Anda di halaman 1dari 12

SINONIM DAN

ANTONIM
Kenapa perlu sinonim antonym?
• Dalam tes verbal ini kemampuan dan kecakapan berbahasa baik penguasaan perbendaharaan kata, tata bahasa
maupun memahami teks.
• Mengapa tes ini di lakukan? Karena ada indikasi hubungan antara kemampuan verbal seseorang dengan
intelegensinya, dimana, semakin banyak informasi yang dia ketahui maka semakin tinggi wawasan dan
pengetahuan orang tersebut, sehingga semakin tinggi juga intelegensinya. Tes sinonim dan antonim adalah bagian
penting dari tes ini, untuk menguji sebanyak apa perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seorang peserta.
• Tapi sebetulnya, kemampuan yang dimiliki oleh masing masing individu berbeda. Tidak berarti orang yang
punya banyak perbendaharaan kata, selalu mendapat nilai paling tinggi di tes ini. Karena bagaimanapun, tes
tetaplah sebuah tes, dimana soal soal yang diujikan tidak pernah terprediksi. Kita tidak tahu kosakata seperti apa
yang akan keluar. Bisa bahasa serapan, bisa bahasa jalanan, bisa bahasa daerah maupun bahasa lainnya. Dan
tidak mungkin seseorang dapat mengetahui semua kosakata.
• Jadi, hal yang paling penting di tes ini adalah bagaimana kita bisa mengakali jawaban dengan menganalisa
kemungkinan-kemungkinan dari jawaban yang di ujikan.
Pahami Kata Ilmiah yang sering keluar
Banyak kata serapan
Lihat awalan dan akhiran kata
Lihat awalan dan akhiran kata
Cara biar makin paham
• Tips 1. Banyak membaca Koran dan artikel. Jika menemukan kata asing, carilah artinya di kamus.
Sehingga, kamu tidak perlu menghafal semua isi kamus tetapi memahami kata-kata yang sering muncul

• Tips 2. Memahami makna kata dari imbuhan prefix (imbuhan awal) dan suffix (imbuhan akhir)

• Tips 3. Soal sinonim dari kata serapan dapat diidentifikasi dengan cara jangan memilih jawaban yang
memiliki kemiripan bunyi, baik di awal maupun akhir suku kata.

• Tips 4. Latihan mengerjakan soal-soal sinonim sebelum ujian berlangsung. Dengan banyak latihan
mengerjakan soal tersebut, Anda dapat dengan mudah semakin banyak mengingat kata.
Prefix
• Prefix adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Awalan dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua
macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing.

• Contoh:
• 1. Anti- memiliki arti melawan/bertentangan dengan. Dalam kalimat, Anda dapat menemukannya dengan
contoh antiklimaks, berlawanan dengan kemajuan (kemunduran).
• 2. Hiper- memiliki arti lebih/sangat. Dalam kalimat, Anda dapat menemukannya dengan contoh
hipersensitif, terlalu halus atau sangat sensitif.
• 3. Ko- memiliki arti bersama-sama/mendampingi. Dalam kalimat, Anda dapat menemukannya dengan
contoh copilot, berarti mendamipingi pilot.
Suffix
• Suffix merupakan imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses pembentukan kata ini tidak pernah
mengalami perubahan bentuk.

• Contoh:
• 1. –isme memiliki berbagai macam arti, yaitu agama, doktrin, teori yang dikembangkan, gerakan politis
ataupun gerakan artistik. Sebagai contoh, imbuhan tersebut dapat Anda temukan dalam kata Budhisme,
Feminisme, Nasionalisme, dan Marxisme.
• 2. –logi imbuhan ini memiliki beberapa arti, yaitu ilmu/pengetahuan dan kumpulan tulisan. Imbuhan
tersebut diantaranya dapat Anda temukan dalam kata sosiologi dan eulogi.
Cara cepat
• Perbanyak Latihan soal
• Perbanyak hafalan kosa kata
• Perbanyak waktu untuk berdoa :’)

Anda mungkin juga menyukai