Anda di halaman 1dari 19

KOLERASI ZAT GIZI DENGAN KEJADIAN

ANEMIA PADA PASIEN END STAGE RENAL


DISEASE YANG MENJALANI TERAPI HEMODI-
ALISIS
DI RUMAH SAKIT SAMARINDA

VIKTORIA
NIM B21832913801
STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
LATAR BELAKANG
End Stage Renal Disease (ESRD)

gangguan fungsi renal yang progresif dan


ireversibel
• dimana tubuh mengalami kegagalan untuk
mempertahankan metabolisme, keseimbangan
cairan dan elektrolit, sehingga menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah)
• ESRD Merupakan penyakit yang terminal
dimana kerusakan terjadi terus menerus dan
tidak dapat disembuhkan. Sehingga diperlukan
terapi hemodialisis.
• Penumpukan ureum dapat menyebabkan
sindrom uremik, salah satunya dapat ter-
jadi disaluran percernaan ( lidah dan
lambung)
• Intek yang tidak adekuat dapat mem-
perburuk anemia pasien.
• ESRD mengakibatkan terggangunya
fungsi erithropoitin dan pemasukan besi
(Fe) tergaggu yang mempunyai fungsi
pembentukan sel darah merah.
• Proses dari hemodialisis dapat juga
memperburuk anemia.
LATAR BELAKANG
• Data Indonesian Renal Registry jumlah pasien
aktif yg menjalani dialisis pada tahun 2018
yaitu sebesar 66433 pasien
• Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun
2013 didapatkan bahwa
prevalensi dan Insiden gagal ginjal kronik di
Indonesia adalah sekitar 0,2 % atau
2 per 1000 penduduk dan
prevalensi batu ginjal sebesar 0,6 %
atau 6 per 1000 penduduk
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum:
• Untuk menganalisis arah Kolerasi zat gizi dengan
kejadian anemia pasien ESRD menjalani terapi
hemodialisis di Dirgahayu samarinda
Tujuan Khusus:
• Teridentifikasi Karakteristik responden pada pasen esrd
yang menjalani terapi hemodialisis.
• Teridentifikasi nilai zat gizi pasien esrd yang menjalani
terapi Hemodialisis di Rumah Sakit Samarinda.
• Teranalisis arah kolerasi menunjukkan arah positif se-
makin baik nilai zat gizi maka akan menurunkan angka
anemia pada pasien esrd yang menjalani terapi Hemodi-
alisis di Rumah Sakit Samarinda
STUDI PENDAHULUAN
Berdasarkan data bulan januari - oktober 2019
Jumlah pasien ESRD yang menjalani terapi
Hemodialisis
Di RS. Dirgahayu berjumlah 111orang,
• Hasil studi pendahuluan dengan cara wawan-
cara dan mengisi format kuisioner Food Re-
call 24 jam pada salah satu pasien ESRD yang
menjalani terapi Hemodialisis.
METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN PEMILIHAN PARTISIPAN

Jumlah
Metode:
Kuantitatif Pastisipan = 54
Consencutif Sampling Responden
kolerasi

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSLUSI


1. Semua pasien End Stage Renal 1. Pasien droup
Disease (ESRD) yang menjalani
Cross Sectional out/mengundurkan
hemodialisis
2. Pasien sadar dan berkomunikasi diri
baik 2. Pasien thelasimia
3. Pasien Anemia Hb < 10,0 gr/dL 3. Pasien kangker
4. Pasien bersedia menjadi responden 4. Penyakit darah
(lupus, autoimun.
Lanjutan….

Dimulai Bulan Maret -


April 2020
Waktu dan Tempat
Penelitian
Di RS Dirgahayu
Samarinda
Lanjutan….
1. Editing
2. Coding
PENGOLAHAN 3. Processing
DATA 4. Tabulating
5. Skoring
6. Cleaning

UJI NORMALITAS

ANALISA ANALISIS UNIVARIAT


DATA “Zat Gizi”

ANALISIS BIVARIAT
“Anemia ”
HASIL PENELITIAN
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pasien dengan
ESRD yang menjalani terapi Hemodialisis dengan ( n : 54)
JENIS KELAMIN ORANG PERSENTASE (%)
PEREMPUAN 29 53.7
LAKI-LAKI 25 46.29

USIA ORANG PERSENTASE (%)


> 2 TAHUN 2 3.7
20 – 50 Tahun 29 53.7
51-80 Tahun 23 42.59

LAMA HD ORANG PERSENTASE (%)


<1 Tahun 19 35.15
1-2 Tahun 30 55.55
3-4 Tahun 5 9.2
Analisis Univariat
 Distribusi Frekuensi nilai Zat Gizi yang kurang dari standar pada
pasien ESRD di unit Hemodialisa Maret-April 2020 ( n = 54)
Frekuensi Presentase
Protein 44 77,7 %
(rentang nilai < 1,3 gr/bb/hari)

Asam Folat 0 0
( rentang nilai < 1-10 mg/hari)

Zat Besi 44 77,7 %


(rentang nilai < 10 mg/hari

 Distribusi Frekuensi Anemia pada pasien ESRD di unit


Hemodialisa Maret-April 2020 ( n = 54)
Frekuensi Presentase

Anemia 53 98,1 %
( Hb < 10 mg/dl)

Tidak Anemia 1 1,8 %


( Hb >10-14 mg/dl)
ANALISA BIVARIAT
variabel P value r korelasi

Anemia-Kadar 0,241 0,079


Protein

Anemia-Asam Folat 0,128 0,355

Anemia-Zat Gizi 0,086 0,537


PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat
1. Nilai Zat Gizi
Hasil analisis menunjukan nilai zat gizi pada
pasien ESRD yang termasuk nilai gizi kadar
Protein dengan standar < 1,3 gr/bb/hari 53
orang dengan presentase 77,7 % sedangkan
asam folat menunjukan pemenuhan nilai gizi
yang lebih dari standar yaitu 1-10 mg/hari ter-
hadap 54 orang dengan presentase 100 %, hasil
nilai untuk zat besi < 10 mg/hari 53 orang den-
gan
presentase 77,7 % .
Lanjutan Pembahasan
2. Derajat Anemia pada ESRD
Hasil analisis menunjukkan jumlah
responden yang tidak mengalami
anemia saat menjalani terapi HD
berjumlah satu orang dengan
persentase 1,8%. Sedangkan jumlah
responden yang menderita anemia
lima puluh tiga dengan persentase
98,1%.
B. Analisis Bivariat
Hasil analisis bivariat korelasi zat gizi den-
gan anemia yang diuji dengan mengunakan
korelasi pearson. Hasil penelitian Zat gizi di-
ambil dari tiga nilai yaitu kadar protein p
vlue 0,241 asam folat p vlue 0,128 dan nilai
zat besi p vlue 0,086
Hasil tersebut menunjukan secara signifikan
tidak bermakna atau tidak berhubungan
Dengan Anemia pada pasien ESRD yang
menjalin terapi hemodealisis.
Lanjutan
A.Kesimpulan

• Berdasarkan karakteristik responden usia re-


sponden yang paling banyak adalah usia
kisaran 20-50 tahun dengan jumlah 29 orang
(53,7%). berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
bahwa jenis kelamin responden yang paling
banyak adalah perempuan dengan jumlah 29
orang s(53,7%), Lama menjalani terapi
hemodialisis satu sampai dua tahun dengan
jumlah responden sebanyak 30 orang (55,55%).
lanjutan
• Penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara
Zat gizi dengan anemia dengan menilai kadar protein,
asam folat dan zat besi secara senifikan tidak
bermakna ditandai dengan nilai protein P value
0,241 nilai asam folat P value 0,128, dan nilai zat besi
P value 0,086 namun ada satu dari nilai zat gizi yang
mengarah adanya hubungan kolerasi apabila memi-
liki sampel yang luas, yaitu kadar zat besi Dengan
p 0,086 (p-value >0.05). Yang akan menujukan keku-
atan yang lemah, arah positif yang menandakan
kadar zat besi ini akan berkolerasi pada orang yang
tidak terganggu pembentukan EPOnya.
Lanjutan
B. Saran
– Keluarga Pasien diharapkan untuk selalu mendampingi
pasien dan memberikan asupan gizi dan memperhati fac-
tor lain yang dapat mempengaruhi kadar HB sehingga
kadar HB pasien berada di rentang normal dan diharapkan
kualitas hidup pasien dapat terjaga dengan baik.
– Tenaga Kesehatan diharapkan mampu menangani masalah
anemia yang terjadi pada pasien End Stage Renal
Disease(ESRD) pemberian edukasi dan pemeriksaan rutin
perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia berat.
Dukungan tenaga kesehatan juga diperlukan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien.
– Penelitian selanjutnya diharapkan mengarah pada pembe-
rian epo, dan edukasi waktu hemodialisis serta kt/v pada
pasien yang menjalani hemodialisis.
•  
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai