Anda di halaman 1dari 35

SISTEM

PERNAFASAN
KOMPETENSI DASAR

 3. 8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun


organ pada sistem respirasi dalam kaitannya dengan bioproses dan
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem respirasi manusia.
 4.8 Menyajikan hasil analisis pengaruh pencemaran udara terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan manusia
berdasarkan studi literatur.
Pernapas
an ???
Proses menghirup dan
menghembuskan udara
Proses pertukaran gas O2 dan
CO2 dalam tubuh MH
Proses pertukaran gas yang
berasal dari MH dengan gas
yang ada dilingkungannya.
Gambar 1. Struktur paru-paru
www.softilmu.com
Organ-Organ Sistem Pernafasan Manusia
Hidung

Faring

Laring

Trakea

Bronkus

Paru-paru

Gambar 1 : Organ-organ pernafasan manusia


HIDUNG LARING FARING

BRONKUS TRAKEA

PARU-PARU
 Saluran udara yang pertama dan memiliki dua Hidung
lubang yang dipisahkan oleh sekat hidung
 terdapat rongga hidung yang
terdapat rambut kecil(silia) dan
Fungsi :
selaput lendir.
1. menyaring
 rambut kecil untuk meyaring udara partikel
kotor 2. melembapkan dan
menghangatkan
 selaput lendir untuk menangkap
udara yang masuk
udara kotor yang lolos oleh saringan
3. mematikan
rambut kecil, menghangatkan suhu
kuman
udara yang masuk ke paru-paru dan
4. sebagai indra
mengatur kelembapan udara. di
penciuman
dalamnya terdapat beberapa struktur
penyusun :
a. Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
b. Kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
c. Rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran
yang masuk bersama udara.
d. Konka yang mempunyai banyak kapiler
darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk (sebagai heatter).

Gambar 2. Struktur hidung


www.news.labsatu.com
1. Tekak/Faring
(pangkal
tenggorokan)

 Faring atau disebut juga rongga tekak


 rongga persimpangan antara jalan
udara pernapasan (batang tenggorok
dan rongga hidung) dan jalan makanan
(esofagus)

 Tekak/faring terletak di belakang rongga


hidung dan mulut.
 Tekak tersusun dari otot lurik dengan panjang
kurang lebih 4 cm. Tekak ini merupakan
persimpangan antara saluran pencernaan
Gambar . Struktur faring
dengan saluran pernafasan.
www.dosenpendidikan.co.id
LARING
 saluran yang terletak dari bagian depan faring
hingga bagian bawah trakea dan berperan dalam
pembentukan suara Pangkal Tenggorokan
 didalamnya terdapat selaput suara yang
ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot
sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya
nada suara yang diperlukan
 pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup
pangkal tenggorok (epiglotis)
 Epiglotis ini berfungsi mengatur jalannya
makanan dan udara pernapasan sesuai dengan
salurannya masing-masing.
 Di samping itu, pada pangkal tenggorokan
terdapat pita suara yang merupakan organ
penghasil suara pada manusia.
 Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur
agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara
tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan Gambar . Struktur laring
gangguan kesehatan. www.ekosistem.go.id
TRAKEA
Batang tenggorokan
 Sebagai tempat lewatnya udara
 Tenggorokan berupa pipa yang
panjangnya ± 10 cm, terletak
sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada (torak).
 Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
Pada bagian dalam rongga
terdapat epithel bersilia.
 Silia-silia ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.
Gambar . Tenggorokan
www.hedisasrawan.blogspot.com
BRONKUS
Cabang Tenggorokan

• Batang tenggorokan merupakan saluran


penghubung antara rongga hidung,
rongga mulut dan paru-paru.
• Dinding batang tenggorokan (trakea)
tersusun dari cincin-cincin tulang rawan
yang di dalamnya terdapat rambut-
rambut getar (silia) yang berfungsi
menyaring udara pernafasan.
• Cabang Tenggorokan (trakea) bercabang
menjadi dua bagian, yaitu bronchus
kanan dan bronchus kiri.
• Struktur lapisan mukosa bronchus sama
dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan
pada bagian bronchus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen
Gambar 6. Struktur bronkus dan bronkiolus manusia
dengan sempurna. www.kartinitini.wordpress.com
• Bronchus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus
ALVEOLUS

 Alveolus merupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung


paru- paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang
melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat
oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

Gambar 7. Struktur alveolus


www.seputarbahan.me
 Paru-paru terletak di rongga dada
LMO
tepat di atas sekat diafragma. PU
 Diafragma adalah sekat rongga
badan yang membatasi rongga dada
dan rongga perut.
 Paru-paru terdiri dari dua bagian.
 Paru-paru kanan memiliki tiga
lobus, sehingga lebih besar dari
paru-paru kiri yang terdiri dari dua
lobus.
 Paru-paru dibungkus oleh dua lapis
selaput paru-paru atau pleura.
 Di bagian dalam paruparu terdapat
gelembung halus yang merupakan
perluasan permukaan paru-paru
yang disebut alveolus, dan
jumlahnya lebih kurang 300 juta
buah.
 Luas permukaan alveolus
diperkirakan mencapai 160 m2 atau
100 kali lebih luas dari pada luas
permukaan tubuh.

Gambar 8. Struktur paru-paru


www.citakocandrak.blogspot.com
a
Pleur
 Pleura merupakan selaput pembungkus paru,
terdiri atas :
1. Pleura Viscerale : melekat pd paru-
paru , selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru
disebut pleura dalam
2. Pleura Parietale : melapisi dinding dada
3. Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa
selaput yang menyelaputi rongga dada
yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar
4. Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma Gambar 9. Paru-paru dengan lapisan pleura
www.hedisasrawan.blogspot.com
5. Pleura Servicalis : terletak di leher
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi
cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru,
Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara
eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap
air dan zat-zat lain.
Mekanisme Respirasi

 Meliputi proses :
◦ Inspirasi : yaitu pemasukan udara ke paru-paru
◦ Ekspirasi : yaitu pengeluaran udara dari paru-paru
 Proses inspirasi dan ekspirasi melibatkan kontraksi
relaksasi otot-otot tulang rusuk dan otot diafragma.
Inspirasi – Pemasukan udara ke dalam paru-paru

Tulang
Udara Mekanisme Inspirasi :
rusuk
terangkat karena masuk
kontraksi otot
• Otot-otot interkostal berkontraksi
antar tulang rusuk akibatnya tulang rusuk terangkat.
• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh
kontraksi otot diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga
dada menjadi membesar.
• Rongga dada yang bertambah besar
menyebabkan tekanan udara di paru-
Diaphragma berkontraksi paru menjadi kecil.
(turun)
• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-
Inspirasi
paru.
Ekspirasi – Pengeluaran udara dari dalam paru-paru

Mekanisme Ekspirasi :
Udara
keluar • Otot-otot interkostal berelaksasi
akibatnya tulang rusuk turun.
• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh
Tulang rusuk
turun karena berelaksasinya otot diafragma.
otot interkostal
berelaksasi • Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga
dada menjadi menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecil
menyebabkan tekanan udara di paru-
paru menjadi besar.
Diaphragma berelaksasi
(naik) • Akibatnya udara keluar dari dalam
paru-paru ke lingkungan.
Ekspirasi
berdasarkan otot yang berperan aktif pada
proses pernapasan, pernapasan dibagi
menjadi dua. yaitu

Pernapasan Pernapasan
Dada Perut
Pernapasan Dada

 Otot yang berperan aktif dalam pernapasan ini adalah


otot antartulang rusuk (inerkostal).
 Mekanismenya:
 INSPIRASI
otot antar tulang rusuk berkontraksi-> volume rongga
dada membesar -> tekanan udara dalam rongga dada
menjadi kecil/berkurang -> udara masuk kedalam
paru-paru
 EKSPIRASI
Otot antar tulang rusuk mengendur (relaksasi) ->
volume rongga dada mengecil -> tekanan udara
dalam rongga dada membesar -> udara keluar dari
paru-paru
Pernapasan Perut

 Otot yang berperan aktif dalam pernapasan perut adalah


otot diagfragma dan otot dinding rongga perut.
 Mekanismenya:
 INSPIRASI
otot diagfragma berkontraksi -> posisi diagfragma akan
mendatar -> volume rongga dada membesar -> tekanan
udara didalam rongga dada mengecil -> udara masuk
kedalam paru-paru
 EKSPIRASI
otot diagfragma berelaksasi -> posisi permukaan
diagfragma menjadi melengkung keatas -> volume rongga
dada mengecil -> tekanan udara dalam rongga dada
membesar -> udara keluar dari paru-paru
VOLUME UDARA PERNAPASAN
Macam ukuran volume pengertian
volume

volume udara krg lbh 500 mL Udara yang dihirup dan dikeluarkan dalam keadaan
tidal biasa (sekitar 500 cc) . setelah menghembuskan 500 cc
masih tersisa 2500 cc lagi di paru-paru.

volume udara krg lbh 1.500 Udara sebanyak 1500 cc yang masih dapat dihirup lagi
komplementer mL dengan cara inspirasi yang maksimum, setelah inspirasi
biasa.

volume udara krg lbh 1.500 Udara sebanyak 1500 cc yang dapat diembuskan lagi
suplementer mL pada ekspirasi maksimum dengan mengerutkan otot
perut kuat-kuat.

volume udara krg lbh 1.000 Udara sebanyak 1000 cc yang tidak dapat dihembuskan
residu (udara mL lagi, dan menetap pada paru-paru
sisa)

kapasitas vital krg lbh 3.500 volume udara yang dapat diembuskan semaksimal
paru-paru mL mungkin setelah melakukan inspirasi secara maksimal
(volume udara tidal + volum udara suplementer +
volume udara komplementer
kapasitas total krg lbh 4.500 volume udara yang tertampung secara maksimal
paru-paru mL didalam paru-paru (kapasitas vital paru-paru + volume
udara residu)
Frekuensi Pernapasan
 Frekuensi pernasan adalah intensitas memasukkan atau
mengeluarkan udara per menit. pada umumnya intensitas
pernapasan pada manusia berkisar antara 16-18 kali.
 Pentingnya mengukur volume paru-paru untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan pada sistem pernapasan.
 Setiap orang memiliki volume paru yang berbeda-beda. Karena
faktor :
 usia (balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula, semakin bertambah usia, intensitas
pernapasan akan semakin menurun)
Jenis kelamin ( laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih
cepat dibandingkan perempuan)
Suhu tubuh ( semakin tinggi suhu tubuh, maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat)
posisi tubuh (frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan
atau berlari dibandingkan posisi diam)
Aktivitas seseorang (semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat , seorang penyelam bisa
menyelam cukup lama karena udara komplementernya besar
tentunya lebih besar dari 1500 cc.
Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida
 Di dalam Alveolus, udara yang mengandung oksigen dipertukarkan ke
dalam darah. Sedangkan karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke
alveolus.
A. Pengikatan O2
 Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam
darah.
O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran
alveolus
 Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb
yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin
(HbO2).
• Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam
plasma darah (2%).
• Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke
jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke
seluruh tubuh yang membutuhkan.
Pertukaran O2

Gambar 3 : Proses pertukaran oksigen dari alveolus ke dalam darah. Dan setelah berada di darah, oksigen
dibawa ke sel-sel tubuh yang membutuhkan
Pengeluaran CO2
◦ Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.
◦ Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan
akan segera masuk ke dalam darah.
◦ Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan
diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)
◦ 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
◦ Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
◦ Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2
dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
◦ Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Pertukaran CO2

Gambar 3 : Proses pertukaran karbondioksida dari sel-sel jaringan ke dalam darah.


Setelah berada di dalam darah, karbondioksida di bawa ke alveolus untuk
dikeluarkan.
Kontrol Pernafasan
Pusat pengaturan pernafasan adalah medulla oblongata dan pons.
Otak
Pusat pengaturan
pernafasan
1. Respirasi normal antara
12–15 kali per menit. Pons
Medulla
2. Pada kondisi tertentu
frekuensi respirasi dapat
Jantung
meningkat atau menurun berdenyut lebih
bergantung kondisi. cepat / berdenyut
Neuron
3. Yang menaikkan atau motorik
lebih lambat
menurunkan kecepatan
respirasi adalah medulla
oblongata dan pons.

Diafragma

Otot interkostal
Kelainan / Penyakit pada Sistem Respirasi
 Penyempitan bronkiolus yang dipicu oleh zat alergen.
 Zat alergen dapat berupa debu, serbuk sari, asap, cuaca dll.
 Biasanya penderita asma akan mengalami kesulitan bernafas,
serta disertai suara saat menarik nafas.
 asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang
diakibatkan oleh berkontraksinya otot polos pada trakea
Kerusakan akibat Rokok
• Kerusakan pada paru-paru yang mengakibatkan kanker atau
terbakarnya paru-paru.
• Kerusakan karena asap yang masuk ke paru-paru sangat
panas. Selain itu karena senyawa toksik lain yang
terkandung di dalam rokok (ada 4000 senyawa toksik pada
rokok).

Paru
paru

Jantung
Kanker Paru-Paru

• 1/3 kematian orang di Amerika karena kanker paru


• Kanker paru berhubungan dengan merokok
• Rokok mengandung radikal bebas (nitrosamine) dan senyawa
karsinogen lain yang memicu mutasi DNA
bronkitis adalah
penyakit yang
disebabkan oleh
adanya peradangan
pada bronkus.
pneumonia adalah
penyakit radang
paru-paru yang
disebabkan oleh
bakteri Diplococcus
pneumonia
 Asidosis adalah  Hipoksia adalah kekurangan

meningkatnya kadar oksigen dalam jaringan yang bila


cukup berat dapat menyebabkan
karbonat dan kadar asam
kematian sel-sel
bikarbonat dalam darah
 Tuberkulosis adalah penyakit
sehingga pernapasan
yang mengganggu proses difusi
terganggu
oksigen karena timbulnya bintil-
 Emfisema adalah suatu bintil kecil pada dinding alveolus
penakit yang terjadi karena yang disebabkan oleh bakteri

ketidaknormalan susunan Mycobacterium tuberculosis.

dan fungsi alveolus.  Faringitis adalah peradangan


peradangan pada faring akibat
mengakibatkan pengikatan
infeksi oleh bakteri
O2 sulit
Streptococcus.

Anda mungkin juga menyukai