PENDAHULUAN Sistem penghantaran obat (Drug Delivery system) adalah proses pemberian zat terapeutik melalui salah satu jalur umum pemberian untuk mencapai efek terapeutik pada manusia atau hewan. Drug Delivery System (DDS) adalah formulasi atau alat yang secara aman membawa obat ke sisi tubuh spesifik dengan laju tertentu untuk mencapai konsentrasi yang efektif di tempat kerja obat. Suatu DDS digunakan untuk membawa, mendistribusikan, atau mengangkut obat-obat ke dalam dan ke seluruh tubuh. Suatu DDS dapat digunakan untuk menghantarkan obat ke lokasi tubuh, organ, jaringan, sel spesifik, organel intraseluler, atau molekul yang diinginkan (yaitu DDS tertarget) dan/atau memberikan suatu profil pelepasan obat yang diprogramkan sebelumnya (yaitu DDS lepas- terkendali) KONSEP DRUG DELIVERY SYSTEM
• DDS juga harus melindungi obat selama pengangkutan ke tempat kerja.
• DDS juga dapat mengandung beberapa komponen aktif untuk meningkatkan penghantaran atau retensi untuk meningkatkan manfaat pengobatan dengan menekan mekanisme sistemik atau seluler yang dapat membatasi respons terapetik obat tersebut. Hal yang diperhatikan DDS Poin terpenting dalam bidang ini adalah • Peningkatan kemanjuran dan keamanan obat. • sistem penghantaran obat secara khusus berfokus pada terapi target yaitu obat akan melepaskan bahan aktifnya hanya di area target tubuh sehingga dalam hal ini pelepasan obat dalam jangka waktu tertentu akan dikontrol melalui formulasinya. • Jadi dalam hal ini terapi yang ditargetkan akan dirancang sedemikian rupa sehingga akan mencapai tempat aksi yang diinginkan tanpa berhubungan dengan mekanisme pertahanan tubuh. Rute Drug Delivery Pemilihan rute tergantung pada tiga faktor yaitu: • efek yang diinginkan, • jenis penyakit, dan • jenis produk. Obat medis akan diberikan baik secara langsung ke organ yang menderita penyakit atau diberikan secara sistematis dan ditargetkan ke organ yang terinfeksi. Rute Drug Delivery (secara umum) • Rute oral ini adalah rute tertua yang telah digunakan untuk pemberian obat konvensional dan baru. Dua alasan utama untuk mempertimbangkan rute ini adalah yang sangat disukai adalah kemudahan pemberian dan sangat diterima dan / atau nyaman bagi pasien. • Rute parenteral Rute atau istilah ini berarti pengenalan terapi medis ke dalam tubuh pasien melalui rute yang berbeda selain rute oral, rute ini meliputi rute intramuskular, intravena, intra-arteri, dan subkutan. Rute ini dianggap sebagai peran yang sangat penting dalam bidang medis dan banyak obat sintesis hari ini harus diberikan melalui rute ini Rute Drug Delivery (secara umum) • Rute bukal dan sublingual Rute yang paling minor dalam SPO dan diabsorbsi melalui mucosa mulut, SPO sublingual bentuk sediaan dapat berupa spray, tablet sublingual yang cepat larut, sedangkan Rute bukal berupa patches dan tablet bukal Rute Drug Delivery (secara umum) • Rute transdermal Dalam rute ini perawatan medis akan diterapkan pada permukaan tubuh seperti kulit dan / atau selaput lendir. Rute pemberian ini secara signifikan dikaitkan dengan efek lokal daripada efek sistemik. Selain itu, rute ini akan mentransfer bahan aktif langsung ke sirkulasi sistematis tanpa metabolisme gastrointestinal dan / atau hati. • Rute inhalasi Dalam jenis rute aplikasi pengobatan medis ini, pengobatan medis akan langsung mencapai paru-paru, dengan cara ini rute ini mempertimbangkan rute pilihan untuk menghindari efek sistemik yaitu meningkatkan ketersediaan hayati obat dalam sistem. Rute ini dianggap sebagai pilihan pertama dalam pengobatan penyakit pernafasan. Rute Drug Delivery (secara umum) • Rute Vaginal Ini adalah rute mucosal lain yang penting utk penghantaran obat, rute untuk pengobatan yang spesifik untuk wanita. • Rute mata Termasuk rute penghantaran obat secara local ke jaringan mata. Menghindari efek samping sistem tubuh. Riset saat ini focus pada hipertensi ocular pada kornea mata dan untuk film sal.air mata (tear film drainage) • Rute CNS Mirip rute mata, SPO CNS (Central Nervus Systems) konsen pada penghataran local. Yang penting disini untuk penetrasi sawar darah otak (Blood Brain Barrier) Drug Delivery System Development Dalam beberapa tahun terakhir para peneliti di bidang farmasi dan industri mengembangkan obat yang lebih canggih dan manjur. Sebagian besar obat ini terutama terdiri dari protein dan / atau DNA, obat ini dicirikan oleh kemampuannya untuk melepaskan bahan bioaktifnya pada waktu, tempat, dan konsentrasi yang tepat, yaitu mengontrol toksisitas. Untuk mengatasi tantangan ini, bioteknologi sedang merancang platform yang biokompatibel, biofungsional, dan / atau biomimetik. Selain itu, teknik-teknik ini, mengontrol waktu, tempat dan konsentrasi pelepasan bahan aktif akan digunakan untuk obat-obatan yang biasanya memiliki indeks terapeutik yang sempit dan tingkat toksik yang tinggi, hal ini membuat metode tradisional pemberian obat menjadi tidak efektif. Kesimpulan • Oleh karena itu, DDS sangat penting untuk menghasilkan obat yang sangat kuat dan canggih dengan efek samping yang rendah, diperlukan pengembangan teknik-teknik dari DDS tersebut. DAFTAR PUSTAKA • Gaurav Tiwari, et al, 2012, Drug delivery systems: An updated review, International Journal of Pharmaceutical Investigation, January 2012 | Vol 2 | Issue 1 • Rasool Hassan, 2012, Overview on Drug Delivery System, Clinical Pharmacy Discipline, School of Pharmaceutical Sciences, Pharmaceut Anal Acta 2012, 3:10 TERIMAKASIH