Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIK

BERDASARKAN
PENELITIAN

ppkc 1
Di Dunia Yang Ideal
 Asuhan yang paling efektif bagi setiap kondisi
diketahui
 Setiap pekerja klinik tahu asuhan yang paling
efektif bagi setiap pasien
 Setiap pekerja klinik mempraktikkan asuhan
yang paling efektif yang diketahuinya

ppkc 2
Di Dunia Nyata
 Banyak yang seharusnya sudah diketahui
ternyata tidak diketahui
 Banyak yang sudah diketahui, ternyata

belum diketahui oleh sebagian besar


pekerja klinik
 Pekerja klinik sering tidak mempraktikkan

apa yang mereka ketahui sebagai bentuk


asuhan yang paling efektif
ppkc 3
Praktik Yang Berdasarkan
Penelitian
Penggunaan yang sistematik, ilmiah
dan eksplisit hasil penilitian terbaik
saat ini dalam pengambilan
keputusan tentang asuhan pasien
secara individu

ppkc 4
Dari mana datangnya Penelitian ?
 Riset Klinik
 Perkembangan dalam metodologi

• Meta-analysis
 Literatur Medis

ppkc 5
Sumber hasil penelitian?
 Enkin, et al. A Guide to Effective Care in
Pregnancy and Childbirth. Third Edition.
2000
 Database Cochrane.
www.cochranelibrary.com
 WHO Reproductive Health Library
 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal
ppkc 6
Bagaimana Menggunakan Hasil
Penelitian?
 Tindakan-tindakan klinis dikategorikan
menurut hasil penilitian
• Bermanfaat
• Mungkin akan bermanfaat
• Manfaat melebihi resiko
• Keefektifan yang belum diketahui
• Tak mungkin bermanfaat
• Tidak efektif atau malah merugikan
ppkc 7
Asuhan Antenatal

ppkc 8
Kajian Ulang Intervensi
Secara Historis
Asumsi:
Sebagian besar komplikasi obstetris
yang mengancam jiwa bisa diprediksi
atau dicegah

ppkc 9
Asuhan Antenatal Tradisional
(ANC)
 Berasal dari model yang dikembangkan
di Eropa pada awal dekade abad ini
 Lebih mengarah pada tradisi daripada
rasional
 Penekanan kunjungan adalah pada
frekuensi dan jumlah, bukan terhadap
unsur yang mengarah pada tujuan
esensial

ppkc 10
Pendekatan Risiko Dalam
Asuhan Antenatal
 Rasionale sebelumnya tentang asuhan antenatal ialah melakukan
screening untuk memprediksi “faktor-faktor resiko” – untuk
memprediksi suatu penyekit
 Teori: kita bisa mengidentifikasi wanita yang bisa mengalami
komplikasi dan kemudian memberi pengobatan khusus dan/atau
perujukan untuk mendapat pertolongan di suatu sarana kesehatan.

ppkc 11
Pendekatan Secara Resiko
Tidak Memberi Hasil
 Sebagian besar wanita yang mengalami komplikasi
tergolong sebagai “berisiko rendah”
• Studi selama 5 tahun di Zimbabwe meneliti

screening tentang resiko berkembangnya komplikasi


• 71% dari wanita yang mengalami persalinan

berpenyulit sebelumnya tidak diprediksikan


• 88% dari wanita yang mengalami perdarahan paska

persalinan tidak memiliki riwayat yang prediktif

ppkc 12
Pendekatan Secara Resiko
Tidak Memberi Hasil
 Sejumlah besar wanita yang tergolong
memiliki resiko tinggi ternyata bisa tidak
mengalami komplikasi apapun
• 90% dari wanita yang diidentifikasi
sebagai “menghadapi resiko”
ternyata tidak mengalami komplikasi

ppkc 13
Implikasi Pendekatan Resiko
 Resiko Rendah = Rasa Aman yang Keliru
 Resiko Rendah = Sumberdaya yang lebih sedikit,
Tidak adanya informasi yang sangat penting
 Resiko Tinggi = Kekhawatiaran meningkat dan
menambah biaya yang tidak perlu
= Sehingga sistem kesehatan terlalu dibebani oleh
penata-laksanaan ibu-ibu berisiko tinggi
yang tidak perlu; mengurangi sumberdaya
yang tersedia untuk keadaan darurat yang
sebenarnya.

ppkc 14
Pendekatan Resiko :
Kesimpulan
 Pendekatan Resiko bukanlah satu strategi yang
efisien atau efektif untuk mengurangi angka
kematian ibu
• Screening tidak membedakan wanita mana yang akan
memerlukan asuhan darurat dan mana yang tidak.
• Bahkan wanita yang beresiko rendahpun bisa mengalami
komplikasi
• Setiap wanita dapat menghadapi resiko komplikasi dan harus
dapat mengakses/memperoleh asuhan kesehatan ibu yang
bermutu tinggi.
• Asuhan Antenatal harus memfokuskan pada pendeteksian
penyakit, bukan memprediksi penyakit.

ppkc 15
Asuhan selama kehamilan dan
kelahiran di beberapa negara
terpilih 95% 93%
82% 80%
69%
66%

49% 45% 45%


42%
40%
34% Antenatal
care

Skilled
Attendant at
delivery
0
0

0
0

0
0

65

57
57

28

65
65

ia
ia

we
ru

a
ia

ny
l iv
d
es

Pe

b
In

Ke
Bo

ba
on

m
d
In

Zi

ppkc 16
Semakin tinggi jumlah persalinan yang ditolong
oleh penolong terampil di suatu negara, semakin
rendah rasio kematian ibu di negara tersebut
2000
Maternal deaths per 1000000 live births

1800
2
R = 0.74
1600 Y Log. (Y)

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

% penolong terampil
ppkc saat persalinan 17
Penyebab Kematian Ibu
(Sumber: 1995 SKRT)

 Perdarahan 45.2
 Eklampsia 12.9
 Komplikasi aborsi 11.1
 Sepsis pasca persalinan 9.6
 Partus macet
 Anemia 6.5
 Penyebab tidak 1.6
langsung 14.1

ppkc 18
Apakah Asuhan Antenatal Itu
Penting?

Ya

Tetapi kita harus memfokuskan


kembali penekanan pada asuhan
antenatal kita
ppkc 19
Program MNH
Merekomendasikan
 Kunjungan ANC
yang mempunyai
tujuan yang jelas
oleh petugas
kesehatan terampil
 Berfokus kepada
kualitas kunjungan
daripada kuantitas
kunjungan
ppkc 20
Praktik Antenatal Yang
Bermanfaat
 Sedikitnya harus 4 kali datang berkunjung
 Mengadakan hubungan atas dasar

kepercayaan dengan bidan serta hubungan


dengan sistem asuhan kesehatan
 Persiapan persalinan dan kesiagaan

menghadapi komplikasi melahirkan


 Screening dan pendeteksian penyakit yang

ada
 Pendeteksian secara dini serta

penatalaksanaan komplikasi
ppkc 21
Praktik Antenatal Yang
Bermanfaat?
 Konseling terpusat pada klien serta
konseling khusus usia kehamilan (gizi,
istirahat, tanda-tanda bahaya, KB,
pemberian ASI, prophylaxis malaria,
micronutrients - yaitu elemen diet
yang penting)
 Meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit (supplementasi,
suntikan anti tetanus )
ppkc 22
Bentuk-Bentuk Asuhan
Antenatal Yang Tidak Mungkin
Bermanfaat

Penimbangan Yang Rutin


Penilaian tentang letak janin sebelum
minggu ke 36

ppkc 23
Kesimpulan
• Setiap Kehamilan Bisa Mengalami Resiko
• Kepercayaan yang didapatkan pada saat
asuhan antenatal akan mendorong ibu
kembali untuk melahirkan
• Rencana kelahiran dan tanda-tanda
bahaya harus dibahas pada setiap
kunjungan.
• Praktik sesuai Penilitian untuk
mendeteksi penyakit

ppkc 24
Setiap Kunjungan Antenatal
 Ciptakan kepercayaan sehingga wanita merasa aman dan nyaman
 Dapatkan riwayat kehamilan, dengarkan pernyataan ibu dengan
cermat
 Lakukan pemeriksaan fisik, sesuai dengan kebutuhan
 Lakukan test laboratorium yang diperlukan
 Beri pendidikan sesuai dengan usia kehamilan
 Membuat rencana kelahiran/darurat
 Ajari tentang tanda-tanda bahaya
 Jadualkan kunjungan berikutnya
 Dokumentasikan dengan menggunakan catatan SOAP

ppkc 25
Kunjungan Antenatal Pertama

 Bangun hubungan kepercayaan


 Kesiapan melahirkan, persiapan
untuk menghadapi komplikasi
 Deteksi masalah
 Cegah Masalah (tetanus, anemia)
 Dorong perilaku yang sehat
ppkc 26
Kunjungan Antenatal Kedua
Kewaspadaan khusus tentang hipertensi
akibat kehamilan

• Tanyakan tentang gejala-gejalanya


• Pantau tekanan darahnya
• Protein Urine

ppkc 27
Kunjungan Antenatal Ketiga
 Kewaspadaan khusus terhadap
hipertensi akibat kehamilan
 Deteksi apakah ada kehamilan
kembar

ppkc 28
Kunjungan Antenatal Keempat
Deteksi apakah posisinya normal

ppkc 29

Anda mungkin juga menyukai