1 Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi / RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado 2Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi / RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado
Latar belakang. Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin.
Hiperurisemia merupakan salah satu parameter metabolik yang diperkirakan mempunyai peranan dalam perjalanan Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) melalui proses oksidatif dan inflamasi. Fibroscan atau transient elastography merupakan suatu alat non-invasif yang dapat dipakai menggantikan biopsi untuk memeriksa tingkat kerusakan jaringan hati (fibrosis maupun steatosis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dengan nilai fibrosis (transien elastografi/KPA) dan steatosis (controlled attenuation parameter/CAP) pada pasien NAFLD. Metode. Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang pada pasien NAFLD yang kontrol di poliklinik hepatologi dari bulan April 2021 hingga Juni 2021. Pasien sebelumnya dilakukan pemeriksaan fibrocsan untuk menilai derajat steatosis dan fibrosis, kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan asam urat. Kriteria eksklusi meliputi pasien dengan riwayat alkoholik, penderita hepatitis B,C dan penyakit keganasan maupun autoimun. Analisa data dilakukan dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil. Didapatkan 30 subjek penelitian dengan NAFLD yang terdiri dari laki-laki 22 orang dan perempuan 8 orang. Usia rerata 39,90 ± 12,10 tahun. Rerata kadar asam 6,99 (4,00–12,00) mg/dL, KPA 6,99 ± 1,81, CAP 5,48 ± 1,57. Setelah dilakukan uji normalitas dengan test Shapiro-Wilk didapatkan distribusi data normal. Hubungan antara variabel dinilai menggunakan uji Pearson dengan hasil tidak didapatkan hubungan bermakna antara asam urat dengan nilai fibrosis r=0,085 ;p=0,656 dan juga tidak didapatkan hubungan bermakna antara asam urat dengan nilai steatosis r=0,139 ;p=0,464. Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan nilai steatosis dan fibrosis pada pasien NAFLD. Kata Kunci: Asam urat, NAFLD, Steatosis, Fibrosis