Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Melengkapi Tugas Mata Kuliah
Ikhtibarat Lughawiyah
Dosen Pengampu
2023
IKHTIBARAT AL-TA’BIR AL-SYAFAHI
A. PENDAHULUAN
Dalam prinsip linguistik salah satu bagiannya menyebutkan bahwa bahasa pada dasarnya
adalah ucapan atau tuturan yang berupa bunyi bahasa yang diungkapkan dan dapat didengar.
Berdasarkan hal ini, beberapa pengajar bahasa harus menentukan prinsip bahwa dalam
pembelajaran bahasa harus dimulai dari pengajaran pendengaran dan pengucapan sebelum
membaca dan menulis.
Keterampilan membaca, di sisi lain adalah salah satu jenis keterampilan bahasa yang
harus dicapai dalam pengajaran modern, termasuk bahasa arab. Berbicara adalah sarana
untuk menumbuhkan sikapa saling memahami, pengertian dan komunikasi antara satu sama
lain melalui bahasa sebagai medianya. Dalam pengajaran bahasa asing terutama bahasa arab
pengajaran berbicara merupakan tujuan utama dalam tamsilnya. Di beberapa lembaga
Pendidikan pengajaran keterampilan berbicara lebih berpengaruh daripada keterampilan-
keterampilan bahasa lainnya.
Adapun metode belajar keterampilan berbicara didasarkan pada asumsi bahwa semua
orang memiliki kapabilitas bawaan yang disebut dengan language acquisition device “alat
pemerolehan bahasa”. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa bersifat inovatif dan kreatif
yang ditentukan oleh komponen imternal sehingga relevansi dan efektifitas kegiatan
pembiasaan dengan bentuk latihan stimulus-response-enforcement menjadi isu.
B. PEMBAHASAN
Tes atau ikhtibarat adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai
secara sistematis sehingga hasil pengukuran diharapkan dapat berbentuk angka atau
tingkatan kemampuan siswa.1
1
M. Abduh Wahab, Pembelajaran Bahasa Arab Di Era Postmodern, Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan
Bahasa Arab Dan Kebahasaan Araban,2015.
1
Secara bahasa, ta’bir berasal dari kata عبرالرؤيا يعبرها عبر و عباة: عبر – يعبرyang
berarti “mengungkapkan, mengekspresikan, berbicara”.2 Sedangkan menurut Taha
‘Ali Husain al-Dalimi dan Su’ad ‘Abdul Karim al- Waili dalam bukunya Ittijahat
Hadisah fi Tadris al-Lugah al-‘Arabiyyah, ta’bir menurut bahasa adalah penjelasan
dan ungkapan perasaan isi hati seseorang sehingga orang lain memahami maksudnya.
Menurut bahasa Ta’bir Syafahi adalah penjelasan dan ungkapan perasaan isi hati
seseorang sehingga orang lain memahami maksudnya. Ta’bir syafahi adalah
ungkapan dari seseorang dengan menjelaskan keadaan dan sifat atau menjawab
pertanyaan atau diskusi dalam topik pembicaraan yang disiapkan oleh guru.
Perbandingannya dengan muhadasah adalah berbicara pada kondisi interaksi yang
tidak terbatas.
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa, Ikhtibarat Ta’bir
Syafahi merupakan tes atau latihan untuk menilai pengungkapan yang disampaikan
secara lisan atau melalui penuturan yang mengungkapkan gagasan dan perasaan.
2
Jesica Audiah, Dolla Sobari, Metode Pembelajaran Ta’bir Syafawi Melalui Film Berbahasa Arab, Jurnal
Kitabina : Jurnal Bahasa Dan Sastra, Vol. 2, No. 01, (2021), hal 16.
3
Muhammad Nur Asmawi, Ta’bir Shafawi: Metode Dan Teknik Pengajarannya, Jurnal Hunafa, Vol. 6, No.
3, (2009), hal 321.
2
2. Merancang Tes Ta’bir Syafahi
Pada tahapan awal, latihan pengungkapan dapat dikatakan mirip dengan latihan
menyimak. Dalam atihan menyimak terdapat tahapan mendengarkan dan menirukan.
Latihan mendengarkan dan menirukan adalah gabungan antara latihan dasar untuk
keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Akan tetapi, tujuan akhir dari
keduanya berbeda. Tujuan akhir menyimak ialah kemampuan memahami apa yang
disimak. Sedangkan tujuan akhir latihan ta’bir syafahi ialah kemampuan ekspresi,
yaitu mengemukakan ide, gagasan, pikiran atau pesan kepada orang lain.4
Berikut ini dikemukakan ada beberapa model Latihan ta’bir syafahi. Urutan
penomorannya merupakan gradasi kesulitan meskipun tidak bersifat mutlak.
Pengajar Pembelajar
فالح رز
ثوب بنطلون
o Pengajar menyebutkan satu kata, pembelajar menyebutkan kata yang
lain yang tidak ada hubungannya dengan kata tersebut. Contoh:
4
Anshar, Pembelajaran Ta’bir Dalam Melatih Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Mahasiswa Ma’had
Al-Birr Niversitas Muhammadiyah Makassar, (Tesis Program Studi Megister Pendidikan Bahasa Arab), Makassar,
Pasca Sarjana UIN Alaudin, 2017,hal 28-33.
3
Pengajar Pembelajar
موز كوب
رأس قلم
o Pengajar menyebutkan satu kata benda, pembelajar menyebutkan kata
sifat yang sesuai. Contoh:
Pengajar Pembelajar
طالب نشيط
قميص جديد
إلى أين ذهبت البارحة يا أمين ؟. ذهبت البارحة إلى المسجد: أحمد
إلى أين ذهبت البارحة يا فاضل ؟. ذهبت البارحة إلى السينما: أمين
إلى أين ذهبت البارحة يا نبيلة ؟. ما ذهبت إلى أي مكان: فاضل
• Bercerita
5
Abdul Munip, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta), Hal 207.
5
إلى أين الرحلة؟
بماذا تشعر؟
• Diskusi
6
Guru memberikan satu topik yang sama pada setiap kelompok,
setelah itu setiap kelompok mengungkapkan topik secara bebas.
Seperti : topik yang diberikan guru tentang المهنةmaka siswa
mengungkapkan secara bebas tapi masih berkaitan dengan topik.
c) Diskusi kelompok
• Wawancara
............ : الطالب
........ : الطالب
ما اسمك؟: الضيف
.......... :الطالب
b) Wawancara dengan teman sekelas
:أسئلة مهارة الكالم تحت العنوان األنشطة اليومية بين الطالب والطالب
............ : الطالب
........ : الطالب
8
• Drama
• Berpidato
9
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Ikhtibarat Ta’bir Syafahi merupakan tes atau latihan untuk menilai pengungkapan
yang disampaikan secara lisan atau melalui penuturan yang mengungkapkan gagasan
dan perasaan. Ada beberapa bentuk latihan atau tes dari ta,bir syafahi diantaranya :
Latihan asosiasi dan identifikasi, latihan percakapan, latihan pola kalimat, latihan
bercerita, wawancara, diskusi, drama, dan pidato bahasa arab.
2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munip, Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta), Hal 207.
Anshar, Pembelajaran Ta’bir Dalam Melatih Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Mahasiswa Ma’had Al-Birr
Niversitas Muhammadiyah Makassar, (Tesis Program Studi Megister Pendidikan Bahasa Arab), Makassar,
Pasca Sarjana UIN Alaudin, 2017,hal 28-33.
Jesica Audiah, Dolla Sobari, Metode Pembelajaran Ta’bir Syafawi Melalui Film Berbahasa Arab, Jurnal
Kitabina : Jurnal Bahasa Dan Sastra, Vol. 2, No. 01, (2021), hal 16.
M. Abduh Wahab, Pembelajaran Bahasa Arab Di Era Postmodern, Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Bahasa Arab
Dan Kebahasaan Araban,2015.
Muhammad Nur Asmawi, Ta’bir Shafawi: Metode Dan Teknik Pengajarannya, Jurnal Hunafa, Vol. 6, No. 3,
(2009), hal 321.
11