Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Acute Coronary Syndrome( ACS) merupakan kumpulan gejala yang
manifestasi klinisnya dominan disebabkan oleh proses aterosklerosis.
Hal ini biasanya dipresipitasi oleh thrombosis akut yang diinduksi oleh
ruptur atau erosi plak aterosklerosis pembuluh darah koroner, dengan
atau tanpa disertai vasokonstriksi, sehingga menyebabkan penurunan
mendadak aliran pembuluh darah jantung ( Hamm et al, 2011).

Menurut data world Health Organization (WHO) pada tahun 2012


penyakit kariovaskular merupakan penyebab kematian utama dari
seluruh penyakit tidak menular dan bertanggung jawab atas 17,5 juta
kematian atau 46% dari seluruh kematian penyakit tidak menular. Dari
data tersebut diperkirakan 7,4 juta kematian adalah serangan jantung
akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta adalah stroke
( Joseph et al, 2016).

Acute Coronary Syndrome atau Sindrom Koroner Akut ( SKA )


merupakan penyakit yang masih menjadi masalah baik di negara maju
maupun negara berkembang ( Rima Melati, 2008). Menurut WHO pada
tahun 2011, 7.254.000 kematian di seluruh dunia ( 12,8% dari semua
kematian ) disebabkan oleh SKA pada Tahun 2008 ( Hausenloy, 2013).
Di USA setiap tahun 550.000 orang meninggal karena penyakit ini. Di
Eropa diperhitungkan 20-40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita
SKA ( Rima Melati,2008 ).

Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS ) Tahun 2013 menunjukkan


prevalensi penderita PJK sebesar 0,5% dari seluruh pasien penyakit
tidak menular. Daerah tertinggi berdasarkan terdiagnosis dokter
adalah Sulawesi Tengah (0,8 %) diikuti Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Ace
masing-masing ( 0,7%) (Joseph et al 2016). SKA umumnya terjadi pada
pasien dengan usia diatas 40 tahun ( Heru Sulastomo, 2010 ). SKA tidak
hanya menyerang laki-laki saja, wanita juga berisiko terkena SKA
meskipun kasusnya tidak sebesar pada laki-laki (Mamat Supriyono,
2008).

Insidensi SKA tercatat lebih rendah pada wanita dibandingkan pria


sebelum usia 50 tahun (Anand,2008), Sebelum berusia 40 tahun,
perbedaan kejadian SKA antara pria dan wanita adalah 8 :1. Satu dari
empat laki-laki dan satu dari lima perempun meninggal setiap tahun
karena SKA. Sampai dengan saat ini SKA juga merupakan penyebab
utama kematian dini pada sekitar 40 % dari sebab kematian laki-laki
usia menengah di Indonesia ( Mamat Supriyono, 2008).

Istilah sindrom koroner akut (SKA) pada saat ini digunakan untuk
menggambarkan kejadian kegawatan pada pembuluh darah koroner.
SKA merupakan suatu sindrom pada pembuluh darah koroner yang
dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti : angina tak stabil
(unstable angina), infark miokard non elevasi ST, infark miokard elevasi
ST, maupun angina pektoris pasca invark atau pasca tindakan
intervensi koroner perkutan. SKA merupakan penyakit vaskuler yang
harus diperhatikan khususnya pada pasien yang memiliki penyakit
jantung koroner (PJK). Asuhan perawatan yang diberikan pada pasien
dengan diagnosa medik SKA memerlukan perhatian yang lebih intensif
untuk mencegah terjadinya kematian mendadak pada pasien.
Berdasarkan uraian diatas, pemakalah menyusun makalah asuhan
keperawatan pada pasien dengna sindrom koroner akut.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan Umum


Mampu memahami dan menjelaskan mengenai sindrom koroner
akut dan proses asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien
sindrom koroner akut.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Mampu memahami pengertian penyakit sindrom koroner akut
(SKA)
2. Mampu memahami patofisiologi dari penyakit sindrom koroner
akut (SKA)
3. Mampu memahami manifestasi klinis terkait penyakit SKA
4. Mampu memahami prose asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien dengan SKA

1.3 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut :
Bagi penulis :
Penulisan makalah ini bermanfaat sebagai pemenuhan tugas untuk
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang diampu oleh Ibu Ns.
Ratna Aryani, M. Kep serta menambah pengetahuan dan wawasan
penulis mengenai konsep penyakit sindrom koroner akut (SKA) serta
proses asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan SKA.
Bagi Pendidikan :
Sebagai media dan sarana pembelajaran serta sumber informasi yang
berguna untuk menambah wawasan pembacanya mengenai konsep
penyakit sindrom koroner akut (SKA) serta proses asuhan keperawatan
yang diberikan pada pasien dengan SKA.

Anda mungkin juga menyukai