Anda di halaman 1dari 31

Teori Psikoanalisa dalam

menjelaskan Perilaku
Rosnalisa, Psikolog
Sigmund Freud
lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di kota kecil bernama
Freiberg, wilayah Moravia.

DiWina masuk fakultas kedokteran, lulus 1881

Berguru dengan J Broer


Paling disayang oleh ibunya karena kecerdasannya

Mengembangkan teori Psikoanalisa yang diperoleh


dari pengalaman mengobati pasiennya melaluiTeknik
hipnosa dan asosiasi bebas
Jiwa manusia
digambarkan
seperti gunung
es di tengah
laut, perilaku
manusia
dipengaruhi
oleh lapisan
bawah sadar
KECEMASAN REAL,
1. MIMPI NEUROTIS DAN MORAL
2. PERBUATAN KELIRU
3. KECEMASAN
E 4. MEKANISME PERWUJUDAN
PERTAHANAN DIRI TINGKAH LAKU ,
C HASIL DARI ID DAN
SUPEREGO
Presconscious
NORMA DAN Unconscious mind
AJARAN YANG
DIAJARKAN
B
SEJAK KECIL; A 1. NALURI

• TERAPI : HIPNOSIS
D KEHIDUPAN
2. NALURI KEMATIAN
• ANALISA MIMPI 3. NALURI LIBIDO
• ASOSIASI BEBAS
F YANG DITEKAN MASUK
KOMPLEKS TERDESAK
Struktur Kepribadian Awal dari Freud

Model Topografis
Kesadaran (consciousness)

Prakesadaran (pre-consciousness)

Ketidaksadaran (unconsciousness)

Kepribadian manusia seperti gunung es. Bagian yang terlihat


adalah bagian terkecil. Sedangkan bagian terbesar ada di bawah
permukaan laut.

Kesadaran hanya bagian kecil. Bagian


terbesarnya adalah ketidak sadaran.
A. CIRI-CIRI KHUSUS  Aspek ketidaksadaran sangat berperan
teori2
Psikodinamika
 Perkembangan kepribadian bersifat
mekanistik
 Aspek intrapsikis lebih besar pengaruhnya
dibandingkan aspek lingkungan
B. STRUKTUR
KEPRIBADIAN (Hall
& Lindzey, 1985)
 Berisi energi psikis, termasuk insting, yang
merupakan bawaan sejak lahir
 Tempat ego dan superego berkembang
1. ID
Struktur Kepribadian

Kesadaran (consciousness)

Prakesadaran (pre-consciousness)

Ketidaksadaran (unconsciousness)
1. ID

Prinsipkerja : reduksi ketegangan


berdasarkan pleasure principle
Proses-proses : refleks dan proses
primer (berkhayal untuk memenuhi
kebutuhan)
 Berkembang karena manusia butuh pemenuhan
2. EGO kebutuhan secara obyektif
 Prinsip kerja : menunda ketegangan sampai
ditemukan obyek yang sesuai (reality principle)
 Proses : proses sekunder (berpikir realistik dan
membuat rencana pemenuhan kebutuhan)
 Berfungsi sebagai eksekutif kepribadian :
mengintegrasikan tuntutan id, superego dan
dunia luar
3.  Aspek nilai dan moral dari kepribadian.
SUPEREGO Berkembang dari pengalaman memperoleh
hukuman (menjadi suara hati) dan hadiah
(menjadi ego-ideal)
 Fungsi-fungsi pokok : a) merintangi impuls-impuls
id; b) mendorong ego untuk mengganti tujuan
realistis dengan moralistis, contoh; c)
mengajarkan kesempurnaan
C. DINAMIKA
KEPRIBADIAN Bagaimana kepribadian bekerja
ditentukan oleh cara energi psikis
didistribusikan dan digunakan oleh id, ego
dan superego.
INSTING =
DINAMIKA
perwujudan psikologis (hasrat)
KEPRIBADIAN dari suatu sumber rangsangan
(kebutuhan) somatik.
1. Sumber : kondisi jasmaniah (kebutuhan)
2. Tujuan : menghilangkan rangsangan
jasmaniah
Empat ciri
instinc 3. Objek kegiatan antara sumber dan tujuan
(naluri): 4. Impetus : daya yang ditentukan oleh
intensitas kebutuhan yang mendasarinya
Perkembangan Teori Insting

Freud mengemukan teori insting (naluri) I:


• Manusia digerakkan oleh dua dorongan
instinktif:
1. Dorongan seksual (sexual drive)
2. Dorongan mempertahankan diri ( self-
preservation drive atau ego drive)
 Dorongan mempertahankan diri ( self-
preservation drive atau ego drive) tidak dapat
ditunda dan tidak menyebabkan neurosis
(gangguan jiwa lainnya).
 Dorongan seksual (sexual drive) dapat ditunda
dan dialihkan serta dapat menyebabkan neurosis
(gangguan jiwa lainnya)
Perkembangan Teori Insting

Freud merevisi teori insting (naluri) I dan


mengemukakan teori insting II:

• Manusia digerakkan oleh dua dorongan


instinktif:
1. Naluri hidup (life instinc; eros);
dengan energi: libido
2. Naluri mati (Death instinc; tanatos)
Insting merupakan energi psikis
Penggunaan energi psikis secara
bergantian antara id, ego dan
Perkembanga superego (melalui kateksis dan
n teori insting anti kateksis) menyebabkan
kepribadian bergerak terus
menerus secara dinamis
a. Kecemasan realistis (adanya ancaman nyata)
b. Kecemasan neurotik (takut konsekuensi dari
Kecemasan timbul bila
ego menghadapi stimulasi
penyaluran insting)
yang berlebihan dari
lingkungan. c. Kecemasan moral (takut karena suara hati)
Kepribadian berkembang sebagai respon
terhadap:

D.
PERKEM 1. Proses pertumbuhan fisiologis
BANGAN 2. Frustrasi
3. Konflik-konflik
KEPRIBA 4. Ancaman-ancaman
DIAN
(nomor 2-4 diatasi dengan cara identifikasi dan
displacement)
a. Menyangkal, memalsukan atau mendistorsi
kenyataan
b. bekerja secara tidak disadari
Adanya kecemasan yang
berlebihan mengakibatkan ego Jenis-jenis mekanisme pertahanan:
menggunakan mekanisme
pertahanan yang ciri­cirinya: (dijelaskan kemudian)
1. Represi 6. Kompensasi
2. Proyeksi 7. Sublimasi
3. Pembentukan reaksi (reaction formation)
4. Fiksasi 8. Rasionalisasi
5. Regresi
Sublimasi
Displacement yang
menghasilkan pencapaian
prestasi kultural yang lebih tinggi

Diterima masyarakat
Secara kultural
kreatif

Kemiripan obyek
Arah displacement
ditentukan oleh
Batasan dan hukuman
masyarakat
Minat
Hasil diplacement = pola yang Pilihan
kompleks dari hal-hal yang Nilai
menandai kepribadian
seseorang Sikap
Kedekatan

Mekanisme pembentukan karakter menurut Freud


(dlm Thomson, hal 65)

1. Sebagian libido tahap pragenital tetap bertahan


sampai usia dewasa = Perversion = not true
character development
2. Reaction Formation against the Instinct
3. Sublimation of the Instinct
Tekanan kecemasan yang besar ego terpaksa mengambil
Mekanisme Pertahanan tindakan2 ekstrim untuk melepas kecemasan ini = Defense
(Defense Mechanism)
Mechanism (yang utama ada 5 jenis)
Ego Ciri : a. menolak, memalsukan, mengubah realitas
b. bergerak di bawah sadar, sehingga orang
tidak tahu apa yang sedang berlangsung
 1. SUBLIMASI
CONTOH  2. KOMPENSASI
MACAM  3. RASIONALISASI

MACAM  4. PROYEKSI

MEKANISME  5. REAKSI FORMASI


 6. REGRESI
PERTAHANAN  7. REPRESSI
 1. AYAH SAYA………………………………………………
ASOSIASI  2. BAGI SAYA SEORANG WANITA ITU ADALAH………………
BEBAS  3. WAKTU SAYA KECIL…………………………………
Repression
 Terjadi bila obyek yang menimbulkan kepanikan, diusir
dari kesadaran oleh suatu anti—cathexes
 Ego me-repress obyek pilihan ini ke dalam ID
 Sekali terbentuk sulit hilang orang harus diyakinkan
bahwa tidak ada bahaya tapi tak bisa diyakinkan
sebelum repressi hilang, agar dapat melakukan tes-realitas
(reality-testing)
Projection (Proyeksi)
Anxiety realistik lebih mudah diatasi dari pada Anxiety
Neurotic & Moral. Jadi bila kecemasan dapat dikatakan
disebabkan oleh dunia eksternal (dari pada impuls2
primitif atau ancaman hati-nurani) orang itu menjadi
lebih lega (kurang cemas)
Proyeksi = proses perubahan kecemasan neurotik/
moral menjadi ketakutan obyektif
Proses ini mudah karena asal kecemasan neurotik/
moral adalah hukuman yang diberikan agen eksternal.
Dua fungsi
1. Pengurangan kecemasan
proyeksi: 2. Dapat mengekspresikan impuls2nya dibawah
selubung `melindungi diri dari musuh !’
Reaction Formation

Reaction Formation = proses penggantian dalam


kesadaran suatu impuls/perasaan yang menimbulkan
kecemasan dengan impuls/perasaan yang
berlawanan
Impuls semula tetap ada, tapi ditutupi topeng yang
tidak menimbulkan kecemasan

Tanda : 1. Extravagant, Showiness


2. Compulsiveness
Fixation & Regression
Tiap tahap perkembangan disertai frustrasi +
anxiety
Jika terlalu besar perkembangan untuk
sementara atau seterusnya terhambat = fixated
(terfiksasi) Orang yang mengalami trauma
surut/mundur kembali ketingkat perkembangan
terdahulu = regresi
• Ke tingkat perkembangan mana seseorang
mundur, ditentukan oleh fiksasi terdahulu
• Kondisi fiksasi/regresi bersifat relatif/sebagian,
orang tidak mengalami fiksasi/regresi total
• Akibat fiksasi/regresi: ketidakmulusan
perkembangan kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai