Anda di halaman 1dari 43

Fitokimia

(Phytochemistry)

Tim FITOKIMIA
FFS- UHAMKA
visi universitas
Menjadi prophetic entrepreneurial
university yang unggul dalam Pendidikan
holistic untuk menunjang kehidupan
bangsa dan menebarkan rahmat
bagi seluruh alam
VISI PROGRAM STUDI FARMASI
Program Studi Farmasi pada tahun 2028:

Menjadi prophetic teaching program studi yang


menghasilkan sarjana farmasi dengan
memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional,
dan sosial berkemajuan
MISI PRODI FARMASI
1. Menyelenggarakan Pendidikan Farmasi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan;
2. Menyelenggarakan Pendidikan Farmasi serta pembinaan kemahasiswaan
yang bermutu tinggi untuk menghasilkan lulusan yang cerdas secara spiritual,
intelektual, emosional, dan sosial;
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang Farmasi yang unggul dan bermanfaat secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari;
4. Menyelenggarakan kerjasama dalam bidang kefarmasian pada tingkat nasional
dan internasional.
Kecerdasan yang dimaksud
adalah:
1. Cerdas spiritual  ditunjukkan dengan sikap dan
keislaman bahwa seluruh khasanah ilmu pengetahuan
bersumber dari Allah Subhanahu wata’ala.

Oleh karena itu UHAMKA memaknai seluruh kegiatan dan proses pendidikan yang
berlangsung di kampus adalah cara agar manusia yang dengan hati nuraninya
untuk terus bertaqarrub kepada Allah dalam menggapai ilmu dari sumber
utamanya. Kecerdasan spiritual ini menjadi basis bagi pembentukan kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial lulusan dan menjadi nilai
unggul yang khas dari segenap sivitas akademika dan lulusan UHAMKA;
Kecerdasan yang dimaksud adalah: (lanjuta

2. Cerdas intelektual, antara lain ditunjukkan dengan sifat dan sikap smart, kreatif,
inovatif, objektif, tangkas, didasari oleh sikap tawadlu kepada Allah Subhanahu
wata’ala dan mampu memerankan diri sebagai solusi bagi lingkungan;
3. Cerdas emosional, antara lain ditunjukkan dengan sifat dan sikap menyadari hakikat
diri sendiri, berprinsip lebih baik ’memberi’ daripada ’menerima’ sebagai
implementasi Surat Al-Maun, berempati, bersemangat untuk berprestasi, bekerja
keras, tidak mudah putus asa, dan pandai bekerja sama (bersinergi);
4. Cerdas sosial, antara lain ditunjukkan dengan sifat dan sikap bermanfaat bagi
lingkungan, toleran sesuai dengan petunjuk Allah pada Surat Al Kafirun, menghargai
orang lain, gemar bersilahturami, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
lingkungan, bertanggung jawab menjadi elemen persyarikatan Muhammadiyah.
KONTRAK PERKULIAHAN
• 1. Pertemuan minimal 14x tatap muka ditambah dengan UTS DAN UAS
• 2. Minimum mahasiswa mengikuti kuliah sesuai dengan persyaratan di akademik
• 3. Tugas individu berupa kuis yang diadakan untuk semua materi. Sebelum UTS 2x
sesudah UTS 2x
• 4. Soal UTS dan UAS, pilihan ganda dengan atau tanpa essay
• 5. Penilaian Keaktifan: 0-10%, tugas: 20-25%, UTS: 20-35% dan UAS: 40-45%
• 6. Tugas Kelompok membuat makalah untuk dipresentasikan di akhir kuliah
sebelum UTS/UAS = Pertemuan 2 sampai 14, ada 12 kelompok (pertemuan 5 dan 6
dijadikan 1 kelompok)
• 7. Materi makalah : sesuai dengan materi + mencari ramuan bahan untuk
pengobatan tersebut
KONTRAK PERKULIAHAN 
I. IDENTITAS MATA KULIAH
a. Nama mata Kuliah FITOkimia 1……
b. Beban sks : …2… sks
c. Semester/kelas : … ………..
d. Tahun Akademik :
e. Program Studi : Farmasi
f. Status mata Kuliah : (Wajib / Pilihan) *
g. Nama Dosen :.
h. NIDN/NIDK/NIP : ………………………………………………. 
I. DESKRIPSI MATA KULIAH : Sesuai RPS 
II. TUJUAN PEMBELAJARAN: Sesuai RPS
III. MATERI PEMBELAJARAN: Sesuai RPS
I. STRATEGI PERKULIAHAN & KRITERIA PENILAIAN
Kuliah diberikan kepada mahasiswa regular Sarjana Farmasi yang mengambil mata kuliah ini.

a. Perkuliahan dilaksanakan sebanyak 14 minggu dan 2 pertemuan untuk ujian (UTS dan UAS)
b. Lama Pembelajaran :
i) Proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas: kegiatan proses
belajar 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; kegiatan penugasan terstruktur 60
(enam puluh) menit per minggu per semester; dan kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit
per minggu per semester.
ii) Bentuk Pembelajaran 1 (satu) Satuan Kredit Semester pada proses Pembelajaran berupa
seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: kegiatan proses belajar 100 (seratus)
menit per minggu per semester; dan kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per
i) Bentuk Pembelajaran 1 (satu) Satuan Kredit Semester pada proses pembelajaran berupa praktikum,
praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, praktik kerja, Penelitian, perancangan, atau
pengembangan, pelatihan militer, pertukaran pelajar, magang, wirausaha, dan/atau Pengabdian kepada
Masyarakat, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
a. Metode perkuliahan adalah kombinasi antara ceramah, diskusi, presentasi, dan latihan soal 

I. EVALUASI

Nilai akhir (NA) adalah nilai kumulatif dari nilai :

a. Keaktifan 0-10 %
b. Tugas 20-25 %
c. Ujian Tengah Semester (UTS) 20-35 %
d. Ujian Akhir Semester (UAS) 40-50%
Nilai untuk menetapkan huruf mutu A, B, C, D, atau E ditentukan berdasarkan nilai rataan dan
standard deviasi dengan menggunakan sebaran normal. Ketentuan ini berlaku sama untuk
semua mahasiswa baru atau pengulang.

g. Hasil nilai ujian diinformasikan oleh dosen ke mahasiswa, dan mahasiswa diberikan
kesempatan untuk mengkonfirmasi nilai yang diperoleh untuk menjamin adanya tranparansi
dalam penilaian.
h. Perincian penilaian Tugas sesuai RTM.
I. TATA TERTIB MAHASISWA
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada akademik online dan Forlap Dikti.
b. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 75 persen.
c. Toleransi keterlambatan masuk perkuliahan ≤ 15 menit.
d. Berbusana rapih, dan menggunakan sepatu, tidak diperkenankan menggunakan kaos
oblong, berpakaian ketat, dan menngunakan alat komunikasi selama perkuliahan
berlangsung, pada saat kuliah daring mahasiswa wajib mengaktifkan video selama
perkuliahan
e. Selalu berperilaku dan berkata sopan santun, menjunjung tinggi nilai-nilai Al Quran dan
Sunah.
f. Jujur dalam perkataan dan perbuatan, jika diketahui melakukan kecurangan selama
perkuliahan dan ujian, maka nilai akhir akan mendapatkan E (tidak lulus).
I. PERUBAHAN DAN KETENTUAN
Ketentuan dalam kontrak bersifat mengikat, perubahan dapat
dilakukan melalui kesepakatan antara dosen pengajar dan
mahasiswa, dengan persetujuan Ketua Program Studi Farmasi.

Jakarta, Maret 2022

Tanda tangan Mahasiswa Tanda tangan Dosen

 
………………………… ………………………………
SISTEM PEMBELAJARAN
• Pembelajaran menggunakan OLU
• Team teaching
• Ceramah daring (menyesuaikan: video, BBB OLU, zoom, google meet,
dsb. sesuai kesepakatan)
• Quiz (via OLU)
• Tugas 2x (masing-masing sebelum UTS dan UAS)
• Presentasi dan Diskusi  video presentasi upload dulu di OLU bbrpa
hari sebelum perkuliahan, hari perkuliahan langsung diskusi dan tanya
jawab
Kontrak
perkuliahan
•Mengikuti tatap muka minimal 75% kehadiran.
•Penilaian :
Tugas : 20 % (tugas individu, makalah kelompok dan kuis)
Keaktifan : 10% (Diperoleh dari nilai keaktifan diskusi dan absensi)
UTS : 30 % (ada peraturan dari universitas)
UAS : 40 % (ada peraturan dari universitas)
Perkuliahan 16x pertemuan (termasuk UTS dan UAS)
• Pakaian : rapi, sopan, tidak boleh menggenakan kaos oblong, sandal
(untuk offline)
• Keterlambatan kedatangan jam kuliah maksimum15 menit dari jadwal

---000---
Fitokimia
(Phytochemistry)

Tim FITOKIMIA
FFS- UHAMKA
• Fitokimia/Phytochemistry
Fito (Phyto) = tumbuhan
Kimia (Chemistry) = kimia

• Fitokimia/Kimia Tumbuhan Obat” :


ilmu yang mempelajari tentang kimia tumbuhan:
aspek-aspek kimiawi yang ada dalam tumbuhan
(metabolit, struktur,fungsi, ekstraksi, analisis: kualitatif, kuantitatif)
Materi Pembelajaran
- Metabolit tanaman (secara umum)

- Teknik ekstraksi metabolit sekunder tanaman

- Teknik pemisahan/isolasi dan identifikasi metabolit sekunder tanaman dengan


teknik kromatografi

- Teknik analisis metabolit sekunder tanaman dengan teknik spektroskopi


2. Kementerian Kesehatan R I. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Ed 2. Kem Kes R I: Jakarta
3. WHO. 2000. Quality Control Methods for Medicinal Plant Material, World Health Org: Geneva.
4. Cannell, R. J. P. 1998. How to Approach the Isolation of a Natural Product, From Methods in
Biotechnol, Vol. 4’ Nat Prod lsolatron Edited by R J P Cannell, Humana Press Inc: Totowa, NJ (Vol. 4).
5. J. Harborne. 1998. A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis: Phytochemical Methods.
Chapman and Hall: London.
6. Waksmundzka-Hajnos, et al., 2008. Thin Layer Chromatogr in Phytochem. CRC Press: London NY.
7. Shah & Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. Elsevier: New Delhi
8. Rafi, M. et al., 2017. Atlas Krom Lapis Tipis Tum Obat Ind Vol.1.Pusat Studi BioTrop LPPM IPB Bogor
9. Houghton & Raman. 1998. Laboratory Handbook for the Fractionation of Natural Extracts. Springer-
Science+Business Media
10.Wagner & Bladt. Plant Drug Analysis: A Thin Layer Chromatograp Atlas Ed 2. Springer: Munchen.
11.Hanani. 2016. Analisis Fitokimia, EGC: Jakarta
TUJUAN UMUM
• Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan prinsip, tujuan, penggolongan, dan proses ekstraksi metabolit


sekunder dari tanaman

2. Menjelaskan konsep dasar metode yang digunakan pada pemisahan/


isolasi dan identifikasi senyawa alam dari tanaman

3. Mampu menerapkan ilmu yang dimiliki dan teknologi kefarmasian dalam


pengembangan sediaan farmasi bahan alam yang aman, berkhasiat dan
bermutu.

4. Mampu menjelaskan identifikasi senyawa bahan alam dengan Teknik


spektroskopi
Bidang ilmu yang terkait dengan
fitokimia

Sumber : Phytochemistry and Pharmacognosy


– Massuo J. Kato and John M. Pezzuto
1. Mahasiswa mampu Definisi dan manfaat fitokimia serta hubungannya dengan ilmu lainnya pada bidang farmasi.
menjelaskan definisi, ruang Metabolit tanaman: Definisi, pengelompokan dan manfaatnya pada bidang farmasi.
lingkup serta manfaat Jalur biosintesis metabolit tanaman (secara umum)
fitokimia dalam bidang
farmasi
2. Mahasiswa mampu untuk Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder pada
memilih tanaman sebagai tanaman.
sumber metabolit sekunder Pendekatan dalam pencarian tanaman sebagai sumber metabolit sekunder untuk
untuk dikembangkan menjadi ekstraksi, isolasi dan dikembangkan sebagai obat.
obat yang bermutu
3. Mahasiswa mampu Definisi, tujuan dan prinsip ekstraksi
memahami prinsip, tujuan, Pelarut ekstraksi: pertimbangan pemilihan pelarut pada ekstraksi metabolit sekunder tanaman
penggolongan, dan proses Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dan efisiensi proses ekstraksi
ekstraksi metabolit sekunder Pengelompokan jenis ekstraksi, berdasarkan:
dari tanaman serta memilih - metode ekstraksi (ekstraksi dengan pelarut, destilasi, submilasi, dan pengepresan);
metode, menganalisis dan - bentuk (padat-cair dan cair-cair);
memecahkan masalah yang - proses (berkesinambungan dan bertahap);
terjadi pada ekstraksi - suhu (dengan panas dan tanpa panas);
- teknologi (konvensional dan non konvensional)
Hal-hal yang dipertimbangkan dalam memilih metode ekstraksi
Masalah yang terjadi pada ekstraksi dan solusinya
4 mampu memahami Ekstraksi konvensional meliputi:
prinsip, tujuan, Infusa, Dekokta , Maserasi (dan modifikasinya), Perkolasi,
penggolongan, dan Soxhlet, Refluks, Destilasi, Enflurage untuk minyak atsiri
 Pembahasan tiap metode:
proses ekstraksi Definisi, Prinsip kerja, Rangkaian alat, Keunggulan dan
metabolit sekunder dari Kelemahan; Hal-hal yang diperhatikan pada proses ekstraksi
tanaman Contoh-contoh penerapannya pada penelitian dari setiap
metode ekstraksi
5 Mahasiswa mampu Ekstraksi non-konvensional meliputi:
memahami prinsip, tujuan, Ultrasound-Assisted Extraction (UAE), Microwave-Assisted
penggolongan, dan proses Extraction (MAE),
ekstraksi metabolit Supercritical Fluid Extraction (SFE)
sekunder dari tanaman Pembahasan tiap metode:
Definisi, Prinsip kerja, Rangkaian alat, Keunggulan dan
Kelemahan, Hal-hal yang diperhatikan pada proses ekstraksi,
Contoh-contoh penerapannya pada penelitian dari setiap
metode ekstraksi
6
6 Mahasiswa mampu Definisi, Tujuan dan Prinsip Fraksinasi
memahami prinsip, tujuan, Pelaksanaan Teknik fraksinasi
dan dan proses fraksinasi Pelarut yang digunakan pada fraksinasi
metabolit sekunder tanaman Faktor- faktor yang mempengaruhi proses fraksinasi
Masalah yang terjadi pada proses fraksinasi dan solusinya
Contoh-contoh penerapannya pada penelitian di bidang
fitokimia

7 Mahasiswa mampu Diskusi artikel penelitian terkini mengenai prosedur


mendiskusikan dan ekstraksi dan fraksinasi metabolit sekunder tanaman
mengevaluasi artikel hasil
penelitian terkait ekstraksi dan
fraksinasi metabolit sekunder
tanaman

8 UTS
MENGAPA HARUS MEMPELAJARI
FITOKIMIA ??
• Bahan alam, kaya akan senyawa kimia dan strukturnya yang kompleks
penemuan obat baru.

• Mengarahkan pada penentuan struktur

• Memberi informasi tentang ekologi tumbuhan berupa antaraksi tumbuhan-hewan


seperti pengendalian gangguan serangga terhadap tumbuhan pertanian baik
dengan pestisida alami ataupun buatan.

• Memberi informasi tentang metabolit sekunder  menggolongkan tumbuhan


(kemotaksonomi).
Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan tumbuhan

• Ideal : untuk analisis digunakan jaringan tumbuhan segar yaitu


beberapa menit setelah dikumpulkan bahan dibasahkan dengan alkohol
• Alternatif : jaringan tumbuhan segar yang dikeringkan. Jika cara ini yang
dilakukan maka pengeringan dilakukan secepatnya, tanpa suhu tinggi
dengan aliran udara yang baik. Bahan kering disimpan dalam wadah
tertutup  kualitas bahan tetap baik dalam jangka lama.
• Bahan tumbuhan tidak tercemar oleh tumbuhan lain dan tidak
berpenyakit yaitu tidak terinfeksi oleh virus, bakteri dan jamur.
Mengapa?
• Determinasi tanaman : Identitas botani tumbuhan harus dibuktikan
keasliannya dan dilakukan oleh ahli yang diakui.
Variasi kandungan dalam tumbuhan :

• Faktor genetik

• Ekologi

• Factor processing, pengawetan, penyimpanan


Peran tumbuhan dalam pengembangan obat
1. Sebagai sumber molekul obat
- Kebanyakan obat merupakan hasil sintesis
- Beberapa secara ekonomis masih menggunakan tanaman
- Papaver > morphin, codein (penghilang sakit yang kuat)
- Ergot > ergotamin (sakit kepala), ergometrin ( aksi langsung pada
otot uterin)
2. Sebagai Sumber molekul-molekul komplek yang dapat
dimodifikasi menjadi senyawa obat

Contoh :
Dioscorea : diosgenin > steroid
Soya : saponin > steroid
3. Sumber senyawa toksik
- Untuk meneliti bagaimana cara tubuh bereaksi terhadapnya pada
penggunaan secara farmakologi.

- Penyelidikan mekanisme farmakologi

Contoh :
Picrotoxin - nerve conduction
4. Sumber senyawa yang digunakan sebagai contoh
untuk desain obat-obat baru
Morphine:
No better painkiller. Once structure worked
out wanted to improve it.

Diacetylmorphine (heroin):
OH group  O-O-diacetyl. Still addictive?

Codeine:
Methylate hydroxyl phenolic; O-Me. 1/5 analgesic
capacity of morphine, useful to suppress cough reflex
Dihydromorphinone:
Reduced =, oxidised 2y alc. Potential analgesic.

Dihydrocodeine:
More powerful than codeine, less than
morphine.

Dextromethorphan:
Good against cough reflex
5. Sumber struktur baru
Catharanthus periwinkle  vincristine (alkaloid dimer)
6. Sumber tanaman obat
Contoh: sebagai serbuk atau ekstrak
Campuran ini sering tidak di isolasi karena:
• Senyawa aktif tidak diketahui
• Senyawa aktif tidak stabil
• Isolasi membutuhkan biaya yang tinggi
Metabolisme dan keragaman metabolit
• Tumbuhan merupakan makhluk hidup. Untuk dapat mampu mempertahankan
kehidupannya, setiap makhluk hidup akan melakukan metabolisme.
• Metabolisme merupakan suatu proses biokimiawi yang terjadi dalam sel
makhluk hidup dalam rangka mempertahankan hidupnya.
• Suatu contoh yang sering dijumpai adalah suatu jenis tumbuhan yang sama tumbuh
dengan kondisi yang berbeda-beda (ada yang dapat tumbuh di pematang sawah, ladang,
hutan, tempat sampah dan dapat pula tumbuh di tembok-tembok. Mengapa bisa
demikian ?
• Proses metabolisme terjadi di dalam “sel” setiap mahluk hidup
• Reaksi-reaksi metabolisme berlangsung secara enzimatik dalam kompartemen-
kompartemen sel yang di batasi oleh membran lapis ganda. Reaksi metabolisme dapat
dilakukan dengan berbagai jalur reaksi
Metabolisme Tanaman
Produk-produk hasil metabolisme berupa metabolit

Metabolit dapat dikategorikan menjadi:


1. menurut urutan terjadinya
• metabolit primer • metabolit intermedier • metabolit sekunder
2. menurut dampak efek yang ditimbulkan
• zat aktif farmasetik • zat aktif farmakologik
3. menurut kepentingan di bidang isolasi
• zat aktif • zat inert
4. menurut status keberadaan
• genuine • artefak
Metabolit primer dan sekunder

• metabolit primer :
Hasil metabolisme primer: respirasi, fotosintesis, konversi
energi, dan metabolisme lain yang vital untuk kelangsungan
hidup organisme

• metabolit sekunder
Hasil metabolisme dari metabolit primer membentuk derivat
yang tidak diketahui gunanya bagi organisme tersebut atau
tidak berguna bagi kelangsungan hidup organisme
MP dan MS
METABOLIT SEKUNDER
Metabolit sekunder banyak dipelajari karena:

▪Spesifik tidak dimiliki oleh semua bahan alam

▪ Memiliki fungsi fisiologis yang beragam

▪ Banyak ditemukan pada tumbuhan


(semua tingkatan tumbuhan), sedangkan hewan lebih sedikit
(biasanya dari kelompok invertebrata).
Metabolit Sekunder
►Penggolongan :1. Kemiripan struktur
2. Jalur biosintesis
3. Tumbuhan yang memproduksi
4. Berdasarkan efek farmakodinamik
► Kelompok besar;
Alkaloid, terpenoid, fenol
Bentuk : ► Biasanya glikosida
(dengan gula: glukosa, galaktosa or rhamnosa)
(gula Apiosa : jarang terjadi)
Tiga grup utama metabolit sekunder:

1. Alkaloid (memiliki atom Nitrogen/N ).


Contoh : morfin, cofein, cocain, nicotin.

2. Senyawa fenolik. (memiliki Gugus OH fenol)


Contoh : flavonoid, antosianin, asam salisilat, lignin.

3. Terpenoid.
Contoh : saponin, Pinen
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai