
Tjokroaminoto ditunjuk sebagai ketua. Sarekat Islam
mengalami perkembangan yang pesat
di bawah pimpinannya.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

4. E.F.E Douwes Dekker


(Danoedirja Setiabudi)

E.F.E Douwes Dekker (Danoedirja Setiabudi)


Lahir tanggal 8 Oktober 1879 di Pasuruan.
E.F.E Douwes Dekker (Danoedirja Setiabudi)
adalah seorang tokoh pergerakan Indonesia
yang berdarah campuran (Indo) yang
menentang penjajahan Belanda dan
mendukung perjuangan rakyat Indonesia.
Tahun 1912, Dekker mendirikan Indische
Douwes Dekker adalah Partij bersama dengan Cipto
penggagas “Nusantara” Mangoenkoesoemo dan Soewardi
sebagai nama untuk Hindia Soeryaningrat. Mereka dikenal sebagai Tiga
Belanda yang merdeka. Serangkai.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
5. Tjipto Mangoenkoesoemo

Tjipto Mangoenkoesoemo lahir


pada 4 Maret 1886. Ketika
menempuh pendidikan di STOVIA,
Tjipto dinilai sebagai pribadi yang
jujur, berpikir tajam dan rajin.
Para guru menjuluki Cipto sebagai
“een begaald leerling” atau murid
yang berbakat
Tjipto Mangoenkoesoemo mengktik
pemerintahan Belanda melalui
tulisannya di harian De locomotive
dan Bataviaasch Nieusblad.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

5. Tjipto Mangoenkoesoemo

Setelah diasingkan dari Belanda dan


pulang ke Iindonesia, beberapa
tahun setelahnya, pada tahun 1927,
Belanda menganggap cipto terlibat
dalam upaya sabotase
membuangnya ke Banda Neira

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

6. Soewardi Soerjaningrat
R.M. Soewardi Soerjaningrat lahir pada 2 Mei
1889 di Pangalaman. Setelah menamatkan ELS
(Europeesche Lagere School) ia melanjutkan ke
Sekolah Dokter (STOVIA). Disinilah ia mulai
mengenal dunia politik. Namun, ia tidak
menyelesaikan pendidikannya di STOVIA karena
sakit. Dalam perjalanan selanjutnya ia bertemu
dengan Douwes Dekker, akhirnya bersama Tjipto
Mangoengkoesoemo mereka mendirikan Indische
Partij yang merupakan partai poltik pertama yang
memperjuangkan kemerdekaan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional

6. Soewardi Soerjaningrat
Pada tahun 1913, ketika Hindia Belanda
sedang merayakan satu abad
kemerdekaannya dari Prancis, Suwardi
menulis sebuah artikel yang sangat
terkenal dengan cara untuk mengktik
pemerintah Belanda. Artikel tersebut
berjudul “Als Ik een Nederlander was”
(Seandainya saya seorang Belanda).
Tulisan ini dimuat dalam surat kabar De
Expres tanggal 13 Juli 1913.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
Setelah diasingkan ke Belanda,
6. Soewardi Soerjaningrat sekembali ke tanah air, tahun 1922 ia
mendirikan sekolah yang diberi nama
National Onderwijs Instituut
Tamansiswa atau Perguruan Nasional
Tamansiswa.
Soewardi memiliki semboyan tersendiri
dalam hal pendidikan. Semboyan
tersebut berbunyi “ing ngarso sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut
wuri handayani” yang memiliki arti ‘di
depan memberi contoh, di tengan
memberi semangat, di belakang
memberi dorongan’

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Peran Tokoh Kebangkitan Nasional
dalam Perjuangan Kemerdekaan
Nasional
6. Soewardi Soerjaningrat
Ia mengubah namanya menjadi Ki
Hajar Dewantara saat berumur 40
tahun. Pada tahun 1934, ia ikut
membentuk PUTERA (Pusat
Tenaga Rakyat). Pada masa
kemerdekaan ia pernah menjabat
Menteri Pendidikan. Ki Hajar
Dewantara wafat di Yogyakarta
pada 26 April 1959.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai