Abstrak
Latar Belakang : ESRD merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih
kembali, Pasien akan menjalani hemodialisis mulai dari stadium awal hingga stadium akhir.
Hemodialisis menimbulkan efek terhadap perubahan fungsi struktur tubuh pasien yang akan
menyebabkan kecemasan dan masalah pada citra tubuh pasien. Tujuan : Menganalisis arah
korelasi citra tubuh dengan kecemasan pada pasien ESRD yang menjalani terapi hemodialisis di
RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: Desain penelitian mengunakan korelasi
dengan pendekatan Cross Sectional, teknik sampling menggunakan non probability sampling
dengan metode consecutive sampling sehingga didapatkan sampel 73 pasien melalui kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Instrumen yang digunakan kuesioner dengan mengunakan uji
pearson. Hasil : penelitian didapatkan bahwa terbanyak pada usia 46-55 tahun dengan pasien
terbanyak 57,5% laki laki dan pasien mengalami gangguan citra tubuh negatif (65,8%), citra
tubuh positif (34,2%) dengan nilai rata-rata 42,03% nilai kepercayaan pasien ESRD sebesar 41-
42% dan pada kecemasan ringan sebanyak (6,8%), kecemasan sedang (57,5%), kecemasan parah
(35,6%)sedangkan nilai rata rata pada kecemasan 26,15% nilai kepercayaannya 25-27%. Hasil
korelasi uji pearson citra tubuh dengaan kecemasan (p value 0,000, r 0,966). Kesimpulan :
Terdapat arah korelasi positif antara citra tubuh dengan kecemasan sehingga s emakin tinggi skor
citra tubuh maka semakin baik kecemasan.
Kata Kunci : Citra tubuh, Kecemasan, ESRD, Hemodialisis
1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan ITKES Wiyata Husada Samarinda
PENDAHULUAN 38.71%, sedangkan di provinsi
Penyakit End Stage Renal Disease Kalimantan Timur 15,20%.
masalah kesehatan diseluruh dunia yang Proses penyakit disebabkan oleh
di kategorikan ke dalam penyakit berbagai penyebab yaitu berubah secara
pembunuh secara diam-diam bertahap menurunnya fungsi ginjal, jadi
(Kemenkes RI, 2017). ESRD seiring waktu ginjal bisa kehilangan
merupakan gangguan fungsi ginjal yang fungsi ini disebut ESRD , Pasien ESRD
progresif dan tidak dapat pulih kembali, terjadi karena ketidakmampuan ginjal
mengakibatkan tubuh tidak mampu dalam melakukan membuang produk
memelihara metabolisme dan gagal metabolisme dalam tubuh sehingga
memelihara keseimbangan cairan dan diperlukan terapi pengganti ginjal,
elektrolit yang berakibat pada Salah satu terapi yang
peningkatan ureum. (Aryani and direkomendasikan untuk ESRD adalah
Riyandry, 2022). Hemodialisis (Aritonang, Simatupang
Data yang di peroleh Renal and Silaen, 2021).
Registry (IRR) di indonesia pada tahun Hemodialisis merupakan mesin
2017 terus meningkat disetiap tahunnya, yang dapat membantu menghilangkan
di tahun 2017 berada 30.831 pasien kotoran atau limbah garam dan
baru menjalani hemodialisis dengan kelebihan air dari darah dan menjaga
pasien aktif berjumlah 77.892 pasien. keseimbangan tekanan darah dan
Angka ini memuat data representasi pengobatan (replacement treatment)
yang ada Indonesia dari 433 Unit pada penderita ESRD, Hemodialisis
hemodialisis yang ada di Indonesia. juga dapat menimbulkan berbagai
Angka pasien yang menjalani masalah pada Fisik sehingga
hemodialisis di Kalimantan Timur pada mempengaruhi citra tubuh pasien (Riqi
tahun 2017 terdapat 568 pasien and Nurwidayanti, 2019).
(Indonesian Renal Registry, 2017). Citra tubuh merupakan masalah
Sedangkan pada tahun 2018 yang akan dialami pasien ESRD yang
menunjukan penyebab terbanyak ESRD menjalani Hemodialisis akibat adanya
adalah hipertensi 36% dan diabetes perubahan fungsi struktur tubuh pasien
29%, pasien ESRD proporsi tertinggi akibat efek dari Hemodialisis, pasien
berada di Provinsi DKI Jakarta sebesar memiliki persepsi negatif terhadap
tubuhnya sendiri, pasien seringkali tidak Ketergantungan pada mesin
menerima perubahan struktur tubuh hemodialisis, Selain harus menyediakan
yang telah terjadi pada dirinya akibat waktu khusus dan biaya yang mahal,
pengaruh Hemodialisis, ada beberapa energi maupun pikiran pasien pun
perubahan fungsi struktur tubuh yang banyak terkuras, Tentu saja itu amat
terjadi pada pasien ESRD yang memengaruhi psikologis pasien ESRD
menjalani terapi Hemodialisis tersebut juga membuat aktivitas
merupakan salah satu masalah pemicu penderita menjadi terbatas (Astutik,
terjadinya perubahan citra tubuh pada 2021). Jadi dukungan keluarga dapat
manusia adalah bau nafas kulit membantu mengurangi kecemasan
kehitaman, edem pada bagian individu dengan memberikan dukungan
ekstermitas atas maupun bawah kulit dan saran-saran mengenai strategi
bersisik, kulih kering, badan dan muka alternatif yang didasarkan pada
pucat, berat badan menurut maupun pengalaman sebelumnya dan mengajak
berat badan bertambah akan orang lain berfokus pada aspek - aspek
menyebabkan terjadinya gangguan yang lebih positif (Aritonang,
psikologis pasien ketika citra tubuh itu Simatupang and Silaen, 2021).
muncul pada diri pasien (Rosyanti, Hadi Berdasarkan fenomena yang
and Ibrahim, 2018). terjadi dan untuk mendapatkan data
Kecemasan terjadi karena pasien dasar terkait citra tubuh dan kecemasan
harus membutuhkan waktu 12-15 jam pasien ESRD, maka peneliti tertarik
untuk dialisa setiap minggunya, atau untuk melakukan penelitian tentang
paling sedikit 3-4 jam per kali terapi, korelasi citra tubuh dengan kecemasan
Kegiatan ini akan berlangsung terus- pada pasien ESRD yang menjalani
menerus sepanjang hidupnya, terapi Hemodialisis di RSUD Abdoel
Walaupun fungsi ginjal untuk Wahab Sjahranie Samarinda.
membersihkan darah dapat diambil alih
METODE
oleh mesin hemodialisis, tingginya
Rancangan penelitian ini
biaya yang harus dikeluarkan untuk satu
menggunakan desain penelitian
kali proses cuci darah (setidaknya
kuantitatif yang mengunakan metode
memerlukan Rp. 500.000,- per terapi)
korelasi dengan pendekatan Cross
kerap dirasakan membebani penderita.
Sectional yang menggunakan non
probability sampling dengan metode 3. Analisa uji Univariat
consecutive sampling yang dilakukan Tabel 2. Hasil Analisa Univariat
Citra Tubuh dengan kecemasan
pada 73 pasien ESRD yang menjalani
Variab Mean Med ( SE CI.95%
hemodialisis. Pengumpulan data el (SD) Min-
Max)
menggunakan kuesioner dengan melalui Citra 42.03 41.00 .342 Lowe Uppe
Tubu (2.925) (35-50) r r
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi h 41.34 42.71
Mean Med SE CI.95%
dengan mengunakan uji pearson. (SD) (Min-
Max)
Kece 26.15 25.00 .550 Lowe Uppe
HASIL masan (4.698) (19-37) r r
25.05 27.25
1. Karakteristik Responden Sumber: Data Primer, 2022