Anda di halaman 1dari 16

KONSELING TIM TEACHING

PRODI BIMBINGAN DAN


PSIKOANALISIS KONSELING
UNINDRA PGRI JAKARTA
KLASIK
BAGAIMANA AWAL
MUNCULNYA??
Teori/ model konseling psikoanalisis
dikembangkan oleh seorang neurolog
dari Wina, yaitu Sigmund Freud, pada
awal tahun 1890-an. Pada masa
kecilnya, Freud memperoleh pendidikan
yang keras dari ayahnya, meskipun
ibunya memperlakukannya dengan
penuh kasih sayang.
A. HAKIKAT MANUSIA DALAM
PANDANGAN PSIKOANALISIS
(MENURUT PROF. PRAYITNO)
Manusia tidak memegang nasibnya
sendiri, tingkah laku manusia ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan biologis dan
insting-instingnya (kepuasan)
Tingkah laku manusia dikendalikan
oleh pengalaman-pengalaman masa
lampau
Tingkah laku individu ditentukan oleh
faktor-faktor interpersonal (khususnya
dalam keluarga) dan interpsikis (psikis
determinisme)
B. KEPRIBADIAN
Tiga tingkat yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian
Kesadaran (ksad)
Ambang kesadaran (aksad)
Ketidaksadaran (ktsad)
LANJUTAN (KEPRIBADIAN)
STRUKTUR KEPRIBADIAN….

•Libido yang

id meliputi insting
•Berkembang seiring
manusia
dengan hubungan
•Pemuasan
ego individu diriterdiri
dengan
•Kontrol internal:
dari kata hati (apa yang
lingkungannya
supe seharusnya tidak
•realitas
dilakukan) dan ego ideal
rego (apa yang seharusnya
saya menjadi)
•Moral dan kesempurnaan
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Asumsi :
Dasar kepribadian terbentuk pada usia lima tahun pertama (litama), kemudian
periode tenang, dan aktif kembali pada periode remaja (adolesen)
Pada setiap periode perkembangan ada dari bagian tubuh tertentu yang menjadi
pusat kepuasan diri
TAHAP PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN

laten
Pre genital • Masa tenang,
• oral genital
• Anal pembentukan • Masa heteroseksual
• falis keterampilan yang tidak
terkait unsur-unsur seks
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN MENERAPKAN
HASIL DUA FAKTOR BESAR:
Kematangan, apabila individu bergerak
menurut pola perkembangan yang alamiah
Hasil belajar dalam mengatasi tekanan dan
kecemasan

Kesehatan mental yang baik adalah hasil dari


keseimbangan antara kinerja IDES (Id, Ego, dan Superego)
C. KASUS
1. Setiap tahap perkembangan individu rawan
terhadap suasana frustasi konflik dan rasa
tertekan
2. Mekanisme Pertahanan Diri (MPI): cara
individu menghadapi masalah melalui
penolakan, pemalsuan, ataupun memanipulasi
kenyataan (beroperasi secara tidak sadar);
a. Identifikasi: menyatukan ciri-ciri orang lain
ke dalam kepribadian sendiri
b. Displacement: mengalihkan perhatian dari
satu objek ke objek yang lain :
1) kompensasi
2) sublimasi
LANJUTAN KASUS..
c. represi : menolak atau menekan dorongan-dorongan yang muncul dengan cara
tidak mengakui adanya dorongan itu
d. proyeksi : melemparkan keadaan diri (misalnya kecemasan) kepada orang atau
subjek lain
e. reaksi-formasi: mengganti dorongan yang muncul dengan hal-hal yang sebaliknya
f. fiksasi: terpaku pada satu tahap perkembangan karena takut memasuki tahap
perkembangan berikutnya
g. regresi: kembali ke tahap perkembangan sebelumnya
LANJUTAN KASUS
3. Tingkah laku salah suai disebabkan oleh
kekacauan dalam berfungsinya individu: 4. Neurosis
Din
ami
Pros
es
Keadaan ini dapat dikembalikan pada
ka bela proses perkembangan awal, bagaimana
yan jar
g yan individu mengaktualisasikan MPI
tida
k
g
tida
(mekanisme pertahanan diri) untuk
efek k mengatasi ketegangan dirinya. Keadaan
tif
anta
bena
r
neurosis amat menguras energi sehingga
ra pada individu tidak lagi mampu menghadapi
IDE mas
S a kenyataan. Lingkaran setan terjadi
(Id, kana
Ego, k-
Sup kana
ereg k
o)
D. TUJUAN KONSELING
(DALAM PSIKOANALISIS)
1. Membawa ke kesadaran dorongan-
dorongan yang ditekan (ketidaksadaran)
yang mengakibatkan kecemasan
2. Memberikan kesempatan kepada
klien menghadapi situasi yang selama
ini ia gagal mengatasinya
E. TEKNIK DALAM
KONSELING PSIKOANALISIS
KLASIK
1. Membangun suasana bebas tekanan,
dalam suasana bebas itu, klien menelusuri
apa yang tepat dan tidak tepat pada
dirinya (tingkah lakunya) dan
mengarahkan diri untuk membangun
tingkah laku yang baru.
2. Teknik dasar
a. Asosiasi Bebas: memberikan
kesempatan seluas-luasnya dan sebebas-
bebasnya kepada klien untuk
mengemukakan/ mengungkapkan apa
yang terasa, terpikirkan, teringat, dan ada
pada dirinya
LANJUTAN TEKNIK
KONSELING DALAM
PSIKOANALISIS
b. transferensi: mengarahkan perasaan-
perasaannya (yang tertekan) kepada
konselor dengan mengandaikan
konselor adalah subjek yang
menyebabkan perasaan tertekan itu
c. Interpretasi: membawa klien
memahami dan menghadapi dunia
nyata, melalui pemikiran yang obyektif
dan memperkuat fungsi ego
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai