Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)


STASE KOMUNITAS

Tanggal 17 Oktober s/d 10 Desember 2016

Oleh :
Sriwarty,S. Kep
NIM. I4B115001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2016LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan
Konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Stase Komunitas

Tanggal 17 Oktober s/d 10 Desember 2016

Oleh :
Sriwarty,S. Kep
NIM. I4B115001

Banjarbaru,

November 2016

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Herawati, S.kep.,Ns.M.Kep
NIP.19791205 200604 2 002

Pembimbin Lahan

Agustina, S.Kep.,Ns
NIP.19850817 200803 2 003

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

A. KONSEP K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


1. Pengertian
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu safety dan biasanya selalu dikaitkan
dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa (accident) atau nyaris celaka Near
miss. Kesehatan berasal dari bahasa Inggris yaitu health berarti terbebasnya seseorang dari
penyakit tetapi pengertian sehat mempunyai makna secara fisik, mental dan sosial.
Kesehatan dan keselamatan kerja difilosopikan sebagai suatu prmikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempunaan baik jasmani maupun rohano tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya hasil katya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelkaan dan penyakit kerja.
Unsur penunjang keselamatan kerja :
a. Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja
b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja
c. Teliti dalam bekerja
d. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia
merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan
pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam
mencegah

terjadinya

kecelakaan

yang

beraneka

ragam

bentuk

maupun

jenis

kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan


tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga
kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang
ketenaga kerjaan.
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilainilai agama.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan
perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti

peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai
sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di darat, didalam
tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia. Undang-undang tersebut juga mengatur syarat-syarat
keselamatan kerja dimulai dari perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan
bahan, barang produk tekhnis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan.
Walaupun sudah banyak peraturan yang diterbitkan, namun pada pelaksaannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya personil pengawasan, sumber
daya manusia K3 serta sarana yang ada. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk
memberdayakan lembaga-lembaga K3 yang ada di masyarakat, meningkatkan sosialisasi
dan kerjasama dengan mitra sosial guna membantu pelaksanaan pengawasan norma K3
agar terjalan dengan baik.
2. Tujuan K3
a. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
b. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
c. Menjamin proses produksi berjalan lancer
3. Fungsi dari keselamatan kerja
a. Antisipasi, klarifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek bahaya
b. Desain pengendalian bahaya, metode dan prosedur program
c. Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian
dan program pengendalian bahaya
d. Ukur, periksa kembali efektifitas pengendalian bahaya dan program pengendalian
bahaya

4. Dasar Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja


a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1951 tentang kerja
Mengatur jam kerja, cuti tahunan, cuti hamil, cuti haid bagi perempuan, peraturan
tentang kerja anak-anak, orang muda dan wanita, peryaratan tempat kerja dan lainlain. Pasal 16 Majikan harus menyediakan tempat kerja dan perumahan yang
memenuhi syarat-syarat kebersihan dan kesehatan.
b. Undang-Undang No.2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja
Disebut juga Undang-Undang kompensasi Pekerja yang menentukan penggantian
kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
c. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Mengatur tentang syarat-syarat keselamatan kerja, keawjiban dari pengurus, sanksi
terhadap pelanggaran dan pengaturan tentang panitia Pembina kesehatan dan
keselamatan kerja.
Undang-Undang ini menegaskan bahwa perlindungan pekerja/buruh di tempat kerja
merupakan hak yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan yang mempekerjakan
pekerja/buru
d. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek
Memberi perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai
pengganti sebagian dan penghasilan yang hilang atau berkurang akibat peristiwa atau
keadaan yang dialami o/tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,
hari tua dan meninggal dunia.
Program pokok Jamsostek :
1) Jaminan Kecelakaan Kerja
2) Jaminan Kematian
3) Jaminan Hari Tua
4) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
e. Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Merupakan paying bagi peraturan lainnya yang menyangkut masalah ketenagakerjaan


yang memuat aturan tentang :
1) Pekerja Anak
2) Pekerja Orang Muda
3) Pekerja Perempuan
4) Tentang Penyandang Cacat
5) Waktu kerja dan istirahat
6) Tempat kerja dan perumahan buruh
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan Tenaga Kerja
a. Beban Kerja : Fisik, mental
b. Lingkungan Kerja
1) Faktor Fisika
a) Kebisingan Kerja (noise)
b) Iklim Kerja
c) Ventilasi
d) Penerangan (Illumination)
e) Getaran
2) Faktor Kimia
a) Bahan Kimia : Semua bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dan
atau proses kerja serta sisa-sisa proses produksi dan/atau proses kerja
b) Dapat berbentuk padatan, gas/uap atau cair
c) Padat : debu, serat atau partikel yang dapat berasal dai debu rokok, debu
logam, debu mineral (silica, asbes)
d) Cair : misalnya semprotan pembasmi serangga
e) Gas dan uap seperti : O2, N2, CO2, Pb, NO2, H2S dll
3) Faktor Biologi
a) Virus
b) Bakteri
c) Jamur
d) Cacing
4) Psikologi
a) Stres kerja karena hubungan dengan orang (relationship), hubungan dengan
pekerjaan dan hubungan dengan lingkungan kerja
5) Faktor Ergonomik
a) Posisi Kerja
b) Cara Kerja
c) Tata letak
d) Beban Kerja
Tabel tempat kerja dalam ruang sempit terbatas
Bahaya
Defisensi Oksigen

Penyebab
Api (pengelasan)
O2 digunakan bakteria

Dampak
Pekerja dapat
mendadak

lemas

Rincian
Udara
normal
O2>18%.

kadar


Gas Beracun

Gas mudah terbakar

Bahan kimia

Panas

Akumulasi
berbagai
gas
Karbon Monoksida
Iritasi
mata,
hidung,
Hidrogen Sulfida
tenggorokan
Sulfur Dioksida
Menyebabkan sakit dan
mati
Pekerja lemas
Termasuk bahan bakar Dapat
menyebabkan
Solven
kebakaran dan ledakan

Selvon cut
Suhu tinggi

Noise

Suara berisik (>85dB)

Iritasi kulit dan mata


Toksisitas sistemik
Penyebaran panas
Pusing

Mengganggu
Komunikasi
Hearing loss

Kadar O2<18% berbahaya


Sementara gas beracun
tidak berbau
Tidak dapat dideteksi

Beberapa
gas
mudah
terbakar dan uapnya juga
dapat
menyebabkan
keracunan

Efek cepat dirasakan bila


ventilasi buruk
Pelindung mata dan muka
terhadap suhu tidak sesuai
Efk tergantung intensitas,
frekuensi dan durasi

Tabel Resiko bahan kimia terhadap kulit


Bahaya
Bahan Kimia

Penyebab
Solven

Efek
Kulit

APD
menjadi Sarung
karet,

merah

Asam (missal air


keras,

H2SO4)
Air kera HCl

Caustics
api)

Aki,

vynil

atau

neoprene
Nyeri
Gunakan
sarung
Melepuh
tangan tahan asam
Cacat, melepuh,
Gunakan pelindung
luka, kerusakan
pernafasan
paru
(asam
menguap seperti

(soda

HCl)
Cacat
luka

Gunakan
melepuh pelindung
Sarung tangan

c. Kapasitas Kerja
Ketrampilan, kesegaran jasmani status kesehatan dan usia
6. Ruang Lingkup
a. Bagi pekerja/buruh

tangan

krim

Adanya jaminan perlindungan keselamatan kerja akan menimbulkan suasana kerja


yang tentram sehingga pekerja/buruh akan dapat memusatkan perhatian pada
pekerjaannya secara optimal tanpa khawatir sewaktu-waktuakan tertimpa kecelakaan.
b. Bagi Pengusaha
Adanya pengaturan keselamatan kerja di perusahaan dapat mengurangi terjadinya
kecelakaan yang dapat mengakibatkan pengusaha harus memberikan jaminan sosial
c. Bagi Pemerintah (dan masyarakat)
Dengan adanya dan ditaatinya peraturan keselamatan kerja, rencana pemerintah untuk
mensejahterakan masyarakat akan tercapai dengan meningkatnya produksi perusahaan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas
7. Kecelakaan
Menurut peraturan mentri tenaga kerja RI NO. :03/MEN/1998 tentang Tata cara Pelaporan
dan Pemeriksaan Kecelakaan, Yang dimaksud dengan kecelakaan adalah kejadian yang
tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia
dan/atau harta benda. Kecelakaan kerja merupakan peristiwa yang tidak direncanakan yang
disebabkan oleh suatu tindakan yang tidak berhati-hati atau suatu keadaan yang tidak
aman atau kedua-duanya.
Salah satu teori tentang penyebab kecelakaan kerja diuraikan oleh Thompkins (1982) yang
disebut teori Domino Sequence Theory

a. Penyebab Kecelakaan
1) Tindakan atau perbuatan tidak aman/berbahaya
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan
peluang terhadap terjadinya kecelakaan
a) Tidak memakai APD/Alat pelindung Diri
b) Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
c) Menjalankan mesin/peralatan tanpa wewenang
d) Menjalankan mesin/peralatan dengan kecepatan yang tidak semestinya
e) Membuat alat pengaman tidak berfungsi
f) Mengangkat barang dengan cara yang salah
g) Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya
h) Memperbaiki mesin dalam keadaan hidup/jalan
i) Lalai dalam memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja
j) Bersendau gurau tidak pada tempatnya
k) Memaksakan diri bekerja walaupun dalam keadaan sakit
l) Merancang/memasang peralatan tanpa pengaman
2) Kondisi yang tidak aman/berbahaya
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat
langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
a) Pelindung/pembatas/pengaman yang tidak digunakan
b) Peralatan/perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan
c) Penempatan barang yang salah
d) Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/ledakan
e) Kebersihan lingkungan kerja yang jelek

f) Polusi udara di ruangan kerja (gas,uap, asap, debu dsb)


g) Kebisingan yang berlebihan
h) Paparan radiasi
i) Ventilasi yang tidak memadai
j) Penerangan yang tidak memadai
b. Jenis Kecelakaan
Purnama (2010) menguraikan jenis kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi,
yaitu :
1) Jatuh
2) Tertimpa benda jatuh
3) Terjepit
4) Gerakan berlebihan
5) Kontak suhu tinggi
6) Kontak aliran listrik
7) Kontak dengan bahan berbahaya/radiasi
c. Faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan
1) Tidak dilibatkannya ahli K3 dan penggunaan metode pelaksanaan yang kurang
tepat
2) Lemahnya pengawasan K3
3) Kurang memadai kualitas dan kuantitas ketersediaan peralatan/pelindung diri
4) Kurang disiplinnya para tenaga kerja dalam memenuhi ketentuan mengenai K3

d. Pencegahan
1) Peraturan perundang-undangan
Ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi kerja pada umumnya, perencanaan,
perawatan/pemeliharaan, pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industry,
tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervise, medis, P3K dan pemeriksaan
kesehatan.
2) Standarisasi
Penetapan standar resmi, setengah resmi, ataupun tak resmi mengenai syarat
keselamatan, jenis peralatan, praktek keselamatan & hygiene umum dan juga APD

3) Pengawasan
Pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan/perundang-undangan yang
diwajibkan
4) Penelitian bersifat teknik
Yang meliputi penelitian atas sifat dan ciri bahan yang berbahaya, dasar keamanan
dan pengujian terhadap APD, pencegahan ledakan gas/debu ataupun telaah
tentang bahan dan desain yang tepat untuk suatu perusahaan
5) Riset Medis
Penelitian tentang efek fisiologis&patologis, faktor lingkungan, teknologi dan
keadaan fisik yang dapat menyebabkan kecelakaan
6) Penelitian Mikrologis
Penelitian tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
Pelayanan kesehatan kerja yang dapat diberikan berdasarkan peraturan mentri Tenaga
kerja No.03/1982 :
a. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
b. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
c. Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
d. Pembinaan dan pengawasan sanitasi
e. Pembinaan dan pengawasan kelengkapan kesehatan tenaga kerja
f. Pencegahan terhadap penyakit umum dan PAK
g. P3K
h. Pelatihan petugas P3K
i. Perencanaan tempat kerja, APD dan gizi
j. Rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK
k. Pembinaan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan
l. Laporan berkala
8. Fungsi dan Tugas Perawat dalam K3
Effendy, Nasrul (1983) menguraikan :
a. Fungsi
1) Mengkaji masalah kesehatan
2) Menyusun rencana asuhan keperawatan kerja
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap pekerja
4) Penilaian
b. Tugas
1) Pengawasan terhadap lingkungan pekerja
2) Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan
3) Membantu dokter dalam pemeriksaan keshatan pekerja
4) Membantu dalam menilai keadaan kesehatan pekerja
5) Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di rumah
kepada pekerja dan keluarga pekerja yang mempunyai masalah
6) Ikut menyelenggarakan pendidikan K3 kepada pekerja
7) Turut ambil bagian dalam usaha keselamatan kerja

8) Pendidikan kesehatan mengenai keluarga berencana terhadap pekerja dan keluarga


pekerja
9) Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja
10) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3

B. ASUHAN KEPERAWATAN K3
1. Pengkajian
a. Data Inti
1) Sejarah
a) Kapan mulai bekerja
b) Usia mulai bekerja
c) Alasan bekerja
d) Pengalaman bekerja
2) Demografi
Distribusi pekerja berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pendidikan,
kecelakaan kerja, kematian kerja, jumlah tanggungan, pekerjaan sampingan
pekerja, kebiasaan pekerja, jennies olahraga

b. Data Subsistem
1) Lingkungan Fisik
a) Iklim/cuaca
b) Suhu ruangan
c) Tingkat kebisingan, paparan zat kimia
d) Penataan ruangan kerja
e) Penataan eksterior perusahaan
f) Pengaruh penataan terhadap pekerja
g) Dampak lingkungan fisik terhadap pekerja
2) Pendidikan
a) Program pendidikan bagi pekerja dan keluarga
b) Jenjang karir dan pendidikan
c) Penghargaan terhadap pendidikan pekerja dan keluarga
d) Fasilitas pendidikan di perusahaan
e) Jenis pendidikan yang diberikan
3) Keamanan dan Transportasi
a) Jenis fasilitas keamanan dan transportasi pekerja dan keluarga
b) Pemanfaatan fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan keluarga
c) Dampak fasilitas keamanan dan transportasi bagi pekerja dan keluarga
4) Politik dan Pemerintahan
a) Jenis aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga
b) Efektifitas aturan perusahaan bagi pekerja dan keluarga
c) Perlindungan pemerintah terhadap pekerja dan keluarga
d) Situasi politik dan pengaruhnya bagi pekerja dan keluarga
5) Pelayanan Umum dan Kesehatan
a) Jenis pelayanan umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga (sarana
olagraga, klinik, RS, sarana penyaluran hobi/bakat)
b) Kondisi sarana umum dan kesehatan
c) Pemanfatan fasilitas umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga
d) Dampak pelayanan umum dan kesehatan bagi pekerja dan keluarga
6) Komunikasi
a) Jenis sarana komunikasi yang diberikan perusahaan
b) Cara pemanfaatan sarana komunikasi
c) Acara yang berhubungan dengan pertemuan direksi, pekerja dan keluarga
(formal/informal)
d) Dampak sarana komunikasi bagi pekerja dan keluarga
7) Ekonomi
a) Penghasilan pekerja )berdasarkan UMR/kelayakan hidup)
b) Efektifitas penghasilan dalam mengatasi keuangan keluarga pekerja

c) Bentuk bonus atau tambahan penghasilan yang diberikan perusahaan


d) Tingkat kesejahtraan pekerja dan keluarga
8) Rekreasi
a) Jenis rekreasi yang diberikan perusahaan
b) Pemanfaatan rekreasi perusahaan bagi pekerja dan keluarga
c) Jenis rekreasi yang dilakukan oleh pekerja dan keluarga selain dari
perusahaan
d) Jadual rekreasi dan frekuensi rekreasi
e) Dampak rekreasi terhadap motivasi bekerja
2. Analisa Data
Analisa masalah berdasarkan prioritas
a. Masalah (actual, resiko, potensial)
b. Ketersediaan sarana
c. Kemauan pekerja dan keluarga
d. Kemauan perusahaan
Analisa maslah berdasarkan data focus
a. Kecelakaan kerja yang sering terjadi
b. Perilaku yang tidak sehat
c. Lingkungan yang tidak sehat
d. Penyakit akibat kerja
e. Pengetahuan yang kurang
f. Kurangnya fasilitas pendukung
Perumusan diagnosa :
Contoh diagnose
Resiko peningkatan penyakit akibat kerja factor berhubungan dengan kurang pengetahuan
pekerja dan perusahaan tentang standar keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan APD
dan posisi kerja yang benar
3. Rencana Keperawatan
Proritas maslah menggunakan skoring
a. Keasadaran masyarakat terhadap masalah
b. Motivasi masyarakat untuk memecahkan masalah
c. Kemampuan perawat untuk menyelesaikan masalah
d. Keberadaan ahli dalam menyelesaikan masalah
e. Adanya hambatan dalam menyelesaikan masalah
f. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
Intervensi berdasarkan contoh di atas

a. Pendidikan kesehatan berupa pemaparan materi pada pemilik usaha dan pekerja
mengenai berbagai kecelakaan kerja dan bahaya tidak menggunakan APD
b. Skrinning
c. Pembekalan kader P3K

DAFTAR PUSTAKA
1. Aditya, 2012. Mengenal Dasar Hukum K3 Indonesia.
http://trainingsinergi.blogspot.com/2012/07/dasar-dasar-hukum-k3.html.
2. Anonym, Dasar K3. http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/dasar../Dasar%20-%20dasar
%20K3.ndf.
3. Evin, 2012. Undang-Undang dan Dasar Hukum K3.
http://k3corner.blogspot..com/2012/03/undang-undang-dan-dasar-hukum-k3.html.
4. Husni, L.2004. Hukum Ketenagaan Kerja Indonesia.Jakarta:rajawali Press
5. Indrawati, R.2011. http://ners. unair.ac.id/materikuliah/Asuhan%20Keperawatan
%20Kesehatan%20Kerja.pdf.
6. Unimed. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. http://digilib.unimed.ac.id/.../UNIMEDNonDegree-22832-BAB%202011_fero.pdf

Anda mungkin juga menyukai