1, Desember 2013
Cipto Susilo*
ABSTRACT
21
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
22
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
23
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
24
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
kelekatan dan agregasi trombosit melalui Adanya hasil yang signifikan pada
stimulasi katekolamin. Kadar Troponin I yang positif dapat
Rata-rata luas infark miokard berdasar disebabkan karena adanya thrombus yang
skor selvester antara 10-20 % berjumlah 9 terbentuk pada arteri koroner sehingga
(45%). Infark miokardium akan menyebabkan oklusi total atau oklusi
mempengaruhi fungsi ventrikel kiri karena sebagian yang berdampak terhadap
otot yang nekrosis kehilangan daya berkurangnya aliran darah dan secara klinis
kontraksi sedangkan otot yang iskemia ditunjukkan oleh ada atau tidaknya elevasi
disekitarnya juga mengalami gangguan daya segmen ST pada EKG (Anderson et al.,
kontraksi karena ukuran infark yang 2007). Akan tetapi dengan adanya iskemia
melebihi 40% berhubungan kejadian syok yang berlanjut akan menyebabkan hipoksia
kardiogenik yang tinggi (Yoshida & Gould, jaringan sehingga terjadi hambatan
1993 dalam Malinrungi, 2003). metabolisme aerobik menjadi anaerobik dan
Kadar Troponin I didapatkan nilai menghasilkan piruvat yang akan
positif berjumlah 8 ( 40%). Hasil ini sesuai menyebabkan protein intraseluler cardiac
dengan penelitian Samsu & Sargowo, 2007 troponin I dilepaskan ke intrasvaskuler
bahwa ketika terjadi iskemia miokard, maka (Sanhai, Ellof & Christenson, 2010).
membran sel menjadi lebih permeabel Hasil penelitian di atas menunjukan
sehingga komponen intraseluler seperti bahwa semakin tinggi prosentase skor
troponin jantung merembes ke dalam Selvester akan semakin positif Kadar
interstitium dan ruang intravaskuler. Troponin I. Hasil penelitian tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Sutton
Hubungan Antara Luas Infark Miokard dan Sharpe menunjukkan bahwa ada
dengan Kadar Troponin I Pasien SKA hubungan kuat antara tingginya skor
Selvester dengan disfungsi ventrikel kiri
Hasil analisis bivariat mengunakan uji
pada penderita IMA (r=0,88), karena fungsi
regresi logistic ditemukan bahwa pada
ventrikel dapat merefleksikan adanya
pengujian parsial diketahui luas infark
luasnya tidak suatu infark sehingga dapat
miokard tidak memiliki pengaruh signifikan
diukur dengan adanya enzim jantung dan
pada model Kadar Troponin I positif lemah.
pemakaian EKG (Isfanudin, 2001).
Akan tetapi memiliki pengaruh signifikan
Penelitian menunjukan adanya Kadar
pada model Kadar Troponin I positif dengan
Troponin I positif lemah dan negatif dapat
nilai p: 0.064 artinya terdapat hubungan
juga disebabkan karena pasien sedang dalam
antara luas infark miokard dengan Kadar
fase akut atau infark miokard yang belum
Troponin I kategori positif pada pasien
luas atau adanya faktor lain seperti
SKA, dengan nilai OR =1.161, berarti setiap
pengambilan sampel darah pada
kenaikan luas infark sebesar 1% akan
pemeriksaan troponin diambil sebelum 4
meningkatkan peluang pasien memiliki
atau 6 jam sebagaimana teori bahwa
Kadar Troponin I positif sebesar 1.161 kali.
Troponin I mulai meningkat 3 sampai 5 jam
Hasil tersebut sesuai dengan
setelah jejas miokard, mencapai puncak
penelitian yang telah dilakukan oleh Martin
pada 14 sampai 18 jam dan tetap meningkat
et al. (2008) bahwa Kadar Troponin I dan
selama 5 sampai 7 hari karena Troponin I
Selvester Skor EKG berkorelasi dengan
mempunyai sensitivitas 100% pada 6 jam
ukuran infark dengan nilai r= 0,59, p<
0,001. setelah IMA (Samsu & Sargowo, 2007).
25
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
26
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
27
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 4, No. 1, Desember 2013
28