TESIS
DARWIN INDRA
DARWIN INDRA
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
dr. A. Lucia Panda, SpPD, SpJP(K) FIHA dr. Edmond L. Jim, SpJP(K) FIHA
NIP: 19620317 198903 2 001 NIP: 19800812 200501 1 003
dr. A. Lucia Panda, SpPD, SpJP(K) FIHA dr. Janry Pangemanan, SpJP(K) FIHA
NIP: 19620317 198903 2 001 NIP: 19670103 199803 1 001
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
NIM : 15015108001
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-benar
pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia
Yang menyatakan,
(Darwin Indra)
iii
ABSTRAK
aterosklerotik yang tidak stabil. Sejumlah faktor risiko salah satunya yaitu proses
tissue (EAT) adalah organ imunologis yang aktif secara metabolik dengan potensi
jenis leukosit, merupakan metode cepat dan sederhana untuk menilai status
inflamasi yang dihitung dari rasio antara jumlah neutrofil absolut dengan jumlah
dan NLR dapat berperan sebagai penanda severitas lesi arteri koroner melalui
ekonomis dan juga pemeriksaan darah perifer yang banyak tersedia di berbagai
iv
fasilitas kesehatan, serta dapat diterapkan dengan mudah pada praktik klinis sehari-
hari. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan
ketebalan EAT dan NLR sebagai penanda severitas lesi arteri koroner.
Tissue (EAT) dan neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) dengan derajat severitas
lesi arteri koroner berdasarkan skor SYNTAX pada pasien angina pektoris stabil.
cross-sectional dan dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2019. Jumlah sampel pada
penelitian ini adalah 61 pasien. Semua subjek penelitian yang memenuhi kriteria
inklusi dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik meliputi usia, jenis kelamin,
ketebalan EAT dan hitung jenis leukosit. Setelah angiografi koroner dilakukan
kemudian dilakukan analisis korelasi dari EAT dan NLR terhadap skor SYNTAX.
Hasil: Dari total 61 subjek penelitian, didapatkan 40 pasien pria (65.57%) dan 21
pasien wanita (34.43%) dengan proporsi pasien pria mencapai 2 kali pasien wanita,
sementara usia rata-rata mereka sekitar 60 tahun (SD 8 tahun) Dari analisa
karakteristik dasar, nilai indeks massa tubuh dalam kisaran sedikit di atas berat
badan normal, kadar HbA1c cukup tinggi (median 6.5%; IQR 5.8 hingga 8.4%).
Fungsi ginjal cukup bervariasi dengan mean eGFR masih di atas 60 mL/min/1,72
m2. Profil lipid secara umum relatif abnormal, ditandai dengan mean kolesterol total
di atas 120 mg/dL, median high density lipoprotein (HDL) kurang dari 40 mg/dL.
v
Distribusi nilai NLR terlihat cenderung miring ke angka yang lebih tinggi, dengan
median 2.0 (IQR 1.6 – 2.5); nilai ini relatif tidak berbeda jauh antara pria dan wanita
(p = 0.108). Sebaran hasil pengukuran dari ketebalan EAT para pasien memiliki
median 0.6 (IQR 0.4 – 0.8). Dalam hal keparahan lesi arteri koroner, para pasien
SYNTAX di bawah 22. Hanya ketebalan EAT yang korelasinya relatif cukup besar
Kesimpulan: Terdapat korelasi positif bermakna antara EAT dan skor SYNTAX.
Dimana setiap peningkatan ketebalan EAT bisa memprediksi severitas lesi koroner
vi
ABSTRACT
ARTERY DISEASE
and at the same time plays a role in its progressivity. Epicardial adipose tissue
a fast and simple method for assessing inflammatory status calculated from the ratio
between absolute neutrophil counts and absolute lymphocyte counts. The situation
vessel endothelium and the emergence of atherosclerosis. The thickness of the EAT
and NLR can act as markers of the severity of coronary artery lesions through non-
vii
economical and also peripheral blood tests that are widely available in various
health facilities, and can be easily applied to daily clinical practice. Therefore
Tissue (EAT) and neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) with the degree of severity
of coronary artery lesions based on SYNTAX scores in patients with stable angina
pectoris.
Methods: The design of this study was observational analytic with cross-sectional
approach and was conducted in May-August 2019. The number of samples in this
study were 61 patients. All research subjects who met the inclusion criteria were
coronary angiography was performed to check the thickness of the EAT and
correlation analysis of the EAT and NLR is performed on the SYNTAX score.
Results: From a total of 61 study subjects, 40 male (65.57%) and 21 female patients
(34.43%) found that the proportion of male patients was twice than female patients,
while their average age was around 60 years (SD 8 years), body mass index values
are in the range slightly above normal body weight, HbA1c levels are quite high
(median 6.5%; IQR 5.8 to 8.4%). Kidney function is quite varied with mean eGFR
still above 60 mL / min / 1.72 m2. Lipid profiles are generally relatively abnormal,
viii
characterized by mean total cholesterol above 120 mg / dL, median high density
lipoprotein (HDL) less than 40 mg/dL. The distribution of NLR values seems to
tend to tilt to higher numbers, with a median of 2.0 (IQR 1.6 - 2.5); this value is
relatively not much different between male and female (p = 0.108). Distribution of
measurement results from the thickness of the EAT of the patients had a median of
0.6 (IQR 0.4 - 0.8). In terms of the severity of coronary artery lesions, patients were
generally classified as having a low mortality risk with a median SYNTAX score
below 22. Only the thickness of the EAT was relatively large and significant
correlation (Pearson r = 0.32; p = 0.014). changes in SYNTAX scores are not related
scores. Where increasing the thickness of the EAT can predict the severity of
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya atas berkat kasih dan karunia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan sebagai salah
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Sam
kasih setulus-tulusnya kepada dr. A. Lucia Panda, SpPD, SpJP(K), FIHA, selaku
pembimbing pertama, Kepala Bagian Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah,
dan Ketua divisi diagnostik non-invasif dan vaskular yang telah membimbing saya
setahap demi setahap hingga selesainya penyusunan tesis ini serta selalu
mengajarkan saya ketulusan dalam melayani. Kepada dr. Edmond L. Jim, SpJP(K),
FIHA selaku pembimbing kedua, staf divisi Invasif Kardiovaskular yang telah
selama pendidikan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas amal baik dan
kearifannya. Terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat, M.Sc,
DEA sebagai Rektor Universitas Sam Ratulangi telah berkenan menerima saya
x
Terima kasih disampaikan kepada Dr. dr. Billy J. Kepel, M.Med.Sc. sebagai
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dan Prof. Dr. dr. Adrian
Ratulangi, yang telah berkenan menerima saya dalam program pendidikan spesialis
Universitas Sam Ratulangi serta Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. R. D.
Kandou yang memberi fasilitas untuk mengikuti program pendidikan spesialis Ilmu
mendidik dan membimbing dalam bidang statistik dan metodologi penelitian pada
Kepada Prof. Dr. dr. Reggy Lefrandt, SpJP(K), FIHA, selaku mantan Ketua
KSM BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou dan mantan Kepala Bagian dan Ketua
Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Universitas Sam
Ratulangi serta kepada Prof. Dr. dr. Starry H. Rampengan, SpJP(K), FIHA selaku
Sekretaris Bagian Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Universitas Sam
Ratulangi yang telah memberikan banyak tenaga dan waktu membagi ilmu dalam
dr. Janry Pangemanan, SpJP(K), FIHA selaku Ketua Program Studi Ilmu Penyakit
Jantung dan Pembuluh Darah Universitas Sam Ratulangi, dan ketua divisi
kardiologi intervensi, dr. Dewi Utari Djafar, SpJP, FIHA selaku Sekretaris Program
Studi PPDS I Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Universitas Sam
xi
dukungan selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit
pelayanan Bagian Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Universitas Sam
Ratulangi dan ketua divisi Rehabilitasi dan Preventif Kardiovaskular Bagian Ilmu
Jantung dan Pembuluh Darah Universitas Sam Ratulangi, Dr. dr. E. David
Kaunang, SpA(K) selaku Ketua Divisi Kardiologi Anak Bagian Ilmu Penyakit
Ketua Divisi Bedah Jantung Bagian Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Universitas Sam Ratulangi, dr. Wega Sukanto, SpBTKV selaku staf divisi bedah
jantung, dr. Victor Joseph, SpJP, FIHA selaku staf divisi Rehabilitasi dan Preventif
FIHA, dr. Benny Setiadi, SpJP(K), FIHA, dr. Vekky Sariowan, SpJP, FIHA, dr.
Gratiani E. H. Reppi, SpJP, FIHA, dr. Natalia Ch. I. Polii, SpJP, FIHA, dr. Monique
P. F. Rotty, SpJP, FIHA, dr. Nancy Lampus, SpJP, FIHA, dan dr. Victor G. X.
Rooroh, SpJP, FIHA selaku staf Bagian Ilmu Penyakit Jantung dan Kedokteran
xii
Kepada Dr. dr. M. Munawar, SpJP(K), FIHA, dr. Beny Hartono, SpJP(K),
FIHA, dr. Bambang Budiono, SpJP(K), FIHA, Dr. dr. Manoefris Kasim, SpJP(K),
FIHA, Sp.KN, dr Elen Sahara SpJP, FIHA, dr Celly SpJP, FIHA, disampaikan
Pembuluh darah.
Indonesia/RSPJN Harapan Kita, Dr. dr. Hananto Adriantoro, SpJP(K), FIHA selaku
Direktur RSJPN Harapan Kita, serta jajaran staf dan pengajar Departemen Ilmu
selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan
Pembuluh darah.
Penyakit Dalam Universitas Sam Ratulangi/RSU Prof. dr. RD Kandou, Prof. Dr.
dr. Adrian Umboh, SpA(K), selaku Kepala Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak,
Universitas Sam Ratulangi/RSU Prof. dr. RD Kandou, Prof. Dr. dr. John wantania,
xiii
lingkungan SMF Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dan Ilmu Penyakit
membantu selama saya mengikuti pendidikan spesialisasi. Tidak lupa saya juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada teman seangkatan saya dr. Yohanes Loho,
selama residensi.
Secara khusus, saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
ayah terkasih Soesanto Indra, ibu tercinta Anny Winata, kakak adik saya, Siska
Indra, Steven Indra, Charles Indra dan istri tercinta dr. Melina Anggabrata, SpPD
yang selalu menjadi penyemangat hidup saya. Serta dukungan doa, semangat,
Terima kasih kepada semua pihak yang belum sempat saya sebutkan
namanya satu persatu dan telah memberikan bantuan moril maupun materil
sehingga tesis ini dapat terwujud. Saya menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini
masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari sempurna, namun besar harapan
saya semoga hasil penelitian ini berguna bagi pengembangan Ilmu Penyakit
Darwin Indra
xiv
DAFTAR ISI
Ringkasan ............................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................................xv
BAB I Pendahuluan
xv
II.4.2 Algoritma skor SYNTAX ................................................................26
BAB III Kerangka Teori, kerangka konsep, variabel penelitian dan hipotesis
V.2 Hubungan antara ketebalan EAT, NLR, dan Skor SYNTAX .....................42
BAB VI Pembahasan
xvi
VI.2 Hubungan EAT terhadap Skor SYNTAX ..................................................45
VI.4 Hubungan EAT dan NLR pada severitas lesi koroner ...............................46
Daftar Tabel
Tabel 5. Model regresi linier skor SYNTAX dengan EAT dan NLR ...............41
Daftar Gambar
Gambar 5. Patofisiologi disfungsi endotel dipicu oleh netrofil dan limfosit .....16
xvii
Gambar 10. Scatterplot Hubungan Ketebalan EAT, NLR, Skor SYNTAX .....26
Lampiran ..............................................................................................................58
xviii