Anda di halaman 1dari 12

KORELASI CITRA TUBUH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN

ESRD YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD


ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
Renisa1, Kiki Hardiansyah Safitri2
1
Mahasiswa Program Pendidikan S1 Ilmu Keperawatan, ITKES Wiyata Husada
Samarinda, Jl. Kadrie Oening, No 77, Samarinda, Kalimantan Timur.
Email: renisa601@student.stikeswhs.ac.id
2
Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, ITKES Wiyata Husada Samarinda,
Jl. Kadrie Oening, No.77, Samarinda, Kalimantan Timur.
Email: kikihardiansyahs@stikes.ac.id

Abstrak

Latar Belakang : ESRD merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih
kembali, Pasien akan menjalani hemodialisis mulai dari stadium awal hingga stadium akhir.
Hemodialisis menimbulkan efek terhadap perubahan fungsi struktur tubuh pasien yang akan
menyebabkan kecemasan dan masalah pada citra tubuh pasien. Tujuan : Menganalisis arah
korelasi citra tubuh dengan kecemasan pada pasien ESRD yang menjalani terapi hemodialisis di
RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: Desain penelitian mengunakan korelasi
dengan pendekatan Cross Sectional, teknik sampling menggunakan non probability sampling
dengan metode consecutive sampling sehingga didapatkan sampel 73 pasien melalui kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Instrumen yang digunakan kuesioner dengan mengunakan uji
pearson. Hasil : penelitian didapatkan bahwa terbanyak pada usia 46-55 tahun dengan pasien
terbanyak 57,5% laki laki dan pasien mengalami gangguan citra tubuh negatif (65,8%), citra
tubuh positif (34,2%) dengan nilai rata-rata 42,03% nilai kepercayaan pasien ESRD sebesar 41-
42% dan pada kecemasan ringan sebanyak (6,8%), kecemasan sedang (57,5%), kecemasan parah
(35,6%)sedangkan nilai rata rata pada kecemasan 26,15% nilai kepercayaannya 25-27%. Hasil
korelasi uji pearson citra tubuh dengaan kecemasan (p value 0,000, r 0,966). Kesimpulan :
Terdapat arah korelasi positif antara citra tubuh dengan kecemasan sehingga s emakin tinggi skor
citra tubuh maka semakin baik kecemasan.
Kata Kunci : Citra tubuh, Kecemasan, ESRD, Hemodialisis

1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan ITKES Wiyata Husada Samarinda
PENDAHULUAN 38.71%, sedangkan di provinsi
Penyakit End Stage Renal Disease Kalimantan Timur 15,20%.
masalah kesehatan diseluruh dunia yang Proses penyakit disebabkan oleh
di kategorikan ke dalam penyakit berbagai penyebab yaitu berubah secara
pembunuh secara diam-diam bertahap menurunnya fungsi ginjal, jadi
(Kemenkes RI, 2017). ESRD seiring waktu ginjal bisa kehilangan
merupakan gangguan fungsi ginjal yang fungsi ini disebut ESRD , Pasien ESRD
progresif dan tidak dapat pulih kembali, terjadi karena ketidakmampuan ginjal
mengakibatkan tubuh tidak mampu dalam melakukan membuang produk
memelihara metabolisme dan gagal metabolisme dalam tubuh sehingga
memelihara keseimbangan cairan dan diperlukan terapi pengganti ginjal,
elektrolit yang berakibat pada Salah satu terapi yang
peningkatan ureum. (Aryani and direkomendasikan untuk ESRD adalah
Riyandry, 2022). Hemodialisis (Aritonang, Simatupang
Data yang di peroleh Renal and Silaen, 2021).
Registry (IRR) di indonesia pada tahun Hemodialisis merupakan mesin
2017 terus meningkat disetiap tahunnya, yang dapat membantu menghilangkan
di tahun 2017 berada 30.831 pasien kotoran atau limbah garam dan
baru menjalani hemodialisis dengan kelebihan air dari darah dan menjaga
pasien aktif berjumlah 77.892 pasien. keseimbangan tekanan darah dan
Angka ini memuat data representasi pengobatan (replacement treatment)
yang ada Indonesia dari 433 Unit pada penderita ESRD, Hemodialisis
hemodialisis yang ada di Indonesia. juga dapat menimbulkan berbagai
Angka pasien yang menjalani masalah pada Fisik sehingga
hemodialisis di Kalimantan Timur pada mempengaruhi citra tubuh pasien (Riqi
tahun 2017 terdapat 568 pasien and Nurwidayanti, 2019).
(Indonesian Renal Registry, 2017). Citra tubuh merupakan masalah
Sedangkan pada tahun 2018 yang akan dialami pasien ESRD yang
menunjukan penyebab terbanyak ESRD menjalani Hemodialisis akibat adanya
adalah hipertensi 36% dan diabetes perubahan fungsi struktur tubuh pasien
29%, pasien ESRD proporsi tertinggi akibat efek dari Hemodialisis, pasien
berada di Provinsi DKI Jakarta sebesar memiliki persepsi negatif terhadap
tubuhnya sendiri, pasien seringkali tidak Ketergantungan pada mesin
menerima perubahan struktur tubuh hemodialisis, Selain harus menyediakan
yang telah terjadi pada dirinya akibat waktu khusus dan biaya yang mahal,
pengaruh Hemodialisis, ada beberapa energi maupun pikiran pasien pun
perubahan fungsi struktur tubuh yang banyak terkuras, Tentu saja itu amat
terjadi pada pasien ESRD yang memengaruhi psikologis pasien ESRD
menjalani terapi Hemodialisis tersebut juga membuat aktivitas
merupakan salah satu masalah pemicu penderita menjadi terbatas (Astutik,
terjadinya perubahan citra tubuh pada 2021). Jadi dukungan keluarga dapat
manusia adalah bau nafas kulit membantu mengurangi kecemasan
kehitaman, edem pada bagian individu dengan memberikan dukungan
ekstermitas atas maupun bawah kulit dan saran-saran mengenai strategi
bersisik, kulih kering, badan dan muka alternatif yang didasarkan pada
pucat, berat badan menurut maupun pengalaman sebelumnya dan mengajak
berat badan bertambah akan orang lain berfokus pada aspek - aspek
menyebabkan terjadinya gangguan yang lebih positif (Aritonang,
psikologis pasien ketika citra tubuh itu Simatupang and Silaen, 2021).
muncul pada diri pasien (Rosyanti, Hadi Berdasarkan fenomena yang
and Ibrahim, 2018). terjadi dan untuk mendapatkan data
Kecemasan terjadi karena pasien dasar terkait citra tubuh dan kecemasan
harus membutuhkan waktu 12-15 jam pasien ESRD, maka peneliti tertarik
untuk dialisa setiap minggunya, atau untuk melakukan penelitian tentang
paling sedikit 3-4 jam per kali terapi, korelasi citra tubuh dengan kecemasan
Kegiatan ini akan berlangsung terus- pada pasien ESRD yang menjalani
menerus sepanjang hidupnya, terapi Hemodialisis di RSUD Abdoel
Walaupun fungsi ginjal untuk Wahab Sjahranie Samarinda.
membersihkan darah dapat diambil alih
METODE
oleh mesin hemodialisis, tingginya
Rancangan penelitian ini
biaya yang harus dikeluarkan untuk satu
menggunakan desain penelitian
kali proses cuci darah (setidaknya
kuantitatif yang mengunakan metode
memerlukan Rp. 500.000,- per terapi)
korelasi dengan pendekatan Cross
kerap dirasakan membebani penderita.
Sectional yang menggunakan non
probability sampling dengan metode 3. Analisa uji Univariat
consecutive sampling yang dilakukan Tabel 2. Hasil Analisa Univariat
Citra Tubuh dengan kecemasan
pada 73 pasien ESRD yang menjalani
Variab Mean Med ( SE CI.95%
hemodialisis. Pengumpulan data el (SD) Min-
Max)
menggunakan kuesioner dengan melalui Citra 42.03 41.00 .342 Lowe Uppe
Tubu (2.925) (35-50) r r
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi h 41.34 42.71
Mean Med SE CI.95%
dengan mengunakan uji pearson. (SD) (Min-
Max)
Kece 26.15 25.00 .550 Lowe Uppe
HASIL masan (4.698) (19-37) r r
25.05 27.25
1. Karakteristik Responden Sumber: Data Primer, 2022

Tabel 4.1 Berdasarkan usia 4. Analisa Bivariat


responden
Karekteristik Responden Frekuensi % Tabel 3. Hasil Analisa Bivariat
Usia citra tubuh dengan kecemasan.
Remaja Akhir 18-25 tahun 3 4.1
Dewasa Awal 26-35 tahun 8 11.0 Variabel P value Nilai r Arah
Dewasa Akhir 36-45 tahun 17 23.3
Lansia Awal 46-55 tahun 24 32.9 Cira tubuh 0.000 0.966 Positif
Lansia Akhir > 56 tahun 21 28.8 Kecemasan
Jenis Kelamin Sumber: Data Primer, 2022
Laki –laki 42 57.5
Perempuan 31 42.5
Jaminan kesehatan PEMBAHASAN
BPJS PI 18 24.6
Perusahaan 4 5.5 1. Karakteristik Responden
BPJS Mandiri 49 67.1
Swasta 2 2.7 Berdasarkan hasil penelitian
Penghasilan
< Rp. 3.000.000 54 74.0 yang dilakukan dengan jumlah
> Rp. 3.000.000 19 26.0
Pendidikan Terakhir
SD 11 15.1
responden sebanyak 73 orang dapat
SMP 10 13.7
SMA/SMK 41 56.2 diketahui bahwa sebagian besar
Sarjana 12 16.4
Lama Hemodialisis responden dengan usia 46-55
< 1 tahun 3 4.1
1-2 tahun 6 8.2 tahun. Menurut peneliti, usia 46-55
3-4 tahun 7 9.6
5-6 tahun 22 30.1 tahun berada pada rata-rata usia
>7 tahun 35 47.9
Jumlah melakukan HD
2× dalam seminggu 73 100.0
lansia awal, pada usia ini
Sumber : Data Primer, 2022
cenderung mengalami gangguan
2. Analisa uji Normalitas citra tubuh di bandingkan pada usia
Tabel 1. Hasil Analisa Normalitas muda karena pasien pada usia
Citra Tubuh dengan kecemasan.
lansia awal mengalami penurunan
No Variabel p-value Kesimpulan
kolomogorov fisik sehingga lebih mudah
Smirnov,
mengalami gangguan citra tubuh,
1 Citra tubuh p-value 0,067 Normal
tetapi walaupun usia tua lebih
2 Kecemasan p-value 0,067 Normal
beresiko mengalami gangguan citra
tubuh gangguan fisik nya justru 2. Citra Tubuh Pada Pasien ESRD
tidak terlalu mengalami kecemasan yang Menjalani Hemodalisis
karena mereka sudah biasa Berdasarkan hasil penelitian
menghadapi semua itu. Pada usia ini diketahui dari 73 responden
awal justru mengalami kecemasan hasil dari analisa kuesioner
yang cukup tinggi karena citra menunjukkan jika terdapat empat
tubuh tersebut. Sejalan dengan pernyataan dengan skor <42
(Annisa and Ifdil, 2016) mengalami gangguan citra tubuh
Departemen kesehatan negatif 48 orang (65.8%)
menerangkan bahwa umur adalah sedangkan >43 yang mengalami
lama waktu hidup atau ada (sejak citra tubuh positif 25 orang
dilahirkan atau diadakan) usia juga (34.2%).
erat kaitannya dengan prognosis Hasil penelitian terungkap
penyakit dan harapan hidup bahwa 48 orang (65.8%) pasien
mereka yang berusia diatas 46 mengalami citra tubuh negatif
tahun kecenderungan untuk terjadi penurunan berat badan akibat
berbagai komplikasi yang Hemodialisis sehingga sejak sakit
memperberat fungsi ginjal sangat tubuh mereka menjadi kurus, berat
besar bila dibandingkan dengan badan yang menurun, ada juga
yang berusia dibawah 40 tahun. yang menyatakan bahwa badannya
Bertambahnya usia lebih menjadi lebih kurus dan kering,
berpengaruh terhadap penurunan dan wajahnya kelihatan lebih tua.
kapasitas kemampuan fisik pasien, Mereka mengetahui berat badannya
sedangkan pada aspek emosional menurun karena sebelum dan
dan fungsi sosial tidak banyak sesudah cuci darah selalu dilakukan
dipengaruhi oleh bertambahnya pengukuran berat badan. Sejalan
usia. Bahkan dengan bertambahnya dengan penelitian (Rosyanti, Hadi
usia, pasien akan semakin matang and Ibrahim, 2018) Berat badan
sehingga kemampuan menerima yang menurun karena efek dari
kondisi sakit dan adaptasi cuci darah dan penyakit ESRD
psikologis akan lebih baik. yang mereka derita, sejak mereka
dikatakan harus menjalani cuci
darah, maka harus selalu menjaga penampilan fisiknya karena lansia
berat badan agar tidak naik di pasti akan membandingkan
antara waktu dialisis. kondisinya yang sekarang dengan
Hemodialisis sendiri dirinya di masa lalu yang masih
memberikan efek samping berupa sehat. Pasien lansia awal tidak
berat badan turun menerus, percaya diri pada perubahan
tergantung dengan mesin tubuhnya sehingga merasa takut
hemodialisis, tubuh yang dan trauma menjalani hemodialisis,
menghitam, kulit keriput, bengkak hal ini pada awal menjalani
pada mata, perut, tangan dan kaki, hemodialisis itu menyakitkan
nafas berbau gas, kulit yang terasa karena harus ditusuk berulang-
gatal, serta lumpuh akibat kaki ulang kali di tempat yang sama dan
yang mengecil sehingga harus menjalani operasi
menyebabkan citra tubuh yang pemasangan cimino untuk
negatif. Sejalan dengan penelitian memudahkan proses hemodialisis,
(Siregar, 2017) yang menyatakan merasa tidak percaya diri ketika
bahwa semakin tua usia responden melihat perubahan fisik yang
maka citra tubuh cenderung terjadi akibat sakit sehingga pasien
semakin negatif, dimana responden merasa tidak percaya diri untuk
yang berusia muda (remaja akhir, berangkat kerja. Sedangkan pada
dewasa awal, dewasa akhir) usia 18-25 tahun remaja akhir dan
cenderung mempunyai citra tubuh usia 26-35 tahun dewasa awal rata
positif dibandingkan yang sudah rata mengalami tidak percaya diri
memasuki lansia awal, karena sangat tinggi karena melihat
semakin tua sudah pasti kondisi perubahan pada citra tubuhnya
fisik semakin lemah, dengan sehingga kuliah, kerja mereka
hemodialisis yang dijalani merasa malu kepada teman sebaya
membuat fisik responden yang maupun pasangannya. Sejalan
usianya lebih tua juga semakin dengan penelitian (Rizkiani et al.,
menurun kondisinya, membuatnya 2020) yang menyatakan usia
semakin tidak menarik sehingga remaja akhir, dewasa awal, dewasa
memandang buruk pada akhir , tidak percaya diri dengan
apa yang terjadi pada hidup mereka mampu memberikan penguatan
sehingga pasien ketika menderita mental pada responden dengan
pernah memiliki rasa takut dalam meyakinkan bahwa penampilan
menjalani hemodialisis dan pernah fisik bukan sesuatu yang utama,
merasa tidak percaya diri dengan keluarga yang selalu memberikan
keadaan fisiknya yang berubah dukungan pada pasien akan
kulit menjadi hitam, pada lansia menimbulkan kepercayaan diri
justru percaya diri padaperubahan pasien tentang penampilan
yang terjadi selama mereka berada fisiknya.
dalam ruang hemodialisis hal 3. Kecemasan Pada Pasien ESRD
tersebut tidak mempengaruhi yang Menjalani Hemodalisis
mereka. Berdasarkan hasil penelitian
Hasil penelitian terungkap ini menunjukkan bahwa tingkat
bahwa 25 orang (34,2.%) kecemasan seluruh responden 73
mengalami citra tubuh yang positif orang (100%) yang mengalami
sehingga pasien sudah paham kecemasan ringan dengan skor (14-
hidupnya hanya tergantung dengan 28) 5 orang (6,8%), kecemasan
mesin hemodialisis harus di sedang (28-42) yaitu 42 orang
lakukan seumur hidup, pasien tidak (57.5%) dan terdapat 26 orang
telalu mengalami kecemasan pada (35.6%) mengalami kecemasan
citra tubuhnya karena ini sudah berat (42-56). Hasil dari analisa
biasa bagi mereka. Sejalan dengan kuesioner menunjukkan jika
penelitian (Ahmadi sadam, 2016) terdapat empat pernyataan dengan
yang menyatakan pasien paham skor kecemasan yang tertinggi
jika hemodialisis di lakukan yaitu pada bagian 1 poin 1 dengan
seumur hidup dan pasien juga menyatakan mengalami cemas
paham bahwa mereka harus ketika tidak berkerja, bagian 2
membatasi setiap cairan yang point 3 dengan pernyataan tak bisa
masuk kedalam tubuhnya sehingga istirahat tenang, bagian 3 point 3
gangguan citra tubuh tidak timbul pernyataan ketakutan ditinggal
juga disebabkan karena adanya sendiri, dan bagian 8 point 2 yaitu
peran keluarga yang baik sehingga penglihatan kabur, bagian 9 poin 3
pernyataan nyeri di dada. yang berlebihan dapat
Dari hasil penelitian bahwa meningkatkan kenaikan berat
pasien mangalami kecemasan badan, edema, bronkhi basah dalam
ringan dengan skor (14-28) paru - paru, kelopak mata yang
sebanyak 25 orang (34,2%) karena bengkak dan dapat menyebabkan
nyeri di bagian dada dan pasien sesak nafas atau sempit di bagian
mangalami kecemasan berat 28 dada yang diakibatkan oleh
orang (38,4%) karena rasa tertekan berlebihnya cairan didalam tubuh,
atau sempit di dada akibat pola Hasil penelitian ini pasien
makan atau minum lupa di batasin mengalami kecemasan sedang
atau tidak ingat sehingga dengan skor (28- 42) yang dialami
mengalami gejala sesak di bagian responden sebanyak 35 orang
dada atau pernafasan maupun (47,9%) yaitu menyatakan jika
gejala pada kardiovaskuler. Dari tidak bisa istirahat dengan tenang,
hasil penelitian menunjukan bahwa hal karena pasien dapat mengalami
terdapat fisiologis pada pasien yang gangguan konsentrasi, proses
mengalami hemodialisis akan berpikir sehingga pasien
menyebabkan gejala pada menyatakan perasaan takut saat
pernafasan dan kardiovaskuler, ditinggal sendiri saat menjalani
seperti takhikardia, jantung hemodialisis dan pasien mengalami
berdebar-debar, nyeri dada,rasa penglihtan kabur, semenjak
tertekan atau sempit di dada, menjalani hemodialisis makin lama
denyut nadi mengeras dan perasaan penglihatannya semakin parah
lesu seperti mau pingsan akibat sehingga pasien untuk melihat
minuman yang tidak di batasi kadang buram akibat dari efek
sehingg pasien mengalami nyeri samping hemodialisis tersebut,
pada bagian dada atau sesak. awal sebelum pasien sakit
Sejalan dengan penelitian (Mailani penglihatan pasien masih bagus
and Andriani, 2017) Pola diet dan tapi setelah menjalani hemodialisis
cairan selama hemodialisis pada mata pasien dalam penglihatan
pasien hemodialisis sangat penting mulai kabur sedikit demi sedikit
diperhatikan karena asupan cairan sehingga pasien mengalami
kecemasan panik karena tahun dapat mempengaruhi tingkat
membutuhkan biaya untuk kecemasan berat karena tidak
membeli kaca mata dan berobat. berkeja saat menjalani hemodiaisis.
Sejalan dengan penelitian Sejalan dengan hasil penelitian
(Nurfaiza, 2019) pasien yang (Farida, Maulaya Zulfa, 2018) yang
mengalami susah tidur karena mengatakan bahwa sangat mungkin
hemodialisis dan takut di tinggal bisa terjadi tingkat kecemasan yang
sendiri karena merasa cemas maka tinggi pada pasien umur 40-60
dari itu, perlunya pendampingan tahun karena pasien cenderung
dari keluarga terdekat untuk dapat sudah tidak bekerja
memberikan rasa nyaman bagi 4. Korelasi Citra tubuh dengan
responden, pasien yang menjalani kecemasan Pada Pasien ESRD
hemodialisis biasanya akan yang Menjalani Hemodalisis
berdampak pada fisik dan Hasil uji statistik
psikologis pasien, situasi ini menggunakan pearson product
menimbulkan perubahan drastis, moment dapat diambil kesimpulan
bukan hanya fisik tetapi juga bahwa Ha diterima sehingga
psikologis. Hasil penelitian pasien terdapat korelasi citra tubuh dengan
mengalami kecemasan berat kecemasan pada pasien ESRD yang
dengan skor (42-56) yang di alami menjalani hemodialisis di RSUD
responden sebanyak 26 orang Abdoel Wahab Sjahranie
(35.6%) mengalami cemas karena Samarinda, didapatkan nilai
sudah tidak berkerja semenjak signifikan 0.000 < 0.05 dengan
menjalani hemodialisis karena nilai korelasi 0.966 sehingga dapat
pasien mengalami gangguan citra disimpulkan bahwa terdapat
tubuhnya sehingga pasien malu hubungan yang sangat kuat antara
untuk berkerja dan di pandang citra tubuh dengan kecemasan.
orang hanya orang yang lemah dan Dengan arah hubungan positif
waktu pasien untuk berkerja maka dapat disimpulkan bahwa
terhalang karena harus menjalani Semakin tinggi skor citra tubuh
terapi hemodialisis, tetapi rata rata semakin baik kecemasan.
adalah lansia awal umur 46-55
Hasil penelitian adanya berkelanjutan pasien mulai dapat
perubahan fungsi struktur tubuh beradaptasi dengan baik serta
pasien akibat efek dari tingkat kecemasan mulai menjadi
Hemodialisis, Mereka memiliki ringan.
persepsi negatif terhadap tubuhnya
KESIMPULAN
sendiri, pasien seringkali tidak
Terdapat korelasi bermakna, arah
menerima perubahan tubuh yang
korelasi yang positif yang artinya
telah terjadi pada dirinya seperti
semakin tinggi citra tubuh maka
nafas berbau gas atau bau pesing,
semakin baik kecemasan dan kekuatan
kulit kering dan menghitam, kulit
korelasi sangat kuat, sehingga dapat
yang terasa gatal, serta perut, mata,
disimpulkan pada penelitian ini
tangan dan kaki yang bengkak
hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak
(oedema), Pasien juga merasa malu
yang berarti ada korelasi antara korelasi
didepan keluarga dan masyarakat
yang signifikan antara citra tubuh
akibat perubahan fisik yang
dengan kecemasan pada pasien ESRD
dialaminya, karena tubuh tidak
yang menjalani terapi hemodialisis di
mampu berfungsi secara optimal
RSUD Abdoel Wahab Sjahranie
lebih lama sehingga pasien
Samarinda.
mengalalami kecemasan (Rizkiani
UCAPAN TERIMA KASIH
et al., 2020). Sejalan dengan
Terima kasih kepada direktur
Penelitian (Duha sari, P. L. 2019)
Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie
bahwa salah satu faktor kecemasan
Samarinda maupun Seluruh perawat
di pengaruhi oleh bagaimana
ruangan hemodialisi dan pasien yang
pasien menjalani tindakan
terlibat dalam penelitian ini.
hemodialisis, pada pasien yang
REFERENSI
baru menjalani tindakan
Ahmadi Sadam (2016) Gambaran Citra
hemodialisis rata-rata yang di
Tubuh Pasien Gagal Ginjal
dapatkan adalah tingkat kecemasan
Kronis Yang Menjalani
berat karena pada priode awal
Hemodialisis Di Unit
pasien merasa berputus asa dan
Hemodialisa Rsu Pku
gangguan citra tubuh, tidak dapat
Muhammadiyah Bantul.
sembuh sedia kala. Setelah terapi
Annisa, D., & Ifdil. (2016). Konsep Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Kecemasan (Anxiety) Pada Gagal Ginjal Kronik Yang
Lanjut Usia (Lansia). Jurnal
Menjalani Terapi Hemodialisa
Konselor Universitas Padang,
5(2), 93-99. Diunduh Dari Di Rumah Sakit Umum Daerah
Ejournal.Unp.Ac.Id/Index.Php/K Gunungsitoli Kabupaten Nias.
onselor/Article/Download/6480/5
Po;Iteknik Kesehatan Kemenkes
041.
Medan.
Aritonang, P. L., Simatupang, L. L. And
Silaen, H. (2021) ‘Hubungan Farida, Maulaya Zulfa, A. W. S. (2018)
Tingkat Pengetahuan Dengan ‘Hubungan Lama Hemodialisa
Mekanisme Koping Pasien Dengan Tingkat Kecemasan Pada
Hemodialisis Di Murni Teguh Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Memorial Hospital Medan’, Menjalani Hemodialisa Di Rsud
Jurkessutra . Ambarawa Dan Rsud Ungaran
Kabupaten Semarang’.
Aryani, L. D. And Riyandry, M. A.
(2022) ‘Self Management Kementerian Kesehatan RI. (2017).
Laporan Riskesdas Provinsi
Berhubungan Dengan Kualitas
Kalimantan Timur. Laporan
Hidup Pada Pasien Gagal Ginjal Provinsi Kalimantan Timur
Kronis Di Unit Hemodialisa’, RISKESDAS 2017,61–65.
Http://Jurnal.Globalhealthscience Laporan Indonesian Renal Registry
group.Com/Index.Php/Jppp/Artic 2017 (Perkumpulan Nefrologi
le/Download/83/65. Indonesia PENEFRI)

Astutik, U. N. (2021) Faktor-Faktor Laporan Indonesian Renal Registry


Yang Berhubungan Dengan 2018 (Perkumpulan Nefrologi
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Indonesia PENEFRI)
Hemodialisa Di Rumah Sakit
Mailani, F. And Andriani, R. F. (2017)
Umum Daerah Sekayu Tahun
‘Hubungan Dukungan Keluarga
2021. Available At:
Dengan Kepatuhan Diet Pada
File:///C:/Users/G40/Downloads/
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Documents/Umi Nur Astutik.Pdf.
Menjalani Hemodialisis’, Jurnal
Duha Sari, P. L. (2019) Gambaran Endurance, 2(3), P. 416. Doi:
10.22216/Jen.V2i3.2379. Citra Tubuh Dengan
Kesejahteraan Spiritual Pada
Manalu, T. A. (2019) ‘Pengaruh
Pasien Hemodialisis Di Rs Pku
Aromaterapi Inhalasi Terhadap
Muhammadiyah Gamping
Penurunan Nilai Kecemasan
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Rizkiani, F. Et Al. (2020) ‘Citra Tubuh
Menjalani Hemodialisa’, Jurnal Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Keperawatan Dan Fisioterapi Menjalani Hemodialisa’, Jurnal
(Jkf), 1(2), Pp. 13–19. Doi: Kesehatan …, 1(1), Pp. 85–91.
10.35451/Jkf.V1i2.149. Available

Nurchayati (2016) ‘Hubungan Rosyanti, L., Hadi, I. And Ibrahim, K.


Kecemasan Dengan Kualitas (2018) ‘Eksplorasi Perubahan
Hidup Pasien Penyakit Ginjal Fisik Dan Gejolak Emosional
Kronik Yang Menjalani Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis
Hemodialisis’, Jurnal Yang Menjalani Hemodialisis:
Keperawatan Jiwa, 4(0761), Pp. Pendekatan Kualitatif’, Health
1–6. Information : Jurnal Penelitian,
10(2), Pp. 98–112. Doi:
Nurfaiza,. N. (2019) ‘Upaya Mengatasi
10.36990/Hijp.V10i2.83.
Kecemasan Dalam Menjalani
Hemodialisa Pada Pasien Gagal Siregar, R. (2017) ‘Hubungan Citra
Ginjal Akut’, P. 5. Available At: Tubuh Dengan Gangguan
Http://Eprints.Umm.Ac.Id/Id/Epr Makanpada Remaja Putrimasa
int/63604. Pubertas: Relationship Body
Image With Eating Disorders On
Nurlinawati, D. R. Dan Y. (2019)
Passenger Passenger’, Jurnal
‘Hubungan Tingkat Kecemasan
Ilmiah Keperawatan (Scientific
Dengan Hemodinamik Pasien
Journal Of Nursing), 3(1), Pp. 1–
Gagal Ginjal Kronik Yang
7.
Menjalani Hemodialisa’, 3, Pp.
28–40.

Riqi, T. A. And Nurwidayanti, E.


(2019) ‘P A G E | 32 Hubungan

Anda mungkin juga menyukai