Bab I Deskripsi
1.1 maksud dan tujuan
1.1.1 maksud
1.1.2 tujuan
1.2 ruang lingkup
1.3 pengertian
bab II ketentuan-ketentuan
2.1 umum
2.1 bahan
2.2.1 kaporit
2.2.2 air
2.2.3 orthotolidin
2.3 peralatan
2.4 pembubuhan
2.5 pendosisan
2.6 penyimpanan kaporit
Bab III cara pembubuhan
3.1 persiapan
3.2 pembuatan larutan
3.2.1 larutan kaporit
3.2.2 larutan ortholidin
3.3 penetapan kadar khlor
3.4 pembubuhan
3.5 pembersih lumpur
Lampiran a. daftar istilah
Lampiran b lain-lain
Lampiran c daftar nama dan lembaga
BAB I
Deskripsi
A. Maksud dan tujuan
Maksud
Tata cara pembubuhan kaporit pada unit IPA ini dimaksudkan sebagai acuan
dan pegangan dalam membubuhkan kaporit pada instalasi penjernihan air di
lapangan.
Tujuan
Tujuan tata cara ini adalah untuk memperoleh air yang memenuhi ketentuan
baku mutu memperoleh air yang memenuhi ketentuan baku mutu air bersih yang
berlaku dengan dosis kaporit yang optimal, bagi keperluan pengelola.
B. Ruang lingkup
Bahan
Kaporit
Kaporit yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut
1. Kadar khlor murni dalam senyawa Ca(OCI)2 antara 60-7-%
2. Berbentuk serbuk
3. Berwarna putih kekuningan
4. Belum berkontak dengan udara secara lamgsung
5. Jumlah kaporit yang akan dilarutkan dihitung dengan rumus
W = Q x C x Rs ………………….
Keterangan
W= jumlah kaporit yang dibutuhkan (mg/detik)
Q = debit air baku (L/detik)
C= Kadar CI2 dalam Ca(OCI)2
Missal : kadar CI2=60%
Maka C = 100/60
Rs= Dosisi pembubuhan (mg/L)
6. Larutan kaporit dibuat pada saat akan dilakukan penjernihan air.
Air
Air yang akan dibubuhi kaporit harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Mempunyai pH normal
2. Bertemperatur sesuai suhu udara
3. DPCnya sudah ditetapkan
Ortholidin
Ortholidin yang digunakan harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Konsentrasi larutan 0,3%
2. Berkualitas tinggi
3. Pemyimpanan dalam botol berwarna gelap
Peralatan
Peralatan yang harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Sesuai ketentuan yang berlaku
2. Jenis peralatan yang harus tersedia
1. Alat pembubuh
- Bak momm
- Pompa injector
- Bidozer (doser ganda)
2. Komparator sisa khlor
3. Masker
4. Sarung tangan
5. Bak pembubuh dan pengaduk
6. Timbangan
7. Pemeriksa pH
Pembubuhan
Pembubuhan kaporit harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Waktu detensi minimal 30 menit.
2. Kecepatan pembubuhan ditetapkan dengan menggunakan rumus
D= QxCxRs/ K …
Keterangan :
D=kecepatan pembubuhan (ml/detik)
Rs=dosis pembubuhan (mg/l)
Q=debit air baku (l/detik)
C=kadar CI2 dalam Ca (OCI2)
Missal : kadar CI2 =60%
Maka = C=100/60
K= kadar kaporit 1 ml larutan
Pendosisan
Dosis khlor harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Desinfeksi
Harus dilakukan pengukuran DPC dengan rumus :
DPC = (1000/50 x V x C) – D ) mg/L…..(3)
Keterangan
V= ml larutan kaporit 0,7% yang ditambahkan
C=kadar khlor dalam air, mg/L
D=sisa khlor, mg/L
Sisa khlor antara 0,2 sampai 0,5 mg/L
2. Prekhlorinasi harus dilakukan pengukuran DPC
Penyimpanan kaporit
Penyimpanan kaporit harus memenuhi ketentuan beikut :
1. Penempatan kaleng-kaleng kaporit harus menurut tanggal produksinya
2. Kaporit ditempatkan pada tempat kering tidak terkena sinar matahari
secara langsung dan jauh dari bahan yang mudah terbakar
3. Kaleng kaporit harus tertutup rapat
4. Ventilasi ruang penyimpanan harus memenuhi ketentuan yang berlaku
5. Ruang penyimpanan tidak boleh digunakan untuk menyimpan bahan
kimia lainnya.
6. Kaleng kaporit diletakkan di atas balok-balok kayu setinggi +- 10 cm
dari lantai ruangan.
BAB III
Cara Pembubuhan
Persiapan
Lakukan persiapan pembubuhan kaporit dengan cara
1. Periksa kebersihan tenpat penyimpanan larutan yaitu :
Bagian dalam
Pipa penyalur dan katup penyalur larutan
Pipa penguras dan katup penguras endapan
Pengaduk
2. Siapkan kaporit sesuai dengan ketentuan pada ayat 2.2.1
3. Lakukan penetapan DPC sebagai berikut
Siapkan labu erlemenyer yang bersih sebanyak 3 buah.
Ketiga labu diisi contoh air 50 ml yang sudah disaring, tambahkan
larutan kaporit, masing-masing 0,10 ml ; 0,15 ml ; dan 0,20 ml ke
dalam labu erlemeyer.
Kocok dan simpan diruang gelap selama 30 menit.
Tentukan sisa khlor dari setiap labu erlemeyer
Catat sisa khlor dari masing-masing labu
Hitung DPC seperti pasal 2.5 butir 1 (rumus 3 )
Pembuatan Larutan
Larutan Kaporit
Buat larutan dengan cara :
1. Timbang kaporit sesuai dengan ketentuan pada ayat 2.2.1
2. Larutkan dengan air hingga volume air mencapai jumlah yang
ditentukan
3. Aduk dengan pengaduk hingga terbentuk larutan kaporit
4. Biarkan endapan turun
5. Buang endapapan dan tuang larutan ke dalam bak pembubuh
Larutan ortholidin
Buat larutan dengan cara :
Larutkan ortholidin 1,35gr ke dalam 500 ml aqua sambal dikocok,
kemudian tambahkan 150 HCI pekat, larutan disimpan dalam botol
berwarna kuning ditempat gelap.
Pembubuhan
Lakukan pembubuhan dengan cara :
1. Lakukan kecepatan pembubuhan larutan
2. Atur alat pembubuh hingga kecepatan pembubuhan sesuai dengan
kebutuhan dosis
3. Sesuai dengan interval waktu operasi
4. Sesuaikan dengan debit produksi instalasi
5. Lakukan pembubuhan
6. Periksa khlor pada pelanggan yang terdekat hasilnya maksimum 0,5 mg/L
7. Periksa sisa khlor pada pelanggan terjauh, minimal 5 pelanggan, hasilnya
minimal 0,2mg/l
Pembersihan lumpur
Lakukan pembersihan lumpur dengan cara :
1. Hentikan pembubuhan
2. Aduk air dalam tangka larutan hingga semua lumpur terangkat
3. Buka kran penguras
4. Tuangkan air bersih kedalam tangka hingga semua lumpur hilang
5. Bersihkan tangki, pipa-pipa dank ran-kran yang ada
6. Tutup kembali kran penguras tangka
7. Alat pembubuh dapat dioperasikan kembali
Lampiran A
Daftar istilah
BEP = Break Even Point
DPC = Daya Pengikat Chlor
Lampiran B
1. Pemrakarsa
1. Direktorat air bersih, direktorat jenderal cipta karya
2. Pusat litbang pemukiman, badan litbang PU
2. Penyusun
No Nama lembaga
1 Sarbidi, BE Pusat litbang pemukiman
2 Ir. Rumiati Tobing Pusat Litbang Pemukiman