Anda di halaman 1dari 25

Disusun Oleh

Adi Irawan
Athi Suryati
Bambang Suherman RL
Mery Purnamasari
Triayu Pamungkas
Latar Belakang
Penyakit gagal ginjal di
Berdasarkan data World Health Indonesia menempati urutan
Organization (WHO) tahun ke 10 dalam penyakit tidak
CHF 2012 penderita gagal ginjal baik menular. Prevalensi gagal
akut maupun kronik mencapai ginjal di Indonesia mencapai
50% sedangkan yang diketahui 400.000 juta orang tetapi
dan mendapatkan pengobatan belum semua pasien
hanya 25% dan 12,5% yang tertangani oleh tenaga medis,
terobati dengan baik baru sekitar 25.000 orang
pasien yang dapat ditangani,
artinya ada 80% pasien yang
Ginjal merupakan bagian tubuh yang memiliki tidak mendapat pengobatan
fungsi vital bagi tubuh kita, merupakan organ dengan baik.
ekskresi yang berbentuk mirip kacang yang
berfungsi menyaring urea dari darah dan
membuangnya bersama air dalam bentuk urin

Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan dan pembuangan elektrolit tubuh, tidak mampu menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh, seperti sodium, kalium dalam darah
atau tidak mampu dalam memproduksi urin
B. Rumusan masalah
 “Apakah Ada Hubungan Tekanan Darah Pre
dan Post Hemodialisa pada pasien Gagal Ginjal
Kronik di Ruang Hemodialisa 1 RSUP dr
Soeradji Tirtonegoro Klaten
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus

D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
Sebgai bahan kajian keilmuan untuk menambah
pengetahuan tentang hubungan tekanan darah Pre dan
Post Hemodialisis Dengan Adekuasi Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Di Unit Hemodialisa RSUP dr Soeradji
Tirtonegoro Klaten.

2. Ilmu keperawatan
Sebagai bahan kajian bagi institusi pendidikan dalam
membimbing mahasiswa terkait dengn hemodilisa.
3. Pelayanan keperawatan
Sebagai bahan masukan dan panduan bagi tenaga
keperawatan dalam memberikan penanganan
masalah hemodialisa.
4. Peneliti lain
Dapat dijadikan dasar untuk membuat penelitian
lanjutan dalam bentuk yang lebih spesifik dan
komprehensif.
E. Keaslian penelitian
N Judul karya Jenis Hasil Persamaan &
o ilmiah & Penelitian perbedaan
Penulis
1 Septiwi, hubungan Deskriptif terdapat hubungan Persamaannya yaitu
antara adekuasi korelatif antara adekuasi pada metode
hemodialisis hemodialisis dengan penelitian yang
dengan kualitas kualitas hidup pada menggunakan
hidup pasien pasien gagal ginjal deskriptik korelatif
hemodialisis di unit kronik selama
hemodialisis Variabel bebas dan
menjalani proses
Rs.prof.dr.margono terikat yang sama
hemodialisa di
soekarjo yaitu adekuasi dan
Instalasi
purwokerto
hemodialisis di Rs. kualitas hidup.
Prof.dr.margono.soe Sedangkan
karjo purwokerto perbedaannya yaitu
dengan nilai p˃0,5 lokasi penelitian
dan jumalh
respondennya.
Lanjutan...
2
Rahman, Cross Hasil dari penelitian Persamaannya
hubungan sectional ini didapatkan yaitu pada
antara dengan uji perhitungan statistik variable bebas
adekuasi statistik dengan uji dan variabel
hemodialis kolomogrov Kolmogrov-Smirnov terikatnya
is dan smirnov nilai p=0,147 (p<= tentang adekuasi
kualitas 0,050), yang berarti dan kualitas
hidup tidak terdapat hidup pasien
pasien di hubungan antara hemodialisa.
RSUD ulin adekuasi Perbedaannya
banjarmasi hemodialisis dan yaitu lokasi
n kualitas hidup pasien penelitian dan
RSUD Ulin jumlah
Banjarmasin. sampelnya
BAB II
Hemodialisa
a.Definisi
Hemodialisis merupakan salah satu terapi yang menggunakan dialysis, yaitu
suatu proses dimana zat – zat berpindah melewati membran semipermiabel
untuk menghilangkan cairan dan zat -zat tidak berguna dan memperbaiki
keseimbangan elektrolit serta asam basa. Gnjal alami dapat mempertahankan
keseimbangan asam basa dan elektrolit, mengontrol volume cairan,
membuang zat-zat yang sudah tidak berguna, memberikan kontribusi
terhadap pengontrolan tekanan darah, mempertahankan sel darah merah,
dan meningkatkan ketahanan tulang melalui sel-sel khusus didalam ginjal.
b.Indikasi dilakukan terapi Hemodialisis
Pasien yang sebaiknya dipertimbangkan untuk segera memulai
terapi hemodialisis kronis adalah pasien yang diperkirakan
memiliki Glomerular Filtration Rate (GFR) < 15 ml/min/1,73 m2.
Belum terdapat penelitian randomized trial yang menyarankan
waktu yang optimal untuk seseorang memulai terapi hemodialisis
kronis, sehingga penilaian klinis merupakan hal yang sangat
penting dalam membuat keputusan pada seorang pasien.
c.Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan
hidup pasien hemodialisis
Pada pasien dengan End Stage Renal Disease (ESRD) yang
menjalani terapi hemodialisis, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kelangsungan hidup, meliputi :
 Interdialytic Weight Gain (IDWG)
Banyak penelitian menunjukkan bahwa berlebihnya
Interdialytic Weight Gain (IDWG) merupakan hal yang
menggangu kelangsungan hidup pasien dengan terapi
hemodialisa (Iacano, 2008). Berlebihnya Interdialytic Weight
Gain (IDWG) mengindikasikan pada kronisnya kelebihan
cairan dalam tubuh pasien, yang dapat meyebabkan semakin
besarnya resiko mobiditas dan mortalitas kardiovaskuler.
Salah satu penyebab berlebihnya Interdialytic Weight Gain
(IDWG) adalah rasa haus yang dialami oleh pasien.
Ketidakpatuhan terhadap aturan terapi yang ditetapkan oleh tenaga keseha
 Ketidakpatuhan terhadap aturan terapi yang ditetapkan
oleh tenaga kesehatan.
Ketidakpatuhan yang terjadi diantara pasien dengan terapi
hemodialisis dapat membahayakan pemberian terapi
hemodialisis, yang juga dapat morbiditas dan mortalitas
pasien.
 Penyakit yang mendasari terjadinya End Stage Renal
Disease (ESRD).
Dua penyebab utama munculnya penyakit End Stage Renal
Disease (ESRD) adalah diabetes militus : sebagai faktor yang
menginisiasi, dan hipertensi: sebagai faktor yang
mempecepat. Telah diketahui pula bahwa diabetes militus
merupakan salah satu faktor resiko penting yang
mempengaruhi kelangsungan hidup pasien End Stage Renal
Disease (ESRD).
d.Aturan-aturan hidup pasien dengan terapi
hemodialisis.
Aturan-aturan hidup yang sebaiknya dipatuhi oleh pasien
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) dengan terapi hemodialisis
meliputi olahraga yang teratur, retriksi asupan protein dan
energi, retriksi asupan cairan, retriksi mineral, dan
kontinuitas asupan obat .
Hipotesis Penelitian

“Ada Hubungan Hubungan Tekanan Darah Pre dan Post


Hemodialisa pada pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang
Hemodialisa 1 RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten
 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian dilakukan
observasional dengan cross sectional dengan melihat
korelasi antara perubahan tekanan darah sebelum dan
sesudah hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronis di
unit hemodialisis RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
 Tempat dan Waktu Penelitian
 Tempat Penelitian
 Penelitian ini dilakukan di ruang Hemodialisa RSUP
Dr, Soeradji Tirtonegoro Klaten
 Waktu Penelitian
 Penelitian ini dilakukan pada 8 Juli – 16 Agustus 2019.
 Populasi dan Sampel Penelitian
 Populasi Penelitian
 Populasi merupakan keseluruhan dari objek (Arikunto,
2013). Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 50
pasien di Ruang Hemodialisia RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten, terdiri dari populasi A 19 pasien
(pasien hemodialisis hari Rabu & Sabtu jam 07.00-11.00),
populasi B 19 pasien (pasien hemodialisis hari Rabu &
Sabtu jam 11-16.00), populasi C 12 pasien (pasien
hemodialisis hari Rabu & Sabtu jam 016.00-22.00)
 Sampel Penelitian
 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2013). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
total sampling populasi A (pasien hemodialisis hari Rabu &
Sabtu jam 07.00-11.00) sebanyak 19 pasien
Devinisi oprasional
No Variabel Definisi Operasional
Adekuasi Hemodialisa Adekuasi hemodialisis
1.
merupakan kecukupan
dosis hemodialisis yang
direkomendasikan untuk
mendapatkan hasil yang
adekuat pada pasien gagal
ginjal yang menjalani
hemodialisis
2. Tekanan Tekanan darah Tensimeter a. Normal 90-120 Ordinal
Darah adalah digital /mmHg /60-80
tekanan dari b. Prehipertensi
darah yang 121-140 /81-89
dipompa oleh c. Hipertensi 141-
jantung 159 /90-99
terhadap
dinding
arteri.Tekanan
ini terus
menerus akan
berada dalam
pembuluh
darah dan
memungkinka
n darah
mengalir
secara konstan
BAB IV
PEMBAHASAN
karakteristik responden di Unit Hemodialisa RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagai berikut :

Karakteristik Freku Perse


a. Jenis kelamin Responden ensi ntase
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Karakteristik Jenis Kelamin di Unit (n) (%)
Hemodialisa RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten 2019
(n = 19 responden)
Sumber: Data Primer 2018 Jenis Kelamin
Laki – laki 19 100
Perempuan 0 0

Total 19 100
b. Usia
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Usia di Unit
Hemodialisa RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2019
(n = 19 responden)

Karakteristik Frekuen Persenta


Responden si (n) se (%)
Usia
<45 7 36,8
46-60 8 42,1
>60 4 21,1

Total 19 100
Analisa Univariat
a. Tekanan Darah Pre HD
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tekanan Darah Pre HD di Unit
Hemodialisa RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten 2019
(n = 19 responden)
Karakteristik Freku Perse
ensi ntase
(n) (%)

90-120 0 0
121-140 2 10,5
>140 17 89,5

Total 19 100
Tekanan Darah Post HD
 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tekanan Darah
Post HD di Unit Hemodialisa RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten 2019
 (n = 19 responden)
Karakteristik Freku Perse
ensi ntase
(n) (%)

90-120 4 21,1
121-140 2 10,5
>140 13 68,4
Total 19 100
Adekuasi
 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Adekuasi HD di
Unit Hemodialisa RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten 2019
 (n = 19 responden)
Karakteristik Frekue Persen
nsi (n) tase
(%)

Adekuasi 15 78,9
Tidak Adekuasi 4 21,1

Total 19 100
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan
dapat disimpulkan sebagai berikut:

 Karakteristik responden di Unit Hemodialisa RSUP Dr.


Soeradji Tirtonegoro Klaten sebagian besar berjenis kelamin
laki – laki sebanyak 19 responden dan sebagian besar berusia
46 – 60 tahun sebanyak 8 responden.

 Sebagian besar responden di Unit Hemodialisa RSUP Dr.


Soeradji Tirtonegoro Klaten dengan Adekuasi dalam kategori
besar sebanyak 15 responden.

 Tidak terdapat hubungan tekanan darah pre hemodialisa


dengan adekuasi hemodialisis karena proses hemodialisa
tidak sepenuhnya dapat mempengaruhi tekanan darah pre
hemodialisa maupun post hemodialisa. Pasien yang termasuk
kedalam kategori adekuasi sebanyak 15 responden (78,9%).
B. Saran
1.Bagi Pasien dan Keluarga
Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pasien tentang
pentingnya pencapaian adekuasi hemodialisis untuk meningkatkan
kualitas hidup sehingga diperlukan pengaturan frekuensi dan durasi
hemodialisis. Peran serta keluarga dapat meningkatkan support
sistem dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien.
2.Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam bekerja sama
dengan perusahaan penyedia alat hemodialisis untuk penambahan
alat dan pembiayaan pelatihan sertifikasi perawat hemodialisis.
Tenaga kesehatan dapat menjadi fasilitator dalam konseling pasien
hemodialisis terutama dalam rangka mencapai adekuasi
hemodialisis dan pengaturan diit yang tepat untuk mencegah
terjadinya anemia.
3.Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat memberikan referensi pada peneliti
selanjutnya dan dapat meneliti lebih dalam tentang
faktor – faktor yang mempengaruhi adekuasi
hemodialisis untuk mengidentifikasi faktor – faktor
tersebut terkait dengan kualitas hidup dari segi sosial
budaya dan spiritual pasien.
4.Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai ajang dalam
pemantauan, pemaparan ilmu – ilmu baru, dan
meningkatkan motivasi untuk melakukan riset di Unit
Hemodialisa yang dapat meningkatkan mutu asuhan
yang diberikan dalam rangka mencapai adekuasi
hemodialisis untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
hemodialisis.

Anda mungkin juga menyukai