Anda di halaman 1dari 54

PELATIHAN PELAYANAN KONTRASEPSI

BAGI DOKTER DAN BIDAN


DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Materi Pelatihan Inti 5

PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1
HASIL BELAJAR DAN INDIKATOR HASIL
BELAJAR
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan pencegahan pengendalian infeksi
dalam pelayanan kontrasepsi.

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu:
1. Menjelaskan upaya Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
2. Melakukan kewaspadaan dalam Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
3. Melakukan pemrosesan alat
4. Melakukan pembuangan limbah

2
Pelatihan Pelayanan
Pelatihan Kontrasepsi
Pelayanan Bagi Dokter
Kontrasepsi dan Bidan
bagi Dokter dandiBidan
Fasilitas Pelayanan
di Fasilitas Kesehatan
Pelayanan Kesehatan 2
MATERI POKOK DAN SUB-
MATERI POKOK
MP 1. Upaya Pencegahan Pengendalian Infeksi
a.Definisi
b.Tujuan

MP 2. Kewaspadaan dalam Pencegahan Pengendalian Infeksi


a.Kewaspadaan Standar
b.Perlindungan Diri bagi Petugas

MP 3. Pemrosesan Alat
a.Kategori Peralatan Kesehatan
b.Prosedur Sterilisasi pada Peralatan Kritikal
c.Proses Desinfeksi Peralatan Semi Kritikal
d.Penyimpanan Instrumen atau Peralatan Steril

MP 4. Pembuangan Limbah
a.Tujuan
b.Jenis Limbah
c.Cara Penanganan Limbah

3
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi
Pelatihan Bagi Dokter
Pelayanan dan Bidan
Kontrasepsi di Fasilitas
bagi Dokter Pelayanan
dan Bidan Kesehatan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3
UPAYA PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Materi Pokok 1

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 4
DEFINISI

 Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang
dan diimplementasikan dengan mengacu pada kewaspadaan standar.

 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 27 tahun 2017, PPI adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5
TUJUAN

Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam pelayanan KB bertujuan untuk:


 Mencegah infeksi pada waktu memberikan pelayanan metode kontrasepsi yang
menggunakan alat-alat seperti suntik, implan, AKDR, tubektomi dan vasektomi
 Mengurangi risiko penularan penyakit Hepatitis B dan HIV/AIDS tidak hanya pada klien
tetapi juga pada petugas kesehatan dan staf di fasilitas kesehatan, termasuk petugas
kebersihan
 Memenuhi persyaratan pelayanan KB sesuai standar

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6
INGAT !!
 Klien kontrasepsi, umumnya adalah orang yang sehat dan status
tersebut harus tetap terjaga saat dan setelah pelayanan diberikan
 Setiap tindakan dengan risiko infeksi harus dilaksanakan secara
hati-hati dan benar.
 Terjadinya infeksi pasca tindakan menunjukkan rendahnya kualitas
pelayanan

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 7
KEWASPADAAN DALAM PENCEGAHAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Materi Pokok 2

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 8
KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan standar diterapkan untuk mencegah transmisi silang sebelum maupun sesudah
pasien didiagnosis dan sebelum adanya hasil pemeriksaan laboratorium.

Aplikasi kewaspadaan standar dilakukan dengan prinsip-prinsip berikut:


1. Setiap orang dianggap dapat menjadi sumber penularan infeksi
2. Melakukan prosedur cuci tangan dengan baik dan benar
3. Menggunakan barier protektif atau Alat Pelindung Diri (APD)
4. Penggunaan aseptik dan antiseptik
5. Budaya aman dalam setiap prosedur
6. Pemrosesan alat bekas pakai
7. Pengelolaan limbah bahan berbahaya

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 9
MENCUCI
TANGAN
Gunakan sabun dan air bersih mengalir

selama 40 – 60 detik dan keringkan
dengan handuk pribadi atau tissue
Sebagai alternatif, dapat gunakan hand

rub (asalkan tangan tidak terlihat kotor
secara fisik)

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 10
Mencuci tangan dengan sabun dan air Mencuci tangan dengan antiseptik
(handwash) berbasis alkohol (handrub)

Keduanya dilakukan dengan 6 langkah, namun setelah 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali
handwash. Handrub dilakukan selama 20-30 detik, sedangkan handwash selama 40-60 detik.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 11
APD terdiri dari sarung tangan, masker, pelindung mata, pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (boot).
Catatan: hindari menggantung masker di leher, memakai sarung tangan sambil menulis dan menyentuh
permukaan lingkungan yang terkontaminasi .

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 12
JENIS APD

.

PELINDUNG KEPALA (TOPI) KACAMATA DAN PELINDUNG WAJAH MASKER

GAUN SARUNG TANGAN SEPATU

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 13
MENYIAPKAN KULIT ATAU MUKOSA
UNTUK PROSEDUR TINDAKAN
 Jangan menggunakan pisau cukur pada area pembedahan
 Pada area berambut, lakukan pengguntingan bila menghalangi
lapangan pandang operator
 Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.
 Bersihkan area operasi dengan sabun.
 Usapkan larutan antiseptik pada area operasi secara melingkar
atau atas-bawah

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 14
PERLINDUNGAN DIRI BAGI PETUGAS

Sebagian besar infeksi bisa dicegah dengan cara yang mudah dan
murah seperti:
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap semua petugas baik tenaga
kesehatan maupun non kesehatan
2. Mentaati prosedur PPI yang direkomendasikan, terutama cuci tangan dan pemakaian
sarung tangan
3. Mencegah terjadinya luka tusuk/sayat dan melakukan prosedur tindakan
4. Memperhatikan prosedur dekontaminasi dan pembersihan alat-alat kotor yang dilanjut
kan dengan sterilisasi atau Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
5. Meningkatkan keamanan pada ruang pelayanan dan area-area lain yang berisiko
tinggi dan paparan terhadap infeksi sering terjadi

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 15
PEMROSESAN ALAT
Materi Pokok 3

Memproses peralatan bekas pakai:


Pre Cleaning /Dekontaminasi
Cuci dan Bilas
Sterilisasi /Disinfeksi Tingkat Tinggi

6-16
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 16
Pre cleaning /Dekontaminasi

TAHAPAN PROSES
PERALATAN Enzimatic/detergen

DTT
Cuci dan Bilas  Merebus
Sterilisasi
 Mengukus/uap panas
 Uap panas tekanan
 Kimiawi
tinggi /Otoklaf
 Panas kering

Keringkan,dinginkan, simpan
atau siap pakai
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 17
PRE CLEANING
 Masukkan peralatan bekas pakai ke
dalam larutan enzimatic /deterjen segera
/DEKONTAMINASI
setelah digunakan selama 10 -15 menit
 Lakukan pencucian dan pembilasan
hingga bersih
 Lakukan pula pembersihan permukaan
peralatan (misalnya meja tindakan)
dengan larutan klorin 0,5%.
Enzimatic/Detergen

6-18
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 18
PENCUCIAN
 Cuci dengan air bersih dan
deterjen
 Sikat dengan sikat halus hingga
tampak bersih
 Lakukan penyikatan dalam air
pencuci untuk menghindarkan
percikan
 Buka engsel atau sambungan
peralatan
 Bilas merata dengan air bersih.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 19
PROSEDUR DISINFEKSI TINGKAT TINGGI
PADA PERALATAN SEMI KRITIKAL

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 20
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
(PEREBUSAN)
 Susun peralatan hingga terendam dalam
air
 Rebus hingga mendidih dalam panci
bertutup.
 Hitung waktu dari saat air mulai mendidih
hingga 20 menit untuk proses DTT
 Jangan menambah sesuatu ke dalam
panci setelah penghitungan waktu
dimulai
 Keringkan di udara terbuka sebelum
disimpan.

6-21
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 21
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (PENGUKUSAN)
Susun peralatan agar semua bagian terpapar
uap dan tak terendam air pengukus
Kukus hingga keluar uap air dari pengukus dan
mulai saat itu, hitung hingga 20 menit

Jangan menambah air atau peralatan


selama pengukusan berlangsung

6-22
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 22
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI SECARA
KIMIAWI
• Menggunakan cairan desinfektan (natrium
hypochlorite 5,25% yang ada di pasaran
dengan cara diencerkan menjadi 0.1 %
menggunakan air DTT atau Glutaraldehid 2
% atau peroxide hydrogen 6 %
• Perendaman dilakukan selama 15 – 20 menit
• Pastikan seluruh permukaan peralatan
terendam dalam cairan tersebut.
 Bilas dengan air DTT
 Biarkan kering sebelum digunakan dan
disimpan.

6-23
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 23
PROSEDUR STERILISASI
PADA PERALATAN KRITIKAL

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 24
PRINSIP PROSES PENGEMASAN ALAT
Prosedur pengemasan harus mencakup:
• label nama alat,
• tanggal pengemasan,
• metode sterilisasi,
• tipe dan ukuran alat yang dikemas,
• penempatan alat dalam kemasan,
• penempatan indikator kimia eksternal dan internal

Pengemasan sterilisasi harus dapat menyerap dengan baik dan menjangkau seluruh permukaan kemasan dan
isinya

Kemasan harus mudah dibuka dan isinya mudah diambil saat akan digunakan tanpa menyebabkan kontaminasi

Harus dapat menjaga isinya tetap steril hingga kemasan dibuka dilengkapi masa kadaluarsa

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 25
CONTOH TEKNIK PENGEMASAN ALAT

Contoh teknik membungkus dengan model lipatan parcel Contoh teknik membungkus dengan model amplop

Sumber: Decontamination and Reprocessing of Medical


Devices for Health-Care Facilities. WHO. 2016

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 26
STERILISASI DENGAN
OTOKLAF
• Proses sterilisasi dengan autoklaf
membutuh kan waktu 30 menit dihitung
sejak suhu mencapai 121 ᴼC.
• Semua instrumen dengan engsel dan
kunci harus tetap terbuka dan tidak
terkunci selama proses sterilisasi dengan
autoklaf.
• Tulis tanggal sterilisasi dan kadaluarsa
pada kemasan setelah dilakukan sterilisasi.
Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 27
STERILISASI DENGAN PANAS
KERING
• Pastikan semua instrumen kritikal
sudah dibersihkan awal (pre-cleaning)
dan pencucian serta pengeringan
sebelum dilakukan proses sterilisasi.
• Penggunaan sterilisasi pemanasan
kering pada temperatur 340ᴼF
(170ᴼC) dalam waktu 1 jam atau
temperatur 320 ᴼF (160ᴼC) dalam
waktu 2 jam.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 28
PENYIMPANAN INSTRUMEN ATAU PERALATAN STERIL

Jangka waktu penyimpanan alat steril sebagai berikut:

Jenis Pembungkus Disimpan dalam tempat Diletakkan dalam rak


tertutup terbuka
Dibungkus tunggal (1 lapis) 1 minggu 2 hari
Dibungkus double (2 lapis) 3 minggu 2 minggu

Catatan:
• Perlu ditulis tanggal proses pada bungkus alat steril sebelum penyimpanan
• Instrumen atau peralatan steril dikemas dan disimpan di lingkungan yang bersih, bebas dari
debu dengan suhu 22-24°C dan kelembaban < 70
• Untuk peralatan yang tidak dibungkus dan akan digunakan segera, tidak perlu disimpan

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 29
PEMBUANGAN LIMBAH

Materi Pokok 4

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 30
TUJUAN
Sebelum dibuang, limbah berupa benda terkontaminasi sekali pakai perlu dikelola terlebih dahulu
dengan tujuan untuk mencegah infeksi atau cedera berbahaya akibat benda tajam pada petugas
pengelola limbah serta menghindarkan penularan penyakit ke masyarakat sekitar.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 31
JENIS LIMBAH
Jenis limbah medis juga dapat dipisahkan
menjadi, yaitu:

Limbah medis/terkontaminasi
• contoh: darah, cairan tubuh

Limbah non medis/tidak terkontaminasi


• contoh: sampah rumah tangga, sisa makanan,
sampah kantor

Limbah benda tajam


• contoh: jarum, spuit, ujung infus, dan benda
dengan permukaan tajam

Limbah benda cair


Jenis Wadah dan Label Limbah Medis Padat • contoh: air ketuban, bekas air rendaman
Sumber: PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang PPI
detergen

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 32
PENGOLAHAN LIMBAH

Prosedur pengolahan limbah bagi petugas:


1. Menggunakan sarung tangan rumah tangga
2. Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah tertutup dan aman
3. Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam tempat khusus yang tahan tusuk
4. Buang limbah cair pada saluran pembuangan khusus secara hati-hati
5. Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang telah digunakan untuk mengelola limbah

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 33
PEMUSNAHAN ALAT
dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi fasilitas kesehatan dan sesuai
dengan peraturan menteri kesehatan
 Limbah infeksius dimusnahkan dengan incinerator
 Limbah non-infeksius dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
 Limbah benda tajam dimusnahkan dengan incinerator
 Limbah cair dibuang ke spoel hoek
 Limbah faces, urin, darah dibuang ke tempat pembuangan/ pojok limbah (spoel hoek)

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 34
PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM/
PECAHAN KACA

1. Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam.


2. Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat.
3. Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi.
4. Selalu dibuang sendiri oleh si pemakai.
5. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping).
6. Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
7. Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung tangan rumah tangga.
8. Wadah Penampung Limbah Benda Tajam, syarat:
• Tahan bocor dan tahan tusukan.
• Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan.
• Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi.
• Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan.
• Ditutup dan diganti setelah 2/3 bagian terisi dengan limbah.
• Ditangani bersama limbah medis.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 35
VIDEO PPI

Selamat menyimak

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 36
RANGKUMAN
 Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi silang
dan diterapkan dengan mengacu pada kewaspadaan standar
 Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan secara benar dan
terstandar agar diperoleh hasil maksimal dan memenuhi syarat
 Pencegahan Infeksi tidak selalu berarti penambahan biaya, yang paling
penting adalah pembudayaan lingkungan bersih dan aman serta
menumbuhkan perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga
kualitas pelayanan

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 37
TERIMA KASIH

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 38
PERTANYAAN?

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 39
PENUGAS
AN

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 40
PANDUAN STUDI KASUS
1. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 peserta
2. Panitia akan menyiapkan 5 breakout room sebagai sarana kelompok untuk berdiskusi
3. Setiap kelompok mendiskusikan, menganalisa, dan memberi tanggapan terhadap 2 soal kasus,
selama 20 menit
4. Hasil tanggapan atau jawaban kelompok terhadap kasus ditulis dalam Microsoft Word atau Power
Point
5. Fasilitator memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil studi
kasus tersebut selama 3 menit/kelompok.
6. Fasilitator memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi kelompok di akhir pembelajaran

Waktu: 1 JPL x 45 menit = 45 menit

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 41
PEMBAGIAN TUGAS
1. KASUS 1 = 1A
2. KASUS 2 = 2A = 1B
3. KASUS 3 = 3A = 2B
4. KASUS 4 = 1A = 3B
5. KASUS 5 = 2A = 1B
6. KASUS 6 = 3A = 2B
7. KASUS 7 = 1A = 3B
8. KASUS 8 = 2A = 1B
9. KASUS 9 = 3A = 2B
10. KASUS 10 = 3B

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 42
LEMBAR KASUS
KASUS 1.

Ny. R berusia 31 tahun sudah memiliki 3 orang anak datang kembali ke klinik untuk memasang alat
kontrasepsi AKDR setelah mendapatkan konseling. Dokter/bidan yang akan memasang AKDR
meminta persetujuan dengan mengisi informed consent, setelah itu ibu dipasang AKDR oleh
dokter/bidan.
1. Setelah dilakukan pemasangan apakah yang dilakukan oleh dokter/bidan dalam mengelola alat
habis pakai?
2. Apakah manfaat pengelolaan limbah yang telah dilakukan oleh dokter/bidan?

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 43
LEMBAR KASUS
KASUS 2.

Ny. A berusia 21 tahun sudah memiliki 1 orang anak usia 1 tahun datang kembali ke klinik untuk
mendapatkan KB suntik setiap bulan. Dokter/bidan memberikan suntikan dan menuliskan dalam
kartu ibu.
1. Setelah dilakukan penyuntikan apakah yang dilakukan oleh dokter/bidan dalam mengelola alat
habis pakai?
2. Apakah syarat wadah penampung limbah benda tajam?

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 44
LEMBAR KASUS
KASUS 3.

Ny. L berusia 28 tahun P1A0 datang ke klinik untuk mendapatkan pelayanan KB metode implan.
Sebelum memberikan pelayanan KB pada klien, dokter/bidan perlu menerapkan PPI.
1. Apa yang perlu dilakukan oleh klien dalam menerapkan PPI
2. Sebutkan waktu-waktu yang tepat untuk mencuci tangan bagi petugas
3. Sebutkan langkah-langkah mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45
LEMBAR KASUS
KASUS 4.

Pemberian tindakan pelayanan KB memberikan risiko penularan infeksi dari dan kepada klien
dan/atau tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, dokter/bidan perlu menggunakan barier protektif (masker
bedah, pelindung mata, pelindung wajah, sarung tangan pemeriksaan, dan sarung tangan bedah).
Sebutkan tujuan dari penggunaan barier protektif tersebut dalam pelayanan.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 46
LEMBAR KASUS
KASUS 5.

Dalam melakukan pelayanan Kb metode tubektomi pada klien, alat perlu dilakukan sterilisasi.
Apakah alat tubektomi boleh dilakukan DTT? Jelaskan alasannya

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 47
LEMBAR KASUS
 KASUS 6.

Seorang Perempuan ingin menggunakan alat kontrasepsi di era pandemi covid -19, Klien sudah
mendapatkan vaksin sebanyak 2 x. Sebelum diberikan kontrasepsi, bidan melakukan konseling.
1. Apakah bidan perlu menggunakan APD saat melakukan konseling?
2. APD apa saja yang digunakan Bidan dalam memberikan konseling pada
klien tersebut?

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 48
LEMBAR KASUS
KASUS 7
 Seorang tenaga kesehatan sedang melakukan pemasangan AKDR interval pada seorang
perempuan. Pada waktu pemeriksaan bimanual didapatkan bentuk uterus retrofleksi. Setelah
lengan AKDR dimasukkan kedalam tabung insersi, tenaga kesehatan tersebut
membengkokkan tabung inserter ke arah bawah menggunakan tangan yang sudah memakai
sarung tangan untuk menyesuaikan dengan bentuk uterus
 A. Apakah langkah yang dilakukan tenaga kesehatan tersebut sudah benar?
 B. berikan alasan yang tepat

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 49
LEMBAR KASUS
KASUS 8
 Seorang bidan sedang melakukan tugas sebagai instrumentator pada tindakan tubektomi.
Setelah selesai, bidan melakukan pengelolaan alat sesuai standar dan melakukan pengemasan
alat tersebut kemudian dilakukan sterilisasi, setelah itu disimpan dilemari.
1. Bagaimana langkah pengelolaan alat yang benar sebelum di sterilisasi ?
2. Jelaskan langkah-langkah proses pengemasan alat instrumen yang benar.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 50
LEMBAR KASUS
KASUS 9
 Seorang tenaga kesehatan sedang melakukan pemasangan AKDR post plasenta pada seorang
perempuan pasca persalinan normal menggunakan inserter panjang.
1. Alat instrumen apa saja yang dibutuhkan ? Apakah instrumen tersebut termasuk kritikal,
semi kritikal atau non kritikal.
2. Bagaimana kah proses instrumen tersebut sebelum digunakan kembali ?

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 51
LEMBAR KASUS
KASUS 10
 Seorang tenaga kesehatan sedang melakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi dengan cara merebus
alat dimasukkan ke dalam panci tertutup, tiba-tiba ada pasien/klien lagi yang datang dan
tenaga kesehatan tersebut minta anaknya mematikan API setelah air mendidih.
1. Apakah Disinfeksi Tingkat Tinggi yang dilakukan petugas kesehatan tersebut sudah benar?
Berikan alasan nya.
2. Ada berapa metode melakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi dan jelaskan langkah-langkahnya.

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 52
SELAMAT
BEKERJA!

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 53
TERIMA KASIH

Pelatihan Pelayanan Kontrasepsi bagi Dokter dan Bidan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 54

Anda mungkin juga menyukai