Anda di halaman 1dari 15

K3 ASBES

(Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI


No. 03/Men/1985)
LATAR BELAKANG

 BAHANASBES MASIH BANYAK


DIGUNAKAN UNTUK :
 Atap, Langit-langit, Flat sheet
board, Corn blok, Insulasi panas,
Brake sistem, Lining dan pad, dll
 Membutuhkan kira-kira 60 metrik
ton per tahun bahan asbestos.
 MENINGKATNYA KASUS – KASUS AKIBAT DAMPAK
PENGGUNAAN ASBESTOS DI BERBAGAI NEGARA
SEPERTI :
 JEPANG : 541 KASUS (2001);
 AUSTRALIA : 21 – 30 / 1 JUTA PENDUDUK;
 DI ITALIA : 4-12 /100 RIBU PENDUDUK MATI
AKIBAT MESHOTELIOMA
 Oleh karenanya perlu upaya melidungi
tenaga kerja terhadap dampak kesehatan
yang ditimbulkan sehubungan dengan
pemakaian asbes di Indonesia.
Berdasarkan rumus kimianya, asbes
dibagi dalam 2 golongan dan 6 jenis
A. Fibrous serpentine
1. chrysotile (white asbestos): Mg3(Si2O6)(OH)
B. Fibrous amphiboles
2. amosite (brown asbestos): (Fe,Mg)(Si8O22)(OH)2
3. tremolite : Ca2Mg5(Si8O22)(OH)2
4. crocidolite (blue asbestos): Na2Fe(2+)3Fe(3+)2(Si8O22)(OH)2
5. actinolite: Ca(Mg,Fe)8(Si8O22)(OH)2
6. anthophyllite (Mg,Fe)(Si8O22)(OH)2

 Semua jenis asbestos ini adalah hydrated silikat,


 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa chrysotile asbestos,
mempunyai biopersistence yang lebih rendah, karena itu juga
mempunyai toksisitas yang lebih rendah dari asbestos jenis
lainnya (Dunnigan J, 2003, Bernstein. DM, Rogers R and Smith P,
2004)
 Industri di Indonesia umumnya menggunakan chrysotile asbestos
Dasar hukum
1. PP No. 74 tahun 2001, mengenai
Pengelolaan B3. PP ini hanya melarang
penggunaan crocidolite (asbes biru), dan
mengizinkan penggunaan chrysotile;

2. Perpres No. 07 tahun 2019 tentang PAK.


Menetapkan bahwa asbestosis, kanker
paru atau mesotelioma yang disebabkan
oleh asbes adalah PAK. Setiap tenaga
kerja yang menderita penyakit tersebut
berhak mendapat JKK baik pada saat
masih dalam hubungan kerja maupun
setelah hubungan kerja berakhir maksimal
3 tahun (pasal2)
Dasar hukum

3. Permenaker No. 03/1985, ttg Syarat-


syarat K3 dalam Penggunaan
Asbestos. Peraturan Menteri ini juga
melarang penggunaan crocidolite dan
melarang penggunaan asbes jenis
lainnya dengan jalan menyemprot.

4. Permenaker No.05 Tahun 2018


tentang K3 Lingkungan Kerja
menetapkan bahwa NAB asbestos
adalah 0.1 serat/ ml
Kewajiban Pengurus
1. Menyediakan alat-alat pelindung diri bagi pekerja
2. Memberikan penerangan kepada pekerja mengenai
a. bahaya yang mungkin terjadi karena
pemaparan.
b. cara-cara kerja yang aman,
c. pemakaian alat pelindung diri yang benar.
3. Memberitahukan secara tertulis kepada Menteri
dan menjelaskan proses produksi, jenis asbes yang
dipakai atau ditambang, barang jadi dan lokasi
kegiatan maksimal 14 hari sebelum proses
dimulai.
4. Memasang tanda atau rambu-rambu di tempat-
tempat tertentu di lingkungan kerja sedemikian rupa
sehingga mudah dilihat atau dibaca, bahwa setiap
orang yang berada dilokasi tersebut harus
menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan
tanda atau rambu-rambu yang ada.
Kewajiban Tenaga Kerja
 selama melakukan tugas pekerjaannya
menggunakan APD yang diperlukan.
 Melepas dan menyimpan APD dan pakaian kerja di
tempat yang telah ditentukan.
 Melapor pada pengurus bila :
 kerusakan alat kerja
 kerusakan alat pelindung diri
 kerusakan alat ventilasi di ruang kerja atau alat
pengaman lainnya.
 Menggunakan respirator khusus dan alat pelindung
khusus lainnya bila berada di tempat-tempat yang
kadar asbesnya melampaui NAB yang telah
ditentukan dalam peraturan yang berlaku.
Bentuk Pengendalian K3 Asbes
 Ventilasi
 Pengendalian debu asbes
 Pemerksaan Kesehatan TK
 Alat Pelindung Diri
Pengujian asbes di tempat kerja
 Pengurus wajib melakukan
pengendalian terhadap debu
asbes yang terkandung diudara
lingkungan kerja dalam setiap 3
bulan atau pada frekwensi
tertentu.
 Analisa debu asbes dilakukan
oleh Pusat atau Balai Hiperkes
dan KK atau laboratorium lain
yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja atau pejabat yang
berwenang.
KEBERSIHAN LINGKUNGAN
KERJA
 SETIAP RUANG KERJA WAJIB DIPASANG
ALAT VENTILASI
 ALAT VENTILASI WAJIB DIHIDUPKAN
PADA WAKTU PROSES PRODUKSI
 ALAT VENTILASI HARUS DIPERIKSA
MINIMAL 3 BULAN SEKALI DAN DICATAT
 DILAKUKAN PERAWATAN DAN
PERBAIKAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA
KERJA
 TK YANG TERLIBAT PROSES/PEKERJAAN
MEMAKAI ASBES WAJIB DIPERIKSA
KESEHATANNYA
 PEMERIKSAAN KESEHATAN HARUS RUTIN
DILAKSANAKAN 1 X DALAM SETAHUN
 MELIPUTI :
 RONTGEN THORAX
 RIWAYAT PEKERJAAN
 RIWAYAT MEROKOK
 PENGUJIAN KIMIA
 TES FUNGSI PARU
Permenakertrans No. Per 01/Men/1980
tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan

 Pasal 85
(1) Asbes hanya boleh digunakan
apabila bahan lainnya yang kurang
berbahaya tidak tersedia
(2) Apabila asbes digunakan, maka
tindakan pencegahan harus
dilakukan agar tenaga kerja tidak
menghirup serat asbes.
PETUNJUK TEHNIS PELAKSANAAN K3
PEMAKAIAN BAHAN YANG MENGANDUNG
ASBES DI TEMPAT KERJA
(KEPDIRJEN PPK NO. KEP. 104/DJPPK/IX/2006)

Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum:
- UU No 13 tahun 2003
- UU No 1 tahun 1970
- Permenaker N0. 3 tahun 1985
- Permenaker No. 3 tahun 1982
- Konvensi ILO No 162 tahun 1986
3. Tujuan
4. Ruang Lingkup
5. Definisi
Bab II. Kewajiban Pemerintah, Pengusaha &Tenaga Kerja
serta Kerjasama dgn Lembaga/Badan/Institusi terkait

1. Kewajiban Pemerintah
Kebijakan, pedoman, pengawasan, promosi, pembinaan.
2. Kewajiban Pengusaha
 Pengendalian debu
 Pemeriksaan, pemantauan dan pemeliharaan lingkungan kerja;
 APD
 Pemeriksaan kesehatan
 Informasi kpd tenaga kerja, pemerintah, visitor.
3. Kewajiban Tenaga Kerja
 SOP; APD; informasi paparan
4. Kerjasama dan Konsultasi
 Asosiasi terkait (FICMA, Forkom dan asosiasi profesi terkait);
P2K3; Pelayanan Kesehatan Kerja; Perguruan Tinggi; Lembaga
Penelitian)

Anda mungkin juga menyukai