Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1
HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR HASIL
BELAJAR
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pencegahan pengendalian infeksi
dalam pelayanan kontrasepsi.
2
Pelatihan Pelayanan
Pelatihan Kontrasepsi
Pelayanan Bagi Dokter
Kontrasepsi dan Bidan
bagi Dokter dandiBidan
Fasilitas Pelayanan
di Fasilitas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan 2
MATERI POKOK DAN SUB-
MATERI POKOK
MP 1. Upaya Pencegahan Pengendalian Infeksi
a.Definisi
b.Tujuan
MP 3. Pemrosesan Alat
a.Kategori Peralatan Kesehatan
b.Prosedur Sterilisasi pada Peralatan Kritikal
c.Proses Desinfeksi Peralatan Semi Kritikal
d.Penyimpanan Instrumen atau Peralatan Steril
MP 4. Pembuangan Limbah
a.Tujuan
b.Jenis Limbah
c.Cara Penanganan Limbah
3
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi
Pelatihan Bagi Dokter
Pelayanan dan Bidan
Kontrasepsi di Fasilitas
bagi Dokter Pelayanan
dan Bidan Kesehatan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3
UPAYA PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI
Materi Pokok 1
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 4
DEFINISI
Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang
dan diimplementasikan dengan mengacu pada kewaspadaan standar.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 27 tahun 2017, PPI adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5
TUJUAN
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6
INGAT !!
Klien kontrasepsi, umumnya adalah orang yang sehat dan status
tersebut harus tetap terjaga saat dan setelah pelayanan diberikan
Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus dilaksanakan secara
hati-hati dan benar.
Terjadinya infeksi pasca tindakan menunjukkan rendahnya kualitas
pelayanan
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 7
KEWASPADAAN DALAM PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI
Materi Pokok 2
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 8
KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan standar diterapkan untuk mencegah transmisi silang sebelum maupun sesudah
pasien didiagnosis dan sebelum adanya hasil pemeriksaan laboratorium.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 9
MENCUCI
TANGAN
Gunakan sabun dan air bersih mengalir
selama 40 – 60 detik dan keringkan
dengan handuk pribadi atau tissue
Sebagai alternatif, dapat gunakan hand
rub (asalkan tangan tidak terlihat kotor
secara fisik)
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 10
Mencuci tangan dengan sabun dan air Mencuci tangan dengan antiseptik
(handwash) berbasis alkohol (handrub)
Keduanya dilakukan dengan 6 langkah, namun setelah 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali
handwash. Handrub dilakukan selama 20-30 detik, sedangkan handwash selama 40-60 detik.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11
APD terdiri dari sarung tangan, masker, pelindung mata, pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (boot).
Catatan: hindari menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil menulis dan menyentuh
permukaan lingkungan yang terkontaminasi .
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 12
JENIS APD
.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 13
MENYIAPKAN KULIT ATAU MUKOSA
UNTUK PROSEDUR TINDAKAN
Jangan menggunakan pisau cukur pada area pembedahan
Pada area berambut, lakukan pengguntingan bila menghalangi
lapangan pandang operator
Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.
Bersihkan area operasi dengan sabun.
Usapkan larutan antiseptik pada area operasi secara melingkar
atau atas-bawah
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 14
PERLINDUNGAN DIRI BAGI PETUGAS
Sebagian besar infeksi bisa dicegah dengan cara yang mudah dan
murah seperti:
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap semua petugas baik tenaga
kesehatan maupun non kesehatan
2. Mentaati prosedur PPI yang direkomendasikan, terutama cuci tangan dan pemakaian
sarung tangan
3. Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur tindakan
4. Memperhatikan prosedur dekontaminasi dan pembersihan alat-alat kotor yang dilanjut
kan dengan sterilisasi atau Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
5. Meningkatkan keamanan pada ruang pelayanan dan area-area lain yang berisiko
tinggi dan paparan terhadap infeksi sering terjadi
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 15
PEMROSESAN ALAT
Materi Pokok 3
6-16
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 16
Pre cleaning /Dekontaminasi
TAHAPAN PROSES
PERALATAN Enzimatic/detergen
DTT
Cuci dan Bilas Merebus
Sterilisasi
Mengukus/uap panas
Uap panas tekanan
Kimiawi
tinggi /Otoklaf
Panas kering
Keringkan,dinginkan, simpan
atau siap pakai
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17
PRE CLEANING
Masukkan peralatan bekas pakai ke
dalam larutan enzimatic /deterjen segera
/DEKONTAMINASI
setelah digunakan selama 10 -15 menit
Lakukan pencucian dan pembilasan
hingga bersih
Lakukan pula pembersihan permukaan
peralatan (misalnya meja tindakan)
dengan larutan klorin 0,5%.
Enzimatic/Detergen
6-18
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18
PENCUCIAN
Cuci dengan air bersih dan
deterjen
Sikat dengan sikat halus hingga
tampak bersih
Lakukan penyikatan dalam air
pencuci untuk menghindarkan
percikan
Buka engsel atau sambungan
peralatan
Bilas merata dengan air bersih.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19
PROSEDUR DISINFEKSI TINGKAT TINGGI
PADA PERALATAN SEMI KRITIKAL
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 20
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
(PEREBUSAN)
Susun peralatan hingga terendam dalam
air
Rebus hingga mendidih dalam panci
bertutup.
Hitung waktu dari saat air mulai mendidih
hingga 20 menit untuk proses DTT
Jangan menambah sesuatu ke dalam
panci setelah penghitungan waktu
dimulai
Keringkan di udara terbuka sebelum
disimpan.
6-21
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (PENGUKUSAN)
Susun peralatan agar semua bagian terpapar
uap dan tak terendam air pengukus
Kukus hingga keluar uap air dari pengukus dan
mulai saat itu, hitung hingga 20 menit
6-22
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI SECARA
KIMIAWI
• Menggunakan cairan desinfektan (natrium
hypochlorite 5,25% yang ada di pasaran
dengan cara diencerkan menjadi 0.1 %
menggunakan air DTT atau Glutaraldehid 2
% atau peroxide hydrogen 6 %
• Perendaman dilakukan selama 15 – 20 menit
• Pastikan seluruh permukaan peralatan
terendam dalam cairan tersebut.
Bilas dengan air DTT
Biarkan kering sebelum digunakan dan
disimpan.
6-23
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23
PROSEDUR STERILISASI
PADA PERALATAN KRITIKAL
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 24
PRINSIP PROSES PENGEMASAN ALAT
Prosedur pengemasan harus mencakup:
• label nama alat,
• tanggal pengemasan,
• metode sterilisasi,
• tipe dan ukuran alat yang dikemas,
• penempatan alat dalam kemasan,
• penempatan indikator kimia eksternal dan internal
Pengemasan sterilisasi harus dapat menyerap dengan baik dan menjangkau seluruh permukaan kemasan dan
isinya
Kemasan harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil saat akan digunakan tanpa menyebabkan kontaminasi
Harus dapat menjaga isinya tetap steril hingga kemasan dibuka dilengkapi masa kadaluarsa
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 25
CONTOH TEKNIK PENGEMASAN ALAT
Contoh teknik membungkus dengan model lipatan parcel Contoh teknik membungkus dengan model amplop
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 26
STERILISASI DENGAN
OTOKLAF
• Proses sterilisasi dengan autoklaf
membutuh kan waktu 30 menit dihitung
sejak suhu mencapai 121 ᴼC.
• Semua instrumen dengan engsel dan
kunci harus tetap terbuka dan tidak
terkunci selama proses sterilisasi dengan
autoklaf.
• Tulis tanggal sterilisasi dan kadaluarsa
pada kemasan setelah dilakukan sterilisasi.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 27
STERILISASI DENGAN PANAS
KERING
• Pastikan semua instrumen kritikal
sudah dibersihkan awal (pre-cleaning)
dan pencucian serta pengeringan
sebelum dilakukan proses sterilisasi.
• Penggunaan sterilisasi pemanasan
kering pada temperatur 340ᴼF
(170ᴼC) dalam waktu 1 jam atau
temperatur 320 ᴼF (160ᴼC) dalam
waktu 2 jam.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 28
PENYIMPANAN INSTRUMEN ATAU PERALATAN STERIL
Catatan:
• Perlu ditulis tanggal proses pada bungkus alat steril sebelum penyimpanan
• Instrumen atau peralatan steril dikemas dan disimpan di lingkungan yang bersih, bebas dari
debu dengan suhu 22-24°C dan kelembaban < 70
• Untuk peralatan yang tidak dibungkus dan akan digunakan segera, tidak perlu disimpan
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 29
PEMBUANGAN LIMBAH
Materi Pokok 4
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 30
TUJUAN
Sebelum dibuang, limbah berupa benda terkontaminasi sekali pakai perlu dikelola terlebih dahulu
dengan tujuan untuk mencegah infeksi atau cedera berbahaya akibat benda tajam pada petugas
pengelola limbah serta menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat sekitar.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 31
JENIS LIMBAH
Jenis limbah medis juga dapat dipisahkan
menjadi, yaitu:
Limbah medis/terkontaminasi
• contoh: darah, cairan tubuh
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 32
PENGOLAHAN LIMBAH
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 33
PEMUSNAHAN ALAT
dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi fasilitas kesehatan dan sesuai
dengan peraturan menteri kesehatan
Limbah infeksius dimusnahkan dengan incinerator
Limbah non-infeksius dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Limbah benda tajam dimusnahkan dengan incinerator
Limbah cair dibuang ke spoel hoek
Limbah faces, urin, darah dibuang ke tempat pembuangan/ pojok limbah (spoel hoek)
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34
PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM/
PECAHAN KACA
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 35
VIDEO PPI
Selamat menyimak
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 36
RANGKUMAN
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang
dan diterapkan dengan mengacu pada kewaspadaan standar
Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan secara benar dan
terstandar agar diperoleh hasil maksimal dan memenuhi syarat
Pencegahan Infeksi tidak selalu berarti penambahan biaya, yang paling
penting adalah pembudayaan lingkungan bersih dan aman serta
menumbuhkan perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga
kualitas pelayanan
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 37
TERIMA KASIH
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 38
PERTANYAAN?
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 39
PENUGAS
AN
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 40
PANDUAN STUDI KASUS
1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 peserta
2. Panitia akan menyiapkan 5 breakout room sebagai sarana kelompok untuk berdiskusi
3. Setiap kelompok mendiskusikan, menganalisa, dan memberi tanggapan terhadap 2 soal kasus,
selama 20 menit
4. Hasil tanggapan atau jawaban kelompok terhadap kasus ditulis dalam Microsoft Word atau Power
Point
5. Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil studi
kasus tersebut selama 3 menit/kelompok.
6. Fasilitator memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi kelompok di akhir pembelajaran
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 41
PEMBAGIAN TUGAS
1. KASUS 1 = 1A
2. KASUS 2 = 2A = 1B
3. KASUS 3 = 3A = 2B
4. KASUS 4 = 1A = 3B
5. KASUS 5 = 2A = 1B
6. KASUS 6 = 3A = 2B
7. KASUS 7 = 1A = 3B
8. KASUS 8 = 2A = 1B
9. KASUS 9 = 3A = 2B
10. KASUS 10 = 3B
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 42
LEMBAR KASUS
KASUS 1.
Ny. R berusia 31 tahun sudah memiliki 3 orang anak datang kembali ke klinik untuk memasang alat
kontrasepsi AKDR setelah mendapatkan konseling. Dokter/bidan yang akan memasang AKDR
meminta persetujuan dengan mengisi informed consent, setelah itu ibu dipasang AKDR oleh
dokter/bidan.
1. Setelah dilakukan pemasangan apakah yang dilakukan oleh dokter/bidan dalam mengelola alat
habis pakai?
2. Apakah manfaat pengelolaan limbah yang telah dilakukan oleh dokter/bidan?
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 43
LEMBAR KASUS
KASUS 2.
Ny. A berusia 21 tahun sudah memiliki 1 orang anak usia 1 tahun datang kembali ke klinik untuk
mendapatkan KB suntik setiap bulan. Dokter/bidan memberikan suntikan dan menuliskan dalam
kartu ibu.
1. Setelah dilakukan penyuntikan apakah yang dilakukan oleh dokter/bidan dalam mengelola alat
habis pakai?
2. Apakah syarat wadah penampung limbah benda tajam?
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 44
LEMBAR KASUS
KASUS 3.
Ny. L berusia 28 tahun P1A0 datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan KB metode implan.
Sebelum memberikan pelayanan KB pada klien, dokter/bidan perlu menerapkan PPI.
1. Apa yang perlu dilakukan oleh klien dalam menerapkan PPI
2. Sebutkan waktu-waktu yang tepat untuk mencuci tangan bagi petugas
3. Sebutkan langkah-langkah mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45
LEMBAR KASUS
KASUS 4.
Pemberian tindakan pelayanan KB memberikan risiko penularan infeksi dari dan kepada klien
dan/atau tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, dokter/bidan perlu menggunakan barier protektif (masker
bedah, pelindung mata, pelindung wajah, sarung tangan pemeriksaan, dan sarung tangan bedah).
Sebutkan tujuan dari penggunaan barier protektif tersebut dalam pelayanan.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 46
LEMBAR KASUS
KASUS 5.
Dalam melakukan pelayanan Kb metode tubektomi pada klien, alat perlu dilakukan sterilisasi.
Apakah alat tubektomi boleh dilakukan DTT? Jelaskan alasannya
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 47
LEMBAR KASUS
KASUS 6.
Seorang Perempuan ingin menggunakan alat kontrasepsi di era pandemi covid -19, Klien sudah
mendapatkan vaksin sebanyak 2 x. Sebelum diberikan kontrasepsi, bidan melakukan konseling.
1. Apakah bidan perlu menggunakan APD saat melakukan konseling?
2. APD apa saja yang digunakan Bidan dalam memberikan konseling pada
klien tersebut?
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 48
LEMBAR KASUS
KASUS 7
Seorang tenaga kesehatan sedang melakukan pemasangan AKDR interval pada seorang
perempuan. Pada waktu pemeriksaan bimanual didapatkan bentuk uterus retrofleksi. Setelah
lengan AKDR dimasukkan kedalam tabung insersi, tenaga kesehatan tersebut
membengkokkan tabung inserter ke arah bawah menggunakan tangan yang sudah memakai
sarung tangan untuk menyesuaikan dengan bentuk uterus
A. Apakah langkah yang dilakukan tenaga kesehatan tersebut sudah benar?
B. berikan alasan yang tepat
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 49
LEMBAR KASUS
KASUS 8
Seorang bidan sedang melakukan tugas sebagai instrumentator pada tindakan tubektomi.
Setelah selesai, bidan melakukan pengelolaan alat sesuai standar dan melakukan pengemasan
alat tersebut kemudian dilakukan sterilisasi, setelah itu disimpan dilemari.
1. Bagaimana langkah pengelolaan alat yang benar sebelum di sterilisasi ?
2. Jelaskan langkah-langkah proses pengemasan alat instrumen yang benar.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 50
LEMBAR KASUS
KASUS 9
Seorang tenaga kesehatan sedang melakukan pemasangan AKDR post plasenta pada seorang
perempuan pasca persalinan normal menggunakan inserter panjang.
1. Alat instrumen apa saja yang dibutuhkan ? Apakah instrumen tersebut termasuk kritikal,
semi kritikal atau non kritikal.
2. Bagaimana kah proses instrumen tersebut sebelum digunakan kembali ?
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 51
LEMBAR KASUS
KASUS 10
Seorang tenaga kesehatan sedang melakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi dengan cara merebus
alat dimasukkan ke dalam panci tertutup, tiba-tiba ada pasien/klien lagi yang datang dan
tenaga kesehatan tersebut minta anaknya mematikan API setelah air mendidih.
1. Apakah Disinfeksi Tingkat Tinggi yang dilakukan petugas kesehatan tersebut sudah benar?
Berikan alasan nya.
2. Ada berapa metode melakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi dan jelaskan langkah-langkahnya.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 52
SELAMAT
BEKERJA!
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 53
TERIMA KASIH
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 54