Anda di halaman 1dari 14

Ilmu Bahan

Tensile test
Berdasarkan penjelasan dari vidio youtube
dengan penambahan sedikit materi yang ada
di internet
Kelompok 1
beranggotakan :
Aby Darda Almu’tasim
Ade Panji
Adi M Iqbal
Bagus Ramadhan
Daffa Rizki Alghifaro
David
Devan Pauzi
Evan Antari Hugo
“This is a quote, words full of wisdom that
someone important said and can make the reader
get inspired.”

—SOMEONE FAMOUS
01 02
Tujuan dan Manfaat Pembahasan

Bagian – bagian yang akan kita bahas

03 04
Alat dan Bahan Prosedur Pengujian
Tujuan
1. Untuk mengetahui kekuatan material terhadap
gaya tarik yang diberikan.
2. Agar mahasiswa dapat mengenal dan
mengoperasikan mesin uji tarik.
3. Untuk Mengetahui sifat-sifat bahan terhadap
beban aksial.
4. Memahami prinsip pengujian tarik.
5. Mendapatkan sifat-sifat mekanika material.
6. Melihat langsung proses pengujian tarik
Manfaat
1. Untuk mengetahui kekuatan tarik suatu material
2. Dapat mengklasifikasikan logam dengan mudah
berdasarkan sifat-sifatnya.
3. Mengetahui bahwa suatu material memiliki tegangan
yang berbeda pada setiap titik, sehingga dapat
diramalkan posisi patahnya.
4. Dapat mengetahui hubungan anatara tegangan dan
regangan
5. Melihat dengan jelas fenomena yang terjadi pada
specimen logam yang sedang ditarik, dimana terjadi
peregangan dan reduksi penampang pada saat
terjadinya necking.
Pembahasan / latar
belakang tensile
test
Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik,thermal,
dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik
terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan salah
satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk
dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam
harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan
adalah pengujian tarik. Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan
spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam
pembuatan konstruksi sebuah jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban
diatasnya. Material juga harus elastis agar pada saat terjad ipembebanan standar atau berlebih
tidak patah. Salah satu contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi
bangunan atau umum adalah logam. Meskipun dalam proses pembuatannya telah
diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai
mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak
dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari material.
Lanjutan pembahasan
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material,
sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat
mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang
kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan
pesanan.Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang
didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk
karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara
lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah
dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari
logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar
kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan.
Peralatan dan bahan yang digunakan

Grip ( untuk menjepit


Jangka sorong, penitik,
material saat melakukan
palu, kertas millimeter,
uji Tarik), Grip untuk 01 03 bollpoint, neraca
Plat , Grip untuk
digital.
Silinder.

Universal
Specimen bentuk plat,
Distinguishing dengan
baja tulangan bentuk 02 04 kekuatan 100 kilo
sirip, rounded bar
Newton.
untuk control parameter dalam melaksanakan
pengujian Ada 2 bagian : pertama bagian untuk
menjepit material uji, kedua mesin yang digunakan
Prosedur pengujian
• Mengindentifikasi Spesimen Uji dengan cara memberikan kodefikasi pada salah satu sisi agar tidak tertukar jika
kita melaksanakan pengujian dengan jumlah material uji yang banyak,

• Membuat gatelang pada spesimen uji, misal dengan panjang 50 mm / 2 inchi dengan menggunakan jangka
sorong pada permukaan benda uji kemudian tandai, kemudian tandai sisi gate lang dengan penitik ( Untuk baja
tulang beton sirip gate lang nya adalah 8 x diameter efektif sehingga harus mencari dulu berapa diameter efektif
pada baja tulangan beton sirip)

• Pengukuran awal specimen Uji

 Untuk specimen plat yang harus diukur dahulu sisi lebar, sisi ketebalan, kemudian gatelang pada awal tadi
kita gunakan bagian tanduk pada jangka sorong kemudian masukan pada form pengujian

 Untuk specimen jenis Rounded bar ukur diameter, kemudian gatelang dan masukan pada form pengujian

 ( Untuk baja tulangan beton sirip yang diukur adalah panjang total dari benda sedangkan untuk diameter
efektif menggunakan rumus :
Do = / x x L
Keterangan :
Do : Diameter awal besi beton ulir
m : Massa besi beton ulir (g)
: Massa jenis besi beton ulir ( 7.85g/cm3 )
L : Panjang total besi beton ulir (mm)

• Untuk menentukan diameter efektif pertama adalah kita mengukur panjang total
dari baja beton tulangan sirip dengan menggunakan jangka sorong,
• Setelah itu menghitung massa dari baja tulangan beton segini menggunakan neraca
digital,
• Berikutnya yakni kita akan menyalakan zip dengan cara menekan tombol hijau pada
bagian bawah mesin kemudian kita saint-denis beban dari mesin pada kapasitas
maksimalnya yakni 100 KN,
• Pemasangan spesimen pada mesin pengujian,
• Memasang kertas milimeter pada card recorder pada mesin, pastikan mensetting
router pada posisi Zero,
• Pastikan benda uji terpasang dengan kuat kemudian beri beban secara bertahap
• Maka card recorder akan mulai mencatat untuk menentukan titik unlimited, ketika
grafik mulai menurun itu tanda benda uji akan patah
• Kemudian setelah benda uji patah, matikan mesin dan lepas benda uji dari alat uji,
• Setelah itu lakukan pengukuran benda uji yang patah dengan cara di tempelkan
pada bagian yang patah, kemudian masukan pada form pengujian,
• Kekuatan tarik dari spesimen uji terdapat pada kurva yang dihasilkan dari mesin.
Kesimpulan

Kekuatan tarik dari spesimen uji didapatkan dari kurva yang sudah dihasilkan dari mesin untuk mengetahui
kekuatan luluh atau Years range maka bisa didapatkan dari beban yield dibagi dengan luas penampang
awal, Sedangkan untuk mengetahui kekuatan Tatik maksimal atau ultimatenya maka beban maksimal
dibagi dengan luas penampang, untuk elongation maka kita harus mengukur panjang akhir tiba dikurangi
dengan panjang awal dibagi dengan panjang awal dikalikan dengan 100%.
Kita dapat mengetahui ketahanan bahan materialnya, sejauh mana pertambahan panjangnya dan bagaimana
bahan tersebut bereaksi terhadap tarikan,
Kita ketahui bahwa jenis material yang berbeda akan menyebabkan nilai kekuatannya berbeda pula dan
kurva hasil uji tariknya juga berbeda
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai