Anda di halaman 1dari 80

I.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya laporan Evaluasi Diri Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan
Biologi FPMIPA Universitas Nahdatul Wathon (UNW). Evaluasi Diri ini merupakan
evaluasi internal pada perguruan tinggi dan Program Studi. Kegiatan ini merupakan
salah satu proses yang berkelanjutan dari program Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dalam rangka mewujudkan gagasan penyelenggaraan diri bagi upaya
peningkatan perencanaan program di setiap LPTK yang dimaksudkan untuk:
1. Penyusunan profil lembaga yang komprehensif dengan data mutakhir
2. Perencanaan dan perbaikan diri secara sinambung
3. Penjaminan mutu internal program studi/lembaga perguruan tinggi
4. Pemberian informasi mengenai perguruan tinggi/program studi kepada
masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya
5. Persiapan evaluasi eksternal (akreditasi)
Berdasarkan tujuan tersebut di atas, tujuan Evaluasi Diri yang dilaksanakan di
Program Studi Biologi FPMIPA UNW, adalalh untuk mengungkapkan hal-hal berikut;
1. Keadaan Program Studi Biologi yang meliputi jati diri, visi, misi, sasaran dan
tujuan, kemahasiswaan, dosen dan tenaga pendukung, kurikulum, sarana dan
prasarana, pendanaan, tata pamong (govenance), pengelolaan program, proses
pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu,
penelitian, publikasi dan pengabdian masyarakat oleh dosen, lulusan dan
keluaran lainnya.
2. Analisis mengenai keadaan Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan Biologi,
yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT).
3. Perumusan strategi pemecahan masalah, perbaikan dan pengembangan
Program Studi yang merupakan tindak lanjut hasil analisis SWOT.
Dalam melaksanakan Evaluasi Diri ini, Program Studi Biologi, Jurusan
Pendidikan Biologi melibatkan beberapa komponen responden, diantaranya pimpinan
fakultas (Dekan, PD 1 dan PD II), pimpinan Jurusan (ketua dan sekretaris), dosen
Biologi sebagai narasumber, Kabag TU, Kabag Kemahasiswaan, Kabag Umum,
Kabag keuangan dan mahasiswa yang banyak membantu dalam pengumpulan data
pendukung.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami sebagai tim pelaksana Evaluasi
Diri di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UNW mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada responden serta semua pihak yang telah bekerja sama,
sehingga pelaksanaan Evaluasi diri ini dapat dilaksanakan dengan baik.

Tim Evaluasi Diri


Program Studi Biologi
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UNW
II. RANGKUMAN EKSEKUTIF

Visi dan Misi Jurusan Pendidikan Biologi, dalam hal ini Program Studi Biologi,
disesuaikan dengan Visi dan Misi. Untuk menjalankan misi sesuai dengan visi, maka
Jurusan Pendidikan Biologi menerapkan strategi pengembangan jangka panjang yang
berorientasi pada Outcome. Pengembangan tersebut meliputi bidang akademis,
manajemen kelembagaan dan teknologi. Pengembangan di bidang akademis
menekankan pada dihasilkannya lulusan yang berwawasan luas dan mandiri. Hal ini
dapat diperoleh melalui proses pembelajaran dan evaluasinya, di mana mahasiswa
sebagai sentral dalam proses pembelajaran, dan Dosen berperan sebagai fasilitator.
Pengembangan manajemen kelembagaan diarahkan pada terbentuknya program studi
yang mampu bersaing dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam
pengembangan manajemen kelembagaan, Ketua Jurusan dibantu oleh Sekretaris
Jurusan yang membawahi Bidang Pembinaan Kemahasiswaan, Koordinator
Laboratorium, Koordinator Penelitian, Koordinator Pengabdian Masyarakat, Kepala
Kebun Botani, Koordinator Dewan Bimbingan Skripsi, dan Satuan Tugas lainnya
(jika diperlukan), serta para Dosen. Disamping itu, Ketua Jurusan juga dibantu oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan Ketua Program Studi Biologi yang
tugasnya mengelola bidang pelayanan akademik, kemahasiswaan dan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL). Pengembangan dalam teknologi telah dimulai sejak tahun 2000
melalui bantuan Program JICA berupa alat-alat laboratorium, Multi Media untuk
pembelajaran, dan sejak tahun 2002 telah diaktifkan system Local Area Network
(LAN) yang dapat diakses di semua ruang dan diharapkan tahun 2005 sudah dapat
dimanfaatkan. Program Studi Biologi baru menghasilkan mahasiswa sejak 3 tahun
terakhir. Hasil Evaluasi Diri menunjukkan, bahwa rata-rata IPK yang lulus pada tahun
2015 sebesar 3,12, tahun 2016 sebesar 2,84, dan tahun 2017 sebesar 3,03. Selain itu,
beberapa mahasiswa ada yang menunjukkan prestasi sebagai mahasiswa teladan,
penghargaan peneliti terbaik tingkat UNW maupun tingkat nasional dan mahasiswa
berprestasi tingkat UNW.
Persentase Dosen Jurusan Pendidikan Biologi untuk jenjang Sarjana (S-l) sebanyak
…..%, jenjang Magister (S-2) sebanyak ……..%, jenjang Doktoral (S-3) sebanyak
……%. Mereka tersebar dalam beberapa bidang keahlian berdasarkan kualifikasi
pendidikan di tingkat magister maupun doktoral. Beberapa penelitian tingkat nasional
maupun internasional yang telah dan sedang dilakukan oleh tenaga akademik dibiayai
dari berbagai sumber pendanaan terutama dari Dikti.
Penyusunan kurikulum Program Studi disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan
sasaran Jurusan Pendidikan Biologi. Jumlah beban SKS keseluruhan yang harus
ditempuh sebanyak 150 SKS, yang meliputi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU),
Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS), Mata Kuliah Keahlian Khusus (MKKK), Mata
Kuliah Pil'han (MKP), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN),
dan Skripsi.
Program Studi Biologi telah dilengkapi dengan sarana ruang kuliah, laboratorium,
media pembelajaran, ruang kerja dosen, ruang kerja laboran/ruang persiapan,
perpustakaan, buku, dan jurnal. Adanya fasilitas ini dapat menunjang terhadap
kegiatan proses pembelajaran dan kegiatan akademik lainnya.

Sumber dana untuk pengembangan Program Studi Biologi didapatkan dari dana
Daftar Isian Kegiatan Suplemen (DIKS), Dana Isian Projek (DIP), dan Dana Bantuan
Operasional (DBO).
Program Studi Biologi memiliki kewenangan dalam menyusun kurikulum, pelayanan
akademis, pengaturan pelaksanaan KKL sedangkan pengelolaan administrasi
dilakukan oleh bagian administrasi Jurusan. Pengelolaan keuangan dilakukan secara
terpadu oleh Universitas, Fakultas, dan Jurusan. Mekanisme evaluasi pengelolaan
Program Studi dalam bidang akademis dilakukan setiap akhir semester oleh
mahasiswa melalui pengisian angket evaluasi perkuliahan yang meliputi evaluasi
terhadap kehadiran Dosen dan mahasiswa, silabus, waktu, metode, media, dan buku
penunjang, tugas mahasiswa, UTS,UAS, dan nilai akhir.
Proses pembelajaran umumnya dilaksanakan secara baik oleh para dosen Jurusan
pendidikan Biologi. Hasil monitoring perkuliahan menunjukkan kehadiran Dosen
rata-rata di atas 90%. Dalam proses pembelajaran para dosen telah memanfaatkan
berbagai media, antara lain: OHP & transparansis, LCD, Slide projector, CCTV, TV,
Video dan CD player. Beberapa mata kuliah melaksanakan kegiatan praktikum di
laboratorium, kuliah lapangan, kunjungan belajar dan tugas observasi lapangan secara
mandiri. Bentuk evaluasi antara lain: kuis, tes unit, UTS, UAS, Tugas, dan penilaian
keterampilan praktikum. Hasil ujian diperiksa oleh Dosen, kemudian diberi catatan
dan dikembalikan kepada mahasiswa sekitar 2 bulan setelah melaksanakan ujian
sebagai refleksi terhadap cara belajar mereka.
Untuk meningkatkan suasana akademik, Jurusan Pendidikan Biologi khususnya
program studi Biologi telah melakukan berbagai kegiatan selain proses belaiar
mengajar di kelas diantaranya: seminar Hasil penelitian Dosen tingkat Fakultas,
pelatihan penggunaan alat bagi Dosen, kunjungan ke …………. dan Lembaga lain
untuk memperluas wawasan Dosen, Lokakarya dan Seminar Dosen dengan
mengundang nara sumber dari luar Universitas baik tingkat regional maupun nasional.
Tema yang disajikan meliputi lingkungan, mikrobiologi, biologi molekuler, dll. Di
samping itu, untuk meningkatkan suasana akademik Dosen-mahasiswa, telah
dilakukan berbagai kegiatan, antara lain: Seminar, Bimbingan Studi, Bimbingan
Skripsi dan Tugas Akhir, Bimbingan KKL, pengangkatan asisten mahasiswa, Acara
kemahasiswaan, Pelatihan pengelolaan laboratorium, Penelitian Payung Dosen yang
melibatkan mahasiswa, Penelitian mahasiswa untuk Lomba Karya Ilmiah, dan
memproduksi berbagai media pembelajaran dengan melibatkan mahasiswa;
Mahasiswa yang terlibat terutama mahasiswa yang telah melaksanakan kuliah pada
semester 5. Untuk kegiatan penelitian, mahasiswa mendapat biaya penelitian dari
DIKTI atau dari proyek penelitian dosen yang bersangkutan.
Sejak tahun ………., di Jurusan Pendidikan Biologi telah difungsikan sistem jaringan
informasi dalam bentuk Local Area Network (LAN) yang digunakan untuk mengakses
berbagai informasi seperti kegiatan laboratorium, jadwal perkuliahan, karya tulis
Dosen, dan internet dari server Universitas (UNW-net). Melalui sistem informasi ini
telah dikembangkan model-model pembelajaran berbasis komputer. Untuk menunjang
kegiatan tersebut, di setiap ruang kuliah, ruang Dosen, Laboratorium dan ruang
Audiovisual tersedia terminal LAN, sehingga Dosen atau mahasiswa dapat mengakses
informasi dimanapun ia melakukan kegiatan.
Program Studi Biologi secara berkala telah melakukan kajian kurikulum, monitoring,
dan mekanisme balikan bagi mahasiswa dan Dosen. Upaya perbaikan kurikulum
dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada mahasiswa yang telah
menyelesaikan perkuliahan, dan yang sedang menyusun skripsi. Angket tersebut
meliputi: materi perkuliahan, evaluasi, proses pembelajaran, profil dosen, pelaksanaan
KKL, pelaksanaan penelitian, kurikulum dan perpustakaan. Penjaminan mutu tingkat
Lembaga dilakukan melalui program ………….D
ampak penjaminan mutu terhadap pengalaman dan hasil belajar mahasiswa
diantaranya adalah meningkatnya motivasi belajar mahasiswa, memperbaiki proses
perkuliahan bagi Dosen, mengkaji ulang RPS dan RPP. Kerjasama dan kemitraan
dengan beberapa instansi sudah dilaksanakan berkaitan dengan penempatan
mahasiswa untuk program KKL. Kerjasama ini diharapkan dapat memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk memperoleh peluang kerja lapangan atau penelitian di
tempat itu yang diharapkan berpengaruh terhadap kepercayaan instansi tersebut
kepada program studi biologi dan lulusannya.
Staf Dosen Jurusan Pendidikan Biologi telah melakukan beberapa kegiatan, baik
penelitian, yang berkaitan dengan penyelesaian studi atau penelitian rutin penulisan
karya ilmiah, buku ajar, dan petunjuk praktikum, serta melakukan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan penelitian didanai oleh: Dana rutin UNW,
DIKTl, Asahi, Toray Foundation, dan ada pula penelitian dana mandiri. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dalam UNW maupun di luar UNW misalnya di Jurusan Biologi
UNRAM, UIN dll. Beberapa hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal lokal,
nasional, dan internasional. Karya pengabdian pada masyarakat juga didanai oleh
dana rutin universitas. Tema pada Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
disesuaikan dengan bidang Biologi terapan.

Sejak penerimaan mahasiswa Program Studi Biologi pada tahun …… hingga tahun
……, telah menghasilkan ……. orang Sarjana Biologi, dengan rata-rata IPK berkisar
antara 2,47-3,52 selama kurun waktu tahun……..s/d tahun……. Beberapa lulusan ada
yang sudah mendapatkan pekerjaan di lembaga maupun instansi yang mayoritas sesuai
dengan keilmuannya.
Dengan informasi yang ada selama ini, maka dilakukan penyusunan evaluasi diri yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan maupun kualitas lulusan
program studi Biologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UNW.
BAGIAN KEDUA
STRUKTUR LAPORAN EVALUASI DIRI

I. PENDAHULUAN

Evaluasi diri mencakup keseluruhan evaluasi diri UPPS yang bertanggung jawab
menyelenggarakan program studi (mengacu kepada PP nomor: 4 tahun 2014,
Struktur Organisasi dan Tata Kerja masing-masing Perguruan Tinggi).

Bagian ini berisi deskripsi yang memuat dasar penyusunan, tim penyusun, dan
mekanisme kerja penyusunan LED.

A. Dasar penyusunan
Bagian ini berisi kebijakan tentang penyusunan evaluasi diri di perguruan
tinggi yang di dalamnya termasuk juga tujuan dilakukannya penyusunan LED.
Pada bagian ini, UPPS harus mampu menunjukkan keterkaitan LED dengan
rencana pengembangan perguruan tinggi.

B. Tim penyusun dan tanggung jawabnya


Pada bagian ini UPPS harus dapat menunjukkan bukti formal tim penyusun
LED beserta deskripsi tugasnya, termasuk di dalamnya keterlibatan berbagai
unit, para pemangku kepentingan internal (mahasiswa, pimpinan, dosen, dan
tenaga kependidikan) dan eksternal (lulusan, pengguna, dan mitra) dalam
penyusunan LED.

C. Mekanisme kerja penyusunan LED


Bagian ini harus memuat mekanisme pengumpulan data dan informasi,
verifikasi dan validasi data, pengecekan konsistensi data, analisis data,
identifikasi akar masalah dan penetapan strategi pengembangan yang
mengacu pada rencana pengembangan UPPS, yang disertai dengan jadwal
kerja tim yang jelas.

II. LAPORAN EVALUASI DIRI

A. Kondisi Eksternal
Bagian ini menjelaskan kondisi eksternal program studidan
yang terdiri atas lingkungan
makro dan lingkungan mikro di tingkat lokal, nasional, internasional. Lingkungan
makro mencakup aspek politik, ekonomi, kebijakan, sosial, budaya, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Lingkungan mikro mencakup aspek pesaing,
pengguna lulusan, sumberpendidikan
calon mahasiswa, sumber calon dosen, sumber tenaga
kependidikan, e-learning, jarak
jauh, Open Course Ware, kebutuhan dunia usaha/industri dan masyarakat,
mitra, dan aliansi. UPPS perlu menganalisis aspek-aspek dalam lingkungan
makro dan lingkungan mikro yang relevan dan dapat mempengaruhi
eksistensi dan pengembangan UPPS dan program studi. UPPS harus mampu
merumuskan strategi pengembangan program studi yang berkesesuaian
untuk menghasilkan program-program pengembangan alternatif yang tepat,
yang dijabarkan lebih rinci pada Bagian Kedua huruf D.

B. Profil Unit Pengelola Program Studi (UPPS)


Bagian ini berisi deskripsi sejarah UPPS, visi, misi, tujuan, strategi dan tata
nilai, struktur organisasi, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia
(dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana, sistem
penjaminan mutu internal, serta kinerja UPPS yang disajikan secara ringkas
dan mengemukakan hal-hal yang paling penting. Aspek yang harus termuat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi dan Program


Studi
UPPS harus mampu menjelaskan riwayat pendirian dan
perkembangan
UPPS dan program studi secara ringkas dan
jelas.
(Program Studi Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendididikan Universitas
Nahdatul Wathon Mataram (LKPS-FKIP-UNW) telah mengabdikan dirinya kepada
masyarakat sejak bulan …….. berdasarkan Surat Keputusan SK Pendirian PS Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi RI Tanggal SK Izin Operasional .......... dengan Peringkat (Nilai) Akreditasi
Terakhir C sesuai Nomor SK BAN-PT ............ Sejarah perkembangan berdirinya Jurusan
Pendidikan Biologi tidak terlepas dari sejarah perkembangan Universitas Nahdatul Wathon
yang berdiri secara resmi pada tanggal ……… berdasarkan Surat Keputusan
……………….. Sejak tahun
……….. berdasarkan Surat Keputusan ……………….
Tonggak sejarah yang sangat berarti Jurusan Pendidikan Biologi adalah salah satu Jurusan
di lingkungan FPMIPA UNW yang memiliki visi, misi dan tujuan-tujuan yang dalam
pelaksanaannya didanai dan mengacu pada kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh
universitas. Dalam melaksanakan kegiatannya, Jurusan Pendidikan Biologi memiliki fungsi
dan tugas tertentu sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Jurusan
Pendidikan Biologi masih tetap memiliki komitmen terhadap dunia pendidikan. Di dalam
perkembangannya, Jurusan Pendidikan Biologi sejak tahun 1998 mengembangkan program
studi Biologi selain Program Studi Pendidikan Biologi yang sudah ada sejak berdirinya.
Program Studi Biologi mulai dibuka pada tahun ….., melalui Surat Dirjen DIKTI
Nomor ……….. dan SK Dirjen DIKTI No.
………………….. Pembukaan Program studi Biologi ini sebagai bentuk implementasi yang.
Pengembangan program studi ini dikembangkan atas dasar pemikiran untuk memperkuat
dan memperkaya program studi kependidikan serta profesi kependidikan, khususnya untuk
pengembangan mata kuliah bidang keahlian biologi. Selain itu, ada keuntungan lain yang
didapatkan yaitu keuntungan simbiosis yang saling menguatkan kedua program studi
tersebut baik dalam bidang keilmuannya maupun dalam bidang pembelajarannya.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, jurusan pendidikan Biologi senantiasa
mengacu pada visi jurusan, yaitu: Jurusan pendidikan Biologi sebagai satu sistem
pendidikan yang bertugas membina mahasiswa dan menghantarkannya menjadi lulusan yang
bertanggungjawab dalam pendidikan Biologi dan Biologi serta dapat mengembangkan
kemampuan keilmuannya secara mandiri.

Hal tersebut mengandung makna bahwa masa depan bukanlah impian namun
merupakan realita objektif yang perlu rekayasa dengan bertitiktolak pada kondisi nyata
yang ada dan visi kelembagaan. Untuk melaksanakan visi serta menghadapi tantangan
persaingan dalam keadaan sumber daya yang semakin terbatas, maka tidak ada jalan lain
bagi jurusan pendidikan biologi selain melakukan transformasi kelembagaan secara bertahap
dan berkesinambungan menjadi unit akademik yang efisien, tetapi dengan produk
kelembagaan (lulusan dan karya ilmiah) yang semakin produktif dan unggul.

2. Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata


nilai
Bagian ini berisi deskripsi singkat visi, misi, tujuan, strategi dan tata nilai
yang diterapkan di UPPS dan program studi (visi keilmuan/scientific
vision).
VISI UNIVERSITAS

MISI UNIVERSITAS

VISI FAKULTAS
MISI FAKULTAS

VISI PRODI BIOLOGI

MISI PRODI BIOLOGI

TUJUAN

STRATEGI

INTELEK TELADAN
I : Interes T : Taat
N : Netral E : Edukatif
T : Tekun L : Loyal
E : Edukatif A : Aspiratif
L : Loyal D : Dakwah
E : Etis A : Antisipatif
K : Kredibel N : Netral

TATA NILAI yang di kembangkan :

1. Tata Nilai yang dikembangkan “PAKAR”


a. Profesional, memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap yang memadai serta
paham dalam implementasi
b. Amanah, memiliki integritas, jujur dan mampu mengemban keprcayaan baik
individu maupun lembaga
c. Keteladanan, memilik perilaku yang mampu diteladani dalam ucapan, sikap dan
perbuatan.
d. Aktif dan Kreatif, memiliki cara pandang dan pendekatan yang variatif terhadap
setiap permasalaan

2. Proses Value (nilai yang harus diwujudkan oleh setiap pimpinan)


a. Visioner
b. Tegas
c. Disiplin
d. Betanggungjawab
e. Memotivasi
f. Membudayakan
g. Mengilhami
3. Out Put Values (nilai yang harus dijunjung oleh setiap lulusan)”AKTUAL”
a. Amanah
b. Kredibel
c. Teladan
d. Unggul
e. Aspiratis (adaptif)/adil
f. Long Life Learning (Belajar Sepanjang Hayat)

3. Organisasi dan Tata


Kerja
Bagian ini berisi informasi dokumen formal organisasi dan tata kerja yang
saat ini berlaku, termasuk di dalamnya diuraikan secara ringkas tentang
struktur organisasi dan tata kerja UPPS dan program studi, tugas pokok,
dan fungsinya (tupoksi).
Setelah pelantikan Dekan Baru pada bulan …….., langkah pertama yang
dilakukan adalah menetapkan Struktur organisasi FKIP serta menentukan
berbagai hubungan di dalamnya, yakni hubungan hierarkis, hubungan
pengawasan, hubungan fungsional, dan hubungan staffing. Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Prodi Biologi beserta tugas dan
fungsi dari setiap unit kerja yang ada ditetapkan melalui Peraturan Dekan
FKIP Nomor … Tahun …... Adapun gambaran mengenai struktur
organisasi PB dapat dilihat pada Gambar berikut:
STRUKTUR…………….
Dalam pengambilan keputusan, Ketua PS BIOLOGI terlebih dahulu
berkoordinasi dengan pimpinan fakultas yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh
Kepala Tata Usaha dan Tenaga Administrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
struktur organisasi di bawah ini:

STRUKTUR ORGANISASI
PROGRAM STUDI CONTOH
KETUA PS-AN

SEK.PRODI

HMPS
HHIMA IPS

Dosen Dosen Dosen Dosen Dosen

Petugas Administrasi

MAHASISWA

Keterangan: ___________ Garis Komando


....................... Garis Koordinasi

Tabel: Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja

Nama Unit di
N Tugas Pokok dan Fungsi
Perguruan
o.
Tinggi
1 Badan a. Menyetujui usul perubahan Statuta Unw;
Pembina b. Menetapkan kebijakan umum Unw;
Harian (BPH) c. Mengesahkan rencana induk pengembangan, rencana
strategis serta rencana kerja dan anggaran tahunan;
d. Mengesahkan norma dan tolok ukur penyelenggaraan Unw;
e. Mengangkat dan memberhentkan Rektor;
f. Mengangkat dan memberhentikan ketua dan anggota KA
(Komite Audit);
g. Mengangkat dan memberhentikan anggota kehormatan
MWA;
h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas
pengelolaan nonakademik Unw;
i. Melakukan penilaian tahunan terhadap kinerja Rektor;
j. Membuat keputusan tertinggi terhadap permasalahan yang
tidak dapat diselesaikan oleh Rektor dan SA;
k. Membina jejaring dengan institusi dan/atau indivisu di luar
Unw; dan
l. Memberikan pertimbangan dan melakukan pengawasan
dalam rangka mengembangkan kekayaan dan menjaga
kesehatan keuangan.
2 Rektor a. Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional akademik
dan nonakademik;
b. Menyusun rencana induk pengembangan, rencana strategis
dan rencana kegiatan serta anggaran tahunan;
c. Mengelola pendidikan, riset, dan pengabdian pada
masyarakat;
d. Mengangkat dan memberhentikan pejabat di bawah Rektor;
e. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Unw nonpegawai
negeri sipil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
f. Melaksanakan fungsi manajemen dan mengelola kekayaan
Unw secara optimal;
g. Membina dan meengembangkan hubungan baik dengan
Senat Fakultas lingkungan,
Senat Fakultasmasyarakat, dan alumni;
mempunyai tugas melakukan pemberian
pertimbangan dan pengawasan terhadap Dekan Fakultas dalam
pelaksanaan akademik di lingkungan Fakultas.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Fakultas diatur dalam
Peraturan Rektor Peraturan Rektor Nomor 97 Tahun 2015
tentang Senat Fakultas di Lingkungan unw
Dekan Fakultas Tugas Dekan:
Mewakili Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan dan
penjaminan mutu dalam pendidikan akademik, pendidikan
profesi, atau pendidikan vokasi dalam satu rumpun disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta riset dan pengabdian
pada masyarakat dalam satu atau seperangkat cabang ilmu
pengetahuan.

Fungsi Dekan:
a. Merumuskan kebijakan strategis di bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan dan data,
di tingkat Fakultas;
b. Menyusun dan mengoordinasikan perencanaan program dan
penganggaran di bidang akademik, kemahasiswaan, riset,
pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama, sumber
daya, tata kelola, perencanaan dan data, dengan dibantu
oleh Wakil Dekan;
c. Mengoordinasikan kegiatan Wakil Dekan, sesuai dengan
rencana strategi dan kebijakan Unw dan sistem manajemen
yang telah ditetapkan;
d. Mengendalikan standar kualitas di bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan dan data;
e. Mengendalikan dan melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan di
lingkungan Fakultas di bidang akademik, kemahasiswaan,
riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama,
sumber daya, tata kelola, perencanaan dan data; dan
f. Menyusun laporan tahunan kegiatan akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan dan data,
dalam rangka pertanggungjawaban Dekan kepada Rektor.
Wakil Dekan Wakil Dekan Fakultas, memiliki tugas mewakili Dekan
Fakultas Fakultas dalam memimpin pelaksanaan pengelolaan kegiatan
akademik, kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat,
inovasi, kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan
data.
Wakil Dekan memiliki fungsi:
a. merumuskan visi, misi, dan sasaran, sekaligus kebijakan
strategisnya dalam bidang akademik, kemahasiswaan, riset,
pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama, sumber
daya, tata kelola, perencanaan, dan data, di tingkat Fakultas;
b. menyusun dan mengoordinasikan perencanaan
program dan penganggaran di bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan data,
di tingkat Fakultas bersama Dekan Fakultas, Manajer, Kepala
Departemen, Ketua Program Studi, dan Kepala Unit
Penjaminan Mutu Fakultas;
c. mengoordinasikan kegiatan Manajer, sesuai rencana
strategis dan
kebijakan Fakultas dan sistem manajemen yang telah
ditetapkan;
d. mengendalikan standar kualitas dalam bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan data,
di tingkat Fakultas;
e. mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan di
lingkungan Fakultas di bidang akademik, kemahasiswaan,
riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama,
sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan data;
f. memberikan penilaian kinerja Manajer; dan
g. menyusun laporan tahunan kegiatan akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan
data, di tingkat Fakultas dalam rangka pertanggungjawaban
Wakil Dekan kepada Dekan.
Ketua Program Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi.
Studi Ketua Program Studi memiliki tugas merencanakan,
melaksanakan mengembangkan, mengendalikan, dan
mengevaluasi mutu pembelajaran untuk mencapai kompetensi
lulusan yang diharapkan.
Ketua Program Studi memiliki fungsi:
a. menyusun rencana, program, dan anggaran di tingkat
Program Studi;
b. menyelenggarakan dan mengembangkan pembelajaran
sesuai dengan kurikulum;
c. menjamin mutu pendidikan dalam rangka terwujudnya
Program Studi yang unggul dan bereputasi;
d. melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pembelajaran untuk menjamin dihasilkannya lulusan unggul
dan studi tepat waktu;
e. mengoordinasikan kegiatan kemahasiswaan bersama
Manajer yang berorientasi pada peningkatan prestasi;
f. memberikan pertimbangan penilaian kinerja staf Program
Studi kepada Wakil Dekan Fakultas; dan melaporkan
penyelenggaraan pembelajaran kepada Dekan Fakultas
melalui Wakil Dekan Fakultas.
Sekretaris Program 1. Mengadministrasikan database Program Studi,
Studi mengarsipkan surat keluar masuk, dan berkoodinasi
dengan bagian administrasi Program Studi terkait
tugasProgram Studi.
2. Mengkoordinasikan dengan Sekretaris Program Studi
lain untuk merencanakan, melaksanakan,
mengembangkan evaluasi pembelajaran.
3. Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdianmasyarakat
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses
belajar mengajar setiap semester di Program Studi.
5. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang
akademik dan nonakademik di Program Studi.
6. Menjalankan fungsi Tim Pelaksana Penjaminan Mutu
Program Studi (TPPMJ)
7. Menyusun dan menyampaikan Rencana Induk
Bulanan (RIB) atas nama Ketua Program Studi
kepada Dekan.
8. Memfasilitasi Program Studi untuk penyusunan
rencana kerja Program Studi.
9. Mengurus ketatausahaan, kerumahtanggaan,
ketertiban dan keamanan Program Studi.
10. Memfasilitasi Program Studi untuk monev
kinerja dosen dan tenaga kependidikan di Program
Studi dan melaporkan ke Dekan (umpan balik, BKD,
SKP)

4. Mahasiswa dan Lulusan


Bagian ini berisi deskripsi ringkas data jumlah mahasiswa dan lulusan,
termasuk kualitas masukan, prestasi monumental yang dicapai
mahasiswa dan lulusan, serta kinerja lulusan.

5. Dosen dan Tenaga Kependidikan


Bagian ini berisi informasi ringkas jumlah dan kualifikasi SDM (dosen dan
tenaga kependidikan), kecukupan dan kinerja, serta prestasi monumental
yang dicapai.
6. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
Berisi deskripsi ringkas kecukupan, kelayakan, kualitas, dan aksesibilitas
sumberdaya keuangan, sarana dan prasarana.

7. Sistem Penjaminan Mutu


Berisi deskripsi implementasi Sistem Penjaminan Mutu yang sesuai
dengan kebijakan, organisasi, instrumen yang dikembangkan di tingkat
perguruan tinggi, serta monitoring dan evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjutnya. Deskripsi dapat dijelaskan dengan siklus PPEPP yang dilakukan
oleh UPPS dan program studi, termasuk pengakuan mutu dari lembaga
audit eksternal, lembaga akreditasi, dan lembaga sertifikasi.
Pelaksanaan penjaminan mutu pada PS- BIOLOGI dilakukan secara bersama-sama
oleh Lembaga Penjaminan Mutu Universitas yang didelegasikan ke tingkat fakultas sebagai
wujud adanya pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat Program Studi dan Fakultas. Sistem
penjaminan mutu dengan Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat fakultas (misalnya
kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji
eksternal).
Pengelolaan mutu secara internal Prodi dilakukan oleh ketua Prodi. Dalam upaya
penjaminan mutu, di awal semester dilakukan seminar silabus untuk memperoleh masukan
dari peergroups. Di bidang penelitian, upaya penjaminan mutu di tingkat Prodi dilakukan
dengan diskusi proposal penelitian dan seminar hasil penelitian untuk memperoleh masukan
dari peergroups. Rapat jurusan berfungsi sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran dan proses akademik. Penjaminan mutu perkuliahan dilakukan
dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa untuk menilai mutu perkuliahan. Upaya
penjaminan mutu dilakukan secara terus-menerus. Dalam penilaian skripsi mahasiswa,
upaya penjaminan mutu juga dilakukan dengan mendatangkan external examiner dari
instansi-instansi terkait dengan penelitian mahasiswa.
Di tingkat PS kegiatan penjaminan mutu diwujudkan dalam bentuk, sebagai
berikut:
a. Rapat Program Studi dan Fakultas pada awal, tengah dan akhir semester
b. Standardisasi silabus
Kegiatan formal dalam rangka standardisasi silabus telah dilakukan PS- Biologi
dilakukan dengan mewajibkan seluruh staf pengajar untuk menyusun dan menyerahkan
Silabi Mata Kuliah setiap awal semestes ke bagian akademik PS- Biologi. Selain itu,
kajian informal untuk penyempurnaan silabus dilakukan melalui diskusi informal sesama
dosen konsentrasi maupun lintas konsentrasi. Diskusi ini mencakup isu tentang masalah
administrasi pelayanan publik yang dapat dituangkan dalam materi mengajar, silabi, dan
topik skripsi.
Penyempurnaan silabus juga dilakukan melalui upaya lain, yaitu dengan
mengadakan studi banding secara online pada website perguruan tinggi nasional. Upaya
ini dilakukan oleh para dosen secara indvidual dalam rangka mengoptimalkan fasilitas
jaringan wifi yang ada di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Mataram. juga
dilakuakn seminar penyusunan silabus
c. Plotting matakuliah berbasis kompetensi dan peraturan yang berlaku
Pada setiap awal semester (sebelum memasuki semester berjalan), PS- Biologi
melakukan kegiatan penjadualan mata kuliah (plotting) berdasarkan kompetensi, jenjang
kepangkatan, jabatan akademik dosen, dan buku pedoman akademik. Kegiatan ini
dimaksudkan agar beban mengajar dapat terdistribusi secara optimal dan sesuai dengan
kompetensi dosen.
d. Evaluasi PBM melalui penyebaran kuesioner
Proses penjaminan mutu PBM melalui Presensi kehadiran dosen dalam
memberikan perkuliahan. Setiap dosen mempunyai satu stopmap yang berisi presensi
dosen dalam perkuliahan guna mengevaluasi jumlah pertemuan perkuliahan. Presensi ini
disediakan dan direkap oleh bagian pengajaran tingkat Fakultas pada tengah semester
dan menjelang akhir semester kemudian dilaporkan ke Fakultas. Menjelang UAS, dosen-
dosen yang belum memenuhi syarat jumlah pertemuan akan memperoleh surat dari
Fakultas untuk segera memberikan kuliah tambahan, dan dosen tidak berhak menguji
sebelum mencapai jumlah pertemuan minimal.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran dilakukan
melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa secara random pada semua mata
kuliah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara apa yang telah
direncanakan dalam silabus dengan pelaksanaan PBM, jumlah tatap muka perkuliahan,
dan umpan balik dari mahasiswa tentang pelaksanaan PBM. Pelaksanaan evaluasi PBM
ini merupakan kegiatan yang komplemen dengan pelaksanaan audit pembelajaran yang
dilakukan oleh BPM pada tingkat Universitas.
e. Penjadwalan pelaksanaan UTS dan UAS
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan UTS dan UAS, PS- Biologi dibawah
koordinasi fakultas menetapkan jadwal ujian, panitia ujian dan menyelenggarakan
kegiatan ujian. Panitia ujian bertanggung jawab untuk mengkoleksi soal ujian dari para
dosen pengampu mata kuliah, menggandakan soal dan mendistribusikan soal sesuai
dengan jadwalnya. Dengan keberadaan panitia ini kerahasiaan soal ujian dan kelancaran
pelaksanaan ujian yang baku dapat dijamin.
f. Administrasi akademik berbasis database
Upaya peningkatan mutu administrasi akademik dilakukan melalui SIAKAD
yang dikelola secara terpusat oleh Universitas Muhammadiyah Mataram. Fasilitas
SIAKAD ini mencakup kegiatan pemrograman rencana studi/KRS, akses nilai hasil
studi. Tujuan sistem ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan adnministrasi akademik
PS- Biologi yang terintegrasi dengan universitas. Sistem ini juga menjamin keandalan
dan akurasi administrasi akademik seperti pemrograman rencana studi yang sesuai
dengan Buku Pedoman Akademik, sedangkan evaluasi tingkat kehadiran mahasiswa
sebagai prasyarat mengikuti ujian masih dikelola secara manual ditingkat fakultas.
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu dilakukan melalui
dokumen sebagai berikut:
1. Monitor dan evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui lembar presensi kehadiran
dosen yang berisi komponen, tahap pertemuan, materi, metode dan media PMB.
2. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) serta Modul/Diktat yang dibuat dosen untuk
memantauan dan mengevaluasi materi perkuliahan, metode perkuliahan (ceramah,
diskusi, praktikum, pemberian tugas dll).
3. Soal-soal ujian (UTS & UAS) beserta lembar jawaban mahasiswa, atau keaktifan
mahasiswa (tanya jawab, diskusi kelompok) dalam proses perkuliahan menjadi tolak
ukur pencapaian target pembelajaran.
4. Evaluasi kinerja mengajar dosen oleh mahasiswa yang dikoordinasi oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Tingkat Universitas
5. Presensi kehadiran kuliah untuk mahasiswa,
6. Presensi keikutsertaan mahasiswa dalam ujian,
7. Lembar penilaian yang telah diisi nilai-nilai ujian dari dosen pengampu,
8. Lembar jawaban ujian, naskah latihan (kuis),
9. Tugas-tugas yang diberikan pada mahasiswa selama proses perkuliahan.
Pelacakan alumni dilakukan secara rutin setiap tahun oleh gugus kendali mutu
tingkat fakultas (GKMF-KIP), Dengan berbagai strategi yaitu:
a. Melalui pengiriman kuesioner/telepon dan web saide prodi.
b. Trace Study juga dilakukan melalui Ikatan Alumni PS Biologi yang berada di Mataram
c. Untuk memperkuat jaringan dan kerjasama alumni dibentuk pula Jaringan Alumni
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan kepengurusan oleh alumni di beberapa
daerah. Para alumnus ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan beragam profesi
seperti Pegawai Negeri Sipil, Dosen, Aktifis LSM, politisi, jurnalis maupun wirausaha.
Masukan dari alumni menjadi input bagi Prodi dalam melalukan evaluasi dan perbaikan.

8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi


Berisi deskripsi capaian dan luaran yang paling diunggulkan dari UPPS
dan program studi.

Kinerja fakultas sampai dengan prodi

C. Kriteria
LED harus memuat 9 kriteria akreditasi yang meliputi kriteria: 1) Visi, Misi, Tujuan, dan
Strategi, 2) Tata Kelola, Tata Pamong, dan Kerjasama, 3) Mahasiswa, 4) Sumber Daya
Manusia, 5) Keuangan, Sarana, dan Prasarana,6) Pendidikan, 7) Penelitian, 8) Pengabdian
kepada Masyarakat, dan 9) Luaran dan Capaian Tridharma.

C.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi

1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional, dan mekanisme
penetapan visi, misi, tujuan, dan strategi (VMTS) UPPS yang memayungi visi
keilmuan program studi, serta rencana strategisnya.
Di dalam proses penyusunan/peninjauan Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi ada
berbagai pihak yang dilibatkan, meliputi stakeholder internal dan eksternal. Dari
lingkungan internal meliputi seluruh pimpinan perguruan tinggi, yaitu: Senat,
Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, dan para pimpinan
Program Studi (PS - …., ………
Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi ini dilakukan melalui
beberapa tahap, yaitu:
a. Rapat pembentukan tim perumus dalam rangka merumuskan visi, misi, tujuan dan
sasaran Program Studi, rapat dihadiri oleh Dekan Fisip, Ketua prodi, sekretaris prodi
dan seluruh dosen Program Studi. Tujuan rapat mereviu kesesuai visi, misi dan tujuan
program studi dengan tujuan Fakultas dan tujuan Universitas, kebutuhan pasar serta
perkembangan masa mendatang. (Tim bekerja berdasarkan SK Dekan FKIP terlampir)
b. Pada tanggal 25 Maret 2019 tim perumus beranggota 5 orang dari unsur dosen Program
studi mulai bekerja, selama 6 hari sehingga berahir pada tanggal .......
c. Mengadakan Workshop penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi pada
tanggal ....... Dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, BPM Nahdatul Wathon Mataram,
GKMF, Seluruh Kaprodi dilingkungan FKIP, para dosen, pengguna, alumni, dan
karyawan serta dari segenap Ketua Himpunan Mahasiswa program Studi [HMPS]
d. Tahap akhir dari proses ini adalah Pemantapan dan sosialisasi visi, misi, tujuan dan
sasaran Program Studi Pada tanggal 27 April 2009 yang hadir Dekan FKIP, Kaprodi,
Sekretaris prodi, Dosen PS Biologi, dan seluruh Unsur HMJ)
Strategi Pencapaiannya
Untuk menterjemahkan 5 (lima) butir misi Program Studi Biologi kedalam program
pengembangan yang implementatif, maka ditetapkan sasaran pengembangan dan strategi
pencapaian oleh Program Studi Biologi dapat digambarkan dalam berberapa bidang:
N Bidang dan Strategi Pencapaian Tahun
o Pencapaian
1. Bidang Visi, Misi Dan Tujuan
1. Intesifkan sosialisasi Visi, Misi Dan Tujuan kepada dosen, mahasiswa dan 2012-2014
karyawan di lingkungan Fakultas
2. Peningkatan Pemahaman Visi, Misi Dan Tujuan, melalui strategi:
a. Evaluasi dan perubahan Kurikulum dengan sistem pembagian 2013
konsentrasi
b. Peningkatan Mutu pembelajaran dengan Meningkatkan kualifikasi 2014
pendidikan dosen
c. Peningkatan Layanan pada mahasiswa melalui pendidikan dan 2013
pelatihan bagi karyawan
d. Peningkatan kerjasama dan kemitraan 2014
e. Peningkatan mutu dan daya saing lulusan 2015
2. Tata Pamong,Pengelolaan Dan Penjaminan Mutu
2015
1. Membentuk kepemimpinan yang memiliki kepekaan terhadap peluang dan
tantangan di masa depan
2. Mewujudkan kepemimpinan prodi yang Kredibel,
2014
transparan,akuntabel,tanggungjawab dan adil.
3. Menciptakan sistem pengelolaan operasional dan fungsional yang
2015
berpedoman pada standar mutu,peraturan akademik dan kode etik
4. Implementasi pemerataan pembagian tugas dalam pengelolaan prodi
5. Menerapkan Rewort dan panismen dalam pengelolaan prodi 2013
6. Prodi melakukan jaminan mutu internal meliputi; mutu pembelajaran, mutu
manajemen, mutu pembimbingan, mutu lulusan, mutu kerjasama dan 2014
kemitraan
2015
7. Mengembangkan sistem pengendalian dan perbaikan mutu yang
2015
berkelanjutan.
3. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
a. Pengembangan proses pendidikan dan pengajaran yang bermutu dan 2010
berpusat pada mahasiswa (student-centered learning)
2013
b. Mengembangkan iklim akademik yang kompetitif
2011
c. Rapat prodi diawal semester guna mensosialisasikan jadwal kuliah dan
dosen pengampu matakuliah, pengecekan SAP dan silabi, sosialisasi
tatatertib presensi dosen.
d. Dosen diwajibkan untuk memberikan silabus kepada mahasiswa, 2014

e. Mekanisme PBM diawali dengan kontrak kuliah dosen-mahasiswa


2014
yang berisi kesepakatan tentang sanksi-sanksi terhadap keterlambatan,
jumlah kehadiran mahasiswa, penjiplakan, dan kecurangan lain.
Apabila terjadi pelanggaran akan diberikan sanksi berupa teguran, jika
terulang sampai tiga kali maka akan diberikan sanksi berupa
pengurangan nilai.
f. Adanya aturan tentang syarat mengikuti ujian baik UTS maupun UAS 2014

yaitu; minimal 75% jumlah kehadiran kuliah.


4. Kemahasiswaan dan Lulusan
a. Masa studi mahasiswa dari rata-rata 4 tahun menjadi 3,5 2012
b. Peningkatan IPK mahasiswa dari rata-rata 2,85 menjadi 3,10 2010

berjumlah 90% 2009


c. Pelayanan Beasiswa
2012
d. Melaksanakan kuliah umum disetiap awal semester kerjasama
dengan HMPS, narasumber dari praktisi maupun akademisi
e. Waktu penyelesaian tugas akhir mahasiswa semakin baik yaitu
2016
rata-rata kurang dari 6 bulan
f. Optimalisasi Organisasi kemahasiswaan khususnya HMPS
2015
dengan program kegiatan yang uptadate; terbitnya majalah
HMPS tahun 2013, follow up dari kegiatan diklat jurnalis.
g. Optimalisasi layanan terhadap mahasiswa 2014
2015
h. Merespon Umpan balik dari hasil pelacakan
2015
i. Optimalisasi jaringan dan peran alumni
2011
j. Memberi penghargaan kepada mahasiswa dengan karya ilmiah
(skripsi) terbaik dan IPK tertinggi sebagai upaya penghargaan
Program Studi kepada alumni.
k. Mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha yang berbasis 2015

alumni
2015
l. Menata sistem pelacakan alumni
5. Bidang Sumberdaya Manusia
a. Mendorong dan memfasilitasi dosen untuk kenaikan jabatan 2013

akademik dan jafung


2012
b. Meningkatkan kualitas dosen melalui; Studi lanjut yang linier,
pelatihan pembelajaran (tugaskan ikut workshop AA), toefl, aktif
dalam seminar baik sebagai pembicara maupun peserta,
melibatkan dosen dalam organisasi keilmuan/profesi 2014
c. Peningkatan dalam penelitian, pengabdian dan menulis jurnal 2015

d. Peningkatan produktivitas kerja dan pelayanan dosen


6 Bidang Kurikulum Dan Perwujudan Suasana Akademik
a. Melakukan peninjauan kurikulum dalam waktu 4 tahun sekali 2013
yang mencantumkan kompetensi utama, kompetensi pendukung,
kompetensi pilihan guna memperluas wawasan dan keahlian
mahasiswa. 2015
b. Upaya menciptakan suasana akademik didukung dengan adanya
peraturan seperti tata tertib mahasiswa, kode etik dosen, dan
2010
standard operating procedur dalam proses akademik.
c. Evaluasi terhadap kinerja akademik dosen dilakukan secara rutin
melalui evaluasi perkuliahan pada tengah semester dan akhir 2014
semester. 2014
d. Penyempurnaan RPP dan RPS
e. Upaya perbaikan pembelajaran meliputu; materi kuliah, metode, 2012
media, sistem evaluasi dan penilaian yang transparan.
2009
f. Mekanisme penilaian dilakukan secara terbuka dan transparan,
Mahasiswa berhak untuk melakukan klarifikasi atas nilai yang 2015
diberikan dalam batas waktu dua minggu setelah nilai
diumumkan. 2012

g. Adanya aturan pengumpulan nilai dari dosen beserta sanksinya


2014
diatur dengan SK Dekan.
h. Tingkatkan Volume interaksi dosen-mahsiswa
i. Melibatkan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian serta
seminar
j. Mengintensifkan pembimbingan PA dan tugas akhir
7 Bidang Penyediaan sarana dan Sistem Informasi
a. Menyediakan sarana pembelajaran yang memadai seperti LCD 2012
disetiap ruang kuliah, perpustakaan fakultas, Lab Komputer dan
aula Fakultas
2013
b. Tersedia media informasi –website di tingkat prodi 2015
c. Melakukan evaluasi kebutuhan prasarana dan sarana secara teratur
d. Melakukan koordinasi secara baik dengan pihak Universitas dalam 2014
pembenahan sarana dan prasarana
2016
e. Melakukan kerjasama dengan unit penunjang dalam pemanfaatan
laboratorium, kepustakaan, serta ruang-ruang presentasi 2018

f. Melakukan penataan ruang kelas, administrasi dan pengelolaan


2018
program Studi yang lebih modern
g. Melengkapi berbagai fasilitas secara memadai termasuk Mushola 2015
dan taman
h. Menjaga kebersihan dan keasrian ruangan.
8 Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
a. Meningkatkan aktifitas dosen dalam melaksanakan penelitian dan 2015
pengabdian kepada masyarakat, minimal 1 penelitian dan 1 PKM
per dosen/per semster.
2014
b. Meningkatkan publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat ditingkat lokal 2016
c. Meningkatkan penelitian kerjasama dengan perguruan tinggi lain,
2016
instansi pemerintah dan institusi bisnis
d. Meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang
2014
berbasis pada keunggulan dan sumberdaya manusia.
e. Pelaksanaan penelitian Program Studi bekerjasama dengan
LEMLIT Universitas NW. Secara rutin LEMLIT memberikan
sosialisasi mengenai program-program penelitian yang didanai
oleh berbagai pihak seperti Penelitian Dosen Muda, Kajian
2011
Wanita, Hibah Bersaing, Penelitian Ristek maupun penelitian-
penelitian yang didanai oleh Universitas secara kompetitif. 2013
f. Menciptakan iklim penelitian yang berkesinambungan dan
kolaboratis dosen-mahasiswa dalam bentuk penelitian payung.
g. Mahasiswa yang ikut dalam penelitian dosen diseleksi secara
2013
transparan terbuka. Guna meningkatkan kompetensi penelitian
bagi mahasiswa juga membantu mahasiswa dalam penyelesaian
tugas akhir. 2010

h. Hasil penelitian diarahkan sebagai bahan tulisan di jurnal 2010


terakreditasi atau jurnal Fakultas, yaitu jurnal TRANSFORMASI.
2010
i. Pelaksanaan PKM, prodi berkoordinasi dengan LPPM Universitas
melalui kegiatan KKN mahasiswa yang didanai oleh Universitas 2014
j. Program pengabdian diarahkan pada program pengabdian
kemitraan dosen dan mahasiswa dan bersifat multidisipliner.
k. Meningkatkan mutu penelitian mahasiswa baik untuk kepentingan
Skripsi maupun makalah
l. Menyediakan pembimbing dan penguji yang berkualitas
9 Bidang promosi dan pencitraan
a. Melakukan publikasi yang lebih intensif atas berbagai hasil karya 2015
ilmiah dan aktivitias di lingkungan Program Studi Biologi
2015
b. Mengoptimalkan peran unit promosi
2015
c. Menjalin kerjasama yang baik dengan instansi bisnis maupun
publik yang lebih intensif. 2015
d. Memanfatkan berbagai media untuk kepentingan promosi. 2016

e. Membentuk tim promosi yang solid

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup: penyusunan,
evaluasi, sosialisasi, dan implementasi VMTS ke dalam program
pengembangan UPPS dan program studi.
Landasan penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi UNW adalah
Pola Ilmiah Pokok (PIP) UNW yaitu “apa yang menjadi prinsip dasar NW” sebagai
wahana landasan kerja multi, transdisiplin dalam pengembangan dan pelaksanaan
kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Pola Ilmiah Pokok ini secara spesifik
dirumuskan oleh dua tokoh UNW yaitu TG. H …………..yang merupakan suatu
pendekatan sistem semesta berbagai kegiatan dalam meningkatkan suasana
akademis di lingkungan Universitas Nahdatul Wathon.

Peraturan-peraturan yang menaungi penyusunan Visi dan Misi UNW adalah


sebagai berikut:
a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran negara RI Tahun 2003 Nomor 78, tambahan
lembaran negara RI Nomor 4301);
b) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
c) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
d) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1957, tentang Pendirian
UNW (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 91,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 1422);
e) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005);
f) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
g) Statuta Universitas Nahdatul Wathon (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5720);
h) Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;
i) Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara RI;
j) Peraturan Presiden RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
k) Peraturan Presiden RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan
Layanan Umum;
l) Peraturan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2008, tentang Cara
Pemberhentian Pegawai
m) Peraturan Presiden RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
n) Peraturan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pendidikan Tinggi;
o) Peraturan Presiden RI Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
p) Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
q) Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14);
r) Permendiknas Nomor 36 tahun 2010 tentang Struktur
Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
s) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun
2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Bidang Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 831);
t) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2014
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1290);

Selain berlandaskan pada peraturan-peraturan di atas, ada juga berbagai masukan dari
kalangan internal seperti Para Pengelola Fakultas (Dekan, Wakil Dekan), Dosen (diwakili
oleh Ketua Program Studi), Tenaga Kependidikan, Mahasiswa (diwakili oleh Pengurus
BEM dan BPM Universitas) dan Alumni (diwakili oleh IKA Universitas NW) dalam
kesempatan diskusi formal maupun informal dijadikan bahan pertimbangan bagi
perumusan sasaran yang ditargetkan dalam pembuatan Renstra.

Renstra UNW 2015 - 2019 merupakan pengembangan dari Renstra UNW sebelumnya
yang disesuaikan dengan tuntutan, tantangan dan perubahan internal maupun eksternal
yang semakin kompleks. Penyusunan Renstra UNW 2015-2019 didasarkan pada
transformasi

3. Strategi Pencapaian VMT


Bagian ini menjelaskan secara komprehensif strategi pencapaian VMT di
UPPS. Pada bagian ini juga harus diuraikan sumber daya yang dialokasikan
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan serta mekanisme kontrol
pencapaiannya.

Di dalam Renstra UNW tahun 2015 - 2019 terdapat 5 (lima) tema strategis yaitu:
1. Terbangunnya sumber daya pendukung keunggulan akademik;
2. Hasil riset dan inovasi unggul yang dilandasi Pola Ilmiah Pokok UNW;
3. Institusi dan program studi bereputasi unggul di kawasan regional;
4. Lulusan berdaya saing regional yang menjunjung budaya lokal; dan
5. Kemaslahatan bersama melalui konsep pentahelix.

Setiap tema strategis pengembangan pendidikan tersebut diturunkan ke dalam


program kerja Universitasn Nahdatul Wathonsesuai dengan kebijakan
pembangunan jangka menengah, yang menekankan kepada tiga tantangan utama
yaitu:
1. Pemerataan dan perluasan akses;
2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan
3. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik.

Strategi pengukuran kinerja dan tingkat capaian peningkatan kualitas sumber


daya manusia yang memiliki budaya organisasi RESPECT

Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk menjamin pelaksanaan


tahap-tahap pencapaian tujuan, dilakukan melalui fungsi manajemen masing-masing
unit. Untuk keberhasilan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan- tujuan yang telah
ditetapkan, maka UNW membangun sistem dan prosedur penyelenggaraan manajemen
yang taat asas dimulai dari adanya suatu perencanaan yang benar-benar matang. UNW
memiliki Wakil Rektor yang khusus menangani bidang perencanaan, yaitu Wakil
Rektor IV yang menangani bidang Tata Kelola, Perencanaan dan Sistem Informasi
(sebelumnya berdasarkan Organisasi dan Tata Kerja Pengelola UNW Tahun 2015 tugas
dan fungsi perencanaan berada pada Wakil Rektor II yang menangani Bidang
Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi). Perencanaan program dan kegiatan
diarahkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan Universitas Nahdatul Wathon
dengan mengacu pada Rencana Kinerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disusun
berdasarkan dinamika tuntutan perubahan lingkungan baik lingkungan internal
maupuan eksternal Universitas Nahdatul Wathon. Penyusunan RKAT dilakukan
pimpinan Universitas dengan Direktorat Perencanaan dan Sistem Informasi dan
Direktorat Keuangan dan Logistik serta melibatkan seluruh direktorat di lingkungan
Universitas Nahdatul Wathon yang kemudian disahkan oleh Majelis Wali Amanat
(MWA).

Dalam periode 2015-2019 UNW melakukan Pengembangan Sistem Baku Mutu


Organisasi untuk menunjang Excellent Research-Based Teaching University. Kegiatan
perencanaan yang merupakan titik awal keefektifan, efisiensi dan keberhasilan, mutlak
harus benar-benar matang, terorganisasi dan terintegrasi. Semua langkah-langkah
pengembangan direncanakan bersama oleh unit kerja pelaksana di bawah koordinasi
Wakil Rektor Bidang Tata Kelola, Perencanaan dan Sistem Informasi (WR IV). Dalam
pelaksanaan semua kegiatan yang telah direncanakan, dilakukan monitoring dan
evaluasi oleh WR IV melalui “sistem informasi” yang hasilnya dapat diakses secara
terbuka. Dengan demikian unit-unit pelaksana yang berkaitan dengan perencanaan,
sistem informasi dan pengawsan berada di bawah koordinasi WR I
Sebagai instansi pemerintah, UNW dalam menetapkan setiap kebijakan selalu
mendasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk dalam sistem
dan penyelenggaraan manajemennya. Rencana Strategis (Renstra) dijabarkan ke dalam
Rencana Operasional (Renop), demikian juga dengan Renstra dan Renop unit kerja di
bawahnya harus disusun dan ditetapkan dengan mengacu kepada Renstra dan Renop
UNW.
Target kinerja dilakukan evaluasi kinerja secara berkala dan hasilnya dilaporkan dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilaporkan
pada periode 2015-2016, pelaporan diserahkan dalam bentuk LAKIP, untuk capaian
program diserahkan ke Kemenristekdikti (setiap triwulan) dan laporan keuangan
dilaporkan ke dewan pengawas.

4. Indikator Kinerja Utama


UPPS memiliki rencana pengembangan yang memuat indikator kinerja utama
dan targetnya untuk mengukur ketercapaian tujuan strategis yang telah
ditetapkan.
Visi dan misi Universitas Nahdatul Wathon disosialisasikan secara sistematis dan
berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan dan kepada pihak-pihak internal
maupun eksternal. Sosialisasi dimaksudkan agar visi, misi, tujuan serta sasaran institusi
dapat dipahami dengan sangat baik oleh stakeholder internal maupun eksternal.
Sosialisasi dilakukan melalui media cetak, elektronik, internet maupun media luar ruang.
Sosialisasi di tingkat institusi melalui media cetak diwujudkan dengan memuat visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi program dalam buku Pedoman Umum UNW . Buku ini
setiap tahun dievaluasi dan direvisi untuk kemudian dibagikan kepada seluruh fakultas
dan para pengelola serta seluruh dosen dan tenaga kependidikan. Sosialisasi melalui
media elektronik dilakukan melalui Radio UNW dan menggunakan video yang
disampaikan pada saat penerimaan mahasiswa baru, sedangkan sosialisasi melalui News
Media (internet) dilakukan melalui website universitas (http://www.UNW .ac.id) dan
media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dll.) yang dapat diakses oleh seluruh sivitas
akademika dan pihak yang berkepentingan. Media luar ruang yang juga digunakan dalam
proses sosialisasi adalah X-banner dan baligo serta papan publikasi yang tersebar di area
Kampus.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator lain VMTS yang secara spesifik ditetapkan
oleh UPPS yang dapat berupa indikator kinerja turunan dari butir-butir IKU yang ada.
Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis
untuk perbaikan berkelanjutan.

Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi UNW diturunkan ke dalam visi, misi, tujuan dan
strategi di tingkat fakultas serta PS, kemudian disosialisasikan kepada dosen, tenaga
kependidikan, mahasiswa, calon mahasiswa dan masyarakat dengan cara sebagai berikut:

1. Dosen
Pemahaman visi, misi, dan tujuan dan sasaran kepada dosen disosialisasikan
melalui berbagai cara di antaranya:
a. Pertemuan berkala yang diadakan oleh fakultas kepada departemen dan
program studi secara rutin yaitu dua kali setiap semester;
b. Dalam rapat koordinasi para Dekan dan Wakil Dekan di kalangan UNW yang
kemudian disampaikan kembali dalam rapat rutin Bulanan Dosen- dosen di
tingkat departemen dan program studi;
c. Disampaikan secara tertulis dalam bentuk dokumen, seperti dokumen kebijakan
akademik (buku pedoman, laporan dies natalis, laporan pertanggungjawaban);
d. Standing banner, spanduk, baligo;
e. Situs UNW (http://www.UNW .ac.id) dan situs fakultas yang ada di lingkungan
UNW serta situs yang dikelola oleh masing-masing program studi;
f. Aplikasi Siat e-Office (https://siat.UNW .ac.id/eoffice) sebagai sistem
Knowledge Management dan alat Knowledge share yang terintegrasi dengan
fasilitas Google Apps for Education.

2. Tenaga Kependidikan
Pemahaman akan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi disosialisasikan dalam:
a. Rapat berkala di tiap unit kerjanya;
b. Dalam kegiatan pelatihan-pelatihan tenaga kependidikan;
c. Dalam berbagai dokumen (buku pedoman, buku panduan kerja tenaga
kependidikan);
d. Poster di setiap unit kerja;
e. Situs UNW (http://www.UNW .ac.id) dan situs fakultas yang ada di lingkungan
UNW serta situs yang dikelola oleh masing-masing program studi;
f. Aplikasi Siat e-Office https://siat.UNW .ac.id/eoffice sebagai sistem
Knowledge Management dan alat Knowledge share yang terintegrasi dengan
fasilitas Google Apps for Education.
3. Mahasiswa
Pemahaman visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi UNW dilakukan melalui
berbagai kegiatan:
a. Penerimaan mahasiswa baru;
b. Dalam buku pedoman akademik yang dibagikan untuk setiap mahasiswa
baru;
c. Poster, standing banner di lembaga-lembaga dan kegiatan kemahasiswaan;
d. Disisipkan secara lisan pada mata kuliah tertentu yang berhubungan
dengan pembahasan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi;
i. Situs UNW (http://www.UNW .ac.id) dan situs fakultas yang ada
di lingkungan UNW serta situs yang dikelola oleh masing-masing program
studi.

4. Calon Mahasiswa
Kepada calon mahasiswa sosialisasi dilakukan dengan serangkaian kegiatan
roadshow atau kunjungan dari SMA/SMK/MA ke Fakultas yang ada di
lingkungan UNW .

5. Penyebaran kepada Masyarakat


Kepada masyarakat sosialisasi dilakukan lewat serangkaian acara Dies Natalis
dimana Rektor melaporkan hasil kinerja tahunannya yang mengundang pihak
stakeholder, kemudian lewat pekan ilmiah dimana stakeholder dapat turut serta
baik sebagai pengunjung ataupun ada yang secara khusus diundang. Selain itu
stakeholder dapat membuka serta mengakses situs UNW
(http://www.UNW .ac.id) dan situs fakultas serta situs yang dikelola oleh
masing-masing Program Studi yang ada di lingkungan UNW:
● Fakultas Hukum: http://fh. unw.ac.id
● Fakultas Ekonomi dan Bisnis: http://feb.unw.ac.id
● Fakultas Pertanian: http://faperta. unw.ac.id
● Fakultas Ilmu Ilmu Administrasi: http://fisip. unw.ac.id
● Fakultas Peternakan: http://peternakan. unw.ac.id
Sosialisasi dengan menggunakan beragam cara tersebut dilakukan
untuk menjamin efektivitas dan efisiensi berbagai kegiatan yang
merupakan implementasi dari penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi institusi.

6. Evaluasi Capaian VMTS


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian VMTS yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis dan
evaluasi terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah,
faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian VMTS
di UPPS.

Bebrapa cara evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman sivitas akademika


UNW tentang visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi institusi, dapat dilihat dari
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program sebagai implementasi dari visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi Unw, antara lain:
a. Survei kepuasan dari mahasiswa terhadap proses pembelajaran;
b. Review pada saat rapat pencapaian program;
c. Angket yang disebarkan kepada dosen dan tenaga kependidikan;
d. Instrumen untuk pengukuran tingkat pemahaman visi misi dapat dilihat di link
berikut: https://goo.gl/ohRjEZ
Hasil dari kegiatan evaluasi tersebut kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti dalam
bentuk program-program yang berkelanjutan (Gambar 1.10). Dalam 4 tahun terakhir
Universitas Nahdatul Wathon merencanakan, mengembangkan dan meletakkan dasar-
dasar kebijakan yang diperlukan untuk perubahan yang diinginkan sebagai PK BLU
hingga menjadi PTNBH. Pimpinan universitas berperan dalam melakukan sosialisasi
tentang berbagai macam perubahan dan rencana strategis yang telah ditetapkan.
Kebijakan ini disosialisasikan di tingkat universitas maupun fakultas.

1. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindaklanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS dan program studi.

Sosialisasi penerapan Rencana Strategis Unw dilakukan dengan berbagai cara baik
secara formal kepada sivitas akademika, tenaga kependidikan dan pengguna lulusan
dan informal kepada masyarakat. Pelaksanaannya secara tatap muka pada saat
pertemuan rutin (rakor dan raker) maupun lewat komunikasi tertulis dalam bentuk
edaran, kebijakan yang tertuang dalam bentuk buku pedoman serta menggunakan
media online yaitu dimuatnya visi misi dan tujuan Unw di alamat http://www.
unw.ac.id. Semua fakultas memiliki situs tersendiri dan beberapa fakultas serta
program studi memfungsikan komunitas online untuk penyebaran informasi tentang
berbagai perubahan seputar universitas.
Berbagai kegiatan sosialisasi tersebut sangat efektif untuk meningkatkan
pemahaman sivitas akademika tentang kebijakan-kebijakan dan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di Unw.
Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi Unw dapat dipahami dengan sangat baik dan
dijadikan landasan bagi penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan
(RKAT) universitas dan unit kerja pelaksananya. Bagi pembuat renstra unit kerja
diwajibkan mengacu dan menyelaraskan kepada visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi Unw. Rapat penyusunan program di tingkat fakultas mengakomodir
kebutuhan yang ada di tingkat Program Studi.
Dari sasaran yang direncanakan dalam renstra Unw kemudian dijabarkan lebih
lanjut dalam rencana kerja dan anggaran yang kemudian dievaluasi pelaksanaannya
setiap tahun melalui Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) serta laporan tahunan Unw. Rencana anggaran disusun dengan titik
pangkal visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang diterjemahkan dalam renop
tahun anggaran dimaksud. Sesuai dengan pedoman dan tata kelola yang ditetapkan
oleh Departemen Keuangan RI maka rencana anggaran atau yang biasa disebut
dengan RKA-KL disusun untuk satu semester sebelum tahun anggaran dimaksud,
sehingga dapat digabung dengan unit kerja yang lain sampai hirarki paling atas
sehingga menjadi APBN Pemerintah.

Pengelolaan Unw selalu diupayakan berdasarkan nilai-nilai integritas yaitu


kejujuran, keterbukaan, kebersamaan dan mengantisipasi kebutuhan
masyarakat. Aspek kejujuran dan keterbukaan serta kebersamaan di Unw
tercermin dari pengelolaan yang dilakukan dalam pelaksanaan berbagai program
dan kegiatan yang selalu mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh Unw.

Unw secara intensif melibatkan pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan, alumni
dan juga mengundang stakeholder untuk mendapatkan umpan balik demi
keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategi-
strategi yang dikembangkan institusi. Kejujuran institusi berdasarkan prinsip,
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan peraturan
akademik dan kurikulum, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
Berbagai kegiatan tersebut sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman sivitas
akademika tentang berbagai kebijakan dan kegiatan yang dilakukan untuk
pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi di Unw. (Bukti kegiatan audit
satuan pengawasan internal tersedia).

C.2 TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJASAMA

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
tata kelola dan tata pamong yang mencakup: sistem tata pamong,
kepemimpinan, sistem penjaminan mutu, dan kerjasama. Tata pamong
merujuk pada struktur organisasi, mekanisme dan proses bagaimana UPPS dan
program studi dikendalikan dan diarahkan untuk mencapai visinya. Tata
pamong juga harus mengimplementasikan manajemen risiko untuk menjamin
keberlangsungan UPPS dan program studi. Pada bagian ini harus
dideskripsikan perwujudan tata pamong yang baik (good governance),
pengelolaan, sistem penjaminan mutu, dan kerjasama di UPPS dan program
studi.
Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi Universitas ini kemudian dijabarkan ke
dalam renop dan dilengkapi dengan indikator kinerja serta waktu pencapaian
program-program kerja untuk keperluan evaluasi keberhasilan pelaksanaannya

Universitasn Nahdatul Wathon(UNW ) berdiri pada ……….. Saat ini, UNW berstatus
sebagai Perguruan Tinggi ………….. Peraturan Pemerintah Nomor ……. tentang
Penetapan UNW sebagai Perguruan Tinggi …… Badan Hukum ditandatangani
Setelah itu, Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2015 tentang
Statuta Universitas ………….. Kepercayaan pemerintah memberikan mandat kepada
UNW menjadi PTS Badan Hukum merupakan “buah” dari perjuangan panjang
para pengelola UNW menjaga kualitas serta prestasi para sivitas di tingkat nasional
dan internasional.

Arah pengembangan renstra dijabarkan oleh pimpinan universitas serta fakultas yang
tertuang dalam renstra UNW 2015-2019. Renstra yang ditetapkan tahun 2015-2019
disusun dengan menekankan pada tonggak-tonggak pencapaian menuju Universitas
riset yang berdaya saing regional. Saat ini (2019) posisi menduduki posisi n o 2 d i
t i n g k a t p r o v i n s i N T B sedangkan di tingkat NASIONAL posisi UNW berada pada
urutan 508.
Pencapaian ini membuktikan Renstra yang disusun dengan sudah sangat jelas
dan sangat realistik serta terkait satu dengan yang lain terpahami dengan sangat baik
oleh sivitas akademika. Renstra universitas dijadikan panduan bagi unit-unit yang ada
di bawahnya. Tonggak-tonggak pencapaian yang sudah ditetapkan disesuaikan dengan
tuntutan, tantangan dan perubahan internal maupun eksternal yang semakin
kompleks. Penyusunan Renstra UNW 2015-2019 ini didasarkan pada tuntutan global
terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals ),
Penyusunan Renstra UNW melibatkan dari unsur Pimpinan Universitas,
Fakultas/Sekolah, Senat Akademik, Dewan Profesor dan tenaga kependidikan serta
perwakilan mahasiswa.

Capaian Renstra Universitasn Nahdatul Wathon pada tahun 2019, diarahkan untuk
mencapai antara lain penambahan jumlah doctor menjadi …… orang, peningkatan
jumlah publikasi dijurnal bereputasi menjadi ……..per tahun, jumlah dosen dengan h-
index > 2 , jumlah produk inovasi (TRL 7) secara kumulatif pada tahun 2019 sebanyak
40, Universitasn Nahdatul Wathon berusaha menerapkan sistem manajemen dan
pengaturan organisasi yang baru berdasarkan good university governance. Untuk itu
telah dikembangkan sistem tata pamong yang didasarkan atas prinsip-prinsip kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Sistem tata pamong Universitasn
Nahdatul Wathonmengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2015 tentang
Statuta Universitasn Nahdatul Wathon(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5720) yaitu terdiri atas organ
Majelis Wali Amanat (MWA), Rektor, dan Senat Akademik (SA). Program dan kegiatan
terkait dengan Mutu Layanan dan Tata Kelola antara lain: reformasi birokrasi dan
organisasi, penguatan tata kelola layanan yang efektif dan efisien, pengembangan
sistem informasi administrasi terintegrasi, peningkatan Pusat Data dan Sistem
lnformasi (PDSI). Sampai tahun 2017 UNW mengelola 140 program studi yang sudah
ada sistem di BAN PT dari semua jenjang juga mengembangkan program studi baru
yang sesuai perkembangan keilmuan serta kebutuhan masyarakat. Universitas memiliki
sistem pembinaan bagi peningkatan mutu program studi yang mencakup: (1)
pengembangan program studi melalui hibah unggulan program studi, HUPS (2)
penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pendampingan/pelatihan secara
berkelanjutan, pendanaan serta pemberian informasi. Peningkatan mutu akademik
dikembangkan secara berkelanjuan (continuous quality improvement) menjadi
pendorong bagi semua bentuk kegiatan akademik di UNW agar menjadi bagian
keseharian dan menjadi bagian dari semangat hidup masyarakat UNW (Striving for
Excellence).
2. Kebijakan
Bagian ini berisi deskripsi dokumen formal kebijakan pengembangan tata
kelola dan tata pamong, legalitas organisasi dan tata kerja yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi, pengelolaan, penjaminan mutu, dan
kerjasama yang diacu oleh UPPS.
Mekanisme Penyusunan
Adanya perubahan regulasi dan regulasi baru di bidang pendidikan, juga
tuntutan masyarakat terhadap fungsi UNW, mendorong pimpinan UNW untuk
melakukan peninjauan kembali visi dan misi UNW yang telah dirumuskan pada
periode sebelumnya. Proses peninjauan ini bertujuan untuk:

1) Mensinergikan persepsi dan sikap dari seluruh sivitas akademika dalam


menghadapi perubahan lingkungan sosial, ekonomi, budaya, serta ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat di tingkat global.
2) Menjawab isu rencana otonomi kampus dan globalisasi di bidang
pendidikan, yang akan berdampak terhadap tingginya persaingan diantara
Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Swasta Nasional maupun
Perguruan Tinggi Asing.

Kegiatan peninjauan Visi dan Misi UNW terlebih dahulu diawali dengan mengkaji
hasil evaluasi diri institusi yang berbasis pada laporan kinerja institusi yang disusun
setiap tahun. Selanjutnya, dilakukan tindaklanjut hasil evaluasi diri melalui rapat
pimpinan UNW terkait rumusan Visi dan Misi UNW yang pelaksanaannya
didelegasikan kepada Tim Perumus Rencana Strategis (Renstra) UNW yang
ditetapkan melalui Keputusan Rektor Nomor 207 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Tim Perumus Rencana Strategis (Renstra) UNW Tahun 2015-2019.
Hasil peninjauan tim lebih lanjut didiskusikan dalam bentuk kegiatan lokakarya
Visi dan Misi UNW yang dilaksanakan pada tanggal 9 -10 Agustus 2019 di
mataram dengan melibatkan seluruh stakeholder internal dan eksternal. Hasil
Lokakarya Visi dan Misi UNW dituangkan dalam

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama. Pada bagian ini juga harus diuraikan sumber daya yang
dialokasikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme
kontrol pencapaiannya.
4. Indikator Kinerja Utama
a) Sistem Tata Pamong
1) Ketersediaan dokumen formal tata pamong dan tata kelola serta bukti
yang sahih dari implementasinya.
Universitas Unw ( Unw) memiliki sistem tata pamong yang memungkinkan
terlaksananya sistem tersebut secara konsisten terhadap prinsip-prinsip tata pamong,
terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong juga sistem ketatapamongan yang
baik, mencakup kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, serta kebijakan dan
peraturan juga kode etik dalam pemenuhan 5 pilar, yaitu: (1) Kredibel, (2)
Transparan, (3) Akuntabel, (4) Bertanggung jawab dan (5) Adil.

2) Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja UPPS


beserta tugas pokok dan fungsinya.

Setelah pelantikan Rektor Baru pada bulan April 2015, langkah pertama yang
dilakukan adalah menetapkan Struktur organisasi Unw serta menentukan berbagai
hubungan di dalamnya, yakni hubungan hierarkis, hubungan pengawasan, hubungan
fungsional, dan hubungan staffing. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Unw
beserta tugas dan fungsi dari setiap unit kerja yang ada ditetapkan melalui Peraturan
Rektor Nomor 40 Tahun

Tabel: Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja

Nama Unit di
N Tugas Pokok dan Fungsi
Perguruan
o.
Tinggi
(1 (3) (4)
)
Senat Fakultas Senat Fakultas mempunyai tugas melakukan pemberian
pertimbangan dan pengawasan terhadap Dekan Fakultas dalam
pelaksanaan akademik di lingkungan Fakultas.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat Fakultas diatur dalam
Peraturan Rektor Peraturan Rektor Nomor 97 Tahun 2015 tentang
Senat Fakultas di Lingkungan unw
Dekan Tugas Dekan:
Mewakili Rektor dalam memimpin pengelolaan kegiatan dan
penjaminan mutu dalam pendidikan akademik, pendidikan profesi,
atau pendidikan vokasi dalam satu rumpun disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni serta riset dan pengabdian
pada masyarakat dalam satu atau seperangkat cabang ilmu
pengetahuan.

Fungsi Dekan:
g. Merumuskan kebijakan strategis di bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan dan data, di
tingkat Fakultas;
h. Menyusun dan mengoordinasikan perencanaan program dan
penganggaran di bidang akademik, kemahasiswaan, riset,
pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama, sumber
daya, tata kelola, perencanaan dan data, dengan dibantu oleh
Wakil Dekan;
i. Mengoordinasikan kegiatan Wakil Dekan, sesuai dengan
rencana strategi dan kebijakan Unw dan sistem manajemen yang
telah ditetapkan;
j. Mengendalikan standar kualitas di bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan dan data;
k. Mengendalikan dan melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan di
lingkungan Fakultas di bidang akademik, kemahasiswaan, riset,
pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama, sumber daya,
tata kelola, perencanaan dan data; dan
l. Menyusun laporan tahunan kegiatan akademik, kemahasiswaan,
riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama, sumber
daya, tata kelola, perencanaan dan data, dalam rangka
pertanggungjawaban Dekan kepada Rektor.
Wakil Dekan Wakil Dekan Fakultas,kegiatan
j. mengoordinasikan memilikiManajer,
tugas mewakili
sesuai Dekan
rencana
strategis dan
kebijakan Fakultas dan sistem manajemen yang telah
ditetapkan;
k. mengendalikan standar kualitas dalam bidang akademik,
kemahasiswaan, riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi,
kerja sama, sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan data, di
tingkat Fakultas;
l. mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan di
lingkungan Fakultas di bidang akademik, kemahasiswaan, riset,
pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama, sumber
daya, tata kelola, perencanaan, dan data;
m. memberikan penilaian kinerja Manajer; dan
n. menyusun laporan tahunan kegiatan akademik, kemahasiswaan,
riset, pengabdian pada masyarakat, inovasi, kerja sama,
sumber daya, tata kelola, perencanaan, dan data, di tingkat
Fakultas dalam rangka pertanggungjawaban Wakil Dekan
Ketua Program Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi.
Studi Ketua Program Studi memiliki tugas merencanakan, melaksanakan
mengembangkan, mengendalikan, dan mengevaluasi mutu
pembelajaran untuk mencapai kompetensi lulusan yang diharapkan.
Ketua Program Studi memiliki fungsi:
g. menyusun rencana, program, dan anggaran di tingkat Program
Studi;
h. menyelenggarakan dan mengembangkan pembelajaran sesuai
dengan kurikulum;
i. menjamin mutu pendidikan dalam rangka terwujudnya
Program Studi yang unggul dan bereputasi;
j. melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan
pembelajaran untuk menjamin dihasilkannya lulusan unggul
dan studi tepat waktu;
k. mengoordinasikan kegiatan kemahasiswaan bersama Manajer
yang berorientasi pada peningkatan prestasi;
l. memberikan pertimbangan penilaian kinerja staf Program
Studi kepada Wakil Dekan Fakultas; dan melaporkan
penyelenggaraan pembelajaran kepada Dekan Fakultas
melalui Wakil Dekan Fakultas.
Sekretaris Program 11.Mengadministrasikan database Program Studi,
Studi mengarsipkan surat keluar masuk, dan berkoodinasi
dengan bagian administrasi Program Studi terkait
tugasProgram Studi.
12. Mengkoordinasikan dengan Sekretaris Program Studi
lain untuk merencanakan, melaksanakan,
mengembangkan evaluasi pembelajaran.
13. Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdianmasyarakat
14. Melakukan pemantauan dan evaluasi proses
belajar mengajar setiap semester di Program Studi.
15. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang
akademik dan nonakademik di Program Studi.
16. Menjalankan fungsi Tim Pelaksana Penjaminan Mutu
Program Studi (TPPMJ)
17. Menyusun dan menyampaikan Rencana Induk
Bulanan (RIB) atas nama Ketua Program Studi kepada
Dekan.
18. Memfasilitasi Program Studi untuk penyusunan
rencana kerja Program Studi.

19. Mengurus ketatausahaan, kerumahtanggaan,


ketertiban dan keamanan Program Studi.
20. Memfasilitasi Program Studi untuk monev
kinerja dosen dan tenaga kependidikan di Program
Studi dan melaporkan ke Dekan (umpan balik, BKD,
SKP)
3) Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik perwujudan good
governance, mencakup 5 pilar yaitu: kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan.
Ketua Prodi Biologi FKIP UNW melaksanakan 5 (lima) pilar tata kelola yang
baik, yaitu: kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Adapun
uraian lengkap atas setiap aspek tersebut diuraikan di bawah ini:

A. KREDIBEL
Universitas Unw berdiri sejak tanggal ………. yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1957. Sejak tahun 2008, Kredibilitas
FKIP UNW ditunjukkan dengan adanya ………

Unw sebagai PTS merupakan perguruan tinggi yang memiliki kredibilitas


baik dari segi akademik maupun dari segi organisasi serta telah melakukan
praktik tata kelola perguruan tinggi dengan sangat baik, sehingga diberi
kewenangan untuk menjadi perguruan tinggi yang memiliki otonomi.
Kepercayaan tersebut merupakan bukti nyata kredibilitas dari para pengelola
Unw dalam menjaga kualitas kinerja universitas berupa kualitas lulusan yang
berdaya saing, kualitas riset dan publikasi yang berdaya guna, pengabdian pada
masyarakat yang tepat sasaran serta peningkatan kualitas sumber daya manusia
dosen dan tenaga kependidikan untuk bisa unggul di tingkat nasional maupun
internasional. Sistem pengawasan dan pengendalian atas kualitas Unw
berlandaskan pada peraturan-peraturan yang berlaku secara nasional, khususnya
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi, seperti Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia,
Peraturan Menteri, dan Keputusan Menterai serta aturan-aturan dan panduan
atau pedoman yang berlaku secara internal, seperti Peraturan Senat Akademik
(SA), Peraturan Rektor, Surat Keputusan, dan Standar Operasional Prosedur
(SOP). Selain itu, Unw juga menggunakan pedoman-pedoman penjaminan
mutu yang mengacu pada standar-standar mutu diantaranya adalah
…….Sebagai institusi, Unw telah memiliki pengakuan atas kredibilitasnya dari
lembaga atau organisasi di level nasional ……
B. TRANSPARAN

Unw telah menerapkan prinsip transparansi dalam menjalankan proses tridharma


perguruan tinggi maupun proses-proses pendukung akademik lainnya. Hal ini
memungkinkan bahwa stakeholder bisa mengetahui semua proses pengelolaan di Unw.

Penerapan prinsip transparansi dalam hal tata kelola di Unw diterapkan dalam seluruh
proses bisnis berupa transparansi peraturan dan pedoman, proses rekrutmen dan seleksi
pengelola, proses bisnis baik dalam hal akademik maupun non-akademik, pelaporan dan
pertanggung jawaban serta monitoring dan evaluasi kegiatan yang disampaikan secara
terjadwal dan bisa diakses oleh semua pemangku kepentingan di website dan media resmi
Unw. Contoh penyampaian informasi peraturan serta kebijakan secara trasnparan terdapat
pada laman http://www. Unw.ac.id/arsip- Unw/peraturan/, untuk informasi yang lengkap
mengenai proses rekrutmen dan seleksi pejabat pengelola di tingkat universitas maupun
tingkat fakultas atau unit kerja dapat diakses pada laman http://pilrek. Unw.ac.id/ dan
http://panseldekanat. Unw.ac.id/), selain itu terdapat juga sistem evaluasi kinerja individual,
unit kerja maupun institusi. Semua informasi tersebut bisa di akses baik secara terbuka
maupun terbatas sesuai dengan peruntukannya.
Pelaksanaan transparansi tata kelola Unw terintegrasi pada Sistem Informasi
Administrasi Terpadu (SIAT) dapat diakses oleh dosen dan tenaga kependidikan
(portal staf), mahasiswa (portal mahasiswa), dan pengelola serta operator. Adapun
layanan trasnparansi pengelolaan dengan menggunakan teknologi sistem
informasi tersebut terdiri dari fitur-fitur sebagai berikut:
1. SIAT Akademik;
2. SIAT Kemahasiswaan;
3. SIAT RPM (Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat);
4. SIAT Kepegawaian & SIAT Staff;
5. SIAT Kerjasama;
6. SIAT Permintaan Barang;
7. SIAT Capaian Pembelajaran;
8. SIAT Sarana dan Prasarana.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang Badan Hukum yang juga merupakan Badan
Publik di Republik Indonesia, Unw wajib menyediakan, memberikan, dan/atau
menerbitkan informasi yang bersifat publik yang berada di bawah kewenangan Unw
kepada pemohon informasi, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Keterbukaan informasi kepada publik ini memberi manfaat besar bagi kemajuan Unw,
baik bagi sivitas akademika, lembaga, maupun masyarakat luas. Layanan informasi
publik di Unw dikelola oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Unw
(PPID) dan dapat diakses melalui laman http://ppid. Unw.ac.id. PPID di Unw
dibentuk pertama kali pada tahun ……. dan telah dilakukan penyempurnaan
personalia melalui Keputusan Rektor Nomor ….. Tahun . tentang Perubahan
Keputusan Rektor Nomor ……… tentang Pejabat Pengelola Informasi Dan
Dokumentasi (PPID) dan Petugas Informasi Unw.

C. AKUNTABEL
Unw telah memiliki tatakelola yang akuntabel. Akuntabel dimulai dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban program dan kegiatan, termasuk
di dalamnya segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijakan, prosedur, media
pertanggungjawaban, serta periodisasi pertanggungjawaban program, kegiatan, dan
keuangan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Mengacu pada Statuta Unw dan mekanisme pendanaan yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Badan Hukum, proses Penyusunan rencana induk
pengembangan, rencana strategis serta rencana kerja dan anggaran tahunan disusun
oleh Rektor untuk diajukan kepada Senat Akademik dan BPH. Atas dasar
pertimbangan dari Senat Akademik mengenai hal yang bersifat akademik dan BPH
mengenai hal-hal yang bersifat non-akademik, maka BPH menetapkan Rencana
Induk Pengembangan, Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
melalui sidang pleno.

Perencanaan program dan kegiatan Unw dilakukan dalam periodisasi waktu tertentu,
yakni jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Kerangka program
utama dalam jangka panjang dan menengah tercantum di
Perwujudan akuntabilitas Unw dapat dilihat di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban administratif dan
bukti akuntabilitas Unw dalam melaksanakan program atau kegiatannya. Prinsip
yang diterapkan dalam kegiatan administratif meliputi : a) perencanaan (planning), b)
pelaksanaan (actuating), c) pengukuran (measurement), d) pelaporan (reporting), dan
e) pemantauan (controlling). Lima prinsip pokok tersebut selalu dilakukan sebagai
sebuah proses yang berbentuk siklus dengan bertumpu pada prinsip-prinsip check
and balance yang bermuara pada akuntabilitas, baik personal maupun
kelembagaan
LAKIP bukan hanya bentuk pertanggungjawaban institusi kepada lembaga- lembaga
pengawas serta penilai akuntabilitas, tetapi juga wujud pertanggungjawaban Unw
terhadap publik dan stakeholder.

Untuk menjaga akuntabilitas dalam bidang keuangan, laporan keuangan disusun


secara rutin atas setiap transaksi yang terjadi di setiap unit di Unw. Untuk
transparansi, laporan keuangan dapat diaskes oleh semua stakeholder. Untuk
menjaga kualitas laporan keuangan, audit atas laporan keuangan dilaksanakan secara
rutin oleh auditor eksternal yang independen dan kompeten, dan hasilnya kemudian
dipublikasikan serta jika terdapat catatan dari pemeriksa akan ditindak lanjuti oleh
unit terkait. Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), pemeriksaan
terhadap keuangan dilakukan oleh pemeriksa internal dan pemeriksa eksternal. Audit
atas aktivitas non akademik Internal dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI).
Audit Eksternal dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenristekdikti, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Sejak tahun
2010 Kantor akuntan publik yang terpilih melaksanakan audit di Unw
memiliki afiliasi dengan Kantor Akuntan Publik Internasional.

D. BERTANGGUNG JAWAB
Peraturan Rektor Universitas Nahdatul Wathon Nomor ……….. tentang
Organisasi dan Tata Kelola Fakultan Keguruan Dan Ilmu Pendidikan FKIP UNW mengatur
tata kerja, sistem komunikasi antar organ dan juga pertanggung jawabannya. UNW
adalah organisasi yang dipimpin oleh Rektor sebagai pemimpin tertinggi. Rektor
sebagai organ pengelola UNW membawahkan unsur-unsur, yakni Wakil Rektor,
Direktorat, Satuan-Satuan, Unit Pelayanan Teknis, Fakultas, dan prodi.
Wakil Rektor di lingkungan Unw berjumlah 3 (Tiga) orang, yakni:
1) Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan;
2) Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya;
3) Wakil Rektor Bidang …………………..

Wakil Rektor berada langsung di bawah Rektor dan bertanggung jawab sepenuhnya
kepada Rektor. Wakil Rektor dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh Direktorat
yang dipimpin oleh seorang Direktur. Direktur bertanggung jawab sepenuhnya
kepada Wakil Rektor terkait. Terdapat 9 (sembilan) Direktur di lingkungan Unw.
Sedangkan di tingkat Fakultas terdiri dari
1. Dekan
2. Wakil Dekan Bidang Akademik…..
3. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan…..
4. dll

Unw sebagai organisasi yang mengedepankan kualitas memiliki satuan- satuan yang
bergerak dalam bidang pengawasan internal, baik di bidang akademik maupun
nonakademik, yang dipimpin oleh seorang Kepala. Satuan- satuan tersebut adalah: 1)
Satuan Penjaminan Mutu; 2) Satuan Pengawas Internal; dan 3) Satuan Pengendalian
dan Koordinasi Program. Para Kepala Satuan bertanggung jawab langsung kepada
Rektor.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, pimpinan Unw beserta jajarannya
membuat kebijakan yang berlaku sama untuk seluruh sivitas akademika dan tenaga
kependidikan. Bagi para dosen dan tenaga kependidikan, adil dapat dilihat dari
pemberlakuan sistem remunerasi sejak tahun 2014. Dosen dan tenaga kependidikan
diwajibkan membuat Kontrak Kinerja Individu dengan tujuan agar para pegawai
Universitas Unw merencanakan kegiatannya selama satu semester ke depan.
Kemudian, pada setiap akhir semester, dibuat laporan Realisasi Kinerja Individu
untuk melihat capaian kinerja selama satu semester dengan memperhatikan kontrak
yang sudah disepakati di awal semester. Dengan demikian, keseimbangan antara
kontrak dan capaian kinerja dapat terwujud dalam bentuk reward and punishment
yang adil bagi setiap pegawai. Sistem remunerasi ini diatur dalam beberapa pedoman
yaitu:
1. Peraturan Rektor Nomor 16 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian,
Pemotongan, dan Penghentian Pembayaran Tunjangan Kinerja Tenaga
Kependidikan di Lingkungan Universitas Unw;
2. Keputusan Rektor Nomor 513/UN6.RKT/Kep/HK/2017 tentang Pedoman
Dosen Universitas Unw nonPNS;
3. Keputusan Rektor Nomor 517/UN6.RKT/Kep/HK/2017 tentang Pedoman
Tenaga Kependidikan Universitas Unw nonPNS.

Selain dalam bentuk remunerasi, keadilan yang dirasakan oleh dosen dan tenaga
kependidikan adalah pembagian tugas secara adil sesuai dengan kemampuan setiap
individu dan beban kerja yang didistribusikan secara proporsional. Dosen dan tenaga
kependidikan juga diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri,
seperti melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, mengajukan kenaikan pangkat
dan jabatan sesuai dengan aturan yang berlaku, serta mengikuti seminar atau
lokakarya dan kegiatan akademik lainnya. Khusus bagi para dosen, pembagian tugas
terkait proses belajar mengajar disesuaikan dengan kompetensi masing-masing
dosen.
Dalam bidang riset, mulai tahun 2018 tenaga kependidikan diberikan kesempatan
yang sama dengan para dosen untuk mendapatkan hibah Riset Internal melalui skema
hibah Riset Tenaga Kependidikan Unw (RTKU) sehingga kapasitasnya akan semakin
meningkat.
Bentuk keadilan bagi mahasiswa adalah Unw membuka kesempatan seluas- luasnya
kepada mahasiswa untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang memenuhi
kebutuhan keilmuan indifidu maupun kebutuhan pasar kerja.
Adapun turunan dari pola pertanggungjawaban di tingkat fakultas adalah……………
PS memberikan laporan kinerja berkala setahun sekali kepada dekan selanjutnya
dekan melaporkan ke universitas atau rector sebagai pimpinan tertinggi……..

4) Ketersediaan dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem


pengelolaan fungsional dan operasional di tingkat UPPS yang
meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan
(leading), dan pengawasan (controlling).
Sistem pengelolaan di lingkungan prodi biologi, baik fungsional maupun
operasional, mencakup fungsi 5 fungsi yaitu: pengelolaan (planning, organizing,
staffing, leading, dan controlling), yang dilaksanakan secara efektif untuk
mewujudkan visi dan melaksanakan misi perguruan tinggi. Sukses suatu
organisasi dapat dicapai apabila kualitas pelayanan dapat memberi kepuasan
kepada masyarakat yang dilayani (pelanggan). Dengan demikian, suatu
organisasi harus dapat menciptakan sistem dan mengelola sistem tersebut agar
dapat melakukan peningkatan mutu pelayanan secara terus menerus.
Pengelolaan akan berjalan baik apabila disertai dengan suasana
akademik dan budaya organisasi yang kondusif, dan hal itu akan terbentuk
secara bertahap. Suasana akademik dan budaya yang kondusif, harus diciptakan
dengan menumbuhkan awareness dan komitmen yang tinggi dari seluruh pelaku
dalam Perguruan Tinggi. Paradigma pengelolaan Perguruan Tinggi yang baik
(good university governance), pada saat ini menjadi pilihan handal untuk
mencapai sukses organisasi. Secara umum pengelolaan terkait dengan aspek
transparansi, akuntabilitas, kemimpinan, komitmen, dan sebagainya. Namun
pengelolaan menjadi persoalan lebih pelik, manakala tuntutan pengelolaan yang
baik mengharuskan adanya perubahan dan inovasi dari sistem yang ada dalam
mencapai visi dan misi prodi biologi.

4.1. Planning
Sistim pengelolaan Program Studi Biologi dalam pelaksanaanya selalu
mengacu kepada prinsip-prinsip dasar Efisiensi dan Efektivitas.
Kepemimpinan Ketua Program Studi Biologi melakukan berbagai
perencanaan akademik seperti dalam proses perkuliahan untuk penyusunan jadwal
kegiatan perkuliahan Program Studi Biologi, mengacu pada jadwal kegiatan akademik
yang dikeluarkan dalam bentuk kalender akademik oleh Biro Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan (BAAK). Meliputi KRS, KHS, penentuan dosen PA dan
pengadaan administrasi perkuliahan lainnya), serta pengembangan Program Studi
melalui pertemuan-pertemuan dengan dosen Program Studi Biologi, pengembangan
kurikulum, dan proses perencanaan lain yang berkaitan dengan permasalahan-
permasalahan yang muncul dalam ruang lingkup Program Studi Biologi
4.2. Organizing
Ketua Program Studi Biologi menyusun system pengorganisasian kerja dalam
rangka usaha mewujudkan visi, misi, dan tujuan program studi dengan mengacu pada
RENSTRA prodi dan RENSTRA Fakultas. Distribusi tugas dan tanggungjawab
dilaksanakan dengan pola musyawarah dan mufakat atau team work.
Dalam struktur organisasi kepemimpinan Program Studi dipimpin oleh Ketua
yang dibantu oleh sekretaris Prodi. Untuk mendukung proses pembelajaran dibantu
oleh Kepala Laboratorium komputer, Gugus Kendali Mutu Fakultas [GKMF], serta
Tata Usaha [TU].
4.3. Staf (staffing)
Staf merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
lingkup prodi, sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap tenaga memberi daya guna yang maksimal kepada prodi.
Penyusunan personalia dalam prodi administrasi negara dimulai dari
pengangkatan sekretaris prodi dari unsur dosen dilingkungan prodi dengan kualifikasi
dosen tetap prodi, S-2 Lektor atau Asisten Ahli. Sehingga adanya Pembagian tugas
yang jelas guna terpenuhinya pencapaian mutu dalam lingkup program studi secara
maksimal.(Dibuktikan dengan SK Dekan dan SOP Sekertaris Prodi)
4.4. Pimpinan (leading)
Sesuai dengan makna yang terkandung dalam struktur organisasi prodi, maka
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh ketua program studi adalah kemampuan
memimpin dan mengarahkan organisasi yang dipimpinnya terhadap unit yang ada
dibawahnya. Dalam upaya mewujudkan tujuan yang ingin dicapai prodi maka ketua
program studi hendaknya mengimplementasikan kemampuan mempengaruhi,
mengarahkan dengan kekuatan komunikasi pada bawahannya, melalui fungsi
koordinasi, memimpin, memerintah, memberi motivasidan simulasi, serta memahami
bawahannya.
4.5. Pengawasan (controlling)
Pengawasan oleh prodi diimplementasikan dalam bentuk mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat
diarahkan sesuai dengan tujuan yang telah digariskan semula. Proses ini dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.
Controlling terhadap pelaksanaan program dilakukan pada tengah semester
dan akhir semester. Evaluasi tersebut meliputi evaluasi kegiatan Prodi maupun
evaluasi proses pembelajaran. Evaluasi kegiatan Prodi meliputi kegiatan-kegiatan
rutin seperti rapat mingguan dan bulanan, bimbingan KRS, ketersediaan KHS,
penentuan DPA, diskusi jurusan, kuliah umum, seminar silabus, dan sebagainya.
Ketua Program Studi melakukan penetapan dosen pengampu mata kuliah yang sesuai
dengan keahlian, dan penentuan dosen pembimbing skripsi, secara teknis dalam
pelaksanaannya Ketua PROGRAM STUDI BIOLOGIberkoordinasi dan bekerjasama
dengan kepala tata usaha serta staff administrasi dan akademik termasuk dalam
pendataan dan pengarsipan nilai mahasiswa.
Adapun evaluasi proses pembelajaran mencakup kehadiran dosen dan
mahasiswa, dilakukan pada akhir perkuliahan oleh Universitas melalui Biro Sumber
Daya Manusia.
Setiap akhir semester, Dekan beserta Sekretaris Dekan dan Ketua Program
Studi memonitor dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran (melalui hasil analisis
Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa/EDOMA) dan hasilnya disosialisasikan kepada
mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan respon berupa masukan/usulan, koreksi
untuk kepentingan perbaikan. (Data terdokumentasi dalam Laporan Pertanggung
jawaban Prodi)

b) Kepemimpinan
Ketersediaan bukti yang sahih tentang efektivitas kepemimpinan di
UPPS dan program studi, yang mencakup 3 aspek berikut:
1) Kepemimpinan operasional, ditunjukkan melalui kemampuan
menggerakkan seluruh sumber daya internal secara optimal dalam
melaksanakan tridharma menuju pencapaian visi.
2) Kepemimpinan organisasional, ditunjukkan melalui kemampuan dalam
menggerakkan organisasi dan mengharmonisasikan suasana kerja yang
kondusif untuk menjamin tercapainya VMTS.
3) Kepemimpinan publik, ditunjukkan melalui kemampuan dalam
menjalin kerjasama yang menjadikan program studi menjadi rujukan
bagi masyarakat di bidang keilmuannya.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja FKIP Universitas Nahdatul Wathon terdiri
dari Dekan, WD dan Ketua Program Studi, Sekpro dan didukung penuh dosen
dan tenaga kependidikan bidang akademik, umum dan lainnya. Model
kepemimpinan yang diterapkan di UNW adalah model manajemen
transformatif dengan pendekatan kolektif-kolegial yang menekankan penciptaan
kondisi kerja yang nyaman dengan hasil optimal. Diskusi-diskusi baik dengan
dosen, mahasiswa maupun tenaga kependidikan lebih ditujukan pada
tercapainya saling bertukar informasi dan upaya menggali ide-ide atau gagasan
dan pemikiran-pemikiran baru bagi kepentingan kemajuan institusi. Dengan
adanya pemahaman ini implementasi pembagian tugas, pendelegasian
wewenang, koordinasi, interaksi serta inovasi dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar. Di samping itu, juga harus mampu meningkatkan efektifitas struktur
organisasi dalam menunjang kegiatan program guna mewujudkan visi, misi,
sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan kolektif-kolegial memiliki
karakteristik sebagai berikut:

1) Kepemimpinan Operasional
Pola kepemimpinan operasional yang dikembangkan di FKIP Universitas
Nahdatul Wathon bersifat transformatif dan berdasarkan kemitraan. Prinsip
dasar yang dipegang oleh Unw dalam memilih pemimpin operasional
adalah the right man on the right place, dimana seseorang dipilih untuk
melaksanakan tugas tertentu yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya, rekam jejak kepemimpinannya dan juga kompetensi yang
dimilikinya.
Ketua Program Studi menjabarkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi UNW ke dalam berbagai kegiatan:
1. Merencanakan dan menetapkan program kegiatan dengan perkembangan/
konteks sosial yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam
mewujudkan tridharma;
2. Melaksanakan program dan kegiatan yang diharapkan dapat mengakselerasi
mahasiswa lulus tepat waktu, pengembangan keilmuan sumber daya manusia,
perbaikan mutu, pemenuhan sarana dan prasarana penunjang, serta
peningkatan kesejahteraan sivitas akademika UNW;
3. Merencanakan dan melakukan upaya pengembangan kerja sama dengan
instansi lain dan para stakeholder;
4. Merencanakan, melaksanakan, dan memantau kegiatan belajar-mengajar
yang lebih terkontrol;
5. Memberikan kemudahan/fasilitasi mahasiswa dengan pengetahuan teknis
tentang cara mengakses berbagai literatur, khususnya secara elektronik melalui
berbagai laman;
Upaya-upaya tersebut di atas berkontribusi terhadap pencapaian visi dan misi
UNW dalam jangka waktu yang direncanakan.

2) Kepemimpinan Organisasi
Pola kepemimpinan organisasi yang dilaksanakan pada dasarnya bersifat
transformatif, kolegial, adil, dan mampu memberdayakan serta memotivasi
bawahan atau kolega agar berprestasi serta berkinerja tinggi. Pola kepemimpinan
yang diterapkan memperhatikan: lingkungan komunitas Perguruan Tinggi yang
cenderung “egaliter”, tingkat kematangan (maturity) dalam berpikir dan bertindak
yang relatif baik, dan model/pendekatan yang partisipatif. Kepemimpinan di Prodi
Biologi, senantiasa memperhatikan keseimbangan tugas dan fungsi masing-masing
yang didasarkan pada transparansi dan akuntabilitas.

Kepemimpinan organisasi di Prodi Biologi FKIP UNW dilakukan melalui alur


kerja perancangan yang berlaku. Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerja
Prodi Biologi, pimpinan unit kerja berkoordinasi dengan unsur/ unit lain dan
secara terstruktur melaksanakan program dan kegiatan yang mengacu pada
Renstra FKIP UNW. Dengan adanya pemahaman ini, implementasi pembagian
tugas, pendelegasian wewenang, koordinasi, interaksi, serta inovasi dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar. Di samping itu, harus mampu meningkatkan
efektivitas struktur organisasi dalam menunjang kegiatan program guna
mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang ditetapkan.

Selain itu, di Prodi Biologi FKIP UNW dikembangkan suasana lingkungan kerja
yang kondusif, manusiawi, dan bertanggung jawab. Tumbuhnya kinerja yang baik
melahirkan motivasi kerja yang dilandasi semangat kebersamaan, kekeluargaan, di
kalangan sivitas akademika Prodi Biologi FKIP UNW. Dalam hal
pengembangan kepemimpinan, yang menjadi titik perhatian adalah pada
pengembangan hubungan manusiawi untuk terciptanya kondisi kebersamaan,
keakraban, rasa memiliki, rasa saling menghormati dan menghargai di antara
dosen dan tenaga kependidikan.

3) Kepemimpinan Publik
Kepemimpinan publik Unpad ditunjukkan dengan kemampuan kelembagaan
maupun personal sivitas akademika dalam menjalin dan mengembangkan kerja
sama, serta menunjukkan kepemimpinan dalam organisasi di level nasional,
regional, maupun internasional yang memiliki dampak terhadap masyarakat luas,
pengakuan atas kredibilitas kepemimpinan publik dari sivitas akademika Unw
terlihat dalam daftar di bawah ini:
1. Dekan menerima penghargaan sebagai Pembina UMKM Terbaik
tahun 2017
2. Ketua Prodi Biologi Ketua Perhimpunan Agronomi

c) Sistem Penjaminan Mutu


Implementasi sistem penjaminan mutu, minimal mencakup:
1) Keberadaan organ pelaksana penjaminan mutu internal yang
berlaku pada UPPS yang didukung dokumen formal pembentukan.
2) Keterlaksanaan penjaminan mutu program studi yang sesuai
dengan standar mutu, manual mutu, dan dokumen mutu lainnya.
3) Ketersediaan bukti sahih efektifitas pelaksanaan penjaminan
mutu sesuai dengan siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

Pelaksanaan penjaminan mutu pada Program Studi Biologi dilakukan secara


bersama-sama oleh Lembaga Penjaminan Mutu Universitas yang didelegasikan ke tingkat
fakultas sebagai wujud adanya pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat Program Studi dan
Fakultas. Sistem penjaminan mutu dengan Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat
fakultas (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa,
dosen dan penguji eksternal).
Pengelolaan mutu secara internal Prodi dilakukan oleh ketua Prodi. Dalam upaya
penjaminan mutu, di awal semester dilakukan seminar silabus untuk memperoleh masukan
dari peergroups. Di bidang penelitian, upaya penjaminan mutu di tingkat Prodi dilakukan
dengan diskusi proposal penelitian dan seminar hasil penelitian untuk memperoleh masukan
dari peergroups. Rapat jurusan berfungsi sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran dan proses akademik. Penjaminan mutu perkuliahan dilakukan
dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa untuk menilai mutu perkuliahan. Upaya
penjaminan mutu dilakukan secara terus-menerus. Dalam penilaian skripsi mahasiswa,
upaya penjaminan mutu juga dilakukan dengan mendatangkan external examiner dari
instansi-instansi terkait dengan penelitian mahasiswa.
Di tingkat PS kegiatan penjaminan mutu diwujudkan dalam bentuk, sebagai
berikut:
g. Rapat Program Studi dan Fakultas pada awal, tengah dan akhir semester
h. Standardisasi silabus
Kegiatan formal dalam rangka standardisasi silabus telah dilakukan PS-Biologi
dilakukan dengan mewajibkan seluruh staf pengajar untuk menyusun dan menyerahkan
Silabi Mata Kuliah setiap awal semestes ke bagian akademik PS-Biologi. Selain itu,
kajian informal untuk penyempurnaan silabus dilakukan melalui diskusi informal sesama
dosen konsentrasi maupun lintas konsentrasi. Diskusi ini mencakup isu tentang masalah
administrasi pelayanan publik yang dapat dituangkan dalam materi mengajar, silabi, dan
topik skripsi.
Penyempurnaan silabus juga dilakukan melalui upaya lain, yaitu dengan
mengadakan studi banding secara online pada website perguruan tinggi nasional. Upaya
ini dilakukan oleh para dosen secara indvidual dalam rangka mengoptimalkan fasilitas
jaringan wifi yang ada di lingkungan kampus Universitas Nahdatul Wathon Mataram.
juga dilakuakn seminar penyusunan silabus
i. Plotting matakuliah berbasis kompetensi dan peraturan yang berlaku
Pada setiap awal semester (sebelum memasuki semester berjalan), PS-Biologi
melakukan kegiatan penjadualan mata kuliah (plotting) berdasarkan kompetensi, jenjang
kepangkatan, jabatan akademik dosen, dan buku pedoman akademik. Kegiatan ini
dimaksudkan agar beban mengajar dapat terdistribusi secara optimal dan sesuai dengan
kompetensi dosen.
j. Evaluasi PBM melalui penyebaran kuesioner
Proses penjaminan mutu PBM melalui Presensi kehadiran dosen dalam
memberikan perkuliahan. Setiap dosen mempunyai satu stopmap yang berisi presensi
dosen dalam perkuliahan guna mengevaluasi jumlah pertemuan perkuliahan. Presensi ini
disediakan dan direkap oleh bagian pengajaran tingkat Fakultas pada tengah semester
dan menjelang akhir semester kemudian dilaporkan ke Fakultas. Menjelang UAS, dosen-
dosen yang belum memenuhi syarat jumlah pertemuan akan memperoleh surat dari
Fakultas untuk segera memberikan kuliah tambahan, dan dosen tidak berhak menguji
sebelum mencapai jumlah pertemuan minimal.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran dilakukan
melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa secara random pada semua mata
kuliah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara apa yang telah
direncanakan dalam silabus dengan pelaksanaan PBM, jumlah tatap muka perkuliahan,
dan umpan balik dari mahasiswa tentang pelaksanaan PBM. Pelaksanaan evaluasi PBM
ini merupakan kegiatan yang komplemen dengan pelaksanaan audit pembelajaran yang
dilakukan oleh BPM pada tingkat Universitas.
k. Penjadwalan pelaksanaan UTS dan UAS
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan UTS dan UAS, PS-Biologi dibawah
koordinasi fakultas menetapkan jadwal ujian, panitia ujian dan menyelenggarakan
kegiatan ujian. Panitia ujian bertanggung jawab untuk mengkoleksi soal ujian dari para
dosen pengampu mata kuliah, menggandakan soal dan mendistribusikan soal sesuai
dengan jadwalnya. Dengan keberadaan panitia ini kerahasiaan soal ujian dan kelancaran
pelaksanaan ujian yang baku dapat dijamin.
l. Administrasi akademik berbasis database
Upaya peningkatan mutu administrasi akademik dilakukan melalui SIAKAD
yang dikelola secara terpusat oleh Universitas Nahdatul Wathon Mataram. Fasilitas
SIAKAD ini mencakup kegiatan pemrograman rencana studi/KRS, akses nilai hasil
studi. Tujuan sistem ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan adnministrasi akademik PS
BIOLOGI yang terintegrasi dengan universitas. Sistem ini juga menjamin keandalan dan
akurasi administrasi akademik seperti pemrograman rencana studi yang sesuai dengan
Buku Pedoman Akademik, sedangkan evaluasi tingkat kehadiran mahasiswa sebagai
prasyarat mengikuti ujian masih dikelola secara manual ditingkat fakultas.
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu dilakukan melalui
dokumen sebagai berikut:
10.Monitor dan evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM) melalui lembar presensi kehadiran
dosen yang berisi komponen, tahap pertemuan, materi, metode dan media PMB.
11.Satuan Acara Perkuliahan (SAP) serta Modul/Diktat yang dibuat dosen untuk
memantauan dan mengevaluasi materi perkuliahan, metode perkuliahan (ceramah,
diskusi, praktikum, pemberian tugas dll).
12.Soal-soal ujian (UTS & UAS) beserta lembar jawaban mahasiswa, atau keaktifan
mahasiswa (tanya jawab, diskusi kelompok) dalam proses perkuliahan menjadi tolak
ukur pencapaian target pembelajaran.
13.Evaluasi kinerja mengajar dosen oleh mahasiswa yang dikoordinasi oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Tingkat Universitas
14.Presensi kehadiran kuliah untuk mahasiswa,
15.Presensi keikutsertaan mahasiswa dalam ujian,
16.Lembar penilaian yang telah diisi nilai-nilai ujian dari dosen pengampu,
17.Lembar jawaban ujian, naskah latihan (kuis),
18.Tugas-tugas yang diberikan pada mahasiswa selama proses perkuliahan.
Pelacakan alumni dilakukan secara rutin setiap tahun oleh gugus kendali mutu
tingkat fakultas (GKMF-KIP), Dengan berbagai strategi yaitu:
d. Melalui pengiriman kuesioner/telepon dan web saide prodi.
e. Trace Study juga dilakukan melalui Ikatan Alumni Administrasi yang berada di Mataram
f. Untuk memperkuat jaringan dan kerjasama alumni dibentuk pula Jaringan Alumni
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan kepengurusan oleh alumni di beberapa
daerah. Para alumnus ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dengan beragam profesi
seperti Pegawai Negeri Sipil, Dosen, Aktifis LSM, politisi, jurnalis maupun wirausaha.
Masukan dari alumni menjadi input bagi Prodi dalam melalukan evaluasi dan perbaikan.

d) Kerjasama
Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerjasama yang relevan
dengan program studi. UPPS memiliki bukti yang sahih terkait kerjasama
yang ada serta memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:
1) memberikan peningkatan kinerja tridharma dan fasilitas
pendukung Program Studi.
2) memberikan manfaat dan kepuasan kepada mitra.
3) menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya.

Hasil analisis data:


Jumlah, jenis, lingkup kerjasama tridharma (pendidikan, penelitian dan
PkM) yang relevan dengan program studi dan manfaatnya (Tabel 1
LKPS).

CONTOH
N Nama Jabata Keterlibatan Publik/ Waktu MANFAA Keberlanj
o n Diluar Program T utan kerja
1. Dr. Dra. Dosen Studi Biologi
Peneliti Pusat 2010- sekarang menamba sama
Lokasi
Hj.Musl Studi Sapi Di KLU, 2014- sekarang h penelian
imah  Ketua bidang keilmuan di jadikan
MSc Publikasi LPPM 2000- sekarang baru bagi mitra atau
Unw, 2012 – sekarang pusat laborauori
 Tim Peneliti penelitian um oleh
Primata baik prodi
 Pembina Biology dalam Biologi
Club SMA 7 varian untuk
Mataram penelitian mahasisw
maupun a melalui
dalam kerja
metode sama di
buktikan
2 Ketu  Ketua Puslit dengan
a Radioisotop Unw
Lab.
3 Ketua  Kerjasama 2012 – sekarang
Redak penelitian dan
si pemagangan mhs
Jurnal
Biolog
i
Unud
4 Ketua  Konsultan 2011-2014
Tim Pengelolaan
Task Lingkungan BTDC. 2014
Force  Tim Biologi 2010-sekarang
Borang Konservasi 2015
Akredi
Komodo dan
tasi
2015 Sekitarnya
 Tim Peneliti
Riset Tanaman
Obat dan Jamu

Hasil analisis data:

Dari bebrapa kerjasama telah menghasilkan karya yang unggul seperti ada produk makanan
yang terbuat dari bahan baku local yaitu……. Dan laku di pasaran ,produk ini sekaligus menjadi
peluang kerja baru bagi masyarakt sebagai agen pemasaran atau penjual eceran di kota mataram
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah indikator tata kelola dan tata pamong yang
lain ditetapkan oleh masing-masing UPPS dan program studi. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis
untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap
capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

7. Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan mutu
di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait tata
pamong, tata kelola, dan kerjasama mengikuti siklus penetapan,
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan
(PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku
kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna dan
mitra yang memenuhi aspek-aspek berikut:
1) menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah
digunakan,
2) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara
komprehensif,
3) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk
pengambilan keputusan,
4) review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku
kepentingan,
5) hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para pemangku
kepentingan, dan
6) hasil pengukuran kepuasan ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C.3 Mahasiswa

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar perguruan tinggi terkait kemahasiswaan yang mencakup sistem seleksi
dan layanan mahasiswa, serta standar khusus program studi.

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup sistem penerimaan
mahasiswa baru dan layanan mahasiswa (bimbingan dan konseling,
pengembangan nalar, minat dan bakat, pengembangan soft skills, layanan
beasiswa, layanan kesehatan, bimbingan karir, dan kewirausahaan).

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi dan UPPS terkait kemahasiswaan yang berisi:
sistem seleksi (nilai seleksi, nilai rapor, nilai ujian nasional, dan persyaratan
khusus lainnya) serta layanan mahasiswa. Pada bagian ini juga harus diuraikan
sumber daya yang dialokasikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan
serta mekanisme kontrol pencapaiannya.

4. Indikator Kinerja Utama


a) Kualitas input mahasiswa
1) Metode rekrutmen calon mahasiswa untuk mengidentifikasi
potensi kemampuan mencapai capaian pembelajaran.
2) Hasil analisis data:
a. Rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa baru untuk
Program Sarjana/Sarjana Terapan/Diploma (Tabel 2.a LKPS).
b. Pertumbuhan jumlah mahasiswa baru untuk program studi dengan
jumlah kebutuhan lulusan rendah (Tabel 2.a LKPS).

b) Daya tarik program studi


1) Peningkatan minat calon mahasiswa dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir (Tabel 2.a LKPS).
2) Keberadaan mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa
(Tabel 2.b LKPS).

c) Layanan kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk
seluruh mahasiswa dalam bidang:
1) penalaran, minat dan bakat,
2) bimbingan karir dan kewirausahaan, dan
3) kesejahteraan (bimbingan dan konseling, layanan beasiswa, dan
layanan kesehatan).

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator kemahasiswaan yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi. Data indikator kinerja tambahan yang
sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan
berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap
capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.

7. Penjaminan Mutu Mahasiswa


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan mutu
di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait
kemahasiswaan mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan
kemahasiswaan termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, ditindaklanjuti secara
berkala, dan tersistem.
9. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C.4 Sumber Daya Manusia


1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar perguruan tinggi terkait sumber daya manusia (SDM) yang mencakup:
kualifikasi, kompetensi, beban kerja, proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen
dan tenaga kependidikan).
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan yang mencakup:
a) Kebijakan penetapan standar perguruan tinggi terkait kualifikasi,
kompetensi, beban kerja, proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan
tenaga kependidikan).

b) Pengelolaan SDM mencakup:


1) Perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi,
pemberhentian, dan pensiun telah ditetapkan untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, dan PkM.
2) Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan,
pengembangan, retensi, pemberhentian, dan pensiun ditetapkan serta
dikomunikasikan.
3) Kegiatan pengembangan seperti: studi lanjut, seminar,
konferensi, workshop, simposium, dll.
4) Skema pemberian reward and punishment, pengakuan,
mentoring yang diimplementasikan untuk memotivasi dan
mendukung tridharma.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait SDM (pendidik, peneliti, dan
pelaksana PkM). Pada bagian ini juga harus diuraikan sumber daya yang
dialokasikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme
kontrol pencapaiannya.

4. Indikator Kinerja Utama


Tampilkan data SDM dengan teknik representasi yang relevan (misalnya:
kurva tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif, serta simpulkan
kecenderungan yang terjadi. Data dan analisis yang disampaikan meliputi:

a) Profil Dosen
1) Jumlah dan kualifikasi:
a. dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu
mata kuliah di program studi yang diakreditasi (DT) dan (Tabel
3.a.1) LKPS), dan
b. dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu
mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan
kompetensi inti program studi (DTPS) (Tabel 3.a.1) LKPS).
2) Persentase jumlah DT/DTPS dengan pendidikan S3 terhadap total
jumlah DT/DTPS (Tabel 3.a.1) LKPS).
3) Persentase jumlah DT/DTPS dengan jabatan akademik GB/LK
terhadap total jumlah DT/DTPS (Tabel 3.a.1) LKPS).
4) Persentase jumlah DT/DTPS yang memiliki sertifikat pendidik
profesional terhadap total jumlah DT/DTPS (Tabel 3.a.1) LKPS).
5) Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikat profesi/
kompetensi/industri terhadap total jumlah DTPS (Tabel 3.a.1)
LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh program studi pada
program vokasi/profesi.
6) Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) dari DT/DTPS untuk
kegiatan pendidikan, penelitian, PkM, dan tugas tambahan dan/atau
penunjang (Tabel 3.a.2) LKPS).
7) Persentase jumlah dosen tidak tetap (DTT) terhadap jumlah seluruh
dosen (DT dan DTT) (Tabel 3.a.1) dan Tabel 3.a.3) LKPS).
8) Rasio jumlah mahasiswa Program Studi terhadap jumlah DT
(Tabel 2.a dan Tabel 3.a.1) LKPS).
9) Beban DTPS sebagai pembimbing tugas akhir mahasiswa (Tabel
3.a.4) LKPS).
10)Kecukupan dosen industri (Tabel 3.a.5) LKPS). Data dan analisis
disampaikan oleh program studi pada program vokasi/profesi.

b) Kinerja dosen
1) Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS (Tabel
3.b.1) LKPS).
2) Penelitian DTPS (Tabel 3.b.2) LKPS).
3) Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat DTPS (Tabel 3.b.3)
LKPS).
4) Publikasi Ilmiah yang dihasilkan oleh DTPS dalam 3 tahun terakhir
(Tabel 3.b.4) LKPS).
5) Luaran Lainnya yang dihasilkan oleh DTPS dalam 3 tahun terakhir
(Tabel 3.b.5) LKPS).
6) Karya ilmiah DTPS yang disitasi dalam 3 tahun terakhir (Tabel
3.b.6) LKPS. Data dan analisis disampaikan oleh program studi pada
program akademik/profesi.
7) Produk/Jasa DTPS yang diadopsi oleh Industri/Masyarakat (Tabel
3.b.6) LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh program studi pada
program vokasi.
c) Pengembangan Dosen
Kesesuaian perencanaan dan pengembangan dosen UPPS dengan rencana
pengembangan SDM di perguruan tinggi (Renstra Perguruan Tinggi).
d) Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan berdasarkan jenis
pekerjaannya (administrasi, laboran, teknisi, dll.) yang memiliki
sertifikat kompetensi/profesi sesuai dengan bidang tugasnya. Indikator
Kecukupan: beban kerja tenaga kependidikan, jumlah, dukungan
Teknologi Informasi (fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi
tenaga kependidikan.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator SDM lain yang ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis
untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap
capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.

7. Penjaminan Mutu SDM


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan mutu
di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait SDM
mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan dosen dan tenaga
kependidikan terhadap pengelolaan SDM, termasuk kejelasan instrumen
yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan dosen
dan tenaga kependidikan yang dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C.5 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar perguruan tinggi terkait:
a) pengelolaan keuangan: perencanaan, sumber-sumber keuangan,
pengalokasian, realisasi, dan pertanggungjawaban, dan
b) pengelolaan sarana dan prasarana yang berisi: perencanaan, pengadaan,
pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan.

Untuk pengelolaan dana yang ada di universitas maka dibuat dokumen untuk menjamin
pelaksanaan pengelolaan dana mulai dari perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan,
audit dan monitoring serta evaluasi juga pertanggungjawaban kepada pemangku
kepentingan dengan adanya mekanisme yang ditetapkan. Untuk penetapan biaya pendidikan
didasarkan pada analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua pihak yang berkepentingan
internal. Dikeluarkannya kebijakan mengenai keringanan /pembebasan biaya bagi mahasiswa
yang kurang mampu secara ekomoni didukung dengan SOP sehingga pelaksanaannya
konsisten, bukti jumlah penerima dana terdokumentasikan. Perolehan dana yang tercatat dari
mahasiswa sebesar 31,71% dari total dana yang dikelola. Dari perolehan tersebut DOM (Dana
Operasional Mahasiswa) yang dikeluarkan untuk mahasiswa selama setahun sebesar Rp. 27
juta/mhs/th dan Dana penelitian dosen Rp. 90 juta/dosen/th dan dan PKM sebesar Rp. 2,3
juta/dosen/th.

Keuangan dimonitoring secara berkala setiap triwulan, hasilnya terdokumentasi dalam sistem
ERP (Enterprise Resource Planning) dan ditindaklanjuti di kegiatan berikutnya. Laporan audit
dilakukan secara berkala oleh auditor eksternal yang memiliki reputasi sangat baik hasilnya
dipublikasikan dan ditindaklanjuti. Untuk pengelolaan sarana dan prasarana dilengkapi dengan
dokumen yang berisi kebijakan tentang pengembangan dan pencatatan, penetapan penggunaan,
keamanan dan keselamatan penggunaan serta pemeliharaan dan perbaikan serta kebersihannya.
Prasarana yang disediakan universitas sangat lengkap untuk kegiatan akademik maupun non
akademik, didukung dengan pendanaan yang rutin. Pembiayaan, sarana dan prasarana serta
sistem informasi telah menjadi aspek penunjang yang terasa sangat penting. Sistem pengelolaan
sarana dan prasarana telah terintegrasi dalam Sistem Informasi Akademik Terintegrasi (SIAT)
dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Sistem
pengelolaan ini ditetapkan dalam standar operasional prosedur sarana dan prasarana
(Keputusan Rektor No.
12/UN6.RKT/Kep/KU/2016), UNW tidak hanya mendasarkan diri pada evaluasi dan udit
internal, tetapi juga secara eksternal oleh akuntan publik yang kompeten dan kredibel. Hasil
upaya yang penuh kesungguhan ini menjadikan UNW memperoleh predikat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Rencana pengembangan sarana dan prasarana berorientasi pada investasi
pengembangan sarana dan prasarana penunjang tridharma perguruan tinggi. Pada tahun 2017,
rencana investasi pengembangan sarana dan prasarana mencakup pembangunan Gedung
Komunitas Unggulan, pengembangan kampus (Dipatiukur, Jatinangor, dan Arjasari), dan
pembangunan Pusat Akuatik (melalui skema kerjasama dengan Kementerian Negara Pemuda
dan Olahraga RI). Rencana investasi tersebut merupakan bagian dari program pengembangan
integrasi segi tiga transformatif kampus UNW , yang meliputi Kampus UNW di Kota Bandung
(area Jalan Dipati Ukur dan sekitarnya), Kampus UNW di Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
dan Kampus UNW di Arjasari, Kabupaten Bandung. Secara khusus, program pengembangan
di Kampus Arjasari akan diarahkan pada pengembangan infrastruktur riset dan pendidikan
vokasi yang saat ini menjadi salah satu program prioritas pendidikan tinggi di tanah air.
Investasi pengembangan sarana dan prasarana yang mengalami penyesuaian penjadwalannya
meliputi: 1) Bidang Pendidikan: peningkatan fasilitas laboratorium dan pendidikan dengan
pengadaan peralatan penunjang perkuliahan, pengadaan peralatan laboratorium, renovasi
gedung pendidikan dan pengadaan mebeler pendidikan; 2) Bidang Riset: peningkatan fasilitas
laboratorium riset dengan mengupayakan pengadaan peralatan laboratorium riset dan
pengembangan Taman Sains dan Teknologi; 3) Bidang Pengembangan:
a. Pembangunan Gedung Komunitas Unggulan (lanjutan) untuk penyelesaian pembangunan,
interior, pengadaan furniture dan penataan halaman;
b. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran (ruang dosen Fakultas Ilmu
Budaya, gedung Perpustakaan Fakultas Hukum);
c. Peningkatan sarana dan prasarana asrama mahasiswa;
d. Pemagaran dalam rangka pengamanan aset kampus Jatinangor (lanjutan) dan Arjasari;
e. Peningkatan kapasitas Teknologi Informasi kampus Dipati Ukur, Jatinangor dan Arjasari;
Selain dari upaya untuk tetap mengusulkan pendanaan dari Kemristekdikti, maka rencana
investasi tersebut akan diupayakan bersumber dari dana masyarakat, kerja sama ataupun
APBD.

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal tentang:
a) pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan, realisasi, dan
pertanggung jawaban yang sesuai dengan kebijakan perguruan tinggi.
b) pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup: perencanaan,
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan yang sesuai
dengan kebijakan perguruan tinggi.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pemenuhan:
c) standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan: perencanaan,
sumber-sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan
pertanggungjawaban, dan
d) standar perguruan tinggi terkait pengelolaan sarana dan prasarana yang
berisi: perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan
penghapusan.

4. Indikator Kinerja Utama


Tampilkan data Keuangan, Sarana dan Prasarana dengan teknik representasi
yang relevan (misalnya: kurva tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif
serta simpulkan kecenderungan yang terjadi. Data dan analisis yang
disampaikan meliputi:

a) Keuangan
1) Biaya operasional pendidikan (Tabel 4 LKPS).
2) Rata-rata dana penelitian DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir
(Tabel 4 LKPS).
3) Rata-rata dana PkM DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir (Tabel
4 LKPS).
4) Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) dalam 3 tahun
terakhir (Tabel 4 LKPS).

b) Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran,
kesiapgunaan, mencakup: fasilitas dan peralatan untuk pembelajaran,
penelitian, dan PkM. Perguruan tinggi harus menyediakan sarana bagi
mahasiswa yang berkebutuhan khusus. Gambarkan tabel jumlah sarana
yang dimanfaatkan oleh PS.
Untuk kelengkapan sarana pembelajaran terpusat maka perpustakaan dan
laboratorium-laboratorium diatur dalam waktu layanannya, dijaga mutu layanannya
serta disediakan layanan online. Tingkat kunjungan ke perpustakaan secara online.
Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk beragam aktivitas didukung dengan
jaringan komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet dan penggunaan
software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai serta adanya fasilitas e- learning
dan akses ke online perpustakaan yang sangat cepat.
Demikian juga untuk sistem administrasi dan sarana prasarana yang transparan,
akurat dan cepat didukung dengan sistem pengambilan keputusan yang lengkap,
objektif serta efektif. Sistem yang dikembangkan di UNW meliputi website institusi,
fasilitas internet, jaringan local, dan jaringan nirkabel, dengan demikian komunikasi
internal dan eksternal berjalan dengan efektif, dengan bandwidth 4 GB dan bandwidth
per user sebesar 5 Kbps. Rencana pengembangan sistem informasi jangka panjang
sudah dibuat mencakup kecukupan sarana dan prasarana, unit pengelola di tingkat
institusi serta pranata yang ada di tingkat unit serta sistem aliran data dan otorisasi
akses data juga sistem disaster and recovery.

2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan


Komunikasi (TIK)
Ketersediaan Sistem TIK untuk:
a) Pengumpulan data yang cepat, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan, dan terjaga kerahasiaannya.
b) Pengelolaan dan penyebaran ilmu pengetahuan, misalnya:
SIMPT (akademik, SDM, keuangan, aset, Decission Support System
(Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan), dll.), Sistem Informasi
Perpustakaan, dan e-learning.

c) Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana


Kecukupan prasarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran,
kesiapgunaan, mencakup: fasilitas dan peralatan untuk pembelajaran,
penelitian, dan PkM. Perguruan tinggi harus menyediakan prasarana bagi
mahasiswa yang berkebutuhan khusus.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator keuangan, sarana dan
prasarana lain yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk
melampaui SN-DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus
diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor
penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan institusi.
Evaluasi capaian kenerja di lakukan dengan cara ………setelah
dilakukan evaluasi di dapatkan beberapa aspek yang berpengaruh di
antaranya:
a. permasalahan
- Jumlah tanaga pengelola masih kurang
- Tenaga yang ada tidak memiliki skill yang sesuai dengan bidang
tugasnya.
- Masih kurangnya kinerja di bidang pengelolaan keuangan,
sarana dan prasarana
b . faktor pendukung keberhasilan
- Pegawai Pengelola keuangan memiliki motivasi dan loyalitas
kerja yang baik
-

c. Faktor penghambat ketercapaian standar,


-

d. deskripsi singkat tindak lanjut yang dilakukan institusi.

7. Penjaminan Mutu Keuangan, Sarana, dan Prasarana


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan
mutu di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait
Keuangan, Sarana dan Prasarana mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan,
evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna terhadap
pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana, termasuk kejelasan
instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis
datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C.6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar pendidikan yang mencakup kurikulum, pembelajaran, integrasi
kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran, dan suasana akademik
yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya
saing program studi.

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan akademik yang
memuat tujuan dan sasaran pendidikan, strategi, metode, dan instrumen untuk
mengukur efektivitasnya.
Buku pedoman kurikulum pedoman akademik
3. Strategi Pencapaian Standar
Bagian ini mencakup strategi UPPS dan program studi dalam pencapaian
standar yang sudah ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait pendidikan yang
mencakup isi pembelajaran (kurikulum), proses pembelajaran (pembelajaran,
suasana akademik, integrasi penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran),
monitoring dan evaluasi pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Pada
bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan dan mekanisme kontrol
pencapaiannya.

4. Indikator Kinerja Utama

a) Kurikulum
1) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi.
Evaluasi dan pemutakhiran kurikulum melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal, serta direview oleh pakar bidang
ilmu program studinya.

2) Dokumen kurikulum.
a. Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan
jenjang KKNI/SKKNI yang sesuai.
b. Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian
pembelajaran.
c. Ketersediaan dokumen pemetaan capaian pembelajaran,
bahan kajian dan matakuliah (atau dokumen sejenis lainnya).

b) Pembelajaran
1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa. Gambarkan bentuk karakteristik
pembelajaran yang diterapkan di program studi sesuai dengan rumusan
capaian pembelajaran.
2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan
kedalaman dan keluasan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan.

Tampilkan data pendidikan dengan teknik representasi yang relevan


(misalnya: kurva tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif, serta
simpulkan kecenderungan yang terjadi. Data dan analisis yang
disampaikan meliputi:
a. Struktur program dan beban belajar mahasiswa untuk
mencapai capaian pembelajaran dari (Tabel 5.a LKPS).
b. Bentuk pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum,
praktik, atau praktik lapangan dari (Tabel 5.a LKPS).
c. Konversi bobot kredit mata kuliah ke jam praktikum/
praktik/praktik lapangan dari (Tabel 5.a LKPS). Data dan analisis
disampaikan oleh program studi pada program
vokasi.

3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup


karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan
beban belajar mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan.
4) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar
mahasiswa) untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran
lulusan berdasarkan prinsip penilaian yang mencakup: edukatif,
otentik, objektif, akuntabel, dan transparan, yang dilakukan secara
terintegrasi.
5) Model integrasi kegiatan penelitian dan PkM untuk meningkatkan
mutu proses pembelajaran (Tabel 5.b. LKPS).

c) Suasana akademik
Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan akademik di luar
kegiatan pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik
(kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan). Contoh: seminar ilmiah dan bedah buku. Jelaskan model-
model interaksi antara dosen dan mahasiswa di luar kegiatan kurikuler.
Buku etika dosen dan mahasiswa

5. Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan,


kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik).
Untuk menunjang keberhasilan kegiatan PBM dalam mewujudkan pencapaian
kompetensi mahasiswa, maka program studi administrasi negara menetapkan
beberapa kebijakan yang mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif
melalui:
- pengadaan sarana dan prasarana seperti adanya LCD di tiap ruang kuliah,
- Selain itu, PS BIOLOGI juga memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para
dosen untuk mengikuti program pelatihan metode pembelajaran yang
diselenggarakan oleh LEMLIT Universitas Muhammadiyah Mataram, misalnya
pelatihan Applied Approach dan pelatihan metode pembelajaran Student Centered
Learning. Pengiriman dosen PS BIOLOGI ke forum pelatihan tersebut diharapkan
dapat memberikan dampak positif terhadap metode pembelajaran yang dipraktikkan
selama ini.
- Diskusi di tingkat PS BIOLOGI diarahkan untuk menemukan teknik dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan terkini bidang konsentrasi yang
ada.
- Serta kegiatan-kegiatan yang mengarah pada otonomi keilmuan, kebebasan
akademik dan kebebasan mimbar akademik;
A. Otonomi Keilmuan (OK)
- Ketersediaan kurukulum berbasis konsentrasi sehingga mahasiswa lebih bebas
menentukan kompetensi yang akan ditekuni/dimiliki maka mahasiswa menjadi
lebih terbuka dalam mengembangkan kemampuan keilmuan pada bidang-
bidang yang menjadi keahliannya.
- Setiap dosen memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses
sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat;
- Setiap dosen dan mahasiswa diberi otonomi untuk mengembangkan dan
melakukan penelitian, pengabdian masyarakat, dan pelaksanaan nilai Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan.
- Dosen bebas menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan kompetensi
dasar dari matakuliah yang diampuh
- Para dosen diberi kebebasan dalam Pemutahiran materi kuliah sesuai dengan
perkembangan keilmuan matakuliah yang diampuh.
- Penambahan modul dan menerbitkan modul matakuliah sebagai upaya
menyediakan peluang otonomi keilmuan guna pengembangan keilmuan bagi
dosen dan mahasiswa
- Para dosen terbiasa memberikan tugas-tugas baik tugas individu maupun tugas
kelompok.
- Bentuk kebijakan yang ditetapkan adalah mewajibkan bagi setiap dosen untuk
mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui
Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik yaitu Jurnal “……..” dengan
ISSN ……….
- Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi
profesi keilmuan.

B. Kebebasan Akademik (KA)


Kebebasan akademik merupakan pencitraan terhadap susana akademik pada setiap
unit yang ada di lingkup Universitas seperti di tingkat prodi dalam rangka
membantu mewujudkan kompetensi mahasiswa melalui:
- Dosen maupun mahasiswa mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai
dengan tugas dan prestasi kerja;
- Ketersediaan kurukulum berbasis konsentrasi sehingga mahasiswa lebih bebas
menentukan kompetensi yang akan ditekuni/dimiliki
- Dosen dan Mahasiswa diberi kewenangan untuk memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada di prodi maupun fakultas sejauh berkaitan dengan kegiatan
akademik.
- Setiap dosen dapat memberikan orasi ilmiah sebagai penghargaan terhadap
karya ilmiah yang telah diraih atau dicapai oleh yang bersangkutan.
- Setiap dosen dan mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan
bakat, minat, dan kegemarannya untuk menopang aktivitas akademik. Melalui
organisasi kemahasiswaan yang disebut Himpunan Mahasiswa Program Studi
(HMPS),
- Mutu dosen pembimbing Akademik dan optimalisasi kinerja DPA
C. Kebebasan Mimbar Akademik (KMA)
Upaya prodi dalam menyediakan media Kebebasan Mimbar Akademik (KMA)
melalui beberapa kegiatan:
- Kebebasan mimbar akademik dilaksanakan melalui forum ilmiah dalam
bentuk kegiatan Seminar, Workshop dan Kuliah Tamu baik antara prodi
maupun antar Fakultas yang berkelanjutan di setiap awal semester, dengan
menghadirkan pemateri dari unsur akademisi maupun praktisi dan dihadiri
oleh seluruh dosen dan mahasiswa dilingkungan FISIP maupun dari fakultas
lain (antar fakultas).
- Upaya yang dilakukan Pimpinan Fakultas dan Kprodi dengan mahasiswa
dalam memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan berbagai
saran dan juga keluhan tentang penyelenggaraan perkualiahan, ketersediaan
prasarana dll. Dalam bentuk dialog terbuka
- Kebijakan Kurikulum prodi yang mencantumkan program magang, dimana
mahasiswa bebas memilih lokasi magang dengan persetujuan prodi, guna
membantu mahasiswa dalam mengkolaborasi teori dan fakta dilapangan
sehingga melahirkan wawasan yang luas dan valid.
- Melalui seminar hasil penelitian payung antara dosen-mahasiswa
- Pengabdian Kepada Masyarakat juga kolaborasi dosen-mahasiswa
- Seminar proposal skripsi mahasiswa

Jenis prasarana, sarana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara


sivitas akademika berupa:
1. Tersedianya jaringan internet gratis ( Hot Spot) dilingkungan kampus
2. Adanya Laboraturium Komputer di Lingkungan FISIP
3. Tersedia Lab. Bahasa dilingkungan FKIP dengan pola pemanfaatan oleh mahasiswa
administrasi negara memiliki jadwal khusus untuk latihan Tofel
4. Perpustakaan Fakultas dan Universitas
5. Pelayanan kesehatan gratis bagi mahasiswa dan seluruh sivitas, melalui Klinik
kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram
6. Menggeliatnya kegiatan ekstra kurikuler di HMPS
7. Diterbitkannya Majalah Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) edisi perdana
September 2013
Sedangkan dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik di kalangan
Civitas akademika Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik diambil dari dana IOMA (Iuran
Organisasi Mahasiswa) dan dana pengembangan Program Studi yang telah dialokasikan
oleh Fakultas.

Program dan kegiatan di dalam dan di luar proses pembelajaran, yang dilaksanakan baik
di dalam maupun di luar kelas,untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif
(misalnya seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengenalan
kehidupan kampus, dan temu dosen-mahasiswa-alumni).

1. Seminar
Kegiatan seminar telah diprogramkan setiap awal semester
2. Lokakarya
a.Workshop kewirausahaan yang dilaksanakan oleh setiap prodi
b.Penyuluhan kesehatan oleh Dinas kesehatan
3. Bedah Buku
4. Penelitian Bersama dalam bentuk :
c. Pengajuan proposal PKM
d. Penelitian Dosen dan mahasiswa
e. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan melibatkan
mahasiswa
f. Melalui kegiatan magang
5. Pengenalan Kehidupan Kampus
- Dilakukan sejak awal mahasiswa baru melalui Kegiatan “Pekan Ta’aruf”
kerjasama dengan BEM Fakultas dan HMPS
- Melaksanakan dialog terbuka antara Prodi-Dosen-Mahasiswa
- Pengenalan kampus juga melalui pembimbingan akademik
- Melalui diskusi diluar jam kuliah antar dosen-mahasiswa
6. Temu Dosen-Mahasiswa-Alumni melalui kegiatan :
b. Kemah bakti oleh mahsiswa yang berlokasi diwilayah alumni atau alumni
sebagai donatur kegiatan
c. BAKSOS
d. Kegiatan Diklat Jurnalis
e. Pertemuan alumni
Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa, serta antar dosen.
a. Interaksi akademik Antara dosen dan mahasiswa melalui:
- Pengenalan Studi pada Mahasiswa Baru dalam pekan ta’aruf
- Melalui media PBM, yaitu dosen dituntut untuk memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk memberi tanggapan,pertanyaan, kritikan/masukkan (feedback) sebagai bentuk
evaluasi
- Bimbingan dan Orientasi Penulisan Skripsi; pada tahap ini interaksi dosen-mahasiswa sangat
intensif
- Proses Bimbingan akademik oleh Dosen Pembimbing Akademik
- Melalui bimbingan Magang/pembinaan prakek lapangan mahasiswa
- Diskusi yang diselenggarakan hasil kerjasama Program Studi , Bem Fakultas dan HMJ
- Kuliah tamu (akademisi dan praktisi)
- Diskusi Keagamaan
- Bimbingan Karya Tulis Ilmiah/Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
- Program penelitian dan Pengabdian Masyarakat dosen yang melibatkan mahasiswa
b. Interaksi akademik Antara mahasiswa dan mahasiswa melalui:
- Seminar antara prodi
- Kegiatan Workshop
- Diskusi Non Formal
- Kegiatan bedah buku
- Organisasi Kemahasiswaan (HMPS, IMM, HMI, BEM, MAPALA)
- Lomba debat politik
- Pentas Seni
c. Usaha yang dilakukan untuk mewujudkan suasana akademik yang kondusif
dikalangan dosen sebagai berikut:
- Rapat rutin dosen Progam Studi
- Diskusi Rutin Sosial-Politik yang dilaksanakan oleh Program Studi dan Fakultas
- Diskusi Keagamaan.
- Penyegaran metodologi dengan mendatangkan pembicara luar bagi kalangan dosen
- Lokakarya kurikulum tingkat Program Studi
- Kuliah Tamu
- Pelatihan Penulisan Jurnal
- Pelatihan Penulisan Buku Teks
- Pembimbinan akademik

3. Pengembangan perilaku kecendekiawanan.


Pengembangan perilaku kecendikiawanan dikembangkan melalui :
- Menambah jumlah dosen yang melakukan penelitian kolaboratif dengan mahasiswa
- Membudayakan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat kolaboratif dengan mahasiswa
- Menumbuhkan budaya giat seminar dan workshop bagi dosen dan mahasiswa baik sebagai
nara sumber atau peserta

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain yang
ditetapkan oleh masing masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-
DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor,
dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

7. Penjaminan Mutu Pendidikan


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan
mutu di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait
pendidikan mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian,
dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap proses
pendidikan, termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman, analisis data, dan tindak lanjutnya (Tabel
5.c. LKPS).

b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan


mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C.7 Penelitian

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar penelitian yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
penelitian yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan
keunggulan pada bidang keilmuan program studi.

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan penelitian mahasiswa dan
penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa yang sesuai dengan peta jalan
penelitian perguruan tinggi.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait penelitian di UPPS.
Pada bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme kontrol
pencapaiannya.

4. Indikator Kinerja Utama


Tampilkan data penelitian dengan representasi yang komprehensif serta
simpulkan kecenderungan yang terjadi, seperti kurva tren, rasio, proporsi yang
meliputi:
a) Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian DTPS dalam 3 tahun
terakhir (Tabel 6.a. LKPS).
b) Kegiatan penelitian DTPS yang digunakan sebagai rujukan tema tesis
atau disertasi mahasiswa dalam 3 tahun terakhir (Tabel 6.b. LKPS).
Kaitkan dengan agenda penelitian dosen yang merupakan penjabaran dari
peta jalan penelitian UPPS. Data dan analisis disampaikan oleh program
studi pada program magister/magister terapan/doktor/doktor terapan.
c) Pemanfaatan hasil penelitian DTPS dalam pembelajaran yang telah
dilakukan dalam 3 tahun terakhir (Tabel 5.b. LKPS). Kaitkan dengan
agenda penelitian dosen yang merupakan penjabaran dari peta jalan
penelitian UPPS dan mendukung capaian pembelajaran.

Relevansi penelitian DTPS di UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:


a) memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen dan
mahasiswa serta pengembangan keilmuan program studi.
b) dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan peta
jalan penelitian.
c) melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan
peta jalan, dan
d) menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan
pengembangan keilmuan program studi.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses penelitian lain yang
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi melampaui SN-DIKTI. Data
indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap
capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.

7. Penjaminan Mutu Proses Penelitian


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan mutu
di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait penelitian
mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan peneliti dan mitra dalam proses
pelaksanaan penelitian, termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan peneliti
dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C.8 Pengabdian kepada Masyarakat

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar proses PkM yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
PkM yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan
keunggulan pada bidang keilmuan program studi.

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan PkM yang mencakup peta jalan
PkM dan pelaksanaannya.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait PkM di UPPS.
Pada bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme kontrol
pencapaiannya.
4. Indikator Kinerja Utama
Tampilkan data PkM dengan representasi yang komprehensif serta simpulkan
kecenderungan yang terjadi, seperti kurva tren, rasio, proporsi yang meliputi:
a) Keterlibatan mahasiswa dalam PkM DTPS dalam 3 tahun terakhir
(Tabel 7. LKPS).
b) Pemanfaatan hasil PkM DTPS dalam pembelajaran yang telah dilakukan
dalam 3 tahun terakhir (Tabel 5.b. LKPS). Kaitkan dengan agenda PkM
dosen yang merupakan penjabaran dari peta jalan PkM UPPS dan
mendukung capaian pembelajaran.
Relevansi PkM DTPS di UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a) memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa
serta hilirisasi/penerapan keilmuan program studi.
b) dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan
PkM.
c) melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan peta
jalan, dan
d) menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan program studi.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses PkM lain yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN- DIKTI. Data
indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap
capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

7. Penjaminan Mutu PkM


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan mutu
di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait PkM
mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
perbaikan berkelanjutan (PPEPP).
8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses PkM
(pengabdi dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengabdi dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta
rencana perbaikan dan pengembangan UPPS.

C.9 Luaran dan Capaian Tridharma

1. Indikator Kinerja Utama


a) Luaran Dharma Pendidikan
Keberadaan dan implementasi sistem yang menghasilkan data luaran dan
capaian pendidikan yang sahih dan paling tidak mencakup IPK, prestasi
akademik/non-akademik, masa studi, daya saing lulusan (masa tunggu dan
kesesuaian bidang) dan kinerja lulusan (kepuasan pengguna, tempat kerja,
dan penghargaan yang diterima), yang dikumpulkan, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Tampilkan data luaran dharma
pendidikan dengan teknik representasi yang relevan (misalnya: kurva tren,
rasio, dan proporsi) dan komprehensif serta simpulkan kecenderungan
yang terjadi. Data dan analisis yang disampaikan meliputi:

1) Capaian pembelajaran/kompetensi lulusan yang berdasarkan rata-


rata IPK lulusan (Tabel 8.a. LKPS).
2) Prestasi akademik mahasiswa yang dianalisis berupa jumlah, jenis dan
lingkup prestasi di tingkat lokal, wilayah, nasional, atau internasional
(Tabel 8.b.1) LKPS).
3) Prestasi non-akademik mahasiswa yang dianalisis berupa jumlah, jenis
dan lingkup prestasi di tingkat lokal, wilayah, nasional, atau
internasional (Tabel 8.b.2) LKPS)
4) Efektifitas dan produktifitas program pendidikan berupa lama
masa studi mahasiswa dan persentase kelulusan tepat waktu (Tabel
8.c. LKPS).
5) Daya saing lulusan berupa waktu tunggu lulusan untuk bekerja
(mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha) yang relevan dengan
bidang studi (Tabel 8.d.1) LKPS) dan kesesuaian bidang kerja lulusan
dengan bidang studi (Tabel 8.d.2) LKPS). Data diambil dari hasil
studi penelusuran lulusan (tracer study).
6) Kinerja lulusan yang diukur berdasarkan tingkat/ukuran tempat
kerja/berwirausaha (Tabel 8.e.1) LKPS), dan tingkat kepuasan
pengguna lulusan (Tabel 8.e.2) LKPS). Data diambil dari hasil studi
penelusuran lulusan (tracer study).

b) Luaran Dharma Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat


Tampilkan data luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh
mahasiswa dengan teknik representasi yang relevan (misalnya: kurva tren,
rasio, dan proporsi) dan komprehensif serta simpulkan kecenderungan
yang terjadi. Data dan analisis yang disampaikan
meliputi:

1) Publikasi ilmiah DTPS yang dihasilkan mahasiswa (Tabel 8.f.1)


LKPS),
2) Karya ilmiah DTPS yang dihasilkan mahasiswa yang disitasi (Tabel
8.f.2) LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh program studi pada
program akademik/profesi.
3) Produk/jasa DTPS yang dihasilkan mahasiswa yang diadopsi
masyarakat/industri (Tabel 8.f.2 LKPS). Data dan analisis disampaikan
oleh program studi pada program vokasi.
4) Luaran lainnya yang dihasilkan mahasiswa, misalnya: HKI, Teknologi
Tepat Guna, Produk, Karya Seni, Rekayasa Sosial, Buku ber-ISBN,
Book Chapter (Tabel 8.f.3) LKPS).

2. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator luaran lain yang ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis
untuk perbaikan berkelanjutan.

3. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan
metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap
capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung
keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi
singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

4. Penjaminan Mutu Luaran


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan mutu
di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait PkM
mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan
perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

5. Kepuasan Pengguna
Bagian ini berisi:
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna lulusan dan mitra,
termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman,
dan analisis datanya.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna lulusan dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan
ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.

6. Simpulan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana perbaikan dan
pengembangan standar luaran dan capaian di UPPS

C.6 PENDIDIKAN

Pencapaian tujuan pendidikan di UNW dilakukan dengan mengembangkan


standar pendidikan sesuai UU 12 tahun 2012 dan Permenristek 44 tahun 2015
mencakup standar akademik dan non akademik, standar yang dikembangkan
meliputi 24 standar akademik dan 12 standar penunjang akademik. Program dan
kegiatan terkait bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan antara lain:
pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan era
revolusi industri 4.0, penguatan sistem penjaminan mutu untuk menunjang
tercapainya capaian pembelajaran lulusan, peningkatan mutu lembaga dan
kegiatan kemahasiswaan. Peningkatan prestasi mahasiswa di tingkat wilayah
sebanyak 142, di tingkat nasional 981 dan di tingkat internasional sebanyak 373
selama tiga tahun terakhir. Peningkatan jumlah penerima beasiswa dan sumber
beasiswa.

UNW sudah menetapkan standar pengelolaan baik bagi tenaga pendidik


maupun tenaga kependidikan yang senantiasa ditingkatkan. Sistem pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Universitasn
Nahdatul Wathon(UNW ) berpedoman pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentangManajemen Pegawai Negeri Sipil. Sementara itu, untuk SDM
UNW non PNS diatur oleh Peraturan Rektor Universitasn Nahdatul
WathonNo. 11 tahun 2016
tentang Manajemen Pegawai Universitasn Nahdatul Wathon Non PNS.
Pengelolaan SDM di UNW berada di bawah tanggung jawab Wakil Rektor
Bidang Keuangan dan Sumber Daya beserta jajarannya. Pengelolaan SDM
dosen dan tenaga kependidikan mencakup: Perencanaan, Rekruitmen, Seleksi
dan Pemberhentian Pegawai; Orientasi dan Penempatan Pegawai;
Pengembangan Karir; dan Remunerasi, Penghargaan, Sanksi. Secara berkala
dilakukan survei kepuasan pegawai sebagai upaya meningkatkan peranan,
motivasi, kreativitas dari setiap dosen dan tenaga kependidikan, yang dilakukan
secara sistemik melalui web institusi dan dilengkapi dengan dokumen formal
yang sangat lengkap dan terdapat bukti kegiatan yang dilaksanakan secara
konsisten dan berkelanjutan. Demikian juga dengan sistem monitoring dan
evaluasi serta rekam jejak dosen (di bidang tridharma serta penunjang) dan
tenaga kependidikan semua dilengkapi dengan pedoman dan rekaman bukti
yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Rasio Dosen dengan
mahasiswa yang ada di UNW berkisar 1:21, didukung dengan pustakawan,
laboran, teknisi, analis, operator dan programer serta tenaga administrasi yang
cukup dalam jumlah dan kualifikasi serta baik kegiatan kerjanya. Universitas
mengupayakan peningkatan kualifikasi dan kompetensi SDM meliputi
kesempatan belajar ke jenjang lebih lanjut/pelatihan; pemberian fasiltas
termasuk dana, pembinaan dan jenjang karir yang jelas serta diberikannya
kesempatan studi banding. Pengukuran kepuasan sumber daya manusia
dilakukan secara berkala dengan instrumen yang dijaga validitas dan
reliabilitasnya dan mudah digunakan karena sudah dibuat secara sistemik, hasil
dari survei ditindaklanjuti secara berkelanjutan untuk peningkatan pengelolaan
SDM, perbaikan instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan, laboran,
teknisi, tenaga administrasi dan tenaga lainnya.

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar pendidikan yang mencakup kurikulum, pembelajaran, integrasi
kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran, dan suasana akademik
yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta posisi dan daya
saing program studi.

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen formal kebijakan dan panduan akademik yang
memuat tujuan dan sasaran pendidikan, strategi, metode, dan instrumen untuk
mengukur efektivitasnya.
Aspek kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik telah menjadi concern
UNW sejak lama. Sebagai komitmen atas hal tersebut UNW menetapkan standar,
kebijakan dan peraturan yang dituangkan dalam buku panduan. Standar-standar ini
menjadi pedoman pelaksanaan juga menjadi dasar untuk pelaksanaan mutu dalam
melaksanakan evaluasi atau audit atas kurikulum, pembelajaran dan suasana
akademik serta acuan untuk perbaikan kinerja tridharma secara berkelanjutan.
Sebelum tahun 2017 sudah ada UPT P3AI (Pusat Peningkatan dan Pengembangan
Aktivitas Instruksional). Sejak tahun 2017 P3AI diganti oleh Tim Pengembangan
Kurikulum (TPK) yang melaksanakan pengawasan, review, pengembangan dan
pemutakhiran kurikulum secara berkala dan sistemik melalui website universitas
dalam siat.UNW .ac.id/cp. Universitas menerbitkan kebijakan, peraturan serta
pedoman catur dharma yang memfasilitasi program studi yang ada di lingkungan
UNW dalam melakukan perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum
secara berkala selanjutnya diaudit dan temuannya ditindaklanjuti secara
berkelanjutan. Tim Pengembang Kurikulum yang ada di bawah Satuan Penjaminan
Mutu bertugas untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu
pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis, bereksplorasi serta
berekspresi dan bereksperimen dengan memanfaatkan beragam sumber yang
hasilnya dimanfaatkan oleh institusi untuk perbaikan yang berkelanjutan. TPK
melaksanakan fungsinya dengan baik dalam mengawal pelaksanaan proses
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan memanfaatkan sistem
pembelajaran dan pengajaran; perencanaan dan sumber daya pembelajaran serta
persyaratan kelulusan yang dilakukan secara konsisten serta dimonitoring dan
evaluasi secara berkala setiap tahun. Kegiatan tridharma dan kegiatan
kemahasiswaan terintegrasi dan dijadikan acuan bagi program studi dalam
melaksanakan kegiatan akademik serta penunjang akademik. Kecendikiawanan
sivitas diupayakan dengan diterbitkannya kebijakan dan dibuatkannya pedoman
yang menjadi payung dalam kegiatan pelaksanaan otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik agar dilaksanakan secara konsisten.
Demikian juga dengan pedoman pengembangan suasana akademik yang kondusif
bagi sivitas dalam meraih prestasi yang maksimal. Dokumen suasana akademik
meliputi kebijakan dan strategi, program implementasi yang terjadwal, pengerahan
sumber daya manusia, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut bagi perbaikan
yang berkesinambungan.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dan program studi dalam pencapaian
standar yang sudah ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait pendidikan yang
mencakup isi pembelajaran (kurikulum), proses pembelajaran (pembelajaran,
suasana akademik, integrasi penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran),
monitoring dan evaluasi pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Pada
bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan dan mekanisme kontrol
pencapaiannya.

Kebijakan yang yang direncanakan oleh UPPS tersebut ditindaklanjuti dengan


startegi yang direncanakan dalam 3 tahapan yaitu tahapan jangka pendek (1 tahun), jangka
menengah (5 tahun) dan jangka panjang (10 tahun).

Pada tahapan jangka pendek (1 tahun) strategi yang direncanakan sebagai


berikut:
1. Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dilakukan dengan melakukan
pembelajaran interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Sebagai contohnya mahasiswa
melakukan praktek lapangan dan kunjungan kerjasama dengan laboratorium di luar
Unud, yang juga bertujuan dilakukan untuk meningkatkan pengalaman mahasiswa
mengenal lingkungan dan ketrampilan (softskill), yang dilakukan dengan
mengunjungi Laboratorium Forensik Polda NTB, Kebun Raya …Sembalun,
Pembuatan terasi di Desa ………, Pembuatan Pupuk Organik di PT. ……,
Pengolahan Limbah ……, dll.

2. Strategi peningkatan jumlah dan kualitas lulusan dicapai dengan proses pembelajaran
dengan mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan
menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional dan melalui proses
interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen dalam mendiskusikan tema penelitian
yang bisa dilakukan oleh mahasiswa baik bekerja sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh dosen maupun penelitian mandiri yang dapat membantu mempercepat
waktu studi mahasiswa.

3. Strategi pencapaian tentang menerapan ilmu dan ketrampilan yang didapat di


Program Studi Biologi oleh mahasiswa lulusan dilakukan dengan mengadakan
tracer studi setiap 2 tahun untuk memetakan rata-rata jangka waktu diterimanya
seorang alumnus Program Studi Biologi pada satu bidang pekerjaan.

4. Untuk mengembangkan bahan ajar, dosen dilingkungan Program Studi Biologi


secara bergantian dikirim untuk mengikuti Pelatihan Buku Ajar yang dilaksanakan
oleh UPT. Penerbit Unud. Juga dilakukan dengan mengadakan workshop/lokakarya
program-program komputer seperti WinRar dan PAST untuk pengolahan data hasil
penelitian.
Strategi pencapaian jangka menengah dilakukan dengan:
1. Seperti halnya strategi meningkatkan jumlah dan kualitas lulusan lulusan pada setiap
tahunnya, untuk jangka menengah strategi akan terus dilakukan dan dengan memperluas
jejaring untuk mendapatkan informasi dari stakeholder lainnya untuk diajak bekerja
sama, sehingga dapat meningkatkan softskill mahasiswa lulusan Program Studi Biologi.
2. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran oleh dosen adalah
dengan memberikan kesempatan yang luas kepada dosen untuk mengikuti pelatihan,
seminar nasional dan internasional and organisasi profesi sesuai dengan bidang
keilmuan yang ditekuni, dan memberikan ijin kepada dosen untuk melanjutkan studi
ke jenjang yang lebih tinggi.

Strategi jangka panjang yang direncanakan oleh Program Studi Biologi adalah:
1. Strategi untuk meningkatkan jumlah dan kualitas lulusan sehingga mampu
menduduki jabatan yang lebih tinggi dalam bidang pekerjaan yang ditekuni yaitu
dengan meningkatkan ketrampilan (softskill) yang didapat di Program Studi Biologi
yaitu dengan meningkatkan jumlah kunjungan ke stakeholder luar
sehingga dapat diketahui kebutuhan dan kualitas pekerjaan yang diperluakan oleh
stakehoder luar. Strategi mempersingkat waktu studi ditempuh dengan melibatkan
mahasiswa di dalam penelitian dosen dan menyampaikan topik-topik penelitian yang
dapat dilakukan oleh mahasiswa sesuai bidang yang diinginkan, serta mengundang dan
mengunjungi stakeholder luar untuk membuka wawasan sehingga mahasiswa mendapat
gambaran tentang topik penelitian yang akan dikerjakan.
2. Kualitas pembelajaran dosen terus ditingkatkan dengan mengirim dosen untuk
mengikuti seminar, pelatihan/workshop dan mengundang dosen dan peneliti luar untuk
memberikan seminar, pelatihan dan metode dan proses pembelajaran sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

4. Indikator Kinerja Utama

a) Kurikulum
1) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi.
Evaluasi dan pemutakhiran kurikulum melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal, serta direview oleh pakar bidang
ilmu program studinya.

2) Dokumen kurikulum.
a. Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan
jenjang KKNI/SKKNI yang sesuai.
b. Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian
pembelajaran.
c. Ketersediaan dokumen pemetaan capaian pembelajaran,
bahan kajian dan matakuliah (atau dokumen sejenis lainnya).

Ada dalam buku kurikulum

b) Pembelajaran
1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa. Gambarkan bentuk karakteristik
pembelajaran yang diterapkan di program studi sesuai dengan rumusan
capaian pembelajaran.
2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan
kedalaman dan keluasan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan.

Tampilkan data pendidikan dengan teknik representasi yang relevan


(misalnya: kurva tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif, serta
simpulkan kecenderungan yang terjadi. Data dan analisis yang
disampaikan meliputi:
a. Struktur program dan beban belajar mahasiswa untuk
mencapai capaian pembelajaran dari (Tabel 5.a LKPS).
b. Bentuk pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum,
praktik, atau praktik lapangan dari (Tabel 5.a LKPS).
c. Konversi bobot kredit mata kuliah ke jam praktikum/
praktik/praktik lapangan dari (Tabel 5.a LKPS). Data dan analisis
disampaikan oleh program studi pada program
vokasi.

3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup


karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan
beban belajar mahasiswa untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan.
4) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar
mahasiswa) untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran
lulusan berdasarkan prinsip penilaian yang mencakup: edukatif,
otentik, objektif, akuntabel, dan transparan, yang dilakukan secara
terintegrasi.
5) Model integrasi kegiatan penelitian dan PkM untuk meningkatkan
mutu proses pembelajaran (Tabel 5.b. LKPS).

c) Suasana akademik
Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan akademik di luar
kegiatan pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik
(kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan). Contoh: seminar ilmiah dan bedah buku. Jelaskan model-
model interaksi antara dosen dan mahasiswa di luar kegiatan kurikuler.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain yang
ditetapkan oleh masing masing perguruan tinggi untuk melampaui SN-
DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor,
dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

7. Penjaminan Mutu Pendidikan


Berisi deskripsi dan bukti sahih tentang implementasi sistem penjaminan
mutu di UPPS yang sesuai dengan standar mutu perguruan tinggi terkait
pendidikan mengikuti siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian,
dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP).

8. Kepuasan Pengguna
a) Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap proses
pendidikan, termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman, analisis data, dan tindak lanjutnya (Tabel
5.c. LKPS).

b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan


mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.

9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan UPPS terkait program studi yang diakreditasi.

C7 PENELITIAN
STRATEGI
1. Startegi peningkatan jumlah penelitian dosen dilakukan dengan memberikan
peluang dan menfasilitasi tenaga pendidik mengikuti workshop/lokakarya
penulisan proposal yang dilakukan oleh LPPM Unud untuk dapat
berkompetisi mendapatkan jumlah penelitian dan dana penelitian yang lebih
banyak.

2. Peningkatan kemampuan publikasi dosen dilakukan dengan mengikuti


lokakarya penulisan naskah untuk dimasukkan ke Jurnal Internasional yang
dilakukan oleh LPPM.

3. Penerapan hasil penelitian dan ketrampilan tenaga pendidik pada kegiatan


pengabdian kepada msyarakat, seperti lokakarya dan penanaman terumbu karang
di Pantai Pandawa, Penanaman Pohon-pohon Langka seperti Majegau, Sawo Kecik,
Cempaka, Sandat Bali, dan Juwet, dimana tanaman tersebut dibutuhkan sebagai
sarana upacara untuk pelestarian kebudayaan, pelepasan tukik yang dilakukan di
Pantai Sanur.

4. Untuk meningkatkan jumlah publikasi dan kualitasnya dilakukan dengan


menggandeng dosen di luar Unud dan dari univeristas di luar negeri yang diajak
bekerjasama untuk menghasilkan publikasi pada jurnal nasional terakreditasi
maupun jurnal internasional bereputasi.

5. Untuk meningkatkan kemitraan dan jumlah kerjasama dengan stakeholder dalam


bidang penelitian, pengabdian dan informasi ketersediaan lapangan peerjaan
ditidaklajuti dengan mengundang stakeholders untuk memberikan seminar,
workshop, dan mengundang dosen tamu dari luar negeri untuk memberikan
informasi tentang peluang untuk melanjutkan sekolah, beasiswa, dan peluang
pekerjaan. Memberikan ijin kepada dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan
dan menggali pengetahuan dan informasi dengan mengikuti program pertukaran
mahasiswa maupun dosen.

6. Peningkatan jumlah dan kualitas penelitian untuk dapat berkompetisi akan terus
dilakukan dengan mengundang peneliti dan pakar yang telah banyak berhasil
mendapatkan dana penelitian yang tinggi untuk berbagi pengalaman dan strategi
untuk memenangkan dana hibah yang lebih tinggi.

7. Peningkatan jumlah publikasi dalam jangka panjang akan dilakukan dengan


mengijinkan dosen untuk mengikuti pelatihan penulisan naskah untuk dipublikasikan
pada jurnal internasional yang bereputasi (terindex scopus, web of science, reuters
dsb. yang diakui DIKTI) yang selama ini diselenggarakan secara reguler oleh LPPM,
dan mengirimkan naskah-naskah yang layak untuk dipublikasikan di jurnal
internasional untuk ditelaah oleh penelaah yang fasih berbahasa inggris sesuai
dengan bidang keahlian. Bantuan yang disediakan oleh LPPM UNW untuk
membantu menerjemahkan dan mempublikasikan naskah pada jurnal internasional
akan dimanfaatkan dengan baik, sehingga target publikasi dalam jangka waktu 10
tahun ini dapat tercapai.

8. Peningkatkan kemitraan dengan stakeholder dalam dan luar negeri akan terus
ditingkatkan dengan mencari informasi dan memperluas jejaring yang didapat
dari pengalaman mengikuti seminar, workshop, dan dosen tamu baik yang diundang
maupun voluntir yang datang dari dalam maupun luar negeri, serta melalui informasi
yang didapat dari internet.
C 8 PENELITIAN

UNW melaksanakan dan mengelola PPKM yang terencana dan telah dimuat secara rinci
dalam Renstra Riset UNW yang dimuat dalam Rencana Induk Riset (RIR) UNW 2016-2020.
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh
institusi, mencakup aspek-aspek:
• Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam
jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem
kompetisi;
• Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intelektual;
• Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan;
• Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya yang
terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh oleh semua pihak.

48% penelitian dosen UNW dibiayai oleh pihak luar, sekitar 4% penelitian dosen dibiayai
dari sumber luar negeri dan 87% penelitian dosen dibiayai oleh UNW . Dikeluarkan kebijakan
untuk menjamin keberlanjutan penelitian yang mewajibkan semua unit untuk memiliki agenda
penelitian jangka panjang, tersedianya SDM, serta sarana dan prasarana yang memungkinkan
terlaksananya penelitian secara berkesinambungan, juga pengembangan dan pembinaan
jejaring penelitian serta upaya untuk mencari berbagai sumber pendanaan bagi penelitian di
tingkat nasional maupun internasional. Untuk mendorong keberlanjutan publikasi dan
pengembangan SDM UNW menetapkan kebijakan riset ALG (Academic Leadership Grant)
yang diberikan kepada setiap profesor untuk melakukan pembinaan riset terhadap masing-
masing 6 doktor. Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai
perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan, dan/atau penelitian
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, dalam upaya memenuhi permintaan
dan/atau memprakarsai peningkatan mutu kehidupan bangsa. Demikian juga untuk kegiatan
PKM UNW mengeluarkan pedoman pengelolaan PKM yang lengkap diintegrasikan dengan
penelitian dan pembelajaran serta dipublikasikan. Pedoman tersebut mencakup arah dan fokus
kegiatan PKM, jenis dan rekam jejak kegiatan PKM serta pola kerjasama dengan pihak luar
termasuk pendanaannya. Untuk itu diterbitkan kebijakan pengelolaan dan monitoring serta
evaluasi kegiatan kerjasama yang diupayakan menjaga kontinuitas dan menjamin mutu
kegiatan kerjasama, relevansi kegiatan kerjasama dan produktivitas kegiatan kerjasama.
Dengan demikian kegiatan kerjasama dapat dijaga jumlah dan keberlanjutannya dan
diupayakan relevan dengan bidang keahlian yang ada di universitas. Pedoman tersebut disertai
rancangan, proses dan hasil monitoring dan evaluasi kerjasama secara berkala selama
kerjasama berlangsung. Dokumen kerjasama dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan
dan dilakukan evaluasi atas manfaat serta kepuasan hasilnya dimanfaatkan untuk
meningkatkan mutu kegiatan dan pengembangan universitas juga untuk menjaga
keberlangsungan kemitraan kedua belah pihak.

UNW melaksanakan dan mengelola PPKM yang terencana dan telah dimuat secara rinci
dalam Renstra Riset UNW yang dimuat dalam Rencana Induk Riset (RIR) UNW 2016-2020.
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh
institusi, mencakup aspek-aspek:
• Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam
jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem
kompetisi;
• Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intelektual;
• Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan;
• Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya yang
terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh oleh semua pihak.

48% penelitian dosen UNW dibiayai oleh pihak luar, sekitar 4% penelitian dosen dibiayai
dari sumber luar negeri dan 87% penelitian dosen dibiayai oleh UNW . Dikeluarkan kebijakan
untuk menjamin keberlanjutan penelitian yang mewajibkan semua unit untuk memiliki agenda
penelitian jangka panjang, tersedianya SDM, serta sarana dan prasarana yang memungkinkan
terlaksananya penelitian secara berkesinambungan, juga pengembangan dan pembinaan
jejaring penelitian serta upaya untuk mencari berbagai sumber pendanaan bagi penelitian di
tingkat nasional maupun internasional. Untuk mendorong keberlanjutan publikasi dan
pengembangan SDM UNW menetapkan kebijakan riset ALG (Academic Leadership Grant)
yang diberikan kepada setiap profesor untuk melakukan pembinaan riset terhadap masing-
masing 6 doktor. Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai
perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan, dan/atau penelitian
dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, dalam upaya memenuhi permintaan
dan/atau memprakarsai peningkatan mutu kehidupan bangsa. Demikian juga untuk kegiatan
PKM UNW mengeluarkan pedoman pengelolaan PKM yang lengkap diintegrasikan dengan
penelitian dan pembelajaran serta dipublikasikan. Pedoman tersebut mencakup arah dan fokus
kegiatan PKM, jenis dan rekam jejak kegiatan PKM serta pola kerjasama dengan pihak luar
termasuk pendanaannya. Untuk itu diterbitkan kebijakan pengelolaan dan monitoring serta
evaluasi kegiatan kerjasama yang diupayakan menjaga kontinuitas dan menjamin mutu
kegiatan kerjasama, relevansi kegiatan kerjasama dan produktivitas kegiatan kerjasama.
Dengan demikian kegiatan kerjasama dapat dijaga jumlah dan keberlanjutannya dan
diupayakan relevan dengan bidang keahlian yang ada di universitas. Pedoman tersebut disertai
rancangan, proses dan hasil monitoring dan evaluasi kerjasama secara berkala selama
kerjasama berlangsung. Dokumen kerjasama dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan
dan dilakukan evaluasi atas manfaat serta kepuasan hasilnya dimanfaatkan untuk
meningkatkan mutu kegiatan dan pengembangan universitas juga untuk menjaga
keberlangsungan kemitraan kedua belah pihak.
C 9 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai