Anda di halaman 1dari 26

LAYANAN KHUSUS BK DI

SEKOLAH MENENGAH,
KONTEKS TUGAS DAN
EKSPEKTASI TUGAS
KONSELOR
Kelompok 3
Anggota Kelompok 3

Riris Aprilianti (202001500392)


Fadilah Iskandar (202001500388)
Firmansyah (202001500395)
Pengertian Layanan
Khusus BK
Layanan khusus bimbingan konseling di pendidikan
menengah mengacu pada rangkaian kegiatan dan upaya
yang dilakukan oleh konselor bimbingan dan konseling
untuk membantu siswa mengatasi berbagai tantangan
yang mereka hadapi dalam aspek akademik, sosial,
emosional, dan karier. Tujuan dari layanan ini adalah untuk
memberikan dukungan holistik kepada siswa agar mereka
dapat mencapai perkembangan pribadi yang optimal dan
sukses dalam pendidikan mereka.
Tujuan Layanan Khusus BK
Tujuan Umum :
Meningkatkan Kesejahteraan Siswa
Meningkatkan Prestasi Akademik
Mendukung Pengembangan Holistik
Tujuan Khusus :
Memberikan Dukungan Emosional
Memberikan Bimbingan Akademik
Membantu dalam Pengembangan Identitas dan Tujuan Karir
Mendukung Penyesuaian Sosial
Memberikan Dukungan Untuk Keseimbangan Kehidupan
Mendorong Keterlibatan Orang Tua
Mengatasi Tantangan dan Masalah Spesifik
Bidang Bimbingan dan Konseling

Bimbingan Pribadi Bimbingan Belajar

Bidang Sosial Bimbingan Karir


Jenis-Jenis Layanan BK
Pelayanan BK melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berikut :
1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
4. Layanan Penguasaan Konten
5. Layanan Konseling Perorangan
6. Layanan Bimbingan Kelompok
7. Layanan Konseling Kelompok
8. Layanan Konsultasi
9. Layanan Mediasi
10. Layanan Advokasi
Kegiatan Pendukung BK
Aplikasi Instrumen

Himpunan Data

Konferensi Kasus

Kunjungan Rumah

Tampilan Kepustakaan

Alih Tangan Kasus


Contoh kegiatan Layanan BK
Khusus di Pendidikan
Menengah
Layanan Orientasi
Sesi Informasi Pendidikan dan Karier

Deskripsi: Sesi informasi pendidikan dan karier adalah


kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi
kepada siswa tentang berbagai pilihan pendidikan dan
karier yang tersedia setelah lulus dari pendidikan
menengah.
Contoh: Sekolah dapat mengadakan sesi orientasi di mana
siswa diperkenalkan dengan berbagai program pendidikan
lanjutan, seperti perguruan tinggi, sekolah kejuruan, atau
program pelatihan kerja. Selain itu, informasi tentang tren
pasar kerja, prospek karier, dan persyaratan masuk juga
dapat dibagikan kepada siswa.
Layanan Informasi
Tentang Pilihan Pendidikan dan Karier
Deskripsi : Layanan informasi ini bertujuan untuk
memberikan informasi yang komprehensif kepada siswa
tentang berbagai pilihan pendidikan dan karier yang tersedia
setelah lulus dari pendidikan menengah.
Contoh : Konselor sekolah menyediakan materi tertulis,
presentasi, atau sesi informasi kepada siswa tentang
perguruan tinggi, universitas, sekolah kejuruan, atau program
pelatihan kerja yang berbeda. Mereka membahas
persyaratan masuk, program studi yang ditawarkan, biaya,
fasilitas, dan peluang karier setelah lulus. Informasi juga bisa
disertai dengan diskusi panel alumni atau tamu dari lembaga
pendidikan atau profesional di bidang tertentu.
Layanan Penempatan
dan Penyaluran
Penempatan di Program Pendidikan Lanjutan
Deskripsi: Layanan penempatan dapat mencakup membantu
siswa dalam menemukan program pendidikan lanjutan yang
sesuai setelah mereka menyelesaikan pendidikan menengah.
Contoh: Seorang siswa yang memiliki minat dan bakat dalam
bidang teknik mungkin akan dipandu oleh konselor untuk
mengeksplorasi berbagai program studi di perguruan tinggi atau
sekolah kejuruan yang menawarkan program teknik yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
Layanan Penempatan
dan Penyaluran
Penyaluran ke Dunia Kerja atau Pelatihan Kerja

Deskripsi: Layanan penyaluran dapat membantu siswa yang ingin


langsung memasuki dunia kerja atau mendapatkan pelatihan kerja
setelah menyelesaikan pendidikan menengah.

