Dosen pengampu:
Dr. Acep Hermawan, M.Ag.
Disusun oleh:
Agus Umar Abdul Aziz
2210090006
PROGRAM PASCASARJANA
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
ملخص
تقسيم اختبارات اللغة العربية إلى اختبارين ،هما )1 :اختبارات العناصر اللغو ية التي تشمل اختبار
المفردات والقوائد؛ و )2اختبارات المهارات اللغو ية وتشمل مهارة الاستماع ،ومهارة الكلام ،ومهارة
القراءة ،ومهارة الكتابة .وتنقسم اختبارات المهارات اللغو ية إلى فئتين ،وهما ال كفاءة النشيطة الاستقبالية
والتعبير ية .ال كفاءة النشيطة الاستقبالية في اللغة هي القدرة على قبول وفهم خطاب شركاء الكلام ،سواء
من خلال الوسائل الشفو ية أو الكتابية .هناك مهارتان ،وهما مهارة الاستماع والقراءة .في حين أن ال كفاءة
النشيطة التعبير ية في اللغة هي القدرة على التحدث ،شفهيا وكتابيا .هناك مهارتان ،وهما مهارة الكلام والكتابة.
ويمكن تجميع اختبارات اللغة العربية في مجموعة واسعة من أنواع الاختبارات استنادا إلى معايير تجميعها
المختلفة .ومن الضروري في إعداد اختبارات اللغة العربية أن يلاحظ المعلم علامات وتوجيهات من إعداد
خطوات الاختبار بحيث يتم ضمان أسئلة الاختبار التي يتم ترتيبها الجودة.
الكلمات المفتاحية :اختبارات المهارات اللغو ية ،ال كفاءة النشيطة الاستقبالية ،ال كفاءة النشيطة التعبير ية
PENDAHULUAN
Sejalan akan hal itu, penulis akan memaparkan mengenai tes keterampilan
berbahasa agar pengetes mampu mengetahui keterampilan berbahasa peserta tes,
baik dalam keterampilan reseptif maupun ekspresifnya peserta tes.
1
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
1
PEMBAHASAN
2
Nurgiantoro, B. 2018. Penilaian otentik dalam pembelajaran bahasa. UGM PRESS.
3
Tarigan, H.G. 1985. Menyimak Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
4
Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
2
3
isi dan cakupan wacana, dan jenis wacana. Tingkat kesulitan wacana terkait
erat dengan kompleksitas/kerumitan kosa kata dan struktur kalimat yang
dipergunakan. Jika kosa kata yang dipergunakan abstrak dan bermakna
ganda, jarang digunakan, struktur kalimat yang rumit, maka tingkat
kesulitan wacana itu termasuk tinggi.
Selain itu, Jika isi dan cakupan wacana tidak sesuai dengan minat,
pengalaman, dan kemampuan peserta didik, hal itu akan menambah tingkat
kesulitan wacana. Wacana yang baik untuk tes keterampilan menyimak
adalah wacana yang tingkat kesulitannya sedang atau sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
Jenis tes yang digunakan untuk tes keterampilan menyimak bisa
berbentuk tes obyektif pilihan ganda. Dilihat dari cara kerja peserta tes dan
koreksi jawaban, jenis tes ini lebih praktis, cara penilaian atau pemberian
skornya pun lebih obyektif. Ditambah lagi, jenis tes ini dapat mencakup
macam-macam wacana dan banyak soal, walaupun pembuatan soalnya
lebih sulit dan lebih lama.
Jenis wacana yang diteskan dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan singkat, dialog, dan wacana narasi. Sedangkan pilihan
jawabannya disediakan dalam lembar jawaban tersendiri.
Adapun dalam penyusunan soal tes keterampilan menyimak, apabila
sebuah tes menuntut testee menguasai bunyi-bunyi karakter huruf, maka
dapat diberikan tes peniruan dengan mengualang ucap bunyi yang disimak.
Adapun jika tes menuntut testee memahami simakan, maka tes dapat dibagi
dua bagian, yaitu menentukan pilihan jawaban dan menyusun jawaban5.
a. Tes Peniruan Bunyi
Peniruan bunyi adalah mengucapkan ulang huruf-huruf, kata atau
kalimat yang diperdengarkan. Adapun beberapa tahapan tes pada
peniruan bunyi, ialah sebagai berikut:
5
Hermawan, Acep. 2021. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya
4
أَ – إ – أ
! و"خ" إذا كانت خائطة،عين "ص" بين القوسين إذا كانت العبارات صائبة
2) Pilihan Ganda
Menentukan jawaban yang benar dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan mengenai isi wacana yang diperdengarkan
merupakan tes pilihan ganda.
5
Contoh:
ب أ
6
Alfiansyah. 2009. Defenisi Membaca. http://www.sastraedukasi.com/defenisi.membaca-
ekstensif.html.
7
Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
7
أَ – إ – أ
8
Hermawan, Acep. 2021. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya
8
! و"خ" إذا كانت خائطة،عين "ص" بين القوسين إذا كانت العبارات صائبة
2) Pilihan Ganda
Menentukan jawaban yang benar dari beberapa alternatif jawaban
yang disediakan mengenai isi wacana yang diperdengarkan
merupakan tes pilihan ganda.
Contoh:
3) Menjodohkan
Bentuk tes menjodohkan adalah memasangkan satu kalimat tak
lengkap dengan pelengkapnya yang sudah disediakan.
Contoh:
ب أ
4) Mengisi Kekosongan
Tes mengisi kekosongan adalah melengkapi kalimat atau paragraf
yang di antara unsurnya ada yang dihilangkan.
Contoh:
9
Nurgiantoro, B. 2018. Penilaian otentik dalam pembelajaran bahasa. UGM PRESS.
10
10
Sunendar, & Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya.
11
Djiwandono, S. 2011. Tes Bahasa (Pegangan Bagi Pengajar Bahasa). Jakarta: PT Indeks.
12
Fauzan, A. bin I. Al. 2011. Al Arabiyyah Bayna Yadaika Jilid 1. Jakarta: PT. Future Media Gate.
11
ماذا تقول إذا ذكر لك صدیقك أنه سیزورك ھذا المساء ول كنك مشغول؟
ھل توافق على جعل الدراسة بالنظام الفصلي أو بنظام الساعات؟ ولماذا؟
13
Hamid, M. Abdul. dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.
14
Hermawan, Acep. 2021. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya
12
b. Berbicara Komunikatif
Menurut Wieman dalam Tu’aimah & al-Naqah (2006:49),
keterampilan berbicara komunikatif adalah keterampilan seseorang
dalam menyampaikan pesan pada mitra bicara melalui perilaku
kebahasaan sesuai tuntutan dan konteks tertentu15.
Pada tahap awal komunikatif, berbicara senantiasa memperhatikan
pola-pola pembicaraan sesuai dengan kebutuhan berbahasa, namun
belum di bawa ke wilayah sesungguhnya, meskipun Tindakan
berbahasa yang dilakukan mencerminkan kenyataan dilapangan. Oleh
karena itu, tahap ini sudah berkaitan dengan produktivitas berbahasa.
15
Tu'aimah & Al-Naqah. 1986-1985. Al-Marja' fi Ta'lim al-Lughah al-'Arabiyyah lil Natiqin bi
Lughat 'Ukhra. Makkah al-Mukarramah: Jamia'ah Umm al-Qura.
13
16
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
17
Al Farisi, M Zaka. 2011. Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
18
Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
14
19
Taufik. 2011. Pembelajaran Bahasa Arab MI (Metode Aplikatif dan Inovatif Berbasis ICT).
Surabaya: PMN
20
Hamid, M. Abdul. dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.
21
Hermawan, Acep. 2021. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya
15
1) Tes imlak
Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan memvisualisasikan
antomi huruf dan kata yang terbentuk dari huruf-huruf. Aspek-
aspek yang diukurnya pun berkaitan dengan keterampilan
viusalisasi huruf, kata dan kalimat, misalnya huruf terpisah, huruf
sambung awal, huruf sambung tengah, huruf sambung akhir, kata
dasar dan kata berimbuhan.
2) Tes terpimpin
Tes menulis terpimpin adalah tes yang diarahkan oleh stimulus
tertentu. Contoh mengubah jumlah fi’liyyah ke jumlah ismiyyah:
b. Menulis Komunikatif
فالمكتوب إذا كان عار يا من،إن الحرف العربي المنطوق يختلف عن المكتوب
كما أن احتمالات،الحركات يقود إلى اللحن والخطأ لاسيما عند المبتدئين وقليلي الثقافة
.الخطأ في الشكل كبيرة جدا حينما تختلط صور المفردات إذ لا مميز لها سوى الشكل
وتعدد صور الحرف الواحد في الكتابة العربية حسب موقعه في اللفظ يخلق كثيرا من
17
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Fauzan, A. bin I. Al. 2011. Al Arabiyyah Bayna Yadaika Jilid 1. Jakarta: PT. Future
Media Gate.
Hamid, M. Abdul. dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang
Press.
18