Anda di halaman 1dari 14

Correlation between Platelet Lymphocyte Ratio and

Gensini Score in Patients with Coronary Artery Disease

Joseph J1, Panda L2, Wantania F2


Resident of Internal Medicine Department1
Head of Cardiology division
in Internal Medicine Department2
Prof dr. R.D Kandou Hospital /University of Sam Ratulangi, Manado
Latar Belakang
• Coronary Artery Disease (CAD) merupakan
suatu gangguan fungsi jantung yang
disebabkan karena adanya penyempitan dan
tersumbatnya pembuluh darah jantung.
• Aterosklerosis pada CAD ditandai dengan
terbentuknya plak (ateroma) yang menempel
pada lumen arteri.
• Trombosit berperan pada proses
pembentukan dan perkembangan
aterosklerosis. Perlengketan trombosit dengan
sel endotel diikuti dengan pengeluaran
granula trombosit yang selanjutnya
menyebabkan inflamasi endotel.
• Limfosit berperan dalam proses aterosklerosis
dan aterotrombosis.
• Derajat keparahan stenosis dapat dihitung
dengan skor Gensini.
Tujuan
• Penelitian ini bertujusn untuk mengetahui
hubungan antara rasio trombosit limfosit dan
Skor Gensini pada pasien dengan CAD.
Metode
• Penelitian ini menggunakan pendekatan
potong lintang
• Data dikumpulkan dari pasien yang
terdiagnosa CAD yang dilakukan tindakan
angiografi selama periode Desember-April
2022 di RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado
• Ratio trombosit limfosit (RTL) dihitung dari
jumlah trombosit dibagi limfosit absolut
• Skor Gensini digunakan untuk menilai tingkat
keparahan dari CAD
• Sistem skoring :
1 - 25% stenosis = 1 poin
26 - 50% stenosis = 2 poin
51 - 75% stenosis = 4 poin
76 - 90% stenosis = 8 poin
91 - 99% stenosis = 16 poin
Oklusi Total = 32 poin
Setelah didapatkan skoring, kemudian dikalikan dengan
lokasi lesi ;
• Left main lesion = 5
• Proximal left anterior descending (LAD) or left
circumflex (LCX) artery = 2,5
• Mid-segmen LAD & LCX = 1,5
• Distal segmen of the LAD & LCX, first diagonal branch,
first obtuse marginal branch, right coronary artery,
posterior descending artery, & intermediate artery = 1
• Second diagonal & second obtuse marginal branches
= 0,5
• Kriteria inklusi : pasien ≥ 18 thn terdiagnosa
CAD dan telah dilakukan tindakan angiografi
untuk pertama kali
• Kriteria eksklusi : pasien dengan gangguan
fungsi ginjal , menderita penyakit keganasan
• Analisa data dilakukan dengan tingkat
kemaknaan p<0,05
Uji korelasi Spearman menunjukkan tidak adanya korelasi antara
PLR dengan Gensini (r = 0,11, p = 0,48)
Diskusi
• Dari penelitian ini menunjukkan hasil korelasi
positif yang sangat lemah antara skor PLR dan
Gensini yang tidak signifikan secara statistik.
• Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
dari Kasim, dkk, dimana didapatkan hubungan
antara PLR dengan derajat keparahan stenosis
pada pasien CAD etapi dengan korelasi yang
lemah.
• Jumlah trombosit yang meningkat dihubungkan
dengan outcome kejadian kardiovaskuler yang
buruk.
• Hitung limfosiit yang rendah secara signifikan
berhubungan dengan morbiditas & mortalitas
kardiovaskuler
• Tingkat keparahan CAD bisa dinilai secara objektif
dengan pemeriksaan angiografi koroner, dan untuk
meningkatkan tingkat keparahannya dengan
menggunakan skor Gensini berdasarkan evaluasi
dari jumlah segmen arteri coronaria yang stenosis.
Kesimpulan
• Tidak ada korelasi yang signifikan secara
statistik antara PLR dan Skor Gensini pada
pasien dengan CAD.

Anda mungkin juga menyukai