Contoh: Seorang siswa yang memiliki minat dalam bidang kuliner


mungkin akan dibantu oleh konselor untuk menemukan pelatihan
kerja atau program magang di restoran atau institusi kuliner lokal.
Hal ini dapat membantu siswa untuk memperoleh pengalaman kerja
yang berharga dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk
memulai karier mereka di industri makanan dan minuman.
Layanan Penguasaan
Konten
Pembelajaran Diferensial

Deskripsi: Layanan ini melibatkan penyesuaian metode pengajaran


dan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa.

Contoh: Seorang siswa yang memiliki gaya belajar visual dapat


diberikan materi pelajaran dalam bentuk visual, seperti gambar,
diagram, atau video animasi. Guru atau konselor BK dapat
membantu siswa mengidentifikasi gaya belajar mereka dan
menyediakan sumber belajar yang sesuai untuk meningkatkan
penguasaan konten mereka.
Layanan Konseling
Perorangan
Konseling Akademik

Deskripsi: Konseling akademik bertujuan untuk membantu siswa


dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan prestasi
akademik mereka, seperti kesulitan belajar, kebingungan dalam
memilih mata pelajaran, atau rencana studi yang tidak jelas.

Contoh: Seorang siswa yang kesulitan dalam memilih mata pelajaran


atau menentukan jadwal studi yang tepat dapat menghadiri sesi
konseling perorangan untuk mendapatkan saran dan bimbingan dari
konselor. Konselor dapat membantu siswa untuk mengeksplorasi
minat, kemampuan, dan tujuan akademik mereka, serta
merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai
kesuksesan akademik.
Layanan Bimbingan
Kelompok
Kelas Keterampilan Sosial

Deskripsi: Kelas keterampilan sosial dirancang untuk membantu siswa


mengembangkan keterampilan interpersonal, komunikasi, dan
kerjasama yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain
dengan efektif.

Contoh: Sebuah kelompok siswa dapat bertemu secara teratur dengan


seorang konselor untuk belajar tentang topik seperti membangun
hubungan yang sehat, menangani konflik, atau meningkatkan
keterampilan komunikasi. Melalui diskusi, permainan peran, dan latihan
praktis lainnya, siswa dapat memperoleh wawasan dan keterampilan
yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam interaksi sosial.
Layanan Konseling
Kelompok
Kelompok Keterampilan Manajemen Stres

Deskripsi: Kelompok ini dirancang untuk membantu siswa


mengembangkan keterampilan untuk mengatasi stres dan tekanan
yang mungkin mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari atau
selama masa ujian.

Contoh: Sebuah kelompok siswa mungkin bertemu secara teratur


dengan seorang konselor untuk belajar teknik-teknik relaksasi,
latihan pernapasan, atau strategi manajemen waktu. Mereka juga
dapat berbagi pengalaman dan strategi yang telah berhasil dalam
mengatasi stres.
Layanan Konsultasi
Konsultasi Akademik

Deskripsi: Konsultasi ini bertujuan untuk membahas kemajuan


akademik, rencana studi, atau masalah belajar yang mungkin
dihadapi oleh siswa.

Contoh: Seorang siswa dan orang tua dapat berkonsultasi dengan


konselor untuk membahas hasil ujian yang buruk atau kesulitan
belajar yang dialami oleh siswa. Dalam konsultasi ini, konselor dapat
memberikan saran tentang strategi belajar yang efektif atau
memberikan informasi tentang layanan tambahan yang tersedia
untuk membantu siswa meningkatkan prestasi akademik mereka.
Layanan Mediasi
Mediasi antara Siswa

Deskripsi: Mediasi ini bertujuan untuk membantu siswa yang


terlibat dalam konflik interpersonal, seperti pertengkaran antar
teman, perundungan (bullying), atau konflik dalam kelompok.

Contoh: Dua siswa yang terlibat dalam pertengkaran fisik atau


verbal dapat dirujuk ke sesi mediasi oleh guru atau konselor.
Seorang mediator akan memfasilitasi diskusi antara siswa untuk
mendengarkan pandangan masing-masing pihak, mengidentifikasi
sumber konflik, dan membantu mereka mencapai solusi yang
memuaskan kedua belah pihak.
Layanan Advokasi
Advokasi untuk Hak-hak Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Deskripsi: Layanan advokasi ini bertujuan untuk memastikan


bahwa siswa dengan kebutuhan khusus, seperti siswa dengan
disabilitas atau kebutuhan pendidikan lainnya, mendapatkan
akses penuh terhadap pendidikan yang inklusif dan mendapatkan
layanan pendukung yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Contoh: Seorang konselor BK atau advokat pendidikan dapat


membantu siswa dengan kebutuhan khusus dan keluarga mereka
dalam berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk memastikan
bahwa rencana pendukung individual (RPI) atau layanan khusus
lainnya disediakan sesuai dengan hukum dan kebijakan yang
berlaku.
Konteks Tugas Konselor
Jika dikaitkan dengan jenjang pendidikan, maka pemetaan konteks tugas
konselor pada jalur pendidikan formal dijelaskan sebagai berikut.

1) Pada jenjang Taman Kanak-kanak, tidak ditemukan posisi struktural


Konselor. Kebutuhan pengembangan diri peserta didik nyaris sepenuhnya
ditangani oleh guru Taman Kanak-kanak. Sesuai dengan konteks tugas dan
ekspektasi kinerjanya, guru PAUD formal menggunakan spektrum
karakteristik perkembangan peserta didik sebagai konteks permainan yang
memicu perkembangan kepribadian peserta didik secara utuh. Namun
demikian konselor dapat berperan secara produktif di jenjang Taman
Kanak-kanak, bukan dengan memposisikannya sebagai fasilitator pengem-
bangan diri peserta didik yang tidak jelas posisinya, melainkan dengan
memposisikannya sebagai Konselor Kunjung (Roving Counselor) yang
diangkat pada tiap gugus sekolah untuk membantu guru Taman Kanak-
kanak mengatasi perilaku mengganggu (disruptive behavior) sesuai
keperluan, antara lain dengan pendekatan Direct Behavioral Consultation.
Konteks Tugas Konselor
2) Pada jenjang Sekolah Dasar, sampai saat ini juga tidak ditemukan
posisi struktural untuk Konselor. Namun demikian, sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik usia Sekolah Dasar, kebutuhan
akan pelayanan bimbingan dan konseling bukannya tidak ada, meskipun
tentu saja berbeda dari ekspektasi kinerja Konselor di jenjang Sekolah
Menengah dan jenjang Perguruan Tinggi. Dengan kata lain, konselor juga
dapat berperan serta secara produktif di jenjang Sekolah Dasar, bukan
dengan memposisikannya sebagai fasilitator pengembangan diri peserta
didik yang tidak jelas posisinya, melainkan agaknya dengan
memposisikannya sebagai Konselor Kunjung (Roving Counselor) yang
diangkat pada tiap gugus sekolah untuk membantu guru Sekolah Dasar
mengatasi perilaku mengganggu (disruptive behavior) sesuai keperluan,
antara lain dengan pendekatan Direct Behavioral Consultation.
Konteks Tugas Konselor
3) Jenjang Sekolah Menengah merupakan niche yang paling subur
bagi konselor karena di jenjang itulah konselor dapat berperan secara
maksimal dalam memfasilitasi peserta didik mengaktualisaikan segala
potensi yang dimilikinya. Hanya saja, terdapat per-bedaan yang khas
antara peran serta konselor yang menggunakan proses pengenalan
diri konseli sebagai konteks layanan dalam rangka menumbuhkan
keman-dirian mereka mengambil sendiri berbagai keputusan penting
dalam perjalanan hidupnya yang berkaitan dengan pendidikan
maupun tentang pemilihan, penyiapan diri serta kemampuan
mempertahankan karier, dengan bekerja sama secara isi-mengisi
dengan guru yang menggunakan mata pelajaran sebagai konteks
layanan dengan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
yaitu pembelajaran yang sekaligus berdampak mendidik.
Konteks Tugas Konselor
4) Pada jenjang Perguruan Tinggi, peserta didik telah difasilitasi baik
penumbuhan karakter serta penguasaan hard skills maupun soft skills lebih
lanjut yang diperlukan dalam perjalanan hidup serta dalam mempertahankan
karier. Oleh karena itu, di jenjang Perguruan Tinggi pelayanan bimbingan dan
konseling lebih difokuskan pada pemilihan karier, sebisa mungkin yang paling
cocok baik dengan rekam jejak pendidikannya maupun kebutuhan untuk
meng-akualisasikan dirinya sebagai pribadi yang produktif, sejahtera serta
berguna untuk manusia lain.

Namun, di samping didasarkan pada konteks tugas yang dikaitkan dengan


jenjang pendidikan sebagaimana telah dikemukakan, selanjutnya pada tiap
jenjang pendidikan tersebut, penggelaran layanan ahli bimbingan dan
konseling juga masih perlu disetalakan (fine tuned) yang diperolehnya melalui
Pendidikan Profesional Konselor, atau Pendidikan Profesional Konselor
sebagaimana akan dipaparkan dalam bagian-bagian berikutnya.
Ekspektasi Kinerja Konselor
Ekspektasi kinerja lulusan program pendidikan profesional termasuk lulusan
Program Pendidikan Pro-fesional Konselor Pra-jabatan, lazim
diejawantahkan dalam bingkai profesionalisasi. Dengan kata lain,
profesionalisasi suatu bidang layanan ahli termasuk layanan ahli di bidang
bimbingan dan konseling menandakan adanya (a) pengakuan dari
masyarakat dan pemerintah bahwa kegiatannya merupakan layanan unik
yang (b) didasarkan atas keahlian yang perlu dipelajari secara sistematis dan
bersungguh-sungguh serta memakan waktu yang cukup panjang, sehingga
(c) pengampunya diberikan peng-hargaan yang layak, dan (d) untuk
melindungi kemaslahatan pemakai layanan, otoritas publik dan organisasi
profesi, dengan dibantu oleh masyarakat khususnya pemakai layanan, wajib
menjaga agar hanya pengampu layanan ahli yang kompeten yang
mengedepankan kemaslahatan pemakai layanan, yang diizinkan
menyelenggarakan layanan ahli kepada masyarakat.
.
SIMPULAN
Layanan khusus BK di pendidikan menengah bertujuan untuk memberikan
dukungan yang terfokus dan tepat kepada siswa dalam mengatasi masalah dan
mencapai potensi mereka secara maksimal. Layanan khusus ini seringkali
ditujukan kepada siswa-siswa yang mengalami masalah khusus seperti
kesulitan belajar, konflik interpersonal, kecemasan, depresi, atau masalah
perilaku. Konselor menggunakan beragam strategi dan teknik dalam
memberikan layanan khusus, termasuk konseling individu, kelompok,
intervensi berbasis kelas, pemberian informasi, dan kerjasama dengan orang
tua dan staf sekolah. Konselor diharapkan memiliki pemahaman yang
mendalam tentang peran dan tanggung jawab mereka dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling. Konselor memiliki peran yang sangat
penting dalam ekosistem pendidikan sebagai penggerak utama dalam
memberikan dukungan bagi perkembangan siswa secara holistik. Salah satu
tujuan utama tugas konselor adalah untuk memberdayakan siswa agar mereka
mampu mengambil tanggung jawab atas kehidupan dan masa depan mereka
sendiri, dengan menyediakan mereka dengan pengetahuan dan keterampilan
yang diperlukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai