Freud
Hello!
Nama anggota:
- Monica Giovanni Hadi Sutanto
(18/427976/PS/07675)
- Nabila Rosa Damayanti
(18/427980/PS/07679)
- Nuhida Kinansa Husainy
(18/427985/PS/07684)
- Rosalia Rida Larasati
(18/430611/PS/07768)
2
“
The mind is like an iceberg, it
floats with one-seventh of its bulk
above water.
3
1.
Biografi
Kehidupan Freud
4
a. Kehidupan Awal
Lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di
Freiberg, Moravia (sekarang
Pribor, Republik Ceko).
1
5
Ayah Freud, seorang penjual wol, bersikap
keras terhadapnya. Sebaliknya, ibunya
penuh kasih sayang.
6
b. Periode Kokain
7
c. Dasar Seksual pada Neurosis
Setelah menjadi seorang
neurologis, ia pergi ke Paris
untuk belajar dengan seorang
psikiater bernama Jean Martin
Charcot yang memberi tahu
kemungkinan adanya peran
seksual pada neurosis.
8
Kembali ke Vienna, ia mempelajari
kecemasan pada pasien wanitanya. Ia
percaya, penyebabnya adalah
ketidakmampuan suaminya berhubungan
seksual dengannya selama 18 tahun.
9
d. Kekerasan Seksual di Masa Kecil
10
Namun setahun setelahnya, ia berkata
bahwa sebagian besar kasus kekerasan
seksual yang dialami pasiennya tidak benar-
benar terjadi.
11
e. Kehidupan Seks Freud
13
2. Struktur
14
15
Ego
Superego
Id
17
2. Superego
Superego menuntut segala
tindakan untuk sesuai
dengan kesempurnaan
moral. Moral ini dipelajari
dari proses learning
individu. Seperti id,
superego tidak
berkompromi dalam
tuntutannya.
18
3. Ego
19
Insting
Insting akan
mendorong
untuk
Dalam memenuhi
keadaan need
memiliki
need
Tubuh akan
merasa
tegang atau
tertekan
20
3.
Dinamika
21
Freud mengemukakan bahwa di balik suatu tindakan, pasti ada motivasi
yang mendorongnya. Hal ini yang disebut drive (dorongan).
Sex Aggression
22
a. Sex
Tujuan dari dorongan seksual adalah
kesenangan. Namun, tidak dibatasi hanya
kesenangan genital saja, melainkan seluruh
tubuh (zona erogonous). Bagi Freud, ada
banyak cara untuk memenuhi rangsangan
seksual, sehingga objek erotik bisa
tergantikan dengan mudah, bahkan
dengan diri sendiri.
23
Seks terdiri dari 4 bentuk, yakni:
◎ Narcissism (mencintai diri sendiri)
◎ Love (ketertarikan seksual terhadap sosok
yang peduli)
◎ Sadism (motivasi untuk menyakiti
partnernya, bersifat dependen)
◎ Masochism (motivasi menyakiti dirinya
sendiri)
24
b. Aggression
25
26
Seks dan aggresion berhubungan dengan
teori lain yaitu anxiety (kecemasan), yang
menekankan pada suatu perasaan tidak
bahagia bersamaan dengan sensasi fisik
karena merasa dalam bahaya.
27
4. Perkembangan
28
Karakter unik seseorang berkembang saat
masa kanak-kanak. Anak mencoba untuk
memaksimalkan kesenangan dengan
memuaskan kehendak id, sedangkan orang
tua meningkatkan kehendak reality dan
morality. Jadi, bagi Freud penting untuk
mengingat pengalaman kanak-kanak karena
kepribadian orang dewasa terbentuk sejak
lima tahun pertama kehidupan.
29
30
1. Fase Oral (lahir-1 tahun)
Sumber kesenangan dari bayi
berasal dari mulut seperti
menghisap, menggigit, dan
menelan. Mulut digunakan
untuk bertahan hidup
(pencernaan makanan), tetapi
Freud menempatkan
perhatian yang lebih besar
pada kepuasan nafsu yang
didapat dari aktifitas oral.
31
Ada 2 tipe perilaku dalam tahap ini, yakni:
32
2. Fase Anal (1-3 tahun)
Freud percaya bahwa pengalaman toilet
training selama fase anal memiliki efek yang
besar terhadap perkembangan kepribadian
melalui defekasi (buang air). Untuk pertama
kalinya, kesenangan terhadap impuls
naluriah diganggu oleh usaha orang tua
untuk mengatur waktu dan tempat defekasi
(buang air besar).
33
Jika toilet training ini tidak berjalan lancar,
yaitu anak memiliki kesulitan dalam belajar
atau orang tua meminta terlalu banyak,
anak akan bereaksi dalam satu atau dua
cara.
34
Jika toilet training ini tidak berjalan lancar, yaitu anak memiliki
kesulitan dalam belajar atau orang tua meminta terlalu banyak, anak
akan bereaksi dalam satu atau dua cara.
35
3. Fase Phallic (4-5 tahun)
Fokus kesenangan berpindah dari anus ke
genital. Pada tahap ini, anak
memperlihatkan ketertarikannya untuk
mengeksplorasi dan bermain dengan alat
genitalnya.
36
Konflik dasar dari tahap phallic berpusat pada hasrat yang tidak disadari
kepada orang tua yang berlainan jenisnya. Freud mengidentifikasi
konflik tersebut dan mengemukakan konsepnya tentang:
37
4. Fase Laten (5-pubertas)
Anak-anak dan para orang tua dapat
beristirahat sejenak karena 5 tahun ke
depan adalah masa tenang. Tahap laten
bukanlah tahap psikoseksual dari
perkembangan. Insting seks menjadi
terhenti, dan untuk sementara digantikan
dengan aktivitas sekolah, hobi, dan
olahraga serta mengembangkan hubungan
pertemanan dengan sesama jenis.
◎
38
5. Fase Genital (remaja-dewasa)
Tahap genital mencari kepuasan melalui
cinta dan pekerjaan, ini menjadi perilaku
yang dapat diterima oleh impuls-impuls id.
Teori kepribadian Freud kurang
memperhatikan masa perkembangan kanak-
kanak akhir sampai dewasa. Menurut Freud,
apa yang terjadi ketika kita dewasa, cara kita
berperilaku, berpikir dan merasakan
ditentukan oleh konflik yang terjadi pada 5
tahun pertama anak-anak.
39
5. Psikopatologi
40
Anxiety
Anxiety (kecemasan) menurut Freud adalah
sebuah ketakutan yang tidak berobjek dan
tidak dapat diketahui secara pasti sumber
penyebabnya.
Contoh prototipenya adalah birth trauma.
41
Freud membagi kecemasan menjadi 3 tipe, yakni:
Reality
Anxiety/Objective Neurotic Anxiety Moral Anxiety
Anxiety
42
a. Reality Anxiety
Merupakan dasar dari ketiga
tipe kecemasan. Kecemasan ini
melibatkan rasa takut akan
bahaya yang nyata, seperti
ketakutan akan binatang buas,
bencana alam, kebakaran, dan
lain-lain.
Namun, dapat pula
berkembang menjadi lebih
ekstrem. Contohnya adalah
takut meninggalkan rumah
karena takut ditabrak mobil.
43
b. Neurotic Anxiety
Kecemasan yang berdasarkan masa lalu dan buah
konflik antara kepuasaan instingtual (id) dan
kenyataan (ego). Merupakan ketakutan akan
hukuman yang didapat karena secara impulsif
menampilkan perilaku yang didominasi id.
Contoh: anak-anak sering dihukum karena
mengekspresikan dorongan seksual atau agresif
secara terbuka.
44
c. Moral Anxiety
Moral anxiety merupakan konflik antara id
dan superego. Contohnya ketika telah selesai
mengekspresikan dorongan naluriah yang
bertentangan dengan kode moral yang
dipegang, superego akan membalas dengan
menimbulkan perasaan malu dan bersalah.
Sehingga seseorang dengan kode moral yang
kuat akan mengalami konflik kecemasan yang
lebih kuat.
45
Kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya
bahaya yang akan terjadi.
Dalam hal ini ego harus mengurangi konflik
antara kemauan id dan superego. Konflik ini
akan selalu ada dalam kehidupan manusia
karena menurut Freud, insting akan selalu
mencari pemuasan sedangkan lingkungan
sosial dan moral membatasi pemuasan
tersebut.
46
Freud kemudian mengembangkan postulat
tentang beberapa Mekanisme Pertahanan.
Dua karakteristik penting dari mekanisme
pertahanan:
(1) Mekanisme pertahanan merupakan
bentuk penolakan atau gangguan terhadap
realitas.
(2) Mekanisme pertahanan berlangsung
tanpa disadari.
47
Beberapa mekanisme pertahanan yang digunakan untuk melawan
kecemasan antara lain:
48
◎ Projection, mekanisme pertahanan dengan cara
mengatribusikannya kepada orang lain.
◎ Regression, individu akan mengalami kemunduran
ke periode kehidupan sebelumnya yang dirasa lebih
menyenangkan.
Biasanya melibatkan pengembalian ke salah satu
tahap psikoseksual perkembangan anak.
◎ Rationalization, mekanisme pertahanan yang
melibatkan penafsiran ulang perilaku untuk
membuatnya tampak lebih rasional.
49
◎ Displacement, terjadi jika objek yang
memenuhi impuls id tidak ada maka individu
akan memidahkan impuls tersebut ke objek
yang lain.
◎ Sublimation, energi instingtual (id) dialihkan
ke saluran ekspresi lain, yang menurut
masyarakat dapat lebih diterima.
50
6.
Perubahan
Perilaku
51
Freud menyatakan bahwa unconscious
merupakan yang utama memotivasi kekuatan
dalam hidup. Tujuan dari teori psikoanalisis
Freud adalah untuk membawa ingatan yang
terbelenggu, ketakutan, dan pikiran-pikiran
kembali ke dalam conscious (kesadaran).
Freud mengembangkan dua metode dari
penilaian/assessment setelah hasil kerjanya
dengan banyak pasien, yaitu:
52
1. Free Association (Asosiasi bebas)
Freud menggunakan proses yang dinamakan
catharsis yaitu ekspresi dari emosi yang
diharapakan dapat mengurangi tegangan
yang mengganggu gejala-gejala. Bertujuan
untuk membuat pasien merasa lebih baik.
Cara yang khas ialah Freud meminta pasien
untuk berbaring di atas sofa sementara
terapis duduk di belakangnya. Pasien diminta
untuk rileks dan fokus pada kejadian-
kejadian di masa lalu.
53
2. Dream Analysis (Analisis mimpi)
Teknik yang menyertakan interpretasi
mimpi untuk membongkar konflik yang
tidak disadari. Mimpi mempunyai manifest
content (peristiwa yang nyata dalam
mimpi) dan latent content (maksud
simbolis dalam mimpi).
54
55
Referensi
Schultz, D.P., & Schultz, S. E. (2008). Theories of
Personality 9thed. Belmont, CA: Wadsworth.
Feist, J., & Feist, G. J. (2008). Theories of Personality
7thed. McGrawHill.
56
Thank you!
Any questions?
